Orang dari bangsa Manusia itu tersenyum. Katanya, “Tidak. Pandita memang suka memilih secara acak kepada mereka yang ingin ia berikan doa-doa khusus. Untuk diajarkan kepada yang lain.”“Oh begitukah? Baiklah.”“Nah, silahkan ikuti saya,” kata orang itu.Rikka mengikuti langkahnya. Ia berpura-pura tidak tahu arah, padahal ia seperti telah mengenal setiap jengkal tempat itu. Bhiksu Ben telah menggambarkannya dengan begitu detail dan jelas.Ia melewati beberapa penjagaan, persis seperti yang telah diberitahukan oleh Bhiksu Ben. Bahkan jumlah pengawal, pelayan, dan penjaga setiap tempat yang dilaluinya sama persis dengan yang diungkapkan Bhiksu Ben.Sampailah ia di sebuah selesar yang cukup besar. Di depan selesar itu ada 5 orang penjaga. Ia tahu mereka semua adalah Kyrios yang sangat kuat. Melewati selasar itu ia sampai di sebuah persimpangan. Di depannya ada lagi 5 penjaga Kyrios. Setelah melewati mereka barulah ia sampai di depan pintu kamar yang sangat megah dan mewah. Terbuat dari e
Rikka terpental, tetapi ia segera berjumpalitan menahan laju serangan itu.Ia merasakan tenaga serangan itu berputar-putar di dadanya, membuatnya merasa sesak.Arus tenaga milik Pandita itu bagaikan naga yang mengamuk di dalam badai.Tetapi entah kenapa, tenaga itu tidak sampai menyakitinya.Ia menyadari, kini tenaga yang bagaikan naga itu seperti dijinakkan oleh sesuatu di dalam tubuhnya.Wajahnya menampakkan kepuasan. Ternyata tenaga Pandita itu telah terserap oleh Ilmu Beiming Shengong!Namun wajah senang itu kini berubah, dilihatnya Pandita itu masih berusaha berdiri meskipun sudah terluka berat.Rikka mengambil keputusan.Sekali lagi ia melayangkan cakarnya yang ganas.Seluruh pikirannya membayangkan bagaimana wajah mesum Pandita itu ketika merayunya. Dan merayu gadis-gadis yang lain. Dan kemudian mereka semua dijadikan pelacur.Cakar itu menembus dada sang Pandita yang sudah tak mampu berbuat apa-apa.Rikka menghancurkan tulang dadanya dan meremas jantungnya.Ia sendiri tidak pa
Mereka tiba di Kastil.Kembali ke Form manusia mereka.Luka Ava mengeluarkan darah yang sangat banyak.Bhiksu Ben segera merapal mantra untuk menutup luka tersebut. Tetapi luka itu sangat parah.Ava dengan wajah pucat tersenyum, “Kita berhasil, bukan?”Rashva hanya mengangguk. Dalam hati ia menyesal sekali.Dahulu ia telah memberikan usul agar ia tidak usah melakukan teleportasi ketiga, yaitu menyusul Ava dan Bhiksu Ben di langit dan membawa mereka semua ke Kastil. Tetapi Ava sendiri yang ingin disusul karena menurutnya, teleportasi yang dilakukan Rashva sebenarnya jauh lebih cepat daripada teleportasi yang bisa dilakukan oleh Ava dan Bhiksu Ben.Dan memang benar. Teleportasi yang mampu dilakukan oleh Rashva dalam form Vargasus-nya memang jauh lebih cepat, karena kecepatan merupakan kekuatan utama Fenrir. Ditambah lagi dengan kecepatan IcaraSayangnya, ada panah yang lebih cepat dan lebih tepat yang menghancurkan semua perhitungan mereka. Panah yang dapat pula menembus armor dari Gray
“Kecilkan saja tenaganya, agar kita bisa bermain sampai puas, hahahaha!” kata kepala kiri.Penyiksaan ini berlangsung begitu lama. Tubuh Rashva dihajar kesana kemari. Menabrak dinding Kastil. Terhempas ke lantai.Asura itu sangat menikmati penyiksaan ini. “Kita gunakan ini sebagai latihan ilmu tarung kita. Sudah lama tidak bertarung membuat badan jadi kaku semua!”Mereka lalu melancarkan jurus-jurus pertarungan yang aneh. Dikarenakan tangan mereka ada 6, maka gerakan mereka pun menjadi sangat aneh dan dahsyat sekali. Setiap tangan bergerak sendiri-sendiri seperti memiliki nyawanya masing-masing. Saling mengisi dan saling melengkapi.Rashva?Pemuda itu sendiri heran. Mengapa ia dapat bertahan sedemikian lama.Itu karena ia tidak menyadari bahwa ia memiliki ilmu Beiming Shengong dan Minor Formless di dalam dirinya. Ketika ia mengajari Rikka dan Ava, ia harus membaca seluruh isi kitab itu agar dapat mengajarkannya kepada mereka. Meskipun ia tidak melatih gerakan-gerakannya, secara tidak
Belum sempat Asura itu menjawab, Rashva sudah bergerak. Ia bersilat menggunakan ilmu tempur Asura itu sendiri!Alangkah kagetnya Asura itu ketika melihat bahwa Rashva bisa menggunakan ilmu tempur mereka. Ilmu Tangan Seribu!Ternyata, ilmu Minor Formless Skill ini juga mempunyai kemampuan meniru gerakan dan tenaga lawan. Dengan cara menyerap tenaga serangan lawan, tubuh pemilik ilmu ini akan secara otomatis mempelajari aliran tenaga itu dan mengidentifkasi bentuk-bentuknya.Inilah mengapa ilmu ini dinamakan Formless. Alias tanpa bentuk. Sehingga ia dapat diubah dan disesuaikan menjadi bentuk apa saja sesuai keinginan pemiliknya.Maka Rashva yang baru menyadari bahwa dirinya sudah menguasai kemampuan ini, menggunakan kesempatan ketika ia disiksa tadi untuk mempelajari segala bentuk pengerahan tenaga dari Asura, dan juga menyerap bentuk gerakannya.Sehingga ia mampu menguasai ilmu Tangan Seribu.“Manusia busuk! Dari mana kau mencuri ilmu kami?!” hardik Asura itu.“Hamba tidak mencuri. Ha
Rashva telah kembali ke Kastil. Bhiksu Ben masih meletakkan tangannya di dada Ava dan mengucapkan mantra. Dari tangan Bhiksu Ben keluar cahaya berbentuk lingkaran dan garis-garis berbentuk pola tertentu. Rashva tahu itu adalah segel mantra.“Aku sudah mendapatkan buahnya, Ava,” katanya bersemangat.“Tuan kenapa babak belur seperti ini?” tanya Rikka khawatir.“Tenang. Nanti kuceritakan. Kita selamatkan Ava dulu.”Ava ternyata sudah tidak sadarkan diri. Begitu Rashva memegang pergelangan tangannya, terasa denyut nadinya lemah sekali. Pemuda itu lau mengeluarkan Buah Mutiara dari kantongnya dan memberikannya kepada Ava.“Bagaimana cara Ava memakannya?” gumamnya.“Mungkin Tuan kunyah dulu buah itu, lalu Tuan masukan ke dalam mulut Nona Ava,” usul Rikka.“Heh? Itu sama dengan ciuman, dong? Jangan ah, tidak sopan.”Rikka tidak berkomentar apa-apa.“Bagaimana kalau Rikka saja yang melakukannya?” saran Rashva.“Rikka masih kecil, belum boleh berciuman,” kata gadis itu.“Ini perintah,” kata Ra
“Kau sudah datang? Bagus,” kata Asura itu.Rashva menjura dan mengucap salam, ia menyentuh kaki Mahagurunya itu dengan ujung tangannya. Rashva pernah melihat dalam film India, tokoh-tokohnya memberi salam hormat seperti itu kepada orang yang lebih tua.Asura sepertinya senang melihat hal ini, ketiga kepala itu tertawa dan berkata, “Pintar juga kau mengambil hati Mahagurumu.”Rashva masih menunduk dalam-dalam, “Hamba diajarkan, guru adalah setingkat dengan orangtua. Dan orangtua adalah perwakilan langit di bumi. Sekali menjadi guru, selamanya menjadi orangtua.”Asura itu terhenyak sedikit. Lalu mereka berkata, “Kami belum pernah melihat manusia yang menaruh hormat kepada kaum Asura. Kalian manusia hanya mau memuja Dewa-Dewi dan menganggap kami sebagai iblis dan setan pengacau. Sikapmu yang seperti ini benarkah tulus atau hanya palsu belaka?”Rashva masih menunduk hormat, lalu berkata, “Hamba hanya melaksanakan ajaran ibunda hamba. Tidak ada niat sedikit pun untuk berbohong atau bersika
“Aaaa…aaapa….yang…terjadiiii?”“Kau sekarang memiliki 6 lengan seperti kami. Dengan begitu kamu baru bisa menguasai seluruh ilmu tempur kami!”“Apakah hamba bisa kembali seperti semula?” tanya Rashva panik.“Ya tentu saja. Kau adalah manusia, tentu tak akan menjadi Asura. Tetapi kini kau memiliki sedikit kemampuan Asura, karena kau adalah murid dari seorang Asura!”“Baik. Terima kasih, Mahaguru!!!”Dalam hati Rashva senang dan bahagia. Pikiran liarnya muncul, “Bayangkan jika aku bisa menumbuhkan bagian tubuhku yang lain.”Tapi ia segera melupakan pikiran itu karena kini Mahagurunya sudah berkata,“Rashva murid Wirasura lihat gerakan ini dan tirukan!”Asura itu lalu bergerak. Ia bersilat dengan aneh. Inilah Ilmu Tangan Seribu yang tadi ditiru Rashva, tetapi jauh lebih kompleks dan lebih dalam. Ada 23 jurus yang ditunjukan oleh Wirasura.“Kau sudah hafal?”“Sama sekali tidak hafal Mahaguru,” kata Rashva sambil garuk-garuk kepala.“Apakah kau manusia tolol dan kami keliru mengambil murid