Share

Bab 154 Berdamai dengan Luka 3

Acara ijab qobul berjalan lancar. Yang menyaksikan juga ikut bernapas lega. Hanya Ferry yang hancur saat itu. Mati-matian ia menahan diri agar tidak menangis. Melihat sang mantan bahagia di samping dokter gagah yang terlihat sangat perhatian pada dua anak kecil yang duduk menjadi pendamping.

Ferry seperti mati tanpa kehilangan denyut nadi. Andai dadanya sebening kaca, mungkin bisa dilihat bagaimana segumpal darah di dalam sana sudah tidak jelas bentuknya. Ya, hatinya sedang sekarat sekarang. Sakit tapi terpaksa harus mengikhlaskan.

Livia yang duduk bersama Alan di belakang Bre dan Ferry, bisa melihat betapa rapuhnya mantan kakak ipar. Alan pun bisa merasakan kehancuran Ferry. Sebab ia pernah berada di posisi itu ketika menyaksikan pernikahan antara Bre dan Livia. Namun takdir masih berpihak padanya. Tanpa curang, tanpa merebut, Livia akhirnya menjadi miliknya.

Alan makin mengeratkan genggaman tangannya pada jemari sang istri. Livia menatapnya, Alan membalas dan memberi senyum.

Acara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (23)
goodnovel comment avatar
Endang Kusdiningsih
pada penasaran tamu ferry siapa?? beaok lagi ya. awas jangan libur
goodnovel comment avatar
Nuniee
Happy wedding Dr.pasha n kenny ......... gpp anak anak dgn papanya,,biar Ferri ga makin oleng ditinggal kawin mantan ... Aduhh si Bree ini selalu saja begini,,hayooo lah kmu juga hrs menemukan seseorang.....
goodnovel comment avatar
Yeyeh Masriah
mungkin dari masa lalu nya Ferry mbak hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status