Home / Rumah Tangga / RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU / Kecurigaan Laura semakin besar

Share

Kecurigaan Laura semakin besar

Author: Vyra Fame
last update Last Updated: 2023-01-13 21:10:17

"Iya Bu, nggak tau kenapa tiba-tiba saja Laura ingin ikut ke rumah Ibu."

Aku masih saja terus mendengarkan percakapan antara Mas Fauzan dan Ibunya. 

'Apa mungkin Mas Fauzan selingkuh? Tapi apa iya Mas Fauzan setega itu sama aku sampai ia berselingkuh?' batinku memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. 

'Pokoknya aku harus membuktikan apakah Mas Fauzan berselingkuh atau tidak. Awas saja kamu Mas, kalau sampai kamu berselingkuh kamu akan tau akibatnya!' 

Aku pun meninggalkan Mas Fauzan yang masih mengobrol dengan Ibunya. Aku biarkan saja dengan segala rencana yang Mas Fauzan rencanakan dengan Ibu. Aku yakin, suatu saat nanti bangkai itu akan tercium kalau memang benar Mas Fauzan menyembunyikan sesuatu di belakangku. 

"Mas, Mas Fauzan." Aku berpura-pura tidak melihat di mana Mas Fauzan berada. 

"Ya, Sayang. Mas di sini," ucap Mas Fauzan berteriak. 

Aku pun menghampiri Mas Fauzan yang sedang duduk di teras rumah. 

"Jadi ke rumah Ibu nggak, Mas?"

"Jadi dong, Sayang, bentar ya Mas ambil tas dulu di kamar." Mas Fauzan beranjak meninggalkanku menuju kamar untuk mengambil tas nya. 

Aku menunggu Mas Fauzan duduk di kursi yang berada di teras rumahku dengan Mas Fauzan. Mas Fauzan tidak berlama-lama mengambil tasnya yang berada di dalam kamar. 

"Ayok, Sayang kita berangkat." 

"Ayok, Mas." Aku membuntuti Mas Fauzan yang berjalan menuju motor yang terparkir di halaman rumah. 

Aku dan Mas Fauzan memakai helm kita masing-masing. Lalu aku duduk membonceng di belakang Mas Fauzan. 

Rumah Ibu mertua tidaklah terlalu jauh. Dua puluh menit akhirnya kami pun sampai di rumah Ibu Mas Fauzan. Mas Fauzan memarkirkan motornya di halaman rumah Ibu. Aku turun dari motor dan melepas helm yang aku gunakan. 

Aku dan Mas Fauzan masuk ke dalam rumah Ibu mertua. 

"Assalamu'alaikum," ucapku dan Mas Fauzan serempak. 

"Waalaikumsalam," jawab Ibu mertua dan juga adik Mas Fauzan yang bernama Putri. 

Ya, Mas Fauzan adalah dua bersaudara. Mas Fauzan anak pertama dari Ibu dan Putri anak kedua dari Ibu. Jika kalian bertanya kemana Bapak mertua? Jawabannya adalah beliau telah berpulang. Beliau meninggalkan Mas Fauzan saat Mas Fauzan kelas enam SD dan Putri saat itu baru lahir. 

"Ayo sini-sini masuk," titah Bu Ana, Ibu dari Mas Fauzan. 

"Tumben kamu ikut, Ra?" 

"Iya, Bu, lagi pengen ikut saja. Lagian sudah lama juga aku nggak ke sini," ucapku seramah mungkin terhadap Ibunya Mas Fauzan. 

"Oh, kirain ada apa kok kamu ingin ikut ke sini. Kan nggak biasanya juga kamu ke sini," ucap Ibu terlihat sinis menatapku. 

"Oh ya, Bu, ini uang jatah bulanan Ibu." Mas Fauzan menyodorkan amplop berwarna coklat yang aku yakini itu adalah uang gaji Mas Fauzan untuk Ibu. 

Ibu pun tersenyum saat Mas Fauzan memberikan amplop yang berisi uang bulanan itu kepada Ibu. Ibu pun menerimanya dengan senang hati. 

"Nggak apa kan Ra, kalau Fauzan ngasih ke Ibu nominalnya sama seperti Fauzan memberi ke kamu? Kadang malah lebih banyakan Ibu yang Fauzan kasih. Ya kamu kan tau sendiri ya Ra, kalau anak laki-laki selamanya akan menjadi milik Ibunya. Apa lagi Bapaknya Fauzan udah lama nggak ada. Jadi ya memang dia yang menanggung semua ekonomi Ibu dan juga Putri."

Aku pun hanya bisa tersenyum kecut mendengar ucapan dari Ibu mertua. Bagiku itu sebenarnya tidak pantas ia ucapkan denganku. Bagaimanapun juga aku ini menantunya. Tak bisakah ia berbicara yang sedikit mengenakkan? 

Mau aku jawab juga percuma karena beliau lebih tua dariku. Ya mau tidak mau aku hanya membatin saja. 

"Putri kemana, Bu?" tanya Mas Fauzan menanyakan dimana adiknya berada. 

"Dia ada tuh di kamar lagi ngerjain tugas. Dia kan anak rajin." Ibu mengucapkan itu seolah-olah tengah menyindirku. Karena menurut Ibu mertua aku ini orangnya pemalas. 

"Ya sudah deh, Bu, aku pulang dulu ya. Besok aku dan juga Laura  harus kerja lagi kan." Mas Fauzan berpamitan pada sang Ibu. 

Saat akan meninggalkan rumah Ibu, aku teringat perkataan Mas Fauzan soal kontrakan yang Mas Fauzan katakan di telepon tadi. Aku melihat kontrakan yang berada di sebelah rumah Ibu. 

"Kenapa kalian buru-buru? Makan malam dulu  lah di sini. Sana Zan kamu beli ayam bakar dulu di tempat biasa, Ibu sudah lapar nih." 

Ketika Ibu mertua sudah memberi ultimatum,pasti Mas Fauzan akan menurut apa yang dikatakan Ibu. Ya mau tidak mau kita makan malam di sini terlebih dahulu baru pulang. 

"Ibu mau ayam geprek?" tanya Mas Fauzan kepada sang Ibu. 

"Iya Zan, belilah ayam geprek lalu kita makan bersama baru kamu pulang."

"Baiklah,Bu."

Aku dan Mas Fauzan bergegas untuk membeli ayam geprek pesanan Ibu mertua. Saat melewati rumah kontrakan yang dimaksud Mas Fauzan, terlihat ada wanita duduk di teras rumah yang melihat ke arahku dan juga Mas Fauzan saat kami melewati rumah yang ia huni. Perempuan itu pun mendekati kita dan menyetop motor yang kami naiki. 

"Mas, Mbak, boleh tolong saya nggak?"

"Tolong apa?" ucapku sembari mengerutkan dahi. 

"Saya mau minta tolong sama Mas nya buat betulin lampu di kamar saya yang tiba-tiba mati. Kebetulan suami saya lagi kerja di luar kota dan lusa baru pulang. Saya nggak bisa kalau gelap-gelapan. Mana sendirian pula di rumah." Perempuan itu terlihat gelisah saat meminta tolong. Aku dan juga Mas Fauzan saling pandang untuk meminta keputusan satu sama lain. 

"Gimana? Boleh? Kasihan dia sepertinya sendirian di rumah." Mas Fauzan mencoba bernegosiasi denganku. 

Aku sedikit lama berpikir hingga akhirnya aku pun mengangguk membolehkan Mas Fauzan membantu perempuan itu. Mas Fauzan bergegas kembali memarkirkan motornya tepat di depan rumah si perempuan tadi. 

Lalu Mas Fauzan masuk ke dalam rumah untuk membantu perempuan itu membetulkan lampu yang mati. Aku dan perempuan tersebut  sama-sama menunggu Mas Fauzan di ruang tamu. Namun, secara tiba-tiba saja perempuan itu meminta izin ingin pergi ke toilet dan aku tentu tidak bisa tidak mengizinkannya secara rumah ini pun rumah miliknya. 

Namun, entah kenapa aku mempunyai firasat lain kepada perempuan itu. Setelah kepergian perempuan tadi yang kutahu namanya adalah Anita. Nama yang sempat disebut suamiku saat menerima telepon dari Ibu tadi, aku pun berinisiatif untuk mengikuti kemana perempuan itu pergi secara mengendap-endap. 

Betul saja, ternyata perempuan yang bernama Anita itu menghampiri Mas Fauzan yang sedang membetulkan lampu. Hingga aku mendengar mereka membicarakan sesuatu. 

Wanita yang memiliki nama Anita berbicara pelan, tetapi penuh penekanan dan aku masih bisa mendengarnya, "Mas … kamu kenapa bawa dia ke sini sih?!" 

Related chapters

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   membuat Fauzan mati kutu

    RAHASIA SLIP GAJI SUAMIKUBab 3"Mas ... kenapa kamu bawa dia ke sini, sih?!" tanya Anita tidak senang."Kamu yang kenapa tiba-tiba minta tolong gantiin lampu, sih?! Kamu gak takut ketahuan apa?"Mas Fauzan menatap awas ke sekeliling ruangan. Sepertinya takut aku menyadari sesuatu yang mencurigakan dan akhirnya ketahuan olehku."Cih ... gak usah mengalihkan pembicaraan, Mas. Aku tanya kenapa kamu bawa dia ke sini?!""Aku bukannya mau bawa dia, Anita. Dia yang tiba-tiba mau ke rumah Ibu. Kangen Ibu katanya. Masa iya aku larang dia buat ketemu mertua sendiri. Yang ada Laura malah curiga sama aku.""Ck, aku gak percaya, Mas.""Aku gak bohong, Anita. Sumpah.""Kalau kamu gak bohong, pokoknya sekarang kamu bawa dia pulang dan pamit nginap di rumah Ibu. Kamu mau kan menghabiskan malam ini bersamaku?"Mas Fauzan tidak segera menjawab permintaan Anita yang terdengar tidak masuk akal. Mungkin sedang memikirkan bagaimana cara membuat Anita tenang dan agar aku tidak curiga."Mas, kamu kok diam a

    Last Updated : 2023-01-13
  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   ketahuan?

    RAHASIA SLIP GAJI SUAMIKUBAB 4Aku memandang Mas Fauzan dan mengerutkan kening karena Mas Fauzan memesan ayam geprek beserta nasinya lima porsi, sedangkan kami hanya berempat saja."Tapi, kenapa kamu beli ayam gepreknya lebih, Mas? Di rumah ibu kan hanya ada empat orang," tanyaku menunjuk ke arah kantong kresek hitam yang berada di tangan kiri Mas Fauzan."Aku sengaja membeli lebih, Sayang. Siapa tahu Ibu atau Putri masih mau, jadi aku gak perlu bolak-balik. Lagipula ibu biasanya kalau makan ayam geprek memang dua porsi," terang Mas Fauzan memberi alasan.Sebenarnya alasan itu cukup masuk akal. Mungkin jika seperti biasa aku akan menerimanya, tetapi tidak setelah mendengar percakapan Mas Fauzan dengan Anita tadi. Aku curiga jika satu porsi ayam geprek itu untuk Anita. Aku pasti akan mencari tahu lebih dalam rahasia yang disembunyikan oleh Mas Fauzan dariku. Semuanya tanpa terkecuali."Kamu kenal sama Anita, Mas?" tanyaku kepada Mas Fauzan dan dia terlihat terkejut."Kenapa kamu berta

    Last Updated : 2023-01-13
  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   kenapa gugup, Mas?

    "Kenapa gugup, Mas?" tanya Laura. "Gugup? Mana ada aku gugup, Sayang, kamu tadi kan panggil aku. Jadi ya Mas jawab panggilan kamu." jawab Fauzan berusaha sesantai mungkin. "Terus kenapa kamu lama Mas?" Laura mengerutkan dahinya menatap Fauzan yang terlihat salah tingkah. "Ya tadi kan aku sudah bilang, kalau ngerokok dulu. Tadi Mas itu ngerokok dulu baru antar geprek ini buat Mbak Anita. Lagi pula Mas rasa itu cuma perasaan kamu aja, Sayang. Perasaan Mas malah Mas cuma sebentar nganternya." Fauzan selalu saja membuat alasan yang membuat Laura semakin curiga. "Ayo Mas kita masuk." Laura menarik tangan Fauzan untuk masuk ke dalam rumah. Saat Laura menarik tangan Fauzan, Fauzan sedikit menoleh ke rumah Anita. "Kalian kenapa tarik-tarikan gitu?" Bu Ana mengerutkan dahinya melihat Laura yang menarik tangan Fauzan. "Nggak apa-apa Bu, cuma pengen istirahat saja. Capek rasanya," jawab Laura sekenanya. "Oh ya Ra."Laura yang dipanggil Bu Ana menghentikan langkah kakinya dan duduk di se

    Last Updated : 2023-02-02
  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   kenapa sandal Putri di rumah Anita?

    "Kenapa? Biasanya gak pernah nolak?""Maaf, Mas, aku lagi halangan. Jangan sentuh-sentuh takutnya kebablasan." Fauzan menghela napasnya. Sebenarnya dia sedang ingin. Bahkan, menggilir dua wanita sekaligus pun Fauzan rasanya sangat mampu. Itu lah yang sejak dulu ia pikirkan ketika akan menikahi Anita. Yah, Fauzan dan Anita memang sudah menikah secara siri. Awalnya memang berjalan sukses karena Laura tidak mengetahuinya. Namun, kini sepertinya Laura mulai curiga dan jangan harap Laura akan diam saja. "Mas gak mau minta kok, cuma mau peluk saja." Fauzan kembali memeluk Laura dari belakang. Bahkan, tangannya sudah meremas area intim Laura yang menonjol yang sangat disukainya itu tidak besar tidak juga kecil. Sangat pas di tangannya. Namun, alih-alih Laura mendesah, ia justru menepis kasar tangan suaminya itu. Laura pun merubah posisi berbaringnya menjadi duduk. Ia menatap tajam Fauzan yang masih bingung dengan sikapnya yang mulai berubah. "Kamu kenapa sih, Dek? Sejak tadi sore aku perha

    Last Updated : 2023-02-02
  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   suara siapa?

    Laura mengambil sandal itu dan melihat secara seksama. Apakah itu benar sandal milik adik iparnya atau bukan. "Iya, ini memang sandal milik Putri. Masa iya dia nginap di sini?" Laura masih menerka-nerka . "Apa aku coba cek aja ke kamar Putri?""Ah iya, kayaknya aku harus cek dulu ke kamar Putri." Laura berbalik arah pulang ke rumah. Ia ingin melihat apakah Putri ada di kamarnya atau tidak. Ia berjalan dengan jantung yang berdetak tak karuan. Entahlah, meski sebenarnya Laura sudah tahu jawabannya setelah ia mendengar dan melihat sendiri apa yang terjadi pada Fauzan dan Anita tadi malam. Namun, rasanya untuk memgetahui lebih detailnya, Laura rasa sedikit takut. Akan tetapi, jika terus dibiarkan maka rasa penasaran itu semakin membuat Laura tersiksa. Tanpa Laura sadari akhirnya ia pun sampai di deoan kamar Putri. Segera ia membukanya sedikit dan secara perlahan agar tidak menimbulkan bunyi. Saat melihat di kamar Putri, Laura terkejut ternyata Putri sedang tidur pulas di kamarnya. "K

    Last Updated : 2023-02-03
  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   lapor ke Pak Rt

    "Suara siapa itu? Apa suara Mas Fauzan? Tapi aku kayak gak asing sama suaranya."Ia pun menyusuri jendela-jendela hingga sampai tepat di depan sebuah jendela yang ia yakini itu kamarnya Anita. Sebab rumah Anita memang hanya memiliki dua kamar saja. Laura mengintip di celah gorden yang sesekali terbang tertiup angin dari kipas. Beruntungnya, gorden itu sedikit terbuka. Dengan lampu yang temaram ,Laura memicingkan mata dan menatap tajam ke dalam kamar dari gorden yang tersingkap itu. Ia pun melihat keadaan dalam ruangan tersebut. Mata Laura membelalak saat melihat sebuah pemandangan yang begitu membuatnya jijik. Hingga Laura hampir saja memuntahkan isi dalam perutnya. Bagaimana tidak? Jika Laura sedang melihat Anita dan juga Fauzan yang sedang bergurau tanpa sehelai pakaian. Bahkan, tangan mereka saling mengelus serta membelai ke area intim tubuh mereka. Pikiran Laura langsung sigap kalau ternyata Fauzan dan juga Anita telah melakukan hubungan suami istri. Dada Laura bergemuruh. Ia

    Last Updated : 2023-02-03
  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   grebek Fauzan dan Anita

    Laura pun akhirnya meninggalkan rumah Anita dan menuju pos ronda yang memang setiap malam minggu akan diadakan siskamling bergantian. Dia berjalan sedikit tergesa karena takut kalau Anita dan Fauzan terlebih dahulu menyelesaikan hasrat mereka. Meski Laura harus berusaha menahan hawa dingin yang menusuk kulit tapi semua ia lakukan demi memberi pelajaran pada suami dan gundiknya itu. "Lihat saja, kalian akan menyesal karena sudah menghianatiku." Mata Laura memicing saat melihat ada empat orang pria sedang duduk di pos ronda. Laura pun bergegas mendekati mereka. "Pak, Mas!" Ke empat orang pria tersebut terkejut mendapati Laura yang tiba-tiba saja berdiri di depan mereka. Bahkan, salah satu dari mereka melihat telapak kaki Laura apakah menempel ataukah tidak. "Mbak ini hantu apa manusia?""Astaga, Pak, masa cantik-cantik begini dikata setan? Aku manusia asli, Pak.""Oh syukurlah kalau manusia. Say kira setan, Mbak. Lagian malam-malam begini kenapa keluyuran, Mbak? Ada apa?""Anu, Pak,

    Last Updated : 2023-02-06
  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Sekali tepuk 2 nyamuk mati di tangan

    Laura meradang. Ia lalu menyuruh para warga mengarak Fauzan dan juga Anita ke balai desa. "Arak saja ke balai desa Pak RT! Biar mereka tau rasa!""Iya setuju! Arak saja mereka berdua ke balai desa ramai-ramai biar malu sekalian kedua orang itu."Para warga mengusulkan untuk mengarak Anita dan juga Fauzan agar semua warga tau kelakuan buruk mereka berdua. Dan kasus Fauzan juga Anita menjadi pelajaran untuk yang lain agar tidak melakukan perbuatan yang sama. Fauzan dan Anita pun mulai diarak warga ke balai desa. Anita menangis sesenggukan karena rasanya sangat malu sekali. Fauzan tidak dapat berkata apa-apa lagi. Dirinya pun pasrah, saat ia diarak tak sedikit pun Fauzan menenangkan istri siri nya itu. Fauzan teramat malu karena kini seluruh warga tau kalau Fauzan telah mempunyai istri. Padahal ia dan sang Ibu sudah mati-matian membuat image keluarga harmonis dan bahagia. Ditambah dia juga membuat dirinya terlihat sempurna sebagai suami yang setia dan penyayang istri. Sampailah mereka

    Last Updated : 2023-02-19

Latest chapter

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   mintain uang arisan!

    Setelah Laura menghilang dari pandangannya, Anita langsung mengumpulkan semua barang belanjaannya dan hendak dibawa masuk ke dalam kamar.“Mau kemana kamu, An?” tanya Fauzan kesal. Dia belum mendapatkan jawaban seperti yang dia inginkan, apalagi setelah mendengar kata-kata dari Laura, kecurigaannya bertambah kuat terhadap Anita.“Dahlah, Mas, aku capek, aku ingin mandi dulu,” jawab Anita tidak menggubris suaminya yang tengah memandangnya dengan geram. Anita sudah tidak terlalu peduli dengan kemarahan Fauzan, toh sudah ada Angga yang siap memanjakannya kapan saja dia mau.“An … Anita! Aaahhhhhh …!" Fauzan berteriak kesal. Lelaki itu menyugar rambutnya dengan kasar.“Sial, benar-benar sial!” umpat Fauzan kemudian membanting pintu rumahnya dengan kasar. Lelaki itu hendak pergi ke rumah ibunya untuk meredakan emosi dirinya yang sudah sampai di ubun-ubun. Kedua istrinya sama-sama tidak bisa dia atur dan semaunya sendiri, apalagi Laura sama sekali tidak mau memberikan uang kepadanya, sehing

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   gebetan baru

    RAHASIA SLIP GAJI SUAMIKU“Kamu jangan ngaco deh,” ucap Anta.“Aku serius tau. Ngomong-ngomong kamu udah punya suami belum?”“Menurut kamu gimana?” tanya Anita mencoba menggoda Angga.“Kalau dari wajah dan penampilan kamu sih kayak masih perawan ya,” ucap Angga sembari mengelus-elus dagunya dan menatap Anita dengan pandangan suka.“Hahaha! Padahal aku sudah punya suami, loh!” ucap Anita jujur kepada Angga.“Masa sih? Kok kayak belum pernah menikah ya?”“Serius aku sudah menikah.”“Terus kenapa kamu jalan sendirian? Ke mana suami kamu?” tanya Angga penasaran.“Suamiku? sebelas dua belas sih kayak istri kamu.”“Maksud kamu?”“Ya gitu,deh. Kamu pasti tau lah maksud aku, makanya aku pergi ke sini sendiri.”“Terus kenapa kamu nggak cerai saja sama suami kamu?”“Ya gimana mau cerai? Sedangkan aku saja nggak punya banyak uang untuk hidup aku. Mau nggak mau ya aku bertahan deh,” ucap Anita disedih-sedihkan agar Angga merasa iba kepadanya.“Duh, kasian banget sih wanita cantik seperti kamu men

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Gebetan baru Anita

    Karena Anita merasa kesal dengan Fauzan yang tidak membelanya, Anita pun merajuk. Fauzan yang berusaha membujuk Anita agar tidak marah pun tidak mempan dengan segala bujuk rayunya. "Ayolah, Nit, jangan kayak anak kecil gini." Fauzan membujuk Anita agar Anita tidak marah. "Biar Mas! Mau kamu kata kayak anak kecil juga aku bodo amat.""Ayolah Nit, jangan gitu.""Kamu mau aku nggak marah kan Mas?"Tentu saja Fauzan mengangguk. Jangan sampai Anita marah dan tidak memberinya jatah nanti malam. "Kalau kamu mau aku nggak marah, sini kasih aku uang. Aku mau shoping. Selama jadi istri kamu kan aku belum pernah shoping.""Iya, nanti Mas kasih uangnya." Fauzan membelai rambut Anita. Anita pun membiarkan Fauzan membelai rambutnya asalnya uangnya lancar. "Aku minta lima juta Mas!""Li-lima juta? Kok banyak banget?""Ya kan aku mau shoping Mas!" Anita menyilangkan tangannya di dada. "Tiga juta aja ya Sayang.""Nggak! Aku nggak mau! Lima juta atau aku tetap marah sama kamu dan jangan harap aku

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Benalu gak tau diri!

    "Tapi lebih baik aku ke bank dulu saja deh. Biar hari ini aku cuti saja satu hari. Masih nggak tenang juga ini kalau sertifikat belum aman."Laura lalu merubah haluannya untuk pergi ke Bank. Karena Laura yakin, keluarga suaminya akan nekat untuk mengambil sertifikat itu kalau Laura tidak segera mengamankan. Laura akhirnya sampai juga di Bank. Ia lalu turun dari mobil dan masuk ke dalam Bank. Di sana, ia ditanya oleh satpam yang bertugas. "Selamat siang, Bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya satpam dengan ramah. "Iya Pak, saya mau menyewa safe deposit box bisa?""Tentu saja bisa, Bu, mari ikut saya. Saya antarkan untuk bertemu dengan atasan saya."Laura mengangguk dan mengikuti langkah satpam itu. Ia dipertemukan dengan petugas bank tersebut. "Silahkan duduk dulu, Bu," ucap satpam menunjukkan kursi untuk diduduki oleh Laura. "Terimakasih, Pak." Laura menjawab dengan sopan dan menganggukkan kepala. Ia pun lalu bertemu dengan petugas bank yang menangani bagian sewa SDB untuk mengam

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Gadai mobil

    RAHASIA SLIP GAJI SUAMIKUBAB 15"Terus gimana dong sama wisudanya Putri?" tanya Bu Ana. "Ya mau gimana lagi, Bu, orang Fauzan udah nggak kerja. Ya otomatis Fauzan nggak ada pemasukan kan. Kalau Ibu mau ya minta aja sama Laura. Itu sih kalau di kasih sama dia." "Aduuuuh, kamu ini nggak bisa diandelin! Udah biar Ibu aja yang minta sama Laura." Bu Ana meninggalkan Fauzan dan Anita yang terbengong dengan tingkah Bu Ana. Bu Ana menghampiri Laura yang berada di kamar. Tok. Tok. Tok. "Laura! Laura!" panggil Bu Ana. "Ra! Buka Ra!" ucap Bu Ana menggedor pintu kamar Laura. Laura yang mendengar merasa kebisingan dengan suara ketukan pintu Bu Ana terpaksa membukakan pintu agar Bu Ana tidak semakin bar-bar mengetuk pintu nya. "Ck! Mau apa sih ini nenek tua peot!" Laura menggerutu namun tetap membukakan pintu. "Ada apa, Bu?" tanya Laura dengan santai. "Kamu ini gimana sih! Kita bicara belum selesai lho. Kenapa main pergi aja.""Mau bicara apa lagi sih, Bu? Kan urusan Ibu biasanya juga

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Anakmu itu cuma benalu, Bu.

    Saat Laura di dalam ruangan, ia teringat kembali dengan BPKB milik Fauzan. Laura berpikir kalau BPKB itu hanya dititipkan saja ke Sintia, tidak bisa memberikan pelajaran kepada Fauzan. Karena Laura ingin memberikan pelajaran buat Fauzan. Hari itu, Laura pun tidak fokus saat sedang bekerja. Ia masih saja memikirkan bagaimana cara untuk membalas perbuatan Fauzan. "Mending aku gadai saja itu mobilnya Mas Fauzan. Kebetulan aku tau akan menggadaikan dengan siapa. Yang jalur ekspres bebas hambatan."Laura pun mengambil handphone nya dan menelpon seseorang yang dia tau sebagai rentenir itu. "Halo, Mami, apa kabar?" sapa Laura berbasa-basi. "Wah, Laura, kabar baik. Ada apa ini tumben kamu telepon Mami?" tanya Mami Valen. "Aku mau gadai BPKB mobil nih, Mi, Mami bisa nggak?""Mobil apa nih?""Fortuner Mi, baru aja lunas Mi, belinya juga baru satu tahun. Dijamin masih mulus," ucap Laura menjelaskan. "Mau harga berapa kamu?""400 juta gimana Mi? Bisa nggak?"Mami Valen nampak berpikir dan m

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Yah, zonk deh ....

    "Kamu tenang saja, aku akan menjual tanah yang dibeli sama Laura sebelum kejadian ini. Mungkin ada lah sekitar 700m² itu luasnya," ucap Fauzan kepada istri keduanya itu. Tanpa Fauzan sadari, kalau Laura sedang mengintip dan menguping pembicaraan sepasang suami istri siri itu. "Kamu serius Mas punya tanah seluas itu?" tanya Anita dengan mata berbinar. Anita tau kalau tanah itu dijual, mereka akan memiliki pundi-pundi uang yang banyak. "Ya serius lah, mana ada aku berbohong. Tanah itu juga letaknya berada di tengah kota. Kalau dijual juga pasti akan laku mahal harganya.""Wah, kalau gitu nanti aku mau dibelikan rumah atas namaku ya, Mas. Aku nggak betah kalau harus tinggal di sini. Seakan-akan aku dijadikan pembantu sama Mbak Laura.""Iya. Kamu tenang saja. Nanti, setelah tanah itu terjual, kita beli rumah buat kamu." Fauzan mengusap kepala Anita yang bersandar di bahu Fauzan. "Emang di mana surat-surat itu disimpan, Mas?""Surat-surat itu ada di dalam lemari. Rencananya, besok mau M

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Aku menafkahi kalian? Najis!

    "Iya, Mas di pecat gara-gara video penggerebekan itu." Fauzan pun mendaratkan tubuhnya di sofa. Ia pun menghela napas. "Video? Kok bisa?" tanya Anita mengerutkan dahinya. "Nggak tau lah, Mas juga gak tahu dari mana video itu berasal karena tiba-tiba aja Mas dipanggil ke ruangan atasan terus dikasih surat pemecatan. Tapi aku yakin pasti semua ini karena ulah Laura!" Fauzan mengepalkan tangannya. Baru juga dirinya merasakan enaknya naik jabatan, tapi tiba-tiba saja harus dipecat. "Kurang ajar memang istri pertama kamu itu, Mas! Harus diberi pelajaran dia Mas, biar kapok. Gara-gara dia juga aku jadi dihajar sama Ibu-Ibu komplek," ucap Anita geram. "Siapa yang mau kamu kasih pelajaran? Mas Fauzan? Kok kamu sudah pulang, Mas? Biasanya jam segini kamu kan belum pulang?" tanya Laura tiba-tiba saat melihat Fauzan yang sudah berada di rumah. Biasanya dirinya terlebih dahulu lah yang pulang baru Fauzan pulang. "Aku dipecat!" jawab Fauzan dengan ketus sembari menatap Laura dengan tajam. "

  • RAHASIA SLIP GAJI MILIK SUAMIKU   Surat pemecatan

    "Saya dipanggil Pak Adit? Ada apa?" Dahi Fauzan mengerut. "Maaf Pak, saya tidak tau. Saya permisi dulu ya, Pak." Sang sekretaris itu pun pamit undur diri dengan membungkukkan sedikit tubuhnya dan meninggalkan ruangan Fauzan. Fauzan mengangguk. Dirinya bingung kenapa tiba-tiba saja Pak Adit memanggilnya? Karena Fauzan selama ini tidak pernah membuat masalah dengan kantor. Dia pun tidak menyadari kalau video penggerebekan dirinya dengan Anita sudah tersebar luas. Dan mungkin saja mam sang bos juga mengetahuinya. "Ada apa ya Pak Adit manggil gue? Tumben-tumbenan," tanya Fauzan kepada Andre yang masih duduk di samping Fauzan. "Nah kan Bro, bener apa yang gue bilang. Jangan-jangan Pak Adit udah tau tentang video lu yang lagi viral. Wah bahaya, Bro, bisa terancam lu kalau gini. Udah sono temuin Pak Adit. Siapa tau salah kan dugaan gue." Andre menepuk bahu Fauzan dan meninggalkan Fauzan sendiri yang tengah berpikir ada apa gerangan Pak Adit memanggil dirinya. "Ada apa ya kira-kira? Kok

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status