Home / Pendekar / RAHASIA KITAB RAJA IBLIS / Bab. 7 Kemalangan Liu Heng

Share

Bab. 7 Kemalangan Liu Heng

Author: Neet_Sensei
last update Last Updated: 2022-07-09 12:51:43

“Apa yang kalian lakukan di sini?” bentak Zou Cheng.

Dia sangat marah karena hampir semua murid wanita sedang berkumpul di depan pintu masuk. Tidak ada yang berani masuk karena mereka takut dengan Jue Die. Mereka hanya menunggu di sana sambil berharap kalau rumor tentang pria berwajah giok itu benar-benar muncul. Informasi itu menyebar sangat cepat seperti lalat.

Para murid wanita yang ada di baris belakang hanya menatap Zou Chang sebentar, tetapi beberapa detik kemudian mereka langsung memalingkan pandangannya. Mereka kembali fokus dengan pintu masuk dapur.

Zou Cheng marah, tetapi harga dirinya tidak bisa membuatnya memukul seorang perempuan. Dia kemudian menoleh ke arah bawahannya. Zou Cheng memiliki beberapa bawahan yang selalu mengikuti dirinya. Mereka sebenarnya tidak begitu suka dengan Zou Cheng, tetapi mereka butuh. Zou Cheng adalah anak dari tetua murid dalam, tetapi karena dia tidak terlalu berbakat. Dia tidak bisa masuk ke dalam sekte bagian dalam. Dia hanya bisa menjadi murid luar.

“Apa yang mereka tunggu?” tanya Zou Cheng.

“Kemarin tuan Zie Du membawa tiga orang remaja dan salah satunya memiliki wajah yang sangat tampan. Para gadis menjulukinya dengan julukan Pria Berwajah Giok,” jawab salah satu rekannya. “Ah, sebenarnya ada satu lagi yang membuat keributan. Ada gadis yang memiliki wajah yang sangat cantik dan para murid pria menjulukinya dengan julukan wanita berwajah es. Itu karena dia sangat cuek dengan semua orang. Wajah gadis itu selalu terlihat marah kepada semua orang. Selama dua hari ini dia hanya fokus berlatih saja,” tambahnya.

“Siapa nama mereka?” Zou Cheng.

“Kalau tidak salah nama yang laki-laki adalah Liu Heng dan yang gadis adalah Xie Xie,” jawab bawahannya.

Zou Cheng mengerutkan keningnya.

Tiba-tiba semua murid wanita berteriak histeris. Dengan spontan Zou Cheng langsung melihat ke arah pintu masuk dapur. Terlihat ada seorang anak kecil yang sedang berjalan keluar dari sana. Zou Cheng terdiam beberapa detik. Dia bahkan terpesona.

Dia langsung menggelengkan kepalanya, “Itu tidak boleh!” dia marah dengan dirinya sendiri. Tidak ada yang namanya pria kagum dengan wajah pria lain. Itu menjijikkan menurut Zou Cheng.

“Ayo ikut aku!” ajak Zou Cheng.

Dia langsung berjalan. Dia ingin menghampiri Liu Heng dan langsung menyingkirkan murid wanita yang menghalangi dirinya. Mereka menatap tajam ke arah Zou Cheng, tetapi tidak ada yang berani bertindak. Mereka hanya berani menatap dengan kemarahan saja.

Tidak lama dia tiba di depan Liu Cheng. Dia menatap Liu Cheng dan dengan kedua tangannya Zou Cheng langsung mendorong tubuh Liu Heng ke tanah. Liu Heng pun terjatuh. Air kotor yang sedang dia bawah pun tumpah dan membasahi tubuhnya. Liu Heng melihat ke arah Zou Cheng.

“Siapa kau? Aku membenci dirimu!” bentak Zou Cheng.

Liu Heng bangun sambil mengibaskan pakaiannya yang kotor. Dia kemudian tersenyum tipis. Itu membuat murid wanita langsung ikut tersenyum. Beberapa detik kemudian mereka menatap semakin tajam ke arah Zou Cheng. Itu membuat Zou Cheng merasa merinding.

“Aku adalah Liu Heng dan aku adalah seorang bekerja di bawah asuhan tuan Jue Die,” jawab Liu Heng. Die berusaha untuk tetap ramah karena Jue Die sudah memperingatkan dirinya kalau jangan mencari masalah di sekte.

Zou Cheng yang mendengar nama Jue Die langsung panik. Tidak ada yang tidak tahu tentang seberapa galak Jue Die. Dia bahkan pernah memukul anak dari seorang Patriarch. Yang bahkan Patriarch pun tidak berani marah sama sekali. Dia malah menampar wajah anaknya sendiri. Tidak ada yang tahu alasan pastinya, tetapi banyak yang berpendapat kalau Patriarch memiliki hutang budi kepada Jue Die.

“Aku membencimu!” teriak Zou Cheng.

Liu Heng mengerutkan keningnya. Dia tidak pernah merasa pernah melakukan kesalahan apa pun. Bahkan ini adalah pertemuan pertama mereka. Bagaimana bisa dia bisa dibenci. Liu Heng memiringkan kepalanya.

“Kau bisa membuat banyak wanita menyukaimu padahal kau baru datang ke mari. Aku yang sudah lama di sini dan sudah berlatih dengan keras. Tidak ada satu pun yang menyukai ku,” keluh Zou Cheng.

“Apa itu salahku?” tanya Liu Heng dengan wajah kebingungan.

“Benar, itu adalah salahmu.” Zou Cheng membesarkan suaranya. Dia membusungkan dadanya sambil menunjuk ke arah Liu Heng. “Kita buktikan siapa yang terkuat diantara kita. Aku ingin kita berduel dua hari lagi di tempat latihan utama.”

“Aku tidak bisa,” jawab Liu Heng. “Aku hanyalah seorang pesuruh. Aku tidak bisa berkultivasi,” sambungnya.

Semua orang kaget. para murid wanita menjadi kecewa. Beberapa bahkan sudah pergi dari sana. Tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang pria yang tidak bisa berkultivasi. Mereka hanya akan menjadi beban. Wajah Liu Heng memang sangat membuat mereka terpesona, tetapi tanpa kultivasi semuanya percuma.

“Aku tidak percaya. Pokoknya kau harus bertarung denganku lusa!” Zou Cheng sudah kekeh dengan apa yang dia katakan.

Liu Heng ingin menolak lagi, tetapi tiba-tiba seseorang muncul seorang pria tua di belakang Zou Cheng dan langsung memukul kepalanya. Zou Cheng langsung meringkuk kesakitan. Dia menoleh ke atas dan ternyata itu adalah Jue Die. Wajahnya langsung pucat.

“Kalau kau ingin bertarung, maka bertarunglah denganku!” tantang Jue Die. Zou Cheng langsung menggeleng pelan. “Kalau begitu pergilah!” bentak Jue Die. Dia kemudian menatap para gadis yang masih ada di sana. Dia menatap mereka. Dengan cepat mereka semua langsung bubar.

“Bagaimana bisa orang buta bisa melakukan itu?” batin Liu Heng.

Dengan bantuan tongkatnya Jue Die mendekati Liu Heng dan mengelus kepada Liu Heng, “Masuklah ke dalam lagi. Biarkan orang lainnya yang melakukan tugasmu,” ucap Jue Die. Dia selalu memperhatikan Liu Heng dan merasa iba dengan nasibnya.

Tanpa pikir panjang Liu Heng langsung masuk. Dia langsung ingin mandi karena tubuhnya sudah kotor.

“Anak yang malang,” batin Jue Die.

***

Hari-hari berikutnya tidak ada lagi murid wanita yang menunggu dia di depan pintu masuk. Mereka semua sudah kecewa dengan fakta kalau Liu Heng tidak bisa berkultivasi. Apalagi beberapa hari terakhir dia sering di bully oleh beberapa murid lainnya. Liu Heng sama sekali tidak membalas. Itu menambah kekecewaan mereka.

“Dasar tidak berguna!” hina salah satu murid yang mengelilingi Liu Heng. Dia langsung menendang tubuh Liu Heng sekali lagi. Dia hanya bisa menerima dan bangun kembali. Murid lainnya melakukan hal yang sama hingga tubuh Liu Heng babak belur.

“Untuk apa kau hidup kalau kau tidak punya masa depan. Lebih baik kau mati saja!” hina salah satu murid lainnya.

Di kejauhan Zou Cheng yang melihat hal itu merasa kasihan, tetapi dia tidak bisa menolong karena itu akan membuat dia ikut direndahkan juga. Apalagi bawahannya ikut tertawa dan bahkan salah satu bawahannya juga ikut menyiksa Liu Heng.

Itu bukan hanya dilakukan sekali, tetapi setiap kali Liu Heng keluar pasti dia di siksa.

“Kalau kalian tidak berhenti, maka aku akan memukul kalian semua!” teriak seseorang dari kejauhan.

Related chapters

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 8 Bocah Yang Jenius

    Semua orang langsung menoleh ke asal suara dan terlihat seoarang gadis yang memiliki tubuh yang kecil sedang berjalan ke arah Liu Heng. Wajah gadis itu sangat memerah. Dia sangat marah sampai mengepalkan tangannya.“Ah, Xie’er apa ada yang salah?” tanya salah satu murid yang menyiksa Liu Heng.Sudah satu minggu dia berlatih di bawah bimbingan Ziu Du dan sekarang dia sudah berada di tahap penempaan tulang 5. Sebentar lagi dia akan masuk ke tahap fondasi qi. Perkembangannya terbilang cepat.“Jangan ganggu kak Liu Heng lagi!” ucap Xie Xie. Dia membantu Liu Heng membersihkan pakaian kotor miliknya. “Jangan sok akrab denganku!” tambah Xie Xie. Dia tidak suka ada yang memanggilnya dengan Xie’er.“Apa bagusnya bocah cacad seperti dirinya? Dia tidak memiliki masa depan sama sekali. Paling-paling dia akan menjadi tukang kuda atau petani. Tidak akan lebih baik dari itu,” hina mereka. Mereka tertawa.

    Last Updated : 2022-07-10
  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 9 Murid Yang Tertipu Oleh Liu Heng

    Jue Die kemudian meminta Liu Heng untuk mempraktikkan kembali jurusnya. Sekali lagi Jue Die terkagum-kagum dengan apa yang Liu Heng gerakkan. Ilmu berpedang Liu Heng sudah setara dengan Ahli pedang. Sangat halus dan tajam, tetapi sayangnya Liu Heng tidak akan bisa naik ke tahap ilmu pedang yang selanjutnya yaitu tahap jiwa pedang.Untuk mencapai tahap jiwa pedang. Seseorang harus bisa berkultivasi karena pada tahap jiwa pedang harus menggunakan qi. Pada tahap ini pengguna pedang bisa mengubah apa pun menjadi pedang termasuk kayu atau ketiadaan. Itu adalah tahap yang sulit dicapai. Masih ada dua tahap lagi di atas tahap jiwa pedang, tetapi itu hanya bisa dikuasai oleh pendekar pedang dengan kultivasi yang tinggi. Sesuatu yang tidak mungkin bisa Liu Heng capai.Untuk anak seusia dirinya, tidak ada yang pernah mencapai tahap ahli pedang bahkan di sekte besar sekalipun. Biasanya anak seusia Liu Heng mereka hanya akan belajar dasar ilmu pedang saja. Itu pun belum sempurna.

    Last Updated : 2022-07-11
  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 10 Gadis Yang Aneh

    Setelah mendapatkan buku dasar Alchemy, dia langsung kembali ke dapur. Dia melakukan tugas harian seperti biasanya. Dia membuat makanannya untuk makan siang. Setelah semua tugas telah selesai. Dia pun langsung ingin pergi ke hutan di dekat sekte.Beberapa hari belakangan dia menemukan tempa yang tidak terjaga dan bisa digunakan sebagai tempat untuk keluar dari sekte tanpa ketahuan. Tepat ketika Liu Heng ingin pergi, Jue Die memegang bahunya.“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Jue Die.“Aku ingin belajar Alchemy,” jawab Liu Heng dengan santai.“Kau belajar Alchemy? Apa kau tidak tahu kalau untuk memahami Alchemy membutuhkan otak yang cerdas dan juga kau harus memiliki kultivasi yang cukup tinggi serta kau harus memiliki roh api untuk mempermudah segalanya,” ucap Jue Die. Dia meragukan Liu Heng.Dengan kemampuan Liu Heng yang sekarang, yang bahkan belum belajar kultivasi untuk belajar alchemy adalah kemustahilan. U

    Last Updated : 2022-07-12
  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 11 Gadis Yang Aneh 2

    “Apa yang kau lakukan dengan buku alchemy itu?” tanya Bai Linjue. Bai Linjue sedang duduk di depan Liu Heng. Dia seperti anak kecil yang penuh dengan rasa penasaran. Wajahnya terlihat sangat imut, tetapi Liu Heng tidak sadar akan hal itu. Dia terlalu sibuk dengan buku yang dia baca.“Kau buta atau apa? Kau bisa lihat sendiri apa yang aku lakukan. Masih saja bertanya,” keluh Liu Heng. Dia sebenarnya masih agak kesal kepada Bai Linjue yang menghentikan dirinya ketika dia ingin mencoba obat yang dia buat. “Seharusnya aku yang bertanya. Apa yang kau lakukan di sini? Bukankah kau seharusnya berlatih?”“Kenapa kau marah denganku?” protes Bai Linjue.“Aku tidak marah. Aku hanya mempertanyakan fungsi mata yang kau miliki,” ketus Liu Heng.Mereka saling menatap satu sama lain. Mereka sama-sama keras kepala, tetapi pada akhirnya Bai Linjue yang mengalah. Dia tidak bisa terlalu lama menatap wajah Liu Heng. Itu membuat jantungnya berdetak lebih cepat.Bai Linjue menarik napas dan menghembuskannya

    Last Updated : 2022-07-13
  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 12 Kakek dan Sepuluh Pemuda

    Keesokan harinya Liu Heng datang ke tempat yang sama. Dia kembali ingin mencoba meracik obat yang lainnya. Sebelum dia mulai mencari, Liu Heng melirik ke kiri dan ke kanan. Dia berharap kalau Bai Linjue tidak kembali lagi. “Apa yang terjadi dengan tanganmu?” Liu Heng langsung menghela napas berat. Dari nada dan cara bicara. Dia tahu siapa yang baru saja bertanya dengannya. Dia pun membalik badan dan ternyata apa yang dia duga benar. Itu adalah Bai Liunjue. “Jangan bilang kau membakar tanganmu sendiri?” Bai Linjue langsung memegang tangan Liu Heng yang sudah dibalut dengan kain. “Aku tidak menyangka ada orang gila seperti ini. Apa kau tidak merasa sakit?” Liu Heng kemudian melepaskan kain yang membalut tangannya. Terlihat kalau luka bakar itu sudah mengering. Lebih tepatnya sudah sembuh. Yang tersisa hanyalah bekas luka bakarnya saja. Liu Heng kemudian mengoleskan obat pemutih kulit yang dia buat. “Ini akan baik-baik saja,” jawab Liu Heng. “Kau tahu sendiri kalau aku tidak mencoba

    Last Updated : 2022-07-14
  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 13 Kitab Pernapasan Raja Iblis

    Pria itu ingin menyerang Liu Heng, tetapi dengan sedikit gerakan. Dia berhasil menghindar dan langsung memotong tangan pria itu. Tidak hanya itu, dia juga langsung menusuk perut pria itu lagi. Itu membuat pria itu terjatuh dan tidak sadarkan diri lagi. Dia tewas di tangan Liu Heng. Liu Heng tidak puas hanya sampai di sana. Dia kemudian memotong leher pria itu sampai putus. "Kau terlalu kejam," keluh kakek yang tadi. Dia melihat apa yang Liu Heng lakukan. Memotong kepala orang yang sudah tewas itu terlalu berlebihan. "Tidak ada yang bisa menjamin kalau dia benar-benar sudah tewas," jawab Liu Heng. "Kau gila," ungkap Kakek itu. Liu Heng kemudian mengambil kitab tadi dan memasukkannya ke dalam bajunya. Dia juga mengangkat tubuh Kakek itu dan menyandarkan tubuhnya ke pohon yang tidak jauh dari sana. Awalnya Kakek itu cemas kala Liu Heng adalah orang yang ingin mengambil kitab miliknya, tetapi setelah Liu Heng mengembalikan kitab itu. Kakek itu tersenyum. "Kau adalah anak yang baik,"

    Last Updated : 2022-08-29
  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 14 Liu Heng Mulai Berkultivasi

    Keesokan harinya. Liu Heng dan Jue Die memisahkan diri dari orang lain. Jue Die mengajak Liu Heng untuk masuk ke tempat miliknya. Ketika masuk ke sana ada sebuah batu besar yang bagian atasnya seperti terpotong.Liu Heng belum pernah masuk ke kediaman Jue Die karena Jue Die terkenal dengan orang yang suka marah-marah dan terkenal tegas dan kejam.Liu Heng tidak menyangka kalau di kediaman Jue Die sangatlah indah. Kolam kecil dengan sebuah pohon kecil di bagian sudut itu sangat indah. Terlihat sangat disimpel, tetapi itulah yang membuatnya indah. Apalagi ada suara air mengalir yang sangat pelan. Itu membuat suasana menjadi lebih tenang dan menenangkan."Aku tidak menyangka kau memiliki tempat seperti ini," ucap Liu Heng. Beberapa saat kemudian dia langsung mendapat pukulan di kepalanya."Duduklah di sana!" ucap Jue Die sambil menunjuk ke arah batu yang terpotong yang pertama kali mencuri perhatian Liu Heng. Bagian bawah batu itu terdapat lumut hijau. Liu Heng pun berjalan ke arah batu

    Last Updated : 2022-08-29
  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 15 Xing Jue Yang Kembali Tertipu

    Keesokan harinya Liu Heng melakukan hal yang sama. Dia tidak tidur semalaman karena terus memperkuat dirinya dan melakukan pernapasan secara berulang kali. Dia pun sudah berada pada tahap penempaan tulang ke 2.Itu adalah hasil yang luar biasa untuk seorang pemula. Jue Die belum tahu karena dia tidak ada di sana ketika Liu Heng naik tingkat. Kalau saja dia tahu, maka dia akan terkejut. Dia pasti akan sangat senang karena ternyata Liu Heng berbakat hanya saja merdiannya yang cacad.Setelah selesai dengan semua yang dia lakukan. Dia pergi ke paviliun alchemy. Dia akan bertemu dengan Xing Rue yang pernah dia tipu. Liu Heng dengan polosnya meletakkan buku dasar alchemy itu di meja."Aku mengembalikan buku yang aku pinjam sebelumnya," ucap Liu Heng dengan sangat santainya.Xing Rue mantapnya dengan tatapan tajam. Dia mengambil buku itu dan berusaha mengabaikan Liu Heng. Dia pun kembali membaca buku yang sedang dia baca. Dia sedang membaca buku alchemy juga."Apa kau boleh melihat buku itu

    Last Updated : 2022-08-29

Latest chapter

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 205 Akhir dengan Kemenangan

    Liu Gu dengan semua yang dia miliki. Dia tidak bisa menjatuhkan Liu Heng. Semua serangannya berhasil ditahan oleh Liu Heng dengan pasukan patung miliknya. Dia juga punya kemampuan menyerap qi. Saat tubuhnya disentuh oleh Liu Heng, saat itu juga Liu Gu akan kehilangan banyak qi.Dia juga sudah kehabisan banyak qi saat melawan liu Bu. Dia juga sudah mendapat banyak luka. Ini membuat Liu Gu kesulitan. Padahal lawannya hanya Liu Heng saja. "Tidak mungkin aku kalah, bukan?" keluh Liu Gu. ***Di dalam ruang jiwa Liu Heng. Semuanya hitam karena diselemuti oleh qi Iblis. Bahkan inti Iblis di sana sudah punya mata, mulut dan tanduk. Kepalanya sudah terbentuk, ini saja sudah tidak bisa Liu Heng kendalikan. Apalagi saat Inti Iblis ini berubah menjadi wujud Iblis utuh. Itu sangat gila. "Menyerahlah. Kau tidak akan bisa menang melawanku."Medusa memegang pundaknya yang terluka. Dia dikepung oleh belasan Iblis. Medusa berusaha menghentikan inti Iblis ini menyerap qi. Kalau itu terus terjadi, mak

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 204 Liu Heng Vs Liu Gu

    Pi Xiu dan Hou menelan ludah. Mereka menunggu ledakan yang mereka buat hilang lebih dulu. Mereka berharap kalau Liu Heng tewas. Perlahan mulai terlihat wujud Liu Heng. Ketika mereka melihat siluet Liu Heng yang sedang berdiri, itu membuat mereka langsung lemas."Sial. Dia masih hidup.Hou dan Pi Xiu sudah berada di akhir hayat mereka. Mereka sudah mengerahkan seluruh yang mereka miliki pada serangan terakhir tadi. Sayangnya itu gagal. Liu Heng menghentakkan kakinya ke bawah. Itu membuat semua debu yang menutupi dirinya langsung hilang. Dia tersenyum. "Kalian bodoh sekali."Terlihat kalau tubuh Lu Fei penuh luka. Hanya saja dia masih bisa berdiri dan perlahan tubuhnya sembuh dengan sendirinya. Apalagi terlihat ada beberapa patung menempel pada tubuh Liu Heng. Yang artinya sambaran petir Pi Xiu diserap oleh patung-patung itu. Wajar saja Liu Heng masih hidup."Kau sangat beruntung."Liu Heng langsung muncul di depan Pi Xiu dan Hou. Keduanya ingin melompat mundur ke belakang. Mereka ingi

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 203 Kematian Liu Heng

    Hou membuat ribuan tombak kegelapan. Pi Xiu dengan kekuatannya. Dia membuat semua tombak kegelapan itu berubah menjadi berlian yang sangat kuat. Satu gerakan tangan Hou langsung membuat semua tombak itu diturunkan. Liu Heng menyatuhkan kedua tangannya membentuk seperti sedang berdoa.Satu detik kemudian sebuah dinding qi Iblis muncul membenturk sebuah dinding. Itu langsung memantulkan semua tombak itu. Satu detik kemudian seteleh semua tombak berlian itu dipentalkan. Dua dinding qi Iblis berubah menjadi tombak juga. Itu langsung digerakkan dan melesat ke arah Hou dan Pi Xiu. "Apa yang harus kami lakukan?" keluh Pi Xiu. Mereka masih diserang oleh ribuan patung dan ditambah diserang oleh begitu banyak tombak yang terkuat dari qi Iblis. Belum lagi Liu Heng yang juga akan melakukan serangan. Itu sangat mengejutkan sekali. Benar saja Liu Heng maju dan mulai melakukan serangan lagi.Hou dan Pi Xiu dibuat kesal. Mereka pun bekerja sama lagi. Kali ini mereka menunrunkan ego mereka masing-

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 202 Liu Heng Ikut Kembali

    Pi Xiu dan Hou sangat kewalahan melawan Liu Bu. Mereka kalah dalam semua sisi. Barulah setelah Liu Gu datang, mereka berhasil unggul. Bantuan liu Gu sangat luar biasa berarti bagi mereka. Pi Xiu dan Hou melirik ke arah belakang, mereka merasakan kalau ada kekuatan yang sangat besar bergerak ke arah mereka. "Kalahkan dia! Aku akan menahan Liu Bu sendirian.""Kau yakin?" Terlihat raut wajah ragu di wajah Liu Gu, tetapi dia mengangguk. "Aku yakin."Pi Xiu dan Hou pun membalik badan. Mereka akan melawan Liu Heng dengan kekuatan baru miliknya. Dia akan melawan dua hewan roh terkuat. Keduanya bisa merasakan kalau Liu Heng sudah berbeda dengan dirinya yang sebelumnya. "Aku tidak menyangka kau masih hidup.""Aku tidak akan mati sebelum berhasil membunuh kalian.""Hhahaahaa, omong kosong macam apa itu? Kau kira hanya karena kau bertambah kuat, kau bisa menang melawan kami. Itu sangat mustahil untuk dirimu." Hou meremehkan Liu Heng. Puluhan ribu patung Liu Heng muncul di belakang dirinya.

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 201 Menuju Akhir

    Hou baru ingin membunuh Lou Ouyang, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tertekan ke bawah. Dia pun terjatuh. Itu membuat dia muntah darah. Padahal itu hanya tekanan dari aura membunuh milik Liu Bu saja. Hou dibuat tercengan, dia tidak pernah berpikir kalau Liu Bu akan sekuat ini. Wush!Kibasan ingin aura Liu Bu mengenai tubuh Hou. Saat itu juga tubuh Hou terpental sangat jauh. Tubuhnya membentur dinding. Bukan hanya Hou, tetapi semua orang di ibu kota terpental oleh aura Liu Bu kecuali bagian yang dihalangi oleh penghalang api milik Liu Gu. Tanah dan rumah-rumah di sana juga tertekan ke bawah, termasuk mereka semua. Cuma kibasan qi Liu Bu tidak mementalkan mereka karena ditahan oleh pembatas api milik Liu Gu."Dia sudah mulai menggila. Ini bukan saatnya bermain-main lagi."Liu Gu membalik badan. Dia ingin pergi ke arah Liu Bu berada, tetapi Die Bao berusaha menahan Liu Gu, tetapi dia dengan mudah dijatuhkan. Die Bao bukan lawan yang setara dengan Liu Gu. "Kenapa kau sangat ingin membunu

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 200 Dimulai 13

    Lou Ouyang membuat sebuah penghalang. Dia menahan pukulan Hou. Saat yang sama, Lou Huyi membuat ribuan tombak yang terbuat dari air. Saa dia menggerakkan tangannya ke bawah, sesaat itu juga ribuan tombak air itu langsung turun ke bawah, mengarah ke arah Hou. Hou ingin mundur, tetapi sebuah tangan api memegang kaki Hou dengan sangat kuat. "Kau tidak akan bisa pergi."Hou tersenyum kecil. "Kalian terlalu meremehkan diriku."Dia pun menghentakkan kakinya. Saat itu juga tanah naik ke tas. Tubuh Lou Ouyang terpental ke atas bersama dengan penghalang yang dia buat. Ribuan tombak itu menghujam ke bawah. Saat itu juga Hou berhasil menghindari semua serangan itu. Tanah di sekitar dirinya naik ke atas kecuali bagian kecil tempat dia berada. Setelah ribuan tombak air itu berhenti, tanah turun kembali. Lou Ouyang dan Long Buyi melakukan serangan dari dua arah dia berbeda. Hou melirik dan sebuah tombak kegelapan langsung menusuk ke arah mereka. Lou Ouyang dan Long Buyi langsung terjatuh ke bawah

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 199 Dimulai 12

    Saat Liu Bu berubah ke wujud naganya, semua orang langsung menatap ke arah yang sama. Liu Gu yang melihat itu, dia berdecak kesal. Dia sudah tahu alasan kenapa Liu Bu begitu karena dia sudah melihat kalau Qin Chan dikendalikan oleh Pi Xiu. Liu Gu memalingkan pandangannya. Dia fokus dengan pertarungan yang sedang dia lakukan. "Kau adalah kakak yang tidak punya hati nurani. Kau tahu, yang kau lakukan itu menyakiti hati adikmu. Dia selalu saja mengatakan kepadaku kalau kau bisa berubah, tetapi yang kau lakukan." Die Bao menggeleng heran. "Kau tidak layak dipanggil kakak. Kau adalah Iblis."Liu Gu tersenyum. Matanya terlihat agak kecewa. "Aku tahu itu. Aku memang adalah Iblis karena itu aku akan membunuh kalian semua."Die Bao melirik ke kiri dan kanan. Semua orang sudah bangun, padahal mereka baru saja dijauhkan oleh Liu Gu. Hanya saja tekad mereka sangat besar. Bisa bertahan sangat lama melawan Liu Gu itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa. Tidak semua orang bisa melakukan ini meski

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 198 Dimulai 11

    Bukkkk!"Aaaarrrgh!" Liu Heng terpental. Dia muntah darah lagi. Liu Heng di pukuli tanpa henti. Dia tidak bisa memberikan banyak perlawanan. Setiap kali dia mencoba menyerang lawannya, saat itu juga dia harus terjatuh dengan keadaan kepala dibawah. Liu Heng baru ingin bangun, tetapi Hou muncul dan langsung menginjak kepala Liu Heng. Patung jenderal naga berusaha menyerang Hou, tetapi dengan satu ledakan qi. Patung itu langsung hancur. Liu Heng dengan gesit, dia berhasil bangun dan menjauh dari sana. Liu Heng mengerenyitkan wajahnya, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Liu Heng sudah berusaha mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi dia tetap saja dikalahkan. Hou sangat cepat dan kuat. Dibandingkan Liu Heng dengan kekuatan naga dan qi Iblisnya pun, masih lebih kuat Hou. Bukan hanya itu, Hou juga menggunakan kekuatan kegelapan. Itu mirip dengan qi Iblis milik Liu Heng. Hanya saja berbeda sifatnya. Milik Liu Heng adalah qi Iblis. Sedangkan, milik Hou adalah inti kegelapan. Itu ter

  • RAHASIA KITAB RAJA IBLIS   Bab. 197 Dimulai 10

    Tou Tie sudah kehilangan kendali akan dirinya. Liu Heng sudah menerima begitu banyak luka. Untung saja dia punya patung jenderal naga. Dengan bantuan patung itu, Liu Heng berhasil menahan beberapa serangan kuat dari Tou Tie. Tanpa jenderal pasukan naga itu, Liu Heng mungkin sudah kalah sekarang.Liu Heng menarik napas dan menghembuskan napasnya dengan pelan. Dia pun memasang kuda-kuda membungkuk dengan pedang yang masih diserungkan. Liu Heng akan memfokuskan semua serangannya pada serangan ini. "Kalian tahan monster itu untukku."Medusa dan jenderal pasukan naga itu mengangguk. Mereka pun langsung maju ke depan dan mulai melakukan serangan. Tou Tie juga terus melakukan serangan. Liu Heng sibuk mengumpulkan qi di pedangnya. Dia harus mengakhiri Tou Tie dengan satu kali serangan. Tou Tie pun melakukan serangan yang sangat kuat. Nalurinya mengatakan kalau dia dalam bahaya karena itu dia langsung mengincar Liu Heng. Patung jenderal naga menahan serangan itu. Hampir berhasil, tetapi Tou

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status