Sam berlalu pergi ke basecamp, sambil menyunggingkan senyum manisnya. Orang yang melihat terheran-heran, dengan sikap Sam saat ini. Pasalnya, lelaki itu biasanya selalu bersikap dingin dan hampir tak pernah tersenyum."Kenapa aku merasa bahagia banget ya, cuma gara-gara mau dibuatkan kopi oleh Fahira?" gumam Sam, sambil terus berjalan ke basecamp."Kak, ini kopinya," ucap Fahira, yang tiba-tiba sudah di belakang Sam."Ah i ... iya, terima kasih Fahira," jawab Sam, gugup.Fahira tersenyum, dia merasa lucu dengan Sam. Orang berbadan tinggi besar, wajah tampan yang selalu memiliki tatapan tajam dan dingin, kenapa tiba-tiba jadi gugup seperti itu."Iya sama-sama Kak," jawab Fahira, dan berbalik badan hendak pergi."Fahira lagi sibuk ya?""Gak Kak, kerja di sini mana ada sibuk!""Temani Kakak ngopi yuk, biar ada kawan ngobrol."Sejenak Fahira tercengang dengan perubahan sikap Sam, yang tiba-tiba berubah drastis, dari dingin dan cuek, jadi ramah dan penuh senyum."Iya Kak, kalau begitu saya
Roni segera meninggalkan Indah seorang diri di kamarnya. Dengan langkah lebarnya, dia kembali ke halaman belakang, tetapi alangkah terkejutnya dia, saat melihat semua anak buahnya sudah berjongkok dengan tangan diborgol ke belakang tubuhnya. Roni segera berbalik badan dan hendak kembali ke kamar Indah, akan tetapi sebuah teriakan menghentikan langkahnya. "Berhenti! Jangan coba-coba untuk kabur!" teriak salah seorang polisi. Roni, menghentikan langkahnya, dan berbalik badan. Tanpa perlawanan, dia menatap polisi tersebut. "Saya akan menyerah, tapi apa bolehkah saya minta satu hal?" "Apa? Katakan!" "Saya titip istri saya, yang sedang sakit! Dia tidak tau apa-apa dengan semua yang saya lakukan," ucap Roni, dengan penuh permohonan. "Baik, kami akan penuhi permintaan kamu, asalkan kamu bisa bekerja sama dengan kami!" "Baik, saya bersedia!" Racun Berupa Madu BAB 84 : Roni TertangkapRoni segera pergi meninggalkan Indah seorang diri di dalam kamar, dengan langkah cepat dia kembali ke
Hari-hari terus berlalu, sejak Roni tertangkap, hidup keluarga Syafiq menjadi lebih tenang dan damai. Hari ini adalah jadwal kemoterapi Adelia yang terakhir. Wanita itu berdiri dian di depan jendela, sambil termenung. Ada rasa khawatir Syafiq akan meninggalkannya, pasalnya saat ini kepalanya sudah botak. Dengan penampilannya saat ini, Adelia merasa kurang percaya diri jika di sandingkan dengan suaminya, yang terlihat sangat sempurna, sebagai seorang lelaki.“Sudah siap Sayang?” tanya Syafiq, yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang Adelia, sambil memeluk pinggang wanita itu dari belakang.Hari ini Syafiq akan mengantarkan sang istri untuk pergi kemoterapi. Sebelas bulan sudah Adelia menjalani kemoterapi, hari ini akan jadi hari terakhir dia menjalani pengobatan tersebut. Adelia berharap dia bisa sembuh seperti sedia kala.“Mas ... kira-kira aku bisa sembuh total gak ya?”“Tentu saja kamu akan sembuh total Sayang, kamu akan sehat seperti dulu lagi.”“Semoga saja ya Mas,” jawab A
Pagi yang cerah, sinar matahari perlahan mulai menyinari bumi. Sinarnya yang hangat, perlahan mulai menembus jendela yang dari semalam tidak ditutup tirainya. “Ah, sudah siang saja ini hari! Padahal msih ngantuk banget,” gerutu Sam, yang memiliki nama lengkap Samuel Isra. Perlahan dia mulai menggeliatkan badannya, guna melemaskan otot-otot di badannya. Pertempuran semalam , memang sangat menguras tenaga, sehingga saat pagi datang, rasa lelah masih cukup terasa. “Tok tok tok,” suara pintu diketuk dari luar kamarnya. Dengan malas Sam bangun dari tempat tidur, sambil bergumam, “Siapa sih pagi-pagi sudah ganggu orang?” Sam segera meraih handle pintu, dan perlahan mulai membukanya. Seketika dia tercengang, dan matanya melotot lebar, ketika tiba-tiba di depannya telah berdiri seorang gadis manis yang beberapa waktu ini selalu mengusik hatinya, dan mengganggu tidurnya. “Fa ... Fahira?” gumam Sam gugup. Sam tercengang, seolah tak percaya kalau gadis itu sedang berada di depannya.Fahi
“Apa ide kalian untuk menghadapi ini?” tanya Syafiq, kepada ketiga orang di depannya. Sam dan Burhan memang Cuma pengawal untuk Syafiq dan keluarganya, tetapi bukan berarti mereka tidak bisa diandalkan dalam urusan Perusahaan, justru mereka bertiga adalah tiga serangkai yang berada di belakang kesuksesan Syafiq. Terlihat dari luar, Burhan dan Sam adalah dua orang pengawal andalan Syafiq, sedangkan Desta adalah asisten pribadi, yang menjadi ujung tombak dalam kesuksesan Syafiq. Tetapi semua itu salah, karena pada kenyataannya, Burhan dan Sam, jika sudah bergabung dengan Desta, mereka adalah tiga serangkai yang sangat kuat sebagai ujung tombak kekuatan yang berada di belakang Syafiq. Tentu saja Syafiq, jauh lebih hebat dari mereka. “Bagaimana kalau kita pergi negosiasi dengan Perusahaan Gemilang Indah itu bos? turunkan harga dari barang-barang yang sudah diorder mereka, dengan begitu, mereka akan memiliki keuntungan lebih, dan kita tidak seratus persen rugi.” ucap Desta. “seb
"Selamat sore Pak, apa Mas Syafiq nya ada?" tanya seorang wanita cantik, dengan hijab berwarna coklat susu.Wajahnya yang cantik, dengan hidung mancung, dan mata sipit, menambah kecantikan wanita itu. Badannya ramping dan tinggi semampai bak model papan atas."Maaf Mbak, kamu siapa?" tanya anak buah Burhan, yang sedang bertugas menggantikan jadi satpam."Saya Hana Pak, Istrinya Mas Syafiq!" ucap wanita itu, sambil tersenyum ramah.Seketika anak buah Burhan, yang sedang tugas jadi satpam itu terperangah, sambil memindai penampilan wanita itu, dari atas hingga ke bawah.Penampilan sederhana, tapi tetap tampak elegan, dan senyum manis, serta sikapnya yang ramah, membuat si satpam sudah seperti terhipnotis. "Istri?" gumam satpam itu.Ketiga satpam yang sedang bertugas itu saling pandang. Ada tatap keheranan dari pancaran mata mereka. Tentu saja mereka sangat terkejut mendengar bosnya memiliki istri lagi, karena semua orang tau bagaimana sayangnya sang bos ke Adelia."Baik mbak, sebentar!
Suara langkah kaki yang terburu-buru memasuki ruang tamu, membuat semua orang menoleh ke arah asal suara. Kedua wanita yang sedang duduk berhadapan itu sama-sama berdiri dan langsung menyambut kedatangan orang itu."Mas," ucap Adelia, seraya menyambut tangan Syafiq, dan menciumnya takzim. Ya, orang yang baru datang itu adalah Syafiq, si pemilik rumah yang sedang di tunggu-tunggu kehadirannya.Syafiq langsung mengulurkan tangannya untuk di cium oleh Adeia, kemudian memeluk dan mencium kening wanita itu dengan lembut, dan senyuman manis, tanpa memperdulikan wanita lain yang ada di depannya."Mas Syafiq," ucap Hana pelan.Perlahan Syafiq menoleh ke arah Hana berdiri, seketika matanya terbelalak. Dia sangat terkejut, melihat wanita yang sekarang berdiri di dekatnya itu."Ha ... Hana?" ucap Syafiq terbata. Dia tidak percaya dengan apa yang ada di depannya saat ini."Deg!" Jantung Adelia tiba-tiba berdebar sangat kencang, "Mas Syafiq mengenal wanita ini? Jadi benar dia istri pertama Mas Sya
Pada akhirnya pernikahan Syafiq dan Hama berjalan lancar, semua tamu berbahagia, aib keluarga juga bisa dihindari, akan tetapi siapa yang tau, jika setelah kemeriahan pesta pernikahan, akan ada perceraian di antara sang pengantin."Bang, Hana berterima kasih, karena sudah ditolong, akan tetapi di antara kita tidak ada cinta, Hana juga belum siap untuk menerima lelaki lain, disaat hati ini sedang merasakan sakit." ucap Hana yakin."Jika hubungan kita ini dipaksakan, kita pasti akan saling menyakiti karena tidak adanya cinta. Sekarang, dihadapan Kakek dan Nenek, Hana minta Abang menjatuhkan talak kepada Hana." lanjutnya lagi.Kita cukup menjadi adik kakak seperti biasanya, itu jauh lebih baik dan Hana sangat bahagia karena memiliki kakak sebaik Abang!" ucap Hana, panjang lebar, supaya Syafiq dan Kakek Neneknya setuju mereka bercerai.Untuk sesaat, ketiga orang yang berada di depan Hana terdiam. Mereka sedang berperang dengan pikiran masing-masing. Hingga beberapa saat kemudian, Syafiq