Home / Rumah Tangga / RACUN BERUPA MADU / BAB 47 : Obsesi Bela

Share

BAB 47 : Obsesi Bela

Author: Milla Dwi
last update Last Updated: 2023-10-29 20:50:06

"Aku hamil!" ucap Bela, masih dengan gaya angkuhnya.

"Hamil anak siapa?" tanya sebuah suara bariton dari belakang Bela.

Seketika Bel terbelalak, dan wajahnya menjadi pucat. Sementara Adelia hanya tersenyum manis, karena dari tadi sudah melihat kedatangan Syafiq yang diam-diam.

Bela kebingungan menjawab pertanyaan Syafiq, dia yang ingin membuat hubungan Adelia dan Syafiq retak, tanpa berpikir panjang, mengarang cerita konyol, yang pad akhirnya hanya membuat dirinya mati kutu oleh ulahnya sendiri.

Tetapi karena sudah terdesak, akhirnya Bela mencoba peruntungan dengan berpura-pura sedih, dan menyalakan Syafiq di depan Adelia. Dia masih duduk menghadap Adelia, matanya tidak berani menatap mata tajam dan dingin Syafiq.

"Saya hamil anak Syafiq Mba, tapi Dia gak mau mengakui anak ini. Memang salah Saya, karena gak mau KB, sesuai perintahnya. Dari awal berhubungan, Syafiq sudah berterus terang ke Saya, kalau dia hanya ingin bersenang-senang dengan saya, karena itu dia tidak mau kalau sampai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RACUN BERUPA MADU   BAB 48 : Resmi Bercerai

    Waktu terus berlalu, meski sidang gugatan cerai berlaku alot, karena Arga yang terus saja menolak untuk menceraikan Adelia, tetapi pada akhirnya dia menyerah juga, dengan syarat diijinkan untuk melihat anaknya, kelak jika sudah lahir.Adelia menyetujui, dengan syarat, Arga tidak mengungkapkan jati dirinya kepada sang anak, sampai anak itu kelak dewasa, dan Adelia sendiri yang akan mengungkapkannya, bukan orang lain.Jika Arga melanggar kesepakatan, maka lelaki itu tidak akan pernah bertemu, ataupun melihatnya lagi. Arga tidak berkutik dengan ancaman Adelia, karena dia tidak lagi memiliki kekuasaan, sejak Delia Group diakusisi oleh Samudra Group.Dua bulan yang lalu, ketika Arga tetap dengan pendiriannya, untuk mempertahankan Adelia dan calon anak mereka, Syafiq langsung menyerang Delia Group , sampai hancur dan tidak bisa bangkit lagi. Setelah itu dilakukan akusisi oleh Samudra Group, sehingga Arga benar-benar hancur dan tidak punya daya lagi.Setelah Delia Group diakusisi, Adelia pun

    Last Updated : 2023-10-31
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 49 : Melahirkan

    "Bu Siti, tolong!" teriak Adelia.Wanita paruh baya itu tergopoh-gopoh mendatangi kamar Adelia."Ya Allah Nyonya!" pekik Bu Siti.Wanita paruh baya itu terkejut, melihat air Adelia yang kesakitan, dan air ketuban yang sudah membasahi tubuh bagian bawahnya. Deng cepat Bu Siti menelpon Syafiq, dan memberitahukan tentang kondisi Adelia yang mau melahirkan.Setelah menelpon Syafiq, Bu Siti memanggil Fahira dan Bu Tini, menyuruh Fahira untuk membantu menyiapkan Adelia dan semua yang dibutuhkan, sementara Bu Tini, disuruh untuk memanggil Burhan, untuk menyiapkan mobil.Sekarang Burhan adalah sopir, sekaligus bodyguard Adelia, karena Pak Isman kembali menjadi sopir pribadi Syafiq. Bu Tini segera pergi memanggil Burhan, setalah mobil siap, lelaki itu masuk untuk membantu membawa barang-barang yang akan dibutuhkan nantinya.Adelia berjalan pelan dengan dibantu Fahira dan Bu Siti, sementara Bu Tini mengikuti di belakangnya, sambil membawa tas Adelia."Bu, udah gak tahan , rasanya pingin pipis b

    Last Updated : 2023-10-31
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 50 : Azim dan Azzam Baskara Samudra

    Tiba-tiba pintu tuangan diketuk, Syafiq pun mempersilahkan masuk. Ternyata Eva dan Desta. Mereka baru datang, sepulang kerja, sementara Bu Siti, pulang ke rumah, untuk mengambil baju ganti untuk Syafiq, karena baju ganti Adelia, sudah dia bawa sekalian tadi pas mau berangkat."Assalamu'alaikum," salam Desta dan Eva berbarengan."Wa'alaikum salam," jawab Syafiq.Desta langsung menuju ke.ranjang bayi, yang terletak sedikit jauh dari ranjang Adelia, karena ranjang bayi itu, di letakkan dekat jendela. Dia memandangi bayi mungil yang masih tertidur lelap itu, kulitnya putih, bibirnya merah, hidungnya mancung, wajahnya sangat mirip dengan Adelia.Dalam hati, Desta merasa iri, karena Syafiq lebih dulu memiliki anak, biarpun bukan anak kandung, sementara dia? Sudah lima tahun menikah, tapi Eva belum ada tanda-tanda mau hamil. Padahal mereka sudah melakukan program hamil.Sementara Eva, dia langsung menuju ke Adelia, yang sedang menimang salah satu anaknya. Dalam hati Eva, merasa sedih, karena

    Last Updated : 2023-10-31
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 51 : Pulang

    Tiga hari sudah Adelia dan anak-anaknya di Rumah Sakit, dan hari ini dia sudah boleh membawa kedua anaknya pulang. Kedua bocah Azim dan Azzam sedang berbaring di ranjang Adelia, kedua pasang mata jernih itu melihat tajam ke Adelia, lalu mereka tersenyum.Senyum berlesung pipi kedua anak itu, menambah ketampanan mereka, membuat gemas siapapun yang melihatnya. Sejak si kembar lahir setiap hari Eva dan Desta selalu mampir ke Rumah Sakit, untuk sekedar menggendong dan mencium Azim dan Azzam.Buat Eva dan Desta yang belum juga memiliki anak, Azim dan Azzam adalah candu buat mereka. Sehari saja tidak melihat kedua bocah itu, pasti akan merasakan rindu yang luar biasa.Seperti halnya pagi ini, Eva dan Desta pagi-pagi sekali sudah sampai di Rumah Sakit, bahkan kedua bocah kembar saja belum dimandikan, karena masih terlalu pagi. Terapi sepasang suami istri ini, justru sudah sampai di ruangan Adelia, dan sedang sibuk menggoda Azim dan Azzam.Sementara Syafiq sedang duduk di dekat Adelia, sambil

    Last Updated : 2023-11-02
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 52 : Arga Datang

    "Ke rumah utama saja, sebab, kalau pulang ke rumah yang sekarang, akan kurang kamar, untuk kedua Perawat itu!"Pak Isman segera menjalankan mobilnya, menuju kediaman utama, Syafiq duduk di kursi penumpang samping kemudi, Adelia dan Bu Siti di belakangnya sambil memangku si kembar, sedangkan kedua Suster duduk di kursi belakang.Mobil melaju dengan kecepatan sedang, kebetulan jalanan tidak terlalu ramai pada saat itu, sehingga mobil bisa melaju dengan lancar, membelah jalanan yang sangat panas saat ini.Perjalanan yang biasanya bisa ditempuh sekitar 20 menit, sekarang mencapai 40 menit, karena Pak Isman harus hati-hati membawa mobilnya, dikarenakan ada Azim dan Azzam, yang masih bayi.Mobil memasuki halaman rumah yang sangat luas, kanan kiri jalan di tumbuhi aneka macam bunga dan buah, di tengah jalan yang mengarah ke arah kanan dan kiri, ada air mancur dengan berbagai ikan hias di dalamnya. Bagian kanan ada gazebo, dan kolam ikan, serta tanaman rindang lainnya. Bagian kiri, ada dua b

    Last Updated : 2023-11-04
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 53 : Azzam Hilang

    Pagi-pagi rumah Syafiq sudah tampak ramai. Semua orang hilir mudik, menyiapkan semua keperluan acara akikah si kembar. Eva dan Desta sudah datang dari jam tujuh pagi, sementara Dokter Elena, baru saja memasuki rumah, dan langsung pergi menyapa Eva dan Desta. Sementara Adelia sedang mandi, setelah kedua anaknya mandi dan rapi, barulah ibu baru itu pergi mandi, dan mempersiapkan diri, untuk acara akikah anak-anaknya."Gantengnya anak-anak Papi, udah wangi ya," ucap Syafiq, yang sedang menemani kedua anak kembar itu.Dari pagi dia tidak mau lepas dari kedua anak itu. Kedua Suster sampai heran melihatnya, karena tidak biasanya sang Bis bersikap over protektif seperti itu, ke Azim dan Azzam.Syafiq terus menciumi kedua bayi yang sudah di dandani seganteng mungkin, dengan setelan baju koko, dan dipakaikan peci. Sangat ganteng dengan senyum manis berlesung pipi.kecantikan Adelia menempel pada kedua anak itu, dalam versi laki-laki.Semakin Syafiq mencium anak itu, hatinya semakin tidak bisa

    Last Updated : 2023-11-06
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 54 : Ternyata Indah.

    Semua orang khawatir, begitu tau Azzam hilang. Syafiq langsung memberi perintah kepada Burhan dan Sam, untuk segera mencari keberadaan Azzam. Sementara Adelia langsung nangis histeris, dan akhirnya pingsan. Ini adalah hari aqiqah nya Azim dan Azzam, tetapi kenapa malah terjadi bencana seperti itu. Kenapa ada yang tega menculik bayi sekecil itu? Elena dengan cepat memeriksa kondisi Adelia, sementara Eva terus berusaha menenangkan sahabatnya itu. Suster Ratih, ketakutan, karena merasa itu karena keteledoran dirinya. Tetapi Syafiq tidak memarahi suster itu, bagaimanapun mereka sudah berusaha untuk merawat dua anak kembar itu dengan baik. Semua orang panik, dan kalang kabut mencari keberadaan Azzam, ditambah lagi Adelia yang pingsan, semakin membuat suasana jadi tak karuan. Syafiq dan Burhan pergi menuju ruang kerja Syafiq. Mereka memantau pergerakan penculik itu dari CCTV, yang terpasang di seluruh penjuru rumah besar bak istana itu. "Indah!" teriak Syafiq, begitu mengenali perempuan

    Last Updated : 2023-11-08
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 55 : Azzam Kritis

    Semakin lama, napas Azzam semakin tersengal, dan wajahnya memucat. Adelia histeris, melihat wajah Azzam yang memucat, tangisnya semakin lama semakin lemah. Melihat kondisi bayi itu yang semakin lemah, dengan cepat Dokter Elena menyuruh Syafiq untuk menyiapkan mobil, Azzam harus dibawa ke Dokter."Azzam! Dokter, Anakku kenapa Dok?" teriak Adelia semakin cemas."Bu Adelia, sepertinya Indah meracuni Azzam!""A ... apa Dok? Racun? Terus bagaimana kondisi Azzam sekarang?""Ibu tenang dulu, saya akan meminta madu dan susu untuk menetralisir racun itu, sementara, sambil menunggu mobil siap! Semoga Azzam akan baik-baik saja."Adelia tidak berbicara lagi, tubuhnya luruh ke lantai, bersamaan dengan munculnya Syafiq dan Bu Siti di pintu. Dengan cepat, lelaki itu menangkap tubuh Adelia, dan membawanya ke tempat tidur.Sementara Dokter Elena, dengan cepat membawa Azzam ke mobil, dan Pak Isman dengan cepat menjalankan mobilnya ke Rumah Sakit. Hanya butuh waktu lima belas menit, untuk sampai ke Ruma

    Last Updated : 2023-11-13

Latest chapter

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 119 : Ending

    Waktu berjalan sangat cepat, kini Rani dan Gita sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi tempat Azim dan Azzam dulu menuntut ilmu.Dua laki-laki kembar itu sudah selesai dengan kuliahnya, Azim mengambil alih Delia Group, karena Ayah Arga ingin pensiun lebih cepat. Sementara Azzam menjadi CEO di kantor pusat Samudra Group."Mi, gimana persiapan resepsinya?" tanya Azzam, suatu sore saat dia pulang kantor lebih awal."Sudah tujuh puluh persen. Tinggal undangan sama catering yang belum. Untuk gaunnya, kalian datang sendiri ke butik, supaya bisa menyesuaikan yang pas buat kalian.""Terima kasih ya Mi, Mami memang the best."Adelia tersenyum, sambil menepuk-nepuk punggung Azzam yang sedang memeluknya."Oh ya, dimana duo menantu kesayangan Mami itu?"Karena sejak pulang tadi, Azzam sama sekali tidak melihat kehadiran sang istri."Lagi belajar bareng Gita di balkon kamar Gita.""Kalau begitu aku mandi dulu ya Mi."Adelia hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dan Azzam pun pe

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 118 : Pernikahan Rani Dan Azzam.

    "Jadi bagaimana?" tanya Azzam lagi. "Apanya?" tanya Rani bingung."will you marry me?"Sejenak Rani menunduk, tapi wajahnya sudah merah merona menahan malu dan bahagia. " Ya, aku bersedia."Begitu mendengar jawaban Rani, semua orang bersorak gembira. Begitu juga dengan Azzam, dia bersorak dan akan memeluk Rani, tetapi sebuah tangan langsung mencegahnya, "Halalkan dulu, bru boleh peluk anak Abah."Ternyata Ayah Rani dan Ibu tirinya sudah berdiri di dekat dua sejoli itu. Dan Abah langsung menjewer telinga Azzam, sehingga membuat semua orang tertawaan melihat tingkah kedua orang itu."Pak Syafiq, minta nikahkan saja mereka sekarang juga. Aku takut anakku bunting duluan sebelum dihalalkan oleh anakmu." ucap Abah."Setuju Bah, semua sudah siap tinggal menunggu pengantinnya di make over dulu." jawab Syafiq, yang membuat semua orang tersenyum, termasuk sepasang calon pengantin itu."Papi, kok make over sih?" "Lah terus apaan dong itu namanya yang dibikin cantik?""Make up Papi." sela Adel

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 117 : Cinta Untuk Rani.

    "Adik saya bernama Gita Indira, dia kelas tiga SMA, satu kelas dengan Rani, ada Azani Baskara dan Azahra Salsabila, mereka kelas tiga SMP di yayasan ini juga."Seketika raut wajah Pak Kepala Sekolah menegang, tangannya gemetaran. "A ... apakah Anda Nak Azim Baskara Samudra?"Azim mengangguk sambil tersenyum ramah, tapi masih dengan mode diamnya."Berarti Adik Anda Gita Indira Baskara Samudra, Azani Baskara Samudra, dan Azahra Salsabila Samudra?"Azim kembali mengangguk, hal itu membuat Pak KepSek semakin pucat pasi."Oh ya Tuhan." gumamnya penuh kegugupan. Beliau akhirnya memanggil Guru BP, untuk mengurus hukuman yang pantas untuk Nana dan teman-temannya. Setelah ke empat anak itu dibawa ke ruang BP, Pak KepSek langsung meminta maaf kepada Azim dan Rani."Nak Azim, saya meminta maaf atas kelalaian saya dalam mengawasi murid-murid di sini. Bahkan saya tidak pernah tau kalau di sekolah ini terdapat anak-anak hebat dari keluarga Samudra. Siapa yang sangka jika Pak Azzam, yang bekerja ja

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 116 : Preman Sekolah

    Azzam terkekeh mendengar ucapan sarkas gadis di depannya. Tidak di sangka kalau Rani akan mengejarnya sampai parkiran."Hai muridku yang tersayang." jawab Azzam, dan spontan membuat raut wajah Rani jadi merah merona."Maaf Kak, cuma mau ngasih ini buat Kakak." ucap Rani, seraya menyodorkan box berwarna biru. "Ini tadi pagi aku buat sendiri, sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah dibelikan buku yang dibutuhkan." lanjutnya.Kemarin secara tak sengaja bertemu dengan Azzam di toko buku, dan malunya saat mau bayar ternyata dompet Rani tidak ada dalam tasnya. Tadinya Rani mau kembalikan saja bukunya, akan tetapi Azzam tiba-tiba datang mau bayar buku juga, alhasil buku miliknya dibayarkan sekalian sama lelaki itu.Azzam terkekeh, "Jadi kamu sudah tau nih, kalau hari ini aku ngajar di sini?" godanya."Tidak! Tadinya ini mau aku titipkan ke Gita, tapi karena Kakak ada di sini, jadi ya diberikan langsung saja ke kakak."Azzam mengulurkan tangannya untuk menerima pemberian Rani itu. "

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 115 : Pak Guru Idola Baru.

    "Aku pernah beberapa kali lihat Gita diantar oleh Pak Azzam, bersama dua anak kembar laki-laki dna perempuan berseragam SMP, di sini juga." terang gadis itu."Wah, adiknya cakep juga gak yang cewek?" tanya teman laki-laki, yang duduk di depan gadis itu."Cantik banget, hidungnya mancung, wajahnya agak mirip orang timur tengah." urai gadis itu lagi."Wah, boleh juga aku pacarin adikmu ya Git." celoteh beberapa anak laki-laki.Gita sama Rani hanya diam dan saling lempar pandang, bingung mau menyikapinya bagaimana. "Kalian sudah pesan makanan?" Tiba-tiba sebuah suara bariton menyela obrolan para murid di kantin. Dan tanpa permisi, dia langsung duduk di sebelah Rani, dan berhadapan dengan Gita."Belum!" jawab Gita."Baru juga duduk, sudah dikerubuti sama penggemar Pak Azzam." seloroh Rani.Azzam terkekeh, dia lalu berjalan menuju stain makanan, dan pesan tiga porsi baso. Dia tau kedua gadis di depannya itu pecinta baso. Karena seringkali Gita dan Rani minta makan baso setiap kal diajak

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 114 : Guru Pengganti

    Seketika kelas menjadi hening, semua mata menatap intens lelaki tampan yang berdiri di samping Bu Dinar. Guru itu tersenyum manis, sambil mengelus perut buncitnya, karena sedang hamil tua."Anak-anak, mulai hari ini Ibu sudah ambil cuti, karena sebentar lagi akan melahirkan. Dan untuk sementara, Pak Guru tampan ini, akan menggantikan tugas Ibu, selama cuti."Semua murid perempuan bersorak riang, kecuali Gita dan Rani, yang masih terbengong menatap lelaki itu bingung."Silahkan perkenalkan diri Anda Pak Azzam." ucap Bu Dinar, mempersilahkan."Halo, selamat pagi semuanya. Perkenalkan, nama saya Azzam Baskara Samudra, biasa di panggil Azzam, atau kalian juga boleh panggil saya dengan panggilan yang lain. Saya di sini sebagai guru pengganti untuk Bu Dinar, jadi selama Beliau cuti, kalan akan bertemu dengan saya saat pelajaran Matematika. Apa ada pertanyaan?"Salah seorang murid mengangkat tangannya, lalu bertanya, "boleh minta nomer HP-nya gak Pak?"Yang lainnya ikutan bertanya, "Boleh

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 113 : Jangan Nakal.

    Azim mengantar Gita dan kedua adik kembarnya ke sekolah, ini adalah hari pertama Gita masuk sekolah setelah statusnya menjadi istri."Kak aku masuk dulu," pamit Zahra sambil mencium tangan Azim dan Gita."Baik-baik di sekolah ya, belajar yang rajin princess." jawab Azim, seraya mengusap kepala adiknya. Sementara Gita cuma tersenyum sambil mencium kedua pipi sang adik ipar."Aku juga masuk dulu kak." pamit Zani, dengan wajah datarnya. Meskipun demikian, dia tetap mencium tangan Azim dan Gita. Kali ini Gita cuma mengucap pucuk kepala lelaki remaja itu."Semangat belajarnya jagoan Kakak." ucap Azim, sambil mengacak rambut Zani."Ih kakak! Jangan di acak-acak, jadi jelek nih." gerutu Zani.Azim hanya tertawa kecil melihat keluguan adik laki-lakinya itu. Zani dan Zahra segera berlalu dari hadapan Azim dan Gita."Aku masuk ke kelas dulu ya Bang," pamit Gita sambil tersipu malu.Dia mencium punggung tangan sang suami, dan Azim langsung mencium kening sang istri, lalu mengecup kilat bibir mu

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 112 : Malam pertama.

    "Mau kemana?" tanya Azim, saat Gita mau masuk ke kamarnya sendiri.Saat ini, mereka baru pulang dari rumah Gita, dan sekalian pengantin wanitanya langsung diboyong kembali ke kediaman keluarga Samudra."Mau ke kamar Kak." jawab Gita, sambil menunduk malu, tidak berani menatap wajah lelaki yang sudah bergelar sebagai suaminya itu."Ya sudah ayok kita ke kamar, tapi kamarku! Bukan kamarmu. Mulai sekarang, ini kamar kita!" tegas Azim, seraya menarik pelan tangan sang istri.Gita hanya menurut, sambil tertunduk malu. Sampai di kamar, Gita hanya terpaku, bingung harus bagaimana. Azim mendekat, lalu memegang kedua pundak gadis itu. Seketika jantung Gita bertalu-talu tak karuan. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.Azim tersenyum, gemas melihat wajah sang istri yang merona karena malu. Ingin rasanya menerkam gadis itu saat ini juga, akan tetapi Azim masih harus bersabar, karena Gita masih sekolah."Cup!" Azim mengecup singkat kening Gita, lalu memandangnya lekat. "Kamu mandilah dulu, dan

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 111 : Sah

    Gita mengangguk pelan, saat Azim menatapnya lekat, seolah bertanya keputusan apa yang akan di ambil. Dan lelaki itu merasa sangat gembira, ketika melihat anggukan samar dari gadis di depannya."Baik Pi, aku akan menikahi Gita sekarang juga!" ucap Azim, tanpa keraguan sedikitpun.Syafiq dan Danu sangat gembira, mendengar jawaban dari Azim itu. Setelah malam ini, ayah Gita akan merasa tenang, karena anak tirinya sudah ada yang akan selalu siap melindungi."Terima kasih nak, sekarang bapak merasa tenang dengan keselamatan Gita." ucap Pak Danu, seraya menepuk bahu Azim."Alhamdulillah, karena calon pengantinnya sudah setuju, jadi sekarang kita masuk ke dalam lagi. Untuk sementara nikah siri dulu ya, karena Gita masih belum cukup umur untuk mendaftarkan pernikahan secara hukum." ucap Syafiq, merasa tak enak hati karena menikahkan putra sulungnya dengan cara seperti ini, dan terkesan buru-buru."Iya Pi, gak apa-apa." jawab Gita."Yang penting halal dulu Pi, jadi gak dosa kalau nanti khilaf

DMCA.com Protection Status