Home / Rumah Tangga / RACUN BERUPA MADU / BAB 29 : Awal Kehancuran Arga.

Share

BAB 29 : Awal Kehancuran Arga.

Author: Milla Dwi
last update Last Updated: 2023-10-03 18:01:17

Apa! Kenapa bisa mereka minta ganti rugi? Pihak kita tidak melakukan kesalahan yang melanggar kontrak kerja!" murka Arga.

"Mereka menuntut, karena dari pihak kita telah mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan orderan mereka, sehingga mereka merasa dirugikan,"

"Sial! Kenapa bisa kecolongan lagi?" bentak Arga.

Leny tidak menjawab lagi, dia ketakutan melihat wajah Arga yang menghitam karena marah. Delia Group adalah Perusahaan yang bergerak di bidang garmen. Perusahaan ini, dulu didirikan oleh Ayahnya Adelia, dan setelah putrinya dianggap mampu memimpin, Beliau menyerahkan kepemimpinan Perusahaan kepada Adelia. Awalnya orang tua berpikir, kalau Syafiq yang akan membantu Adelia untuk membesarkan Perusahaan mereka itu, tetapi setelah kedua orang tua itu meninggal, Perusahaan jatuh ke tangan Arga, karena dia yang menikahi Adelia, dan kondisi wanita itu yang mengalami amnesia, sehingga tidak memungkinkan untuk memimpin Perusahaan.

Arga yang memiliki sifat serakah, menggunakan kesempatan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • RACUN BERUPA MADU   BAB 30 : Barang Bukti

    "Benarkah? Terus sekarang di mana barang bukti itu?" tanya Syafiq, antusias."Disimpan di loker Bank, karena waktu itu aku gak tau, bisa selamat apa gak, jadi waktu pertama kali tau Arga selingkuh, yang ada dipikiran cuma cari barang bukti, untuk bisa minta cerai,"Siapa yang tau kalau sifat Arga bukan cuma tukang selingkuh, tetapi juga kasar dan brutal. Dia tidak segan-segan menyiksa Adelia, demi untuk mencapai tujuannya. Kalau dari awal niatnya cuma sebagai bukti untuk minta cerai, tetapi sekarang bukan lagi cuma minta cerai, tetapi Adelia akan menuntut keadilan untuk dirinya sendiri dan calon buah hatinya.Perlahan Adelia terbawa suasana pada pikirannya sendiri, sehingga tanpa sadar dia mengelus perutnya, dan tersenyum manis, membayangkan dua anak kembarnya berlarian main kejar-kejaran dengannya. Semua yang dilakukan Adelia, tidak luput dari pandangan Syafiq. Lelaki itu tersenyum, dan ikut memegang perut wanita itu."Kita akan membesarkan anak-anak kita dengan baik nantinya. Aku ak

    Last Updated : 2023-10-04
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 31: Ngidam

    Syafiq berjalan ke arah pintu, terlihat Bu Siti sedang berdiri di depan jendela, menghadap keluar. Perlahan lelaki itu mendekat, dan ikut melihat keluar, tidak terlihat apapun. Syafiq mengernyitkan alis, berpikir keras, tentang apa yang terjadi barusan. Bu Siti seperti mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Bosnya, tanpa di minta, wanita paruh baya itu menjelaskan."Tadi ada perempuan yang di seret dan di pukuli sama seorang laki-laki Pak, saat perempuan itu teriak, mulutnya langsung ditampar sampai keluar darah,"Syafiq mengernyit, kenapa ada laki-laki yang sangat kasar seperti itu ke perempuan? Tanpa menanggapi ucapan Bu Siti, dia menelpon seseorang, yang ada di luar rumahnya."Halo Bos!" jawab suara dari seberang telpon."Apa yang terjadi barusan?""Ada seorang gadis berusaha kabur, tetapi berhasil ditangkap kembali, dan disiksa. Menurut penglihatan kami, sepertinya perempuan itu mau dijual, tetapi dia berontak dan berusaha kabur,""Maksud kamu?""Gadis itu mau dijadikan pelacur,

    Last Updated : 2023-10-05
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 32: Pria Berbaju Hitam

    Adelia memegangi perutnya, hal itu membuat Syafiq panik."Kamu kenapa sayang?""Kenyang Mas,"Syafiq menghela napas, mungkin dia yang terlalu over ke Adelia, sehingga selalu ketakutan kalau terjadi sesuatu pada wanita itu. Lelaki itu tersenyum, sambil menatap intens wajah cantik di depannya."Nanti kita ke Dokter ya, check kandungan sekalian check penyakit kamu,""Kan baru dua hari lalu ke Dokter Mas,""Iya, tapi kamu habis melakukan perjalanan jauh, Mas takut kenapa-kenapa dengan anak-anak kita. Sekalian konsultasi tentang penyakit yang ada di dalam tubuhmu,""Aku terserah Mas saja,""Ya sudah, sekarang kamu tidur lagi, ini masih pukul 03:00, nanti setelah sarapan kita berangkat. Sekalian ajak Bu Siti, pulangnya belanja buat kebutuhan bulanan,""Iya Mas," jawab Adelia, sambil menatap mata Syafiq.Adelia bangkit, dan membawa piring bekas makan ya. Tetapi sama Syafiq, piringnya diambil, dan berkata, " ini biar Mas yang cuci, kamu pergilah tidur lagi."Adelia menurut saja, karena percum

    Last Updated : 2023-10-08
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 33 : Kehancuran Arga

    Syafiq segera menerima telpon dari pak Isman. Tidak terdengar apa yang di bicarakan, akan tetapi Adelia dan bu Siti melihat dari raut wajah Syafiq, seperti terkejut dan marah. Setelah menutup telpon, lelaki itu tersenyum kepada dua wanita yang ada di depannya."Selesaikan makannya ya," perintah Syafiq, seraya mengacak ujung kepala Adelia ."Mas ada masalah?" tanya Adelia."Gak apa-apa, bukan masalah serius," jawab Syafiq, sambil tersenyum.Sebenarnya pak Isman telpon ke Syafiq, untuk memberitahu kalau penyusup yang kemarin sudah tertangkap, dan pak Isman minta Syafiq untuk datang, supaya bisa interogasi sendiri. Setelah selesai makan, Syafiq membawa kedua wanita itu berkeliling untuk membeli baju. Seharian mereka berkeliling mall hingga lupa waktu. Jam sembilan malam, mereka baru pulang ke rumah."Del, kamu istirahat lah, jangan tidur terlalu malam. Aku mau ke rumah kita dulu, tadi pak Isman menyuruhku untuk datang," ucap Syafiq, setelah mereka sampai di rumah.Adelia terkejut, lalu

    Last Updated : 2023-10-10
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 34 : Hancur Tak Bersisa

    Arga segera menerima panggilan itu, dan lagi-lagi pembatalan kerja sama. Baru matikan panggilan yang satu, muncul lagi panggilan yang lainnya. Tubuh Arga bergetar, akhirnya ambruk ke lantai. Dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi, dan entah menyinggung siapa, sehingga dia dihancurkan sampai sedemikian rupa, semuanya hancur tak bersisa."Aaahhh! Sial! Brengsek semua!" teriak Arga, frustasi.Indah yang sedang berbaring di tempat tidur, spontan terkejut, dan bangun. Dia terkejut melihat tubuh Arga yang sudah ambruk ke lantai. Perempuan itu buru-buru bangun, dan memapah tubuh Arga yang lemas itu ke tempat tidur."Ada apa Mas? Kamu kenapa?" tanya Indah bingung."Semua hancur, semua memutuskan kerja sama dengan perusahaan aku, tanpa alasan," ucap Arga sambil sesenggukan."Maksudnya, Mas bangkrut gitu?""Ya, aku bangkrut, semua hancur tak bersisa,"Indah yang sedang berdiri di samping Arga, terkejut bukan main, dia mundur dua langkah sambil menutup mulutnya. Kakinya terasa lemas, badanny

    Last Updated : 2023-10-10
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 35 : Melindungi Musuh

    Perlahan Syafiq meletakan kaki Adelia di tempat tidurnya, kemudian dia bangkit dan diam-diam meninggalkan kamar wanita itu. Syafiq pergi mandi, lalu sholat tahajud, dan berdzikir sambil menunggu waktu subuh tiba.Setelah sholat subuh, tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dari luar. Dengan cepat lelaki itu membukanya, karena berpikir itu adalah Adelia. Begitu pintu dibuka, ternyata Bu Siti yang mengetuk pintunya."Ada apa Bu?" tanya Syafiq, setelah pintu di buka."Maaf Pak, di luar ada tamu, dia membawa seorang wanita," ucap Bu Siti."Baik Bu, saya turun sekarang!""Baik Pak, permisi," Bu Siti meninggal Syafiq sendirian, dia langsung menuju ke dapur, untuk membuat sarapan. Sementara Syafiq, pergi keluar untuk melihat tamu yang datang. Begitu pintu dibuka, ternyata dua anak buahnya yang datang membawa seorang wanita yang kemarin dijual."Pagi Bos!""Pagi!""Kami sudah berhasil menyelamatkan perempuan ini Bos, terus apa yang harus kami lakukan?" ucap salah seorang anak buahnya."Salah satu

    Last Updated : 2023-10-13
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 36 : Janji

    Syafiq menatap dingin anak buahnya. Orang yang dipandang menggigil ketakutan. Dia memang salah, main masuk langsung bicara, tanpa melihat situasi kalau si Bos sedang menelpon."Maaf Bos," ucap orang itu sambil menunduk takut, dengan tatapan membunuh mata Syafiq."Hubungi Pak Desta, suruh datang kesini bersama Bang Burhan !" perintah Syafiq dengan nada dingin dan tatapan tajamnya.Burhan adalah ketua preman yang bertanggung jawab atas keamanan dan kestabilan wilayahnya. Sejak Burhan yang menjadi ketua preman, daerahnya dan sekitar menjadi aman terkendali, tidak agi banyak copet ataupun jambret. Mereka biasanya disebut komunitas Burhan, mereka bukan cuma menjaga keamanan, tetapi juga mendirikan rumah singgah untuk anak-anak terlantar dan gelandangan yang ingin belajar.Burhan pernah menyelamatkan Syafiq dan Pak Isman, saat mobilnya mengalami kecelakaan sehabis bertunangan dulu. Kalau bukan usaha Burhan yang mengeluarkan Syafiq dan Pak Isman, kemungkinan kedua orang itu sudah ikut terbak

    Last Updated : 2023-10-14
  • RACUN BERUPA MADU   BAB 37 : Gugatan Cerai

    Syafiq mengantar Adelia ke kantor Pengacara perusahaannya, Beliau adalah Pak Danang, laki-laki paruh baya, berkumis tebal, hidung mancung disertai senyum ramah, dan suka bercanda. Adelia menceritakan semua yang terjadi padanya, sehingga ingin mengajukan gugatan cerai ke Arga, Pak Danang siap membantu dan meminta bukti-bukti yang Adelia punya. Setelah keluar dari kantor Pak Danang, mereka menuju Bank tempat Adelia menyimpan semua barang-barang penting miliknya Diserahkan semua bukti yang dia punya, kepada Pak Danang. Tentu saja termasuk handphone yang dia sambung langsung ke CCTV di rumahnya. Adelia sudah mengatur untuk simpan otomatis semua rekaman yang masuk, ke dalam file yang dia siapkan khusus, sehingga rekaman itu tidak akan hilang. "Ini semua barang bukti yang saya punya Pak," ucap Adelia, sambil menyerahkan semua ke Pak Danang. "Baik Bu Adel, saya akan pelajari semuanya, terima kasih," Adelia hanya mengangguk, kemudian mereka bertiga melanjutkan perjalanan, menuju ke Peng

    Last Updated : 2023-10-15

Latest chapter

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 119 : Ending

    Waktu berjalan sangat cepat, kini Rani dan Gita sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi tempat Azim dan Azzam dulu menuntut ilmu.Dua laki-laki kembar itu sudah selesai dengan kuliahnya, Azim mengambil alih Delia Group, karena Ayah Arga ingin pensiun lebih cepat. Sementara Azzam menjadi CEO di kantor pusat Samudra Group."Mi, gimana persiapan resepsinya?" tanya Azzam, suatu sore saat dia pulang kantor lebih awal."Sudah tujuh puluh persen. Tinggal undangan sama catering yang belum. Untuk gaunnya, kalian datang sendiri ke butik, supaya bisa menyesuaikan yang pas buat kalian.""Terima kasih ya Mi, Mami memang the best."Adelia tersenyum, sambil menepuk-nepuk punggung Azzam yang sedang memeluknya."Oh ya, dimana duo menantu kesayangan Mami itu?"Karena sejak pulang tadi, Azzam sama sekali tidak melihat kehadiran sang istri."Lagi belajar bareng Gita di balkon kamar Gita.""Kalau begitu aku mandi dulu ya Mi."Adelia hanya menjawab dengan anggukan kepala. Dan Azzam pun pe

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 118 : Pernikahan Rani Dan Azzam.

    "Jadi bagaimana?" tanya Azzam lagi. "Apanya?" tanya Rani bingung."will you marry me?"Sejenak Rani menunduk, tapi wajahnya sudah merah merona menahan malu dan bahagia. " Ya, aku bersedia."Begitu mendengar jawaban Rani, semua orang bersorak gembira. Begitu juga dengan Azzam, dia bersorak dan akan memeluk Rani, tetapi sebuah tangan langsung mencegahnya, "Halalkan dulu, bru boleh peluk anak Abah."Ternyata Ayah Rani dan Ibu tirinya sudah berdiri di dekat dua sejoli itu. Dan Abah langsung menjewer telinga Azzam, sehingga membuat semua orang tertawaan melihat tingkah kedua orang itu."Pak Syafiq, minta nikahkan saja mereka sekarang juga. Aku takut anakku bunting duluan sebelum dihalalkan oleh anakmu." ucap Abah."Setuju Bah, semua sudah siap tinggal menunggu pengantinnya di make over dulu." jawab Syafiq, yang membuat semua orang tersenyum, termasuk sepasang calon pengantin itu."Papi, kok make over sih?" "Lah terus apaan dong itu namanya yang dibikin cantik?""Make up Papi." sela Adel

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 117 : Cinta Untuk Rani.

    "Adik saya bernama Gita Indira, dia kelas tiga SMA, satu kelas dengan Rani, ada Azani Baskara dan Azahra Salsabila, mereka kelas tiga SMP di yayasan ini juga."Seketika raut wajah Pak Kepala Sekolah menegang, tangannya gemetaran. "A ... apakah Anda Nak Azim Baskara Samudra?"Azim mengangguk sambil tersenyum ramah, tapi masih dengan mode diamnya."Berarti Adik Anda Gita Indira Baskara Samudra, Azani Baskara Samudra, dan Azahra Salsabila Samudra?"Azim kembali mengangguk, hal itu membuat Pak KepSek semakin pucat pasi."Oh ya Tuhan." gumamnya penuh kegugupan. Beliau akhirnya memanggil Guru BP, untuk mengurus hukuman yang pantas untuk Nana dan teman-temannya. Setelah ke empat anak itu dibawa ke ruang BP, Pak KepSek langsung meminta maaf kepada Azim dan Rani."Nak Azim, saya meminta maaf atas kelalaian saya dalam mengawasi murid-murid di sini. Bahkan saya tidak pernah tau kalau di sekolah ini terdapat anak-anak hebat dari keluarga Samudra. Siapa yang sangka jika Pak Azzam, yang bekerja ja

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 116 : Preman Sekolah

    Azzam terkekeh mendengar ucapan sarkas gadis di depannya. Tidak di sangka kalau Rani akan mengejarnya sampai parkiran."Hai muridku yang tersayang." jawab Azzam, dan spontan membuat raut wajah Rani jadi merah merona."Maaf Kak, cuma mau ngasih ini buat Kakak." ucap Rani, seraya menyodorkan box berwarna biru. "Ini tadi pagi aku buat sendiri, sebagai ucapan terima kasih karena kemarin sudah dibelikan buku yang dibutuhkan." lanjutnya.Kemarin secara tak sengaja bertemu dengan Azzam di toko buku, dan malunya saat mau bayar ternyata dompet Rani tidak ada dalam tasnya. Tadinya Rani mau kembalikan saja bukunya, akan tetapi Azzam tiba-tiba datang mau bayar buku juga, alhasil buku miliknya dibayarkan sekalian sama lelaki itu.Azzam terkekeh, "Jadi kamu sudah tau nih, kalau hari ini aku ngajar di sini?" godanya."Tidak! Tadinya ini mau aku titipkan ke Gita, tapi karena Kakak ada di sini, jadi ya diberikan langsung saja ke kakak."Azzam mengulurkan tangannya untuk menerima pemberian Rani itu. "

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 115 : Pak Guru Idola Baru.

    "Aku pernah beberapa kali lihat Gita diantar oleh Pak Azzam, bersama dua anak kembar laki-laki dna perempuan berseragam SMP, di sini juga." terang gadis itu."Wah, adiknya cakep juga gak yang cewek?" tanya teman laki-laki, yang duduk di depan gadis itu."Cantik banget, hidungnya mancung, wajahnya agak mirip orang timur tengah." urai gadis itu lagi."Wah, boleh juga aku pacarin adikmu ya Git." celoteh beberapa anak laki-laki.Gita sama Rani hanya diam dan saling lempar pandang, bingung mau menyikapinya bagaimana. "Kalian sudah pesan makanan?" Tiba-tiba sebuah suara bariton menyela obrolan para murid di kantin. Dan tanpa permisi, dia langsung duduk di sebelah Rani, dan berhadapan dengan Gita."Belum!" jawab Gita."Baru juga duduk, sudah dikerubuti sama penggemar Pak Azzam." seloroh Rani.Azzam terkekeh, dia lalu berjalan menuju stain makanan, dan pesan tiga porsi baso. Dia tau kedua gadis di depannya itu pecinta baso. Karena seringkali Gita dan Rani minta makan baso setiap kal diajak

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 114 : Guru Pengganti

    Seketika kelas menjadi hening, semua mata menatap intens lelaki tampan yang berdiri di samping Bu Dinar. Guru itu tersenyum manis, sambil mengelus perut buncitnya, karena sedang hamil tua."Anak-anak, mulai hari ini Ibu sudah ambil cuti, karena sebentar lagi akan melahirkan. Dan untuk sementara, Pak Guru tampan ini, akan menggantikan tugas Ibu, selama cuti."Semua murid perempuan bersorak riang, kecuali Gita dan Rani, yang masih terbengong menatap lelaki itu bingung."Silahkan perkenalkan diri Anda Pak Azzam." ucap Bu Dinar, mempersilahkan."Halo, selamat pagi semuanya. Perkenalkan, nama saya Azzam Baskara Samudra, biasa di panggil Azzam, atau kalian juga boleh panggil saya dengan panggilan yang lain. Saya di sini sebagai guru pengganti untuk Bu Dinar, jadi selama Beliau cuti, kalan akan bertemu dengan saya saat pelajaran Matematika. Apa ada pertanyaan?"Salah seorang murid mengangkat tangannya, lalu bertanya, "boleh minta nomer HP-nya gak Pak?"Yang lainnya ikutan bertanya, "Boleh

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 113 : Jangan Nakal.

    Azim mengantar Gita dan kedua adik kembarnya ke sekolah, ini adalah hari pertama Gita masuk sekolah setelah statusnya menjadi istri."Kak aku masuk dulu," pamit Zahra sambil mencium tangan Azim dan Gita."Baik-baik di sekolah ya, belajar yang rajin princess." jawab Azim, seraya mengusap kepala adiknya. Sementara Gita cuma tersenyum sambil mencium kedua pipi sang adik ipar."Aku juga masuk dulu kak." pamit Zani, dengan wajah datarnya. Meskipun demikian, dia tetap mencium tangan Azim dan Gita. Kali ini Gita cuma mengucap pucuk kepala lelaki remaja itu."Semangat belajarnya jagoan Kakak." ucap Azim, sambil mengacak rambut Zani."Ih kakak! Jangan di acak-acak, jadi jelek nih." gerutu Zani.Azim hanya tertawa kecil melihat keluguan adik laki-lakinya itu. Zani dan Zahra segera berlalu dari hadapan Azim dan Gita."Aku masuk ke kelas dulu ya Bang," pamit Gita sambil tersipu malu.Dia mencium punggung tangan sang suami, dan Azim langsung mencium kening sang istri, lalu mengecup kilat bibir mu

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 112 : Malam pertama.

    "Mau kemana?" tanya Azim, saat Gita mau masuk ke kamarnya sendiri.Saat ini, mereka baru pulang dari rumah Gita, dan sekalian pengantin wanitanya langsung diboyong kembali ke kediaman keluarga Samudra."Mau ke kamar Kak." jawab Gita, sambil menunduk malu, tidak berani menatap wajah lelaki yang sudah bergelar sebagai suaminya itu."Ya sudah ayok kita ke kamar, tapi kamarku! Bukan kamarmu. Mulai sekarang, ini kamar kita!" tegas Azim, seraya menarik pelan tangan sang istri.Gita hanya menurut, sambil tertunduk malu. Sampai di kamar, Gita hanya terpaku, bingung harus bagaimana. Azim mendekat, lalu memegang kedua pundak gadis itu. Seketika jantung Gita bertalu-talu tak karuan. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.Azim tersenyum, gemas melihat wajah sang istri yang merona karena malu. Ingin rasanya menerkam gadis itu saat ini juga, akan tetapi Azim masih harus bersabar, karena Gita masih sekolah."Cup!" Azim mengecup singkat kening Gita, lalu memandangnya lekat. "Kamu mandilah dulu, dan

  • RACUN BERUPA MADU   Bab 111 : Sah

    Gita mengangguk pelan, saat Azim menatapnya lekat, seolah bertanya keputusan apa yang akan di ambil. Dan lelaki itu merasa sangat gembira, ketika melihat anggukan samar dari gadis di depannya."Baik Pi, aku akan menikahi Gita sekarang juga!" ucap Azim, tanpa keraguan sedikitpun.Syafiq dan Danu sangat gembira, mendengar jawaban dari Azim itu. Setelah malam ini, ayah Gita akan merasa tenang, karena anak tirinya sudah ada yang akan selalu siap melindungi."Terima kasih nak, sekarang bapak merasa tenang dengan keselamatan Gita." ucap Pak Danu, seraya menepuk bahu Azim."Alhamdulillah, karena calon pengantinnya sudah setuju, jadi sekarang kita masuk ke dalam lagi. Untuk sementara nikah siri dulu ya, karena Gita masih belum cukup umur untuk mendaftarkan pernikahan secara hukum." ucap Syafiq, merasa tak enak hati karena menikahkan putra sulungnya dengan cara seperti ini, dan terkesan buru-buru."Iya Pi, gak apa-apa." jawab Gita."Yang penting halal dulu Pi, jadi gak dosa kalau nanti khilaf

DMCA.com Protection Status