Share

Putraku Tak Ada Kabar

“Kenapa wajahnya kelihatan sedih, Pak, Bu? Adek bayi juga kenapa digendong lagi tidur begini?”

Aku menghapus sudut mata yang menghangat, berusaha menghilangkan jejak kesedihan di sana. Tersenyum tipis menatap dokter Rian yang berdiri di depan kami. Saking sibuknya pikiran berkelana, aku tak sadar kalau sudah ada lelaki tinggi putih itu di sini. Aku yakin dia mau menyapa duluan karena ada suamiku juga di sini.

“Gini Nak Dokter, ....”

Suamiku menjelaskan apa yang terjadi di dalam tadi. Dokter Rian terlihat serius mendengarkanya, lalu tersenyum dan meminta bayi dalam pangkuan suamiku.

“Saya kira kamu akan jadi penyemangat buat ibumu, tapi rupanya yang terjadi adalah sebaliknya. Maaf kalau kamu harus terpisah dulu dengan ibumu, ya, Adek manis?”

Dokter Rian bicara sambil becandain cucuku. Bayi itu menggerak-gerakkan tangannya sambil mengoceh, seolah mengerti kalau ada orang yang mengajaknya mengobrol. Coba saja Delon sebaik Rian, maka tak mungkin putriku menderita hingga hampir dijemput
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mia Harjoni
ya ampun , masa sih mamanya Alina ini ga peka.. yg dimaksud dr Ryan ijab qobul itu ya ama Alina lah, masa sama emaknya. ke GR an baget sih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status