Share

Bab 14

Setelah pertemuan yang emosional dengan Bima, Laras pulang ke rumah dengan perasaan hancur. Dia merasa dunia yang dia kenal perlahan runtuh, dan kini, bahkan adik yang paling ia percayai ternyata menyimpan rahasia besar darinya. Setibanya di rumah, Laras duduk di ruang tamu yang sepi. Pikirannya terus berputar, mencoba memahami apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

Maya dan Siska, seperti biasa, terlihat sibuk dengan aktivitas mereka sendiri. Namun, keheningan Laras tidak luput dari perhatian mereka. Maya menatap Laras dengan mata yang penuh dengan rasa ingin tahu, sementara Siska hanya tersenyum tipis, seolah menikmati kegelisahan yang jelas terlihat di wajah Laras.

“Laras, kamu terlihat pucat sekali. Ada apa? Jangan bilang kamu punya masalah baru?” Maya bertanya dengan nada sinis.

Siska menimpali, “Oh, jangan-jangan dia bertengkar dengan adiknya lagi. Kasihan sekali, begitu banyak beban yang harus ditanggung.”

Laras hanya diam, tidak memiliki tenaga untuk merespon sindiran mereka.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status