“Hey, aku akan tidur dulu, nanti bangunkan aku ketika akan bergantian.”
“Eh tunggu Kent, jangan tidur dulu. Aku akan mencari kayu lagi untuk api unggun, sebentar ya!” Hans segera berlari ke dalam hutan, dan kembali beberapa saat kemudian.
“Hey, kau tahu kan kalau kayu tebal dan lembab seperti itu sulit terbakar?”
“Ya, tentu saja Kent, hahaha, ini untuk sesuatu yang lain, kamu tidak perlu tahu! sana tidur,” jawab Hans singkat, lalu menaruh ranting yang dikumpulkannya di dekat api unggun. Sambil bersiul ringan, Hans kemudian duduk sambil mengerjakan sesuatu dengan kayu yang dibawanya tadi.
--
“Kent~~ Kent~~” Hans berusaha membangunkan Kent dengan pelan sambil menusuk-nusuk pipi Kent.
“Uhh, hentikan.” Kent terbangun sambil menggerutu.
“Aku akan tidur, oke?” kata Hans sambil mulai berbaring.
“Apa ada yang mencurigakan tadi malam?”
“Hmm.. aku hanya menangkap beberapa tupai.”
“Hhh.. baiklah.”
--
“Hoaam... Kent kamu tidak ketiduran kan?”
“Tentu saja tidak. Sana tidur lagi ini masih subuh.”
“Tidak perlu, aku akan membersihkan tupai untuk sarapan.” Hans duduk sambil menggosok-gosok mukanya dengan kasar.
“Kalau mencariku, aku akan ke dekat sungai.” Hans mengambil tupai-tupai tangkapannya dan berjalan ke sungai
“Hngg... Pagi Kent.” Lyre bangun dan merenggangkan tubuhnya.
“Ya.”
“Vena, ayo bangun, matahari sudah terbit!”
“Hmm.. iya, iyaa. Sana bereskan tempat berkemah, aku akan menyiapkan sarapan.”
Krekk.. klak
Nanny keluar dari kereta perlahan dan mencuci mukanya.
“Pagi Kent, Hans dimana?” tanya Nanny sambil menghampiri Kent.
“Pagi. Hans pergi membersihkan buruannya semalam di dekat sungai.”
“Buruan? Apa terjadi sesuatu?”
“Ah tidak Nanny, Hans hanya iseng berburu sambil berjaga semalam.”
“Baiklah kalau begitu, saya akan membangunkan nona terlebih dahulu.” Nanny kemudian membangunkan dan membantu Anne bersiap untuk perjalanan nanti. Tak lama kemudian Hans kembali dari sungai sambil membawa daging-daging yang telah dibersihkannya.
“Vena, tolong masak daging ini.”
“Daging apa ini Hans?”
“Tupai. Lihat ini ekornya, ini kepalanya.”
“Iya iya tidak usah dijelaskan.”
Klak
Anne terlihat keluar dari kereta dengan Nanny sudah siap dengan baju perjalanannya.
“Hai nona kecil~, selamat pagi! bagaimana tidur anda semalam nona?” Hans segera menyerahkan daging tupai kepada Vena dan berlari kecil menghampiri Anne.
“Sangat baik! Tempat duduk di kereta ternyata tidak seburuk itu.”
“Nona, Saya punya hadiah untuk nona.Saya membuat ini tadi malam! apakah nona suka?” Hans mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan menaruhnya di tangan kecil Anne.
“Wah, apa ini Hans? Oh, ooh, apa ini kelinci? lucu sekali!! Terima kasih Hans!” Anne tersenyum girang sambil memeluk Hans.
“Sama-sama nona, ini adalah kelinci, yang ini adalah beruang, dan yang ini adalah seekor anjing.”
“Hans sangat pintar membuat patung! bahkan ukuran mereka berbeda-beda!”
“Tentu saja nona, saya sengaja membuatnya dengan perbandingan seperti ukuran aslinya.”
“Wah, yang paling besar ini adalah beruang?, bahkan tanganku tidak cukup untuk memegangnya. Sepertinya beruang sangat menyeramkan.”
“Beruang itu terlihat sebesar Hans, Hahaha.” Lyre datang sambil membawa beberapa roti di tangannya.
“Tidak, aku mungkin lebih besar tuh.”
“Nona harus bersembunyi apabila bertemu dengan sosok yang sebesar Hans, ok?”
“Baik! Tenang saja Kent!”
“Ayo makan nona, makanannya sudah siap.” Lyre menggandeng tangan Anne dan menuntunnya untuk duduk.
“Wah, kita akan makan sup?” Anne binggung melihat panci yang dibawa Vena.
“Iya nona, ini sup dengan daging tupai hasil tangkapan Hans semalam.” Vena menjawab sambil memberikan mangkuk sup ke tangan Anne.
“Wah, tuan beruang habis berburu semalam.” Kent datang dan duduk di sebelah Hans.
“Hey, kalau aku beruang kamu apa? Kelinci?”
“Kent adalah tuan puma!” Anne menjawab dengan bersemangat.
“Kalau begitu saya mau menjadi macan nona.”
“Tidak Hans, beruang lebih cocok,” Lyre segera membantah.
“Hehehe.” Anne tertawa kecil mendengar Hans ngambek.
“Ini nona makanlah sup nya dengan roti.” Nanny memberikan Anne sepotong roti.
“Ayo semuanya cepat makan supaya kita bisa segera berangkat.” Vena duduk dan makan setelah membagikan mangkuk sup kepada mereka.
“Cepat makan tuan puma, Anda harus memantau sekeliling.” Hans masih ngambek.
--
Sudah dua hari perjalan menuju Kekaisaran Terra berjalan dengan aman. Perjalanan dalam kereta diisi dengan pelajaran-pelajaran Anne dan berbagai cerita dari Nanny. Anne juga sangat senang bermain dengan patung kecil yang dibuat Hans dan boneka beruang kesayangannya.
“Nanny bolehkah Anne duduk di depan dengan Hans? Rasanya sangat bosan di kereta.”
“Baiklah, sebentar saja ya nona. Kenakan mantelnya nona, udara diluar sangat dingin.”
“Iya, terima kasih Nanny!”
Krekk.. Anne membuka jendela kereta.
“Hans, bisakah kita berhenti sebentar? Anne ingin duduk di depan.”
“Oh, nona mau menemani Hans?” Hans segera menghentikan kereta dan membantu Anne duduk di depan.
“Wah, udara di luar sangat segar!”
“Ini, kenakan syal ini dan tutupi wajah nona.”
“Hehehe, terima kasih Hans. Syal ini sangat hangat.”
“Kalau nona merasa tidak nyaman, katakan saja ya.”
“Baik Hans!”
Anne duduk manis menikmati suasana sekeliling sambil bersenandung kecil.
Perjalanan terus berlanjut dengan tenang, Anne juga berkeliling naik kuda dengan Kent sore harinya. Memasuki wilayah selatan udara sudah mulai hangat. Anne hanya menggunakan gaun perjalanannya.
“Kent apa ini kudamu?”
“Iya nona, saya sengaja menggunakan kuda yang biasa saya bawa.”
“Namanya siapa Kent? Warnanya hitam atau coklat?”
“Namanya Beth, kuda betina dengan warna coklat tua.”
“Wah, walaupun betina Beth sangat besar ya. Beth juga sangat halus, Kent pasti merawatnya dengan baik.”
“Tentu saja nona, setiap hari saya selalu menyikatnya.”
“Anne juga ingin punya kuda sendiri. Kuda besar berwarna putih seperti kuda Kak Verto!”
“Tidak nona, berkuda sendiri sangat berbahaya.”
“Kalau begitu Anne akan berkuda dengan Kent saja. Nanti Anne akan meminta Hans untuk membuatkan kuda pahatan dan juga puma!”
“Baiklah, sekarang nona harus kembali ke kereta, berbahaya terlalu lama berkuda diluar.”
“Eeeeh, tapi Anne baru sebentar diluar.”
“Mulai sekarang, nona juga sepertinya perlu menggunakan baju pelindung untuk berjaga-jaga.”
“Iya, tenang saja Kent, nanti Anne akan menggunakannya.”
“Perasaan saya tidak enak akhir-akhir ini, terlalu tenang justru membuat saya lebih khawatir. Matahari sudah mau terbenam, saya akan membawa nona kembali ke kereta.”
“Hmm baiklah, terima kasih Kent.”
Anne juga merasakan kekhawatiran Kent, karena ia juga semakin gelisah tiap harinya. Suasana hutan disekitar mereka juga terasa semakin menyeramkan.
“Hans, hentikan keretanya sebentar, nona akan kembali ke dalam.” Kent menghampiri Hans untuk menghentikan kereta. Segera setelah Anne masuk ke dalam kereta, Hans kembali melanjutkan perjalanan.
--
“Hans kita harus berhenti sebentar untuk makan dan beristirahat.”
“Baik nanny, saya akan mencari tempat yang aman.”
“Akhirnya kita akan beristirahat juga.”
“Kita harus mengurangi waktu istirahat agar bisa segera sampai ke Kekaisaran Terra, disana kalian bisa istirahat sepuasnya.”
Dalam situasi genting seperti ini, nanny bersyukur Anne bisa tetap ceria dan tidak mengeluh walaupun perjalanan ini sangat melelahkan. Para pelayan dan Nanny juga kelelahan karena kurang istirahat dan tidak bisa merenggangkan tubuh. Jalur yang mereka lewati juga bukanlah jalan besar yang biasa digunakan, sehingga banyak jalan yang rusak dan tidak rata. Karena tubuh Anne kecil, ia bisa berdiri di dalam kereta, tetapi karena kereta ini lebih kecil dari kereta biasanya, Anne tidak bisa bergerak dengan bebas.
“Aku akan duduk di depan saja nanti malam.”
“Ah aku juga akan duduk di depan, sepertinya muat untuk tiga orang.”
“Tidak Vena, Hans sangat besar, nanti kita bergantian saja.”
“Baiklah, ayo turun dan bantu aku menyiapkan makan malam.”
“Vena, lebih baik kita langsung menghabiskan daging tupainya, sepertinya tidak akan bertahan hingga besok.”
“Baiklah, kita panggang saja ya biar lebih cepat matang. Siapkan apinya, aku akan memotong dagingnya.”
“Nona, mari saya bantu turun.”
Setelah Vena dan Lyre turun, nanny menggandeng Anne untuk turun dari kereta. Rasanya memang melegakan bisa merenggangkan tubuh dan menghirup udara segar.
“Oh ya, dimana Hans?”
“Masih di depan kereta sepertinya nona, nah itu dia.”
“Hans! Tolong buatkan Anne patung lagi. Anne ingin kuda dan puma, hehe.”
“Halo nona, baiklah nanti akan saya buatkan.”
“Yeay! Terima kasih Hans.”
“Nah, ayo kita lihat apakah makanannya sudah siap.”
Mereka beristirahat dan makan dengan tenang kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Ketika malam sudah sangat larut, mereka kembali berhenti untuk berkemah dan tidur.
--
"Nona ayo bangun, sudah pagi, sebentar lagi kita akan melanjutkan perjalanan." "Hmm ... Nanny, Anne mau roti dengan coklat untuk sarapan." "Tenang saja nona, sudah disiapkan Vena. Nah ayo nona cuci muka terlebih dahulu" Nanny kemudian memberikan kain basah untuk cuci muka dan kemudian membantu membasuh badannya dan berganti pakaian. "Nanny, kapan kita akan sampai ke perbatasan?" tanya Anne sambil keluar dari kereta. "Mungkin besok pagi kita sudah bisa sampai nona." "Nanny, apakah kita akan sampai lebih dulu dari Kak Fricsia?" "Hmmm, saya kurang yakin nona, karena kita mengambil jalur yang berbeda, mari berharap kita bisa bertemu Nona Fricsia ketika sudah sampai di Kekaisaran Terra." "Iya semoga kakak sudah tiba dengan selamat. Kita akan ke Kastil Yunne atau Kastil Porta?" "Tentu saja Kastil Porta nona, karena itu yang paling dekat dengan gerbang timur." "Anne tidak sabar ingin segera bertemu dengan mama dan kaya
Anne kembali masuk ke dalam kereta dibantu oleh Hans. Di dalam kereta mereka sama sekali tidak bersuara dan hanya berpegangan tangan, menunggu kabar dari Kent. Hans yang berjaga di luar juga tidak bersuara sama sekali. Keheningan yang mencekam berlangsung cukup lama. Setiap suara yang terdengar membuat mereka semakin gugup, bahkan Anne sama sekali tidak merasa mengantuk. Mereka sangat terkejut tiba-tiba mendengar suara Kent dari luar. “Hans mereka mengumpulkan semua warga di tengah desa dan mulai mengikat mereka satu persatu. Kita tidak mungkin ke sana.” “Baiklah malam ini kita cari rumah kosong yang paling jauh dari desa. Kereta juga akan aku tinggalkan di tempat yang jauh agar aman.” “Baik aku akan carikan rumah yang kira-kira bisa kita gunakan.” Kent pergi lagi mencari tempat yang cocok untuk mereka bermalam. Tok tok “Apa semua baik-baik saja di dalam?” Hans membuka sedikit jendela kereta. “Hans apa kau yakin kita bi
Matahari mulai terbenam ketika Anne menyadari bahwa perutnya berbunyi. Ini sangat memalukan dan sangat tidak anggun, Anne bisa merasakan mukanya mulai memerah karena malu. Sepertinya Kent tidak menyadarinya, karena ia masih fokus melihat sekeliling sambil melaju. Beberapa saat kemudian Kent melambat dan berhenti. Kent kemudian turun dan menurunkan Anne dari kuda. “Maaf nona, saya tidak menyadari bahwa nona belum makan sejak pagi.” “Aah, eh, tidak apa-apa Kent!” Anne tergagap, karena terkejut dan malu. “Saya sudah biasa tidak makan berhari-hari dalam perjalanan. Maafkan saya nona.” Kent membantu Anne untuk duduk kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya. “Ini nona, saya ma
Tok tok “Permisi, ini saya sudah membawakan makanan dan air hangat.” “Baik, terima kasih.” Kent membuka pintu dan meletakkan nampan makanan di meja dan mengambil baskom berisi air hangat dan menaruhnya di meja lain. Kent memberikan sejumlah uang untuk membayar makanan dan sedikit tip untuk pegawai tersebut. “Nona, saya sudah siapkan air hangat. Ini handuk untuk membasuh.” “Iya, terima kasih.” Anne mengambil handuk tersebut dan membasuh mukanya dan setelah itu membasuh tangan dan kakinya. Kent merasa perlu membantu Anne, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Ia hanya duduk dengan canggung menunggu Anne selesai. “Kent, bisa tolong bantu Anne melepas baju pelindung ini? Ikatannya sangat rumit dan sulit untuk di lepas.” “Oh, iya baik nona.” Kent dengan canggung membantu Anne. Kent kemudian membantu Anne untuk duduk dan menyuapinya makan. Anne memang bisa makan sendiri, tetapi karena pencahayaan di ruangan ini h
Jeremy menggenggam tangan Anne dan menuntunnya menuju kamar tamu, sedangkan Kent mengikuti dari belakang. “Kamu tenang saja Anne, disini kamu akan aman. Oh ya, tolong antarkan pengawal Anne untuk berbenah.” Melihat Kent yang terus mengikuti, Jeremy memerintahkan salah satu pelayan untuk mengantarkan Kent ke ruang para pelayan. “Tenang saja tuan pengawal, saya akan memerintahkan seseorang untuk membantu Anne.” Jeremy menambahkan melihat Kent yang tidak ingin meninggalkan Anne. “Saya akan segera kembali, nona.” Kent membungkuk dan akhirnya pergi. -- “Kamu yakin tidak ingin tinggal sedikit lebih lama?” “Tidak, kak Jeremy. Mengunjungi Kediaman Verlant adalah keputusan yang saya ambil sendiri. Sehingga keluarga saya akan khawatir apabila saya tidak segera tiba di Kekaisaran terra.” “Oh ya, bagaimana dengan kabar kakak-kakak mu? Apakah Verto sudah menjadi ksatria?” “Belum, Kak Ver
Ketika mereka selesai makan malam, Marquis mengundang Anne untuk berbicara di ruang kerjanya. Anne kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya dan bagaimana ia bisa sampai ke Kerajaan Crotta. Tok, tok “Ayah mencariku?” “Oh Chris. Kita perlu membicarakan mengenai keadaan Kerajaan Verdant” Chris duduk di samping Anne dan mendengarkan dalam diam. Marquis menjelaskan bahwa ia sudah mendengar mengenai penyerangan tersebut dan para bangsawan Crotta sedang merundingkan bagaimana cara untuk membantu. Ia berjanji akan berusaha meyakinkan bangsawan lainnya untuk ikut membantu. “Saya juga sudah mendengar bahwa kamu akan segera berangkat ke Kekaisaran Terra. Biarkan Chris menemanimu bertemu dengan Kaisar Terra untuk meminta bantuan Terra. Apabila Terra bersedia untuk membantu, kita bisa merebut Verdant.” “Terima kasih banyak paman, saya sangat menghargai bantuan anda.” “Bagaimana Chris, apakah kamu bersedia membantu?” “Tid
Tak terasa malam sudah tiba, mereka berhenti sebentar untuk makan di sebuah restoran. Anne bisa mencium aroma berbagai makanan ketika berjalan masuk dituntun oleh Chris. Suasana di dalam restoran tidak terlalu ramai. Anne dan Chris kemudian duduk di meja dekat dengan jendela. “Kamu ingin memesan apa? Apa makanan kesukaanmu Anne?” “Aku suka apa saja kak.” “Baiklah, kamu sepertinya harus makan lebih banyak daging.” Chris akhirnya memesan steak dan semangkuk sup untuk Anne. Anne hanya duduk diam memikirkan sesuatu, sambil menunggu makanannya datang. Chris mencoba mengajak Anne berbicara, apa yang bisa ia bicarakan? “Hei Anne, apakah kamu pernah mencoba Cold Slime
“Wah, kamu sudah bisa mengumpulkan energi di tanganmu. Sekarang coba untuk melepaskannya keluar dari tubuhmu, sama seperti ketika sedang menghela nafas.” Anne tidak bisa membayangkan bagaimana bisa sesuatu yang ada dalam dirinya keluar begitu saja, tangannya tidak memiliki lubang seperti hidung! Anne hanya bisa membayangkan asap keluar dari tangannya. “Tidak Anne, jangan mengepalkan tanganmu semakin keras dan menegangkan ototmu, justru kamu harus merenggangkannya.” Anne takut bila ia merenggangkan tangannya, energi tersebut malah akan kembali menyebar. Perlahan ia mulai mencoba untuk rileks dan kembali membayangkan asap yang keluar dari tangannya. “Apa kamu bisa melihatnya Anne?” Chris memegang tangan Anne dan mencoba menyentuh energi tersebut. Perlahan Anne membuka matanya dan sekilas melihat sesuatu berwarna kuning di tangannya, dan segera hilang. Ia kembali mencoba mengeluarkannya dengan mata terbuka. Setelah mencoba selama setengah j
“Nona, anda harus berganti pakaian terlebih dahulu.”Kiara merasa tidak baik bila Anne keluar dengan perhiasan yang mencolok, dan menutupi bajunya dengan jubah dengan warna gelap.“Uh iya, hari ini dingin sekali. Aku sudah menggunakan mantel domba yang paling tebal, tapi masih saja kedinginan. Pertengahan musim dingin memang yang terburuk.”‘Ah benar, ini sudah pertengahan musim dingin. Bulan depan aku akan berulang tahun yang ke dua belas. Tapi kenapa tidak ada yang mempersiapkan pesta ulang tahunku? Tidak apa-apa Anne, kamu sudah besar, tidak perlu lagi merayakan ulang tahun, apa lagi dalam keadaan seperti ini.’–“Astaga, sepertinya kita tidak bisa mencobanya hari ini Viscountess”Countess tidak bisa menyembunyikan senyum tipisnya. Ia benar-benar benci membayangkan harus memakan makanan yang dimakan rakyat jelata. Tidak mungkin rasanya bisa seenak yang Viscountess jelaskan. Ia pasti hanya melebih-lebihkan seperti biasanya.“Ehm, tapi aku sangat menginginkannya. Oh, tuan penjaga, bi
“Terima kasih sudah bersedia meluangkan waktu untuk datang. Silahkan, saya sudah menyiapkan teh dan sedikit cemilan untuk menemani diskusi kita.” “Terima kasih Nona Anne, tapi saya sedang hamil. Boleh saya minta air saja?” “Oh, tidak apa-apa Viscountess. Ini adalah teh peppermint yang memang saya siapkan untuk anda, karena baik untuk perempuan yang sedang hamil.” “Ah benarkah? Em, baiklah kalau begitu.” ‘Jadi ia sudah memeriksa latar belakang kami? Padahal Viscountess baru hamil satu bulan, dan belum banyak yang tahu akan hal ini.’ “Baiklah, jadi apa saja yang sudah anda siapkan untuk festival kali ini Nona Voinn? Apakah mereka juga me
Srek srek“Hmm ….”“Dokumen apa yang dari tadi kakak baca?”Sejak berangkat dari Yunne, Louis dan Chris sibuk memeriksa dokumen-dokumen yang mereka bawa. Anne yang bosan melihat mereka, akhirnya memutuskan untuk bertanya langsung.“Hm? Ini daftar ksatria yang dikirimkan kaisar kemarin. Ada lebih dari seratus orang, tapi sepertinya masih akan kurang untuk bisa melawan Wart.”“Bukankah kaisar mengirim mereka untuk menjaga perbatasan?”“Memang. Kaisar sengaja mengirim mereka dengan alasan keamanan perbatasan, tapi sebenarnya mereka dikirim untuk membantu perang dengan Wart. Ini hanya agar para bangsawan tidak curiga kaisar
“Apa kita serang saja Wart sekarang? Mereka mungkin akan kalah bila diserang tiba-tiba.” “Ahaha, andaikan bisa semudah itu kak….” “Dan ia mengatakan bahwa Fricsia ada di Yull? Aku akan mengirimkan beberapa orang kesana untuk mencarinya juga. Pokoknya, segera kabari aku bila kamu bertemu lagi dengannya. Aku akan langsung menangkapnya dan, dan, membunuhnya mungkin.” “Baik kak, tenang saja. Ia juga bukan tandingan Hans.” “Ah, iya. Aku harus membuat surat keterangan agar Hans bisa mengikuti kemanapun kamu pergi, dan untuk pelayanmu juga. Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi, istirahatlah.” – “Ini dokumen yang sudah saya bacakan. Anda tinggal me
“Oh tidak Anne! Apa yang baru saja kulakukan!! Agh! Aku tidak pernah melihat seorang pria yang setampan itu, aku jadi tidak bisa berpikir jernih!”“Hahaha, tidak apa-apa Hera. Itu bukan masalah besar. Aku sudah sering mendengar ketampanan Kak Louis, tapi aku tidak tahu reaksi para perempuan seperti apa.”“Sayang sekali kamu tidak bisa menikmati keindahan itu walaupun selalu tinggal di kastil yang sama.”“Aku juga sudah jarang bertemu dengan kakak sejak ia menjadi kepala pasukan darat di Verdant.”“Whoaa, dan ia adalah seorang kepala pasukan! Bagaimana ada orang yang sangat sempurna? Coba katakan Anne, ia pasti punya kekurangan kan?!”“Hmm, Kak Louis sangat pend
“Terima kasih Chris, sudah membantu dan menemani Anne selama ini. Kalau tidak ada kamu … entah Anne akan seperti apa sekarang.” Mereka kembali mengobrol ketika Anne kembali ke kamarnya. “Tidak masalah Louis. Ini bukan hal besar. Ibu juga sangat khawatir dengan keadaan Anne dan kalian semua. Ia mungkin akan langsung mengadopsi kalian semua bila paman tidak ada.” “Marchioness memang sangat baik. Aku akan mengurus kembali bisnis dan kediaman Voinn, maaf sudah merepotkanmu.” “Haha, aku juga banyak belajar dari Collin. Ia adalah pelayan yang sangat bisa diandalkan.” “Bagaimana keadaan di Crotta?” “Kami sudah merundingkannya, tetapi aku tidak yakin raja akan membantu. Tapi kelompokku sudah pasti akan membantu sebisa kami, walau jumlah kami tidak terlalu banyak.” “Aku akan sangat menghargainya Chris. Jadi … apa yang terjadi kepada Jeremy?” “Ehm, sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu juga. Sebenarnya Jeremy kembali dalam kea
“… dan disini adalah tempat aku biasa berlatih pedang. Sekarang mungkin aku sudah lebih pandai dari pada Parlo! Walau memang dia yang paling payah, hahaha.”“Anne, Hera! Aku akan membicarakan mengenai kejadian kemarin kepada ayah. Apa kalian ingat penampilan orang itu?”Rein tidak ingin membicarakan hal ini di depan semua orang, jadi ia memutuskan untuk tidak menceritakannya ketika sarapan tadi pagi. Apa lagi ketika mereka sedang bersama Pangeran Kasius, dan ketika Kak Luna berterima kasih atas hadiah Anne.“Ah iya, kita harus segera menangkapnya! Aku tidak ingat persis, tapi sepertinya ia memiliki tinggi yang sama dengan Kak Rein, dengan rambut hitam dan kulit yang sedikit gelap juga.”“Ia juga memiliki suara yang berat dan dalam. Ia juga menggunakan aksen yang sedikit berbeda dari para bangsawan Terra. Hanya itu yang aku ingat dengan jelas.”“Sepertinya warna matanya adalah hitam.
“Aku tadi menggunakan kalungku karena ingin mencari sesuatu. Maaf. Anda memberikannya untuk digunakan dalam keadaan genting, tapi aku malah menggunakannya dengan sembarangan.”“Yang terpenting adalah kamu baik-baik saja. Kita hanya perlu mengisinya lagi bila energinya habis.”“Padahal anda sudah jauh-jauh kemari ….”“Haha, aku juga hanya sedang berjalan-jalan. Oh ya, tadi aku lupa melepaskan gelang pemberianmu, tapi ternyata gelang itu tidak terdeteksi.”“Saat ketika akan masuk ruangan pesta? Apakah gelang itu rusak?”“Tidak, aku masih bisa merasakan efek sihirnya. Mungkin karena gelang ini hanya memberikan efek pasif, dan tidak bisa mengeluarkan sihir.”“Hmm … berarti kalung ini pasti akan terdeteksi bila aku kenakan tadi.”“Haha, iya. Melihat sihir yang baru saja kamu keluarkan, pasti kalung ini akan disita. Kamu sudah akan
“Ini kamarmu Anne! Katakan saja kepada pelayan bila kamu membutuhkan sesuatu.”Melihat kondisi Anne setelah bertemu dengan Galand, Rein memutuskan untuk mengantarkan Anne untuk beristirahat, walaupun pesta masih berlanjut. Anne juga tidak ingin bertemu lagi dengan Galand. Ia masih belum siap dengan semua yang baru diketahuinya.“Walaupun Hans akan berjaga semalaman, akan ada pengawal istana yang juga akan berjaga di luar kamarmu. Tidak apa-apa kan Anne?”Kak Chris juga kali ini tidak ikut menginap, tapi tidak apa-apa selama masih ada Hans dan Hilda.“Iya terima kasih Kak Rein, Hera. Ah iya, tunggu sebentar. Hilda, bawakan hadiah-hadiah yang sudah kusiapkan sebelumnya.”“Baik nona.”Hilda membawakan dua kotak hadiah dan memberikannya kepada Anne.“Kotak besar ini adalah hadiah untuk Putri Luna, sedangkan ini adalah untukmu Hera.”“Wah! Untukku ju