แชร์

Bab 22

ผู้เขียน: Zaina Aulia
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-12-31 12:01:22
Andini berpikir seperti itu di dalam hatinya, tetapi tidak mengucapkannya. Namun di mata Rangga, diamnya Andini justru dianggap sebagai persetujuan.

Tangan yang Rangga sembunyikan di belakang tubuhnya terkepal erat. Dia menatap Andini dengan pandangan yang makin dingin ketika berucap, "Kota Gatra terletak jauh di Gamanta. Tradisi dan adat istiadatnya sangat berbeda dengan ibu kota. Nona Andini, kamu benar-benar sudah memikirkannya dengan matang?"

Andini mengira Rangga sedang mengingatkannya bahwa dia mungkin tidak akan terbiasa dengan cuaca di Kota Gatra. Itu sebabnya, dia menjawab dengan serius, "Pangeran bilang, musim dingin di Gamanta nggak sedingin di ibu kota. Aku pikir selama nggak terlalu dingin, aku pasti bisa menyesuaikan diri."

Andini memang sangat takut pada cuaca dingin. Baik rasa dingin yang menusuk saat tangannya terendam air, maupun kedinginan ketika terkunci di luar kediaman pada malam musim dingin, semua itu adalah pengalaman yang tidak ingin diulanginya lagi.

Jawaban
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 23

    Baskoro awalnya berniat untuk meledek Rangga, tetapi ekspresinya tiba-tiba berubah.Melihat ini, Rangga mengangkat alisnya sebelum menyindir dengan nada rendah, "Sepertinya kamu nggak tahu. Kalau begitu, bukannya ini namanya pernikahan tipuan?""Berani sekali!" sergah Baskoro. Dia menatap Rangga dengan tajam sambil berseru, "Rangga, jangan kira karena kamu sudah memenangkan beberapa pertempuran dan mendapatkan perhatian dari ayahku, kamu bisa menginjak harga diriku! Kamu nggak perlu ikut campur urusanku!""Pangeran nggak perlu emosi seperti itu," tutur Rangga sembari tersenyum. Tatapannya yang merendahkan seolah-olah menginjak-injak harga diri Baskoro.Sementara itu, wajah tampan Baskoro yang sebelumnya lembut telah berubah menjadi muram. Dia menimpali dengan suara rendah dan dingin, "Biarpun pernikahan tipuan, memangnya kenapa? Rangga, kamu juga bisa melakukannya. Coba lihat, apa dia akan peduli padamu?"Niat membunuh seketika tebersit di mata Rangga. Senyumannya juga memudar.Baskoro

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31
  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 24

    Lagi-lagi ucapan konyol seperti ini.Andini ingin tersenyum, tetapi tidak bisa karena kepahitan yang menjalar di dalam hatinya.Kirana menggenggam tangan Andini dengan sangat lembut, lalu berucap, "Kedudukan Keluarga Adipati memang sudah nggak sehebat dulu lagi. Tapi, setidaknya masih memiliki sedikit pengaruh. Kelak kalau Baskoro mau kembali ke ibu kota, dia hanya bisa bergantung pada Keluarga Adipati."Setelah mengatakan ini, Kirana menghela napas pelan sebelum berujar, "Ibu tentu saja punya niat tersendiri. Rangga sangat muda dan berbakat. Dia juga memenangkan banyak pertempuran. Sekarang, Keluarga Maheswara sangat berpengaruh di istana.""Tapi, kamu juga tahu saat ini Kaisar sangat berwaspada terhadap Keluarga Adipati. Jadi, kalau mau Dianti menjadi menantu Keluarga Maheswara dengan lancar, kamu nggak boleh berhubungan dengan orang yang punya pengaruh. Pangeran Baskoro adalah pilihan terbaik," tambah Kirana.Andini akhirnya mengerti. Pernikahan ini bertujuan untuk memenuhi kepentin

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31
  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 25

    Andini pernah sangat menyukai kakaknya. Kakaknya selalu membantunya mengusir pria kurang ajar yang berbicara kasar, membawakan buah yang paling lezat, bahkan memberinya mutiara malam yang begitu langka untuknya.Abimana yang dulu adalah kakak serba bisa dan sangat hebat bagi Andini. Namun, sejak Dianti kembali, kakak yang Andini kagumi itu sudah menghilang. Kini, hanya ada kakak yang terus-menerus menyalahkannya, memfitnahnya, dan bertindak gegabah tanpa berpikir terlebih dulu!Sama seperti sekarang.Andini mengernyit dan merasa sedikit kesakitan karena lengannya dicengkeram.Sebelum Andini sempat berbicara, Kirana langsung memukul lengan Abimana. Dia membentak, "Apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan adikmu!""Ibu! Untuk apa Ibu membelanya? Hanya ada kalian berdua di kereta ini. Kalau bukan dia, siapa lagi yang buat Ibu menangis?" tanya Abimana.Abimana memelototi Andini dengan marah sambil mengancam, "Aku peringatkan padamu. Sekalipun aku punya salah padamu, itu nggak ada hubungannya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31
  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 26

    Abimana ikut Kirana pergi ke Paviliun Persik.Kondisi kesehatan Dianti sudah membaik di bawah perawatan tabib kediaman. Tidak ada masalah besar selain batuk sesekali.Ketika Kirana dan Abimana datang, Dianti sedang menikmati pemandangan bunga. Begitu melihat Dianti memakai pakaian yang tipis, Kirana mengernyit dan berujar, "Kamu belum sembuh, kenapa sudah keluar? Kamu juga pakai pakaian setipis ini. Cepat masuk!"Kirana memapah Dianti ke dalam, lalu meminta Ratih untuk membawakan segelas air hangat. Dia mengeluarkan botol obat sambil berkata, "Selir Agung Haira dengar kamu batuk parah. Dia khusus menyuruh orang untuk mengambil obat ini dari balai kesehatan kekaisaran.""Katanya ini didapatkan dari Lembah Raja Obat. Sebelumnya Permaisuri juga batuk selama setengah bulan. Dia sembuh setelah minum obat ini," sambung Kirana.Abimana melihat Kirana sendiri memberi Dianti minum obat. Dia seketika mengerti alasan Kirana buru-buru menemui Dianti begitu pulang.Abimana tentu juga khawatir pada

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31
  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 27

    Di sisi lain, Andini tidak peduli apa yang dibicarakan Abimana dan Kirana. Dia buru-buru menemui Ainun.Dibandingkan kemarin, keadaan Ainun sudah jauh lebih baik. Ketika Andini datang, Ainun sedang dibantu oleh Farida untuk minum obat.Obat itu pasti sangat pahit. Terlihat jelas dari wajah Ainun yang berkerut saat meminumnya. Begitu melihat Andini, dia berusaha tersenyum dan menyapa, "Andin sudah datang, ya?""Nenek.” Setelah memberi hormat, Andini duduk di samping tempat tidur Ainun. Dia bertanya, "Gimana perasaan Nenek hari ini?""Sudah lebih baik." Ainun tersenyum seraya membelai pipi Andini dengan lembut. Dia bertanya, "Apa kamu takut?"Andini menggeleng sembari menjawab, "Nggak. Yang penting Nenek baik-baik saja."Ainun merasa sangat sedih saat melihat mata Andini memerah. Begitu teringat dengan perkataan Kirana padanya kemarin malam, dia bertanya, "Kamu baru kembali dari istana?"Andini tidak menyangka bahwa Ainun juga mengetahui hal ini. Dia tertegun sejenak sebelum mengangguk.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31
  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 28

    Andini menghela napas. Dia berberes-beres sebentar, lalu pergi menemui Dianti. Tidak lama kemudian, Laras dan Dianti masuk.Ternyata Laras benar-benar mengikuti Dianti. Andini hampir tidak bisa menahan tawanya.Dianti masuk ke ruangan dan memberi hormat kepada Andini. Ketika melihat senyuman Andini, Dianti mengira suasana hati Andini sedang baik hari ini. Perasaan cemasnya saat kemari seketika menghilang.Dianti tersenyum kepada Andini dan bertanya, "Aku datang pagi-pagi sekali. Nggak ganggu Kakak, 'kan?"Andini tertegun sejenak karena tidak mengerti maksud Dianti. Dia tersenyum sembari menimpali, "Ada apa?""Aku datang untuk mengajak Kakak ke Kuil Amnan," sahut Dianti dengan sangat antusias.Andini tiba-tiba teringat bahwa ini Hari Suci di Kuil Amnan. Konon, asalkan berdoa dengan tulus di Hari Suci Kuil Amnan, permohonan apa pun akan terkabul.Pada tahun-tahun sebelumnya, Andini akan pergi ke Kuil Amnan setiap Hari Suci. Dia biasanya berdoa untuk keselamatan keluarga dan memohon bisa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31
  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 29

    Andini tidak mengerti. Dia hanya meminta Dianti melepaskan tangannya. Kenapa Dianti tiba-tiba membahas tentang Kirana dan mengatakan Andini menyakiti Kirana?Andini sudah sangat bersyukur jika Keluarga Adipati tidak mengganggunya. Bagaimana mungkin dia berani menyakiti Kirana?Andini menarik napas dalam-dalam dan memegang pergelangan tangannya dengan erat. Dia berusaha menahan diri agar tidak menampar Dianti.Namun, Laras justru tak bisa menahan diri dan berkata, "Nona Dianti sudah gila, ya?"Perkataan yang dilontarkan tanpa segan itu membuat Dianti tertegun. Dia bertutur dengan terbata-bata, " Ka ... kamu ...."Mungkin karena terlalu terkejut, Dianti sampai tidak bisa menyelesaikan ucapannya.Andini juga kaget. Tidak disangka nyali Laras begitu besar. Laras benar-benar tidak menganggap serius ucapan Andini. Andini jelas-jelas sudah bilang tidak akan bisa melindunginya.Ketika Andini hendak membantu menjelaskan, Laras malah maju dan tersenyum pada Dianti. Katanya, "Bukannya Nona Dianti

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31
  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 30

    Laras menutup tirai kereta, lalu menoleh menatap Andini sambil berkata, "Nona, sepertinya yang pergi ke Kuil Amnan tahun ini lebih banyak dari sebelumnya."Andini cukup senang dan menimpali, "Itu berarti Kuil Amnan memang sangat manjur untuk mengabulkan permohonan."Laras mengangguk sembari membalas, "Benar. Aku dengar memohon jodoh yang paling manjur."Mendengar ini, Andini hanya tersenyum tanpa mengatakan apa-apa. Menurutnya, Kuil Amnan bisa mengabulkan apa pun, kecuali jodoh. Jika tidak, dia seharusnya sudah menikah dengan Rangga tiga tahun lalu. Andini tersenyum pelan sambil menggeleng saat memikirkan ini.Untungnya, Andini belum sempat menikah. Jika tidak, sekarang dia pasti terperangkap dalam penderitaan.Tak lama kemudian, kereta kuda tiba di luar Kuil Amnan. Laras turun duluan, lalu berbalik untuk membantu Andini. Tidak disangka, begitu Andini baru turun, terdengar suara sindiran tak jauh dari sana."Aku pikir pelayan siapa yang begitu lancang sampai berani naik kereta yang sam

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-12-31

บทล่าสุด

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 50

    Andini berani bersikap arogan kepada anggota Keluarga Adipati yang lain, tetapi dia merasa bersalah kepada Ainun. Andini takut Ainun akan memarahinya tidak tahu aturan setelah tahu dia mengambil semua hadiah dari Kaisar dan Haira.Seharusnya sekarang Ainun sudah bangun. Sesuai dugaan, Ainun sedang minum obat saat Andini datang.Andini menarik napas dalam-dalam, lalu berjalan masuk dan menyapa Ainun. Andini berusaha bersikap santai agar Ainun tidak tahu tubuhnya terluka.Ainun sangat senang begitu melihat Andini. Dia melambaikan tangan kepada Andini dan berujar, "Kudengar, titah Kaisar sudah diantar?"Andini duduk di samping Ainun dan meraih tangannya. Dia mengangguk sembari membalas, "Iya. Kaisar dan Selir Agung Haira memberiku banyak hadiah. Aku ... mengambil semua hadiah itu."Andini merasa malu. Dia takut Ainun menganggapnya serakah. Di dunia ini, Ainun adalah satu-satunya keluarga Andini.Siapa sangka, Ainun malah tertawa dan menanggapi, "Bagus! Kali ini, Andin kesayanganku sangat

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 49

    Luka di punggung Andini masih terasa sakit. Abimana memang pingsan setelah dipukul, tetapi sapunya tidak patah. Bahkan, luka di punggung Abimana tidak terlalu parah sehingga hari ini dia bisa turun dari tempat tidur.Sementara itu, sapu yang digunakan Abimana untuk memukul Andini patah. Dia pasti mengerahkan seluruh tenaganya. Ujung sapu yang patah juga menggores punggung Andini. Sudah jelas kemarin Abimana berniat menghabisi Andini!Andini tidak mengatakan dengan jelas, tetapi Abimana merasa dipermalukan. Abimana hendak meninju Andini. Dia mengancam, "Aku rasa pukulanku kemarin terlalu ringan makanya sekarang kamu masih bisa melawanku!"Kirana segera memeluk Abimana dan berseru, "Abimana, jangan gegabah!"Siapa sangka, Andini mendekati Abimana dan menantang, "Apa kamu masih mau pukul aku? Hari ini kamu mau pukul bagian mana? Wajah bagian kiri atau kanan? Apa perlu aku menyodorkan diriku padamu?"Amarah Abimana memuncak melihat sikap Andini yang arogan. Dia hampir melepaskan diri dari

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 48

    Luka di punggung Andini masih terasa sakit. Abimana memang pingsan setelah dipukul, tetapi sapunya tidak patah. Bahkan, luka di punggung Abimana tidak terlalu parah sehingga hari ini dia bisa turun dari tempat tidur.Sementara itu, sapu yang digunakan Abimana untuk memukul Andini patah. Dia pasti mengerahkan seluruh tenaganya. Ujung sapu yang patah juga menggores punggung Andini. Sudah jelas kemarin Abimana berniat menghabisi Andini!Andini tidak mengatakan dengan jelas, tetapi Abimana merasa dipermalukan. Abimana hendak meninju Andini. Dia mengancam, "Aku rasa pukulanku kemarin terlalu ringan makanya sekarang kamu masih bisa melawanku!"Kirana segera memeluk Abimana dan berseru, "Abimana, jangan gegabah!"Siapa sangka, Andini mendekati Abimana dan menantang, "Apa kamu masih mau pukul aku? Hari ini kamu mau pukul bagian mana? Wajah bagian kiri atau kanan? Apa perlu aku menyodorkan diriku padamu?"Amarah Abimana memuncak melihat sikap Andini yang arogan. Dia hampir melepaskan diri dari

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 47

    Entah sejak kapan Andini merasa gusar setiap mendengar suara Abimana. Andini melihat Abimana mendorong pelayan yang memapahnya.Abimana menghampiri Andini dengan terpincang-pincang seraya menegaskan, "Minta maaf pada Ibu!"Andini mengamati Abimana. Mungkin karena luka di punggungnya, Abimana tidak bisa berdiri tegak. Dahinya juga berkeringat. Sudah jelas tadi Abimana sangat kesakitan saat menghampiri Andini.Biarpun begitu, Abimana tetap bersikeras menyalahkan Andini. Sebenarnya, ini memang sifat Abimana sejak kecil. Hanya saja, dulu Abimana berusaha keras melindungi Andini. Setelah Dianti kembali, Abimana mulai melawan dan memfitnah Andini.Andini yang merasa kecewa menimpali, "Kemarin kamu memukulku setelah menyuruhku minta maaf. Jadi, hari ini kamu menyiapkan hukuman apa untukku?"Abimana menarik napas begitu mengungkit masalah kemarin. Namun, dia tetap menganggap Andini yang bersalah.Abimana bertanya seraya mengernyit, "Apa kamu menyimpan dendam kepadaku setelah aku memukulmu? Jad

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 46

    Respons Dianti ini lebih lucu daripada ucapannya tadi. Andini menggeleng dan tertawa. Kirana juga tahu ucapan Dianti tadi kurang pantas.Kirana menyela, "Beberapa hari ini Pangeran Baskoro sedang istirahat. Dia mengutus orang untuk menyampaikan nanti dia baru bawa kamu ke tempat yang sudah dia janjikan."Andini mengernyit. Dia baru teringat kemarin Baskoro mengatakan akan membawanya ke suatu tempat setelah selesai. Namun, Baskoro pergi sebelum Andini menyetujuinya.Dianti mendekati Andini lagi dan bertanya, "Pangeran Baskoro mau bawa Kak Andini ke mana? Tempatnya menyenangkan, nggak?"Melihat ekspresi Dianti yang gembira, Andini tiba-tiba teringat sesuatu. Dia memandang Dianti seraya bertanya, "Apa kemarin kamu yang beri tahu Pangeran Baskoro bahwa aku pergi ke Kuil Amnan?"Andini ingat Dianti pernah mengatakannya. Dianti tertegun sejenak, lalu mengangguk. Andini bertanya lagi sambil mengernyit, "Kenapa kamu berbuat begitu?"Kalau bukan karena Dianti mengundangnya, Andini tidak akan te

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 45

    Andini hendak mencari Ainun setelah kembali ke Kediaman Adipati. Ternyata, Ainun sudah tidur. Jika Ainun bisa tidur, itu berarti dia tidak mendengar masalah yang terjadi di Kuil Amnan. Andini baru merasa tenang.Sesampainya di Paviliun Ayana, Laras menunggu Andini dengan wajah pucat pasi. Andini merasa sedih begitu teringat tendangan Abimana sebelumnya.Namun, Laras tampak tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dia hendak membantu Andini mengganti baju.Andini berpikir sejenak, lalu bertanya, "Laras, apa kamu ingin pergi ke tempat lain?"Laras tertegun sesaat sebelum menyahut, "Apa Nona mau usir hamba?"Andini menggeleng dan menimpali, "Aku bukan mau usir kamu. Aku hanya ... takut mempersulitmu."Hari ini, Laras tidak akan disakiti jika bukan karena Andini. Siapa sangka, Laras tiba-tiba menjadi emosional. Dia menanggapi, "Hamba nggak takut! Nona, jangan usir hamba karena hamba ingin melindungi Nona!"Mungkin karena terlalu emosional, Laras batuk-batuk setelah selesai bicara. Bahkan,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 44

    Abimana merasa kasihan pada Dianti, sedangkan Kirana buru-buru menarik Dianti. Dia berkata dengan ekspresi cemas, "Aduh, cepat ikut Ibu. Biar Ibu obati lukamu dulu."Namun, Dianti tidak ingin mengikuti Kirana. Dia berujar sembari menangis, "Aku nggak mau pergi. Ayah pasti mau menghukum Kakak. Aku harus melindunginya."Hati Kresna luluh begitu melihat ekspresi Dianti yang sedih. Abimana mengernyit. Dia teringat Andini yang mengatakan kakaknya sudah mati 3 tahun lalu.Kenapa perbedaan Andini dan Dianti begitu jauh? Mereka berdua adalah adik Abimana. Andini bersikap kejam kepada Abimana, sedangkan Dianti tidak memedulikan lukanya sendiri demi Abimana.Kresna membentak, "Apa dia nggak pantas dihukum? Dia memukul adiknya di depan umum sampai terluka parah! Dia benar-benar nggak berperikemanusiaan!"Hari ini, sudah jelas Abimana bukan menghukum Andini. Dia mempermalukan Keluarga Adipati. Sekarang semua orang di ibu kota tahu Andini yang dibesarkan Keluarga Adipati selama 15 tahun mempunyai

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 43

    Ekspresi Rangga menjadi dingin. Dia bertanya, "Kamu yakin mau menikah dengan Pangeran Baskoro?"Andini menatap Rangga seraya menjawab dengan tenang, "Iya."Rangga bertanya lagi, "Kamu tetap mau menikah dengannya biarpun dia cacat?"Ucapan Rangga membuat Andini terdiam. Melihat respons Andini, Rangga mengira Andini tidak tahu hal ini. Dia berkata, "Kamu tahu dia ....""Aku tahu," sergah Andini. Dia tahu apa yang akan dikatakan Rangga selanjutnya.Tadi pelayan yang mengantar Andini bernama Ambar. Pelayan itu sudah diam-diam menceritakan rahasia yang tidak diketahui Andini sebelumnya.Rangga tertegun. Dia tidak menyangka Andini tetap bersikeras menikah dengan Baskoro setelah tahu hal itu.Rangga yang teringat sesuatu berucap, "Kalau kamu membuat keputusan ini karena ucapanku sebelumnya, aku bisa mencari Nyonya Kirana ...."Rangga pernah mengatakan dia baru bisa menikahi Dianti setelah Andini menikah. Jadi, Rangga mengira Andini setuju menikah dengan Baskoro karena hal itu.Siapa sangka, A

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 42

    Rangga melihat kepanikan Andini. Entah kenapa, hati Rangga tergerak. Namun, emosinya tersulut begitu teringat dengan kemesraan Andini dan Baskoro di aula tadi. Rangga bertanya, "Setelah 3 tahun, kenapa kamu masih tetap nggak jeli?"Akhirnya, Andini berhasil menenangkan dirinya. Dia berusaha mendorong Rangga. Akan tetapi, gua sangat sempit sehingga usahanya sia-sia.Hanya saja, Andini berhasil melepaskan tangan Rangga yang menutup mulutnya. Dia memelototi Rangga dan bertanya balik, "Jadi, Jenderal Rangga menarikku ke sini hanya untuk membicarakan hal ini?"Tatapan Rangga menjadi muram. Dia menegur, "Masa kamu nggak tahu masalah hari ini sudah direncanakan Selir Agung Haira? Luka di punggungmu memang parah, tapi nggak mungkin bisa berdarah hanya karena kamu berlari sebentar."Kecuali, sebelumnya luka Andini memang tidak diobati. Namun, Andini tahu hal ini. Bagaimanapun, rasanya sangat berbeda setelah lukanya diobati tadi.Andini tidak mempermasalahkannya. Dia malah tertawa sinis dan bert

DMCA.com Protection Status