Share

Bab 185

Penulis: Zaina Aulia
Hari ini, pesta musim semi diadakan di istana. Di taman imperial, Dianti yang memakai gaun sutra berwarna kuning dan perhiasan yang dibelikan Abimana menarik perhatian banyak orang.

Putri pejabat yang mengenal Dianti langsung menghampirinya. Dia terus memuji penampilan Dianti. Dibandingkan Dianti, penampilan Andini sangat biasa.

Selain itu, semua keturunan bangsawan yang menghadiri pesta tahu Andini hanya putri angkat di Keluarga Adipati. Bahkan, Baskoro yang menjadi satu-satunya penyokong Andini juga sudah mati. Tentu saja, tidak ada yang menyapa Andini.

Justru Andini merasa sangat santai. Dia berjalan ke sudut. Tidak disangka, seseorang menyapanya, "Andini."

Orang itu adalah Nayshila. Andini tidak menyangka Nayshila datang menyapanya. Biarpun sebelumnya Andini sudah membantu Nayshila melihat jelas sifat asli Dianti, mereka tetap musuh yang bersaing sejak kecil.

Jadi, Andini bertanya seraya mengangkat alisnya, "Ada apa?"

Nayshila melihat Dianti, lalu menyahut, "Kak Rangga membelikan g
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 186

    Dianti yang terkejut memandang Rangga. Dia bertanya dengan mata memerah, "Bukannya ... Kak Rangga yang memberiku gaun ini?"Ekspresi Rangga menjadi muram. Dia langsung melihat Andini dengan dingin. Andini tertegun sejenak, lalu mengalihkan pandangannya. Dia tidak ingin terlibat dalam masalah mereka.Siapa sangka, seseorang merasakan ada yang tidak beres. Dia bertanya, "Eh, apa orang di samping Nayshila itu Andini?"Tatapan semua orang tertuju pada Andini. Sementara itu, Andini tidak suka menjadi pusat perhatian. Dia mengernyit.Seseorang berkomentar, "Apa maksud Jenderal Rangga seharusnya gaun ini diberikan kepada Andini? Tadi aku merasa aneh kenapa gaun secantik ini dibuat begitu panjang?"Andini lebih tinggi dari Dianti. Tentu saja lengannya juga lebih panjang. Ditambah lagi, Rangga berpesan kepada penjahit untuk membuat lengan gaunnya lebih panjang agar bisa menutupi bekas luka di pergelangan tangan Andini.Jadi, Dianti yang memakai gaun ini terlihat sangat aneh. Orang lain tidak ta

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 187

    Kemudian, seorang kasim muda segera menarik Dianti. Namun, semuanya sudah terlambat.Bunga bakawali hancur karena ditekan Dianti. Bahkan, beberapa kuntum bunga telah masuk ke tanah. Bunga-bunga itu tidak terlihat indah lagi.Kasim yang ketakutan terduduk di tanah dan bergumam, "Gawat ...."Kasim tiba-tiba teringat sesuatu. Dia menarik ujung gaun Dianti dan berseru, "Kamu yang menghancurkan bunga-bunga ini! Putri menyuruh orang untuk membeli bunga ini dari Ifra dengan harga mahal! Aku dan guruku baru berhasil menanam 2 kuntum bunga ini setelah berusaha keras!"Kasim menambahkan, "Beberapa bulan lagi, bunga ini akan mekar. Tapi, kamu malah menghancurkannya! Kamu harus ganti rugi!"Sesudah itu, kasim menangis histeris sehingga semua orang mengerumuninya. Gaun Dianti juga ternodai tanah. Dia makin panik karena ditertawakan lagi. Dianti menarik gaunnya dan membentak, "Lepaskan!""Aku nggak mau! Ganti rugi dulu!" tegas kasim. Dia bertekad untuk meminta Dianti bertanggung jawab. Jadi, dia tid

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 188

    Rangga paham hari ini Safira tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja. Apalagi kasim muda itu berlutut di depan Safira dan mengadu sambil menangis, "Putri, dia merusak bungamu!"Safira melihat ke arah yang ditunjuk kasim. Dia memarahi, "Lancang sekali! Beraninya kamu merusak bunga bakawali kesukaanku! Dianti! Apa kamu tahu bunga bakawali ini sangat mahal?"Dianti yang dimarahi gemetaran di pelukan Rangga. Sebelum Dianti sempat bicara, Abimana memberi hormat dan menjelaskan, "Putri, kejadian ini nggak disengaja. Dian nggak berniat merusak bunga kesukaan Putri. Orang yang nggak tahu apa-apa nggak salah, mohon Putri selidiki dulu."Pelayan di samping Safira menegur, "Lancang! Tentu saja dia salah karena merusak bunga kesukaan Putri! Dia harus dihukum! Apa Tuan Abimana bermaksud mengkritik Putri nggak bijaksana?"Abimana memberi hormat lagi, lalu menimpali, "Saya nggak berani. Tapi, Dian memang jatuh. Semua orang bisa menjadi saksi."Safira mendengus dan menanggapi, "Memangnya kenapa

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 189

    Nayshila yang berdiri di samping melihat ekspresi Andini yang getir. Dia tiba-tiba merasa tidak nyaman.Namun, begitu teringat Andini yang menyebabkan Dianti mengalami semua ini, dia menasihati, "Kita memang bertengkar sejak kecil, tapi aku tahu kamu nggak jahat. Bagaimanapun, 3 tahun yang lalu Dianti nggak salah. Kalau kamu mencelakainya, hati-hati nanti kamu yang celaka."Selesai bicara, Nayshila berjalan ke samping dan berbincang dengan putri bangsawan lain. Hanya saja, dia terus memperhatikan Andini.Nayshila melihat Andini berjalan ke sudut dengan ekspresi kecewa. Dia memandangi bunga yang tidak terlalu indah. Tatapannya kosong.Pesta musim semi hari ini berakhir karena Safira pergi dengan marah. Saat Nayshila kembali ke kediaman Keluarga Maheswara, hari masih terang.Rangga sudah kembali ke kediaman. Dia sedang berlatih pedang di halaman ketika Nayshila mencarinya.Jadi, Nayshila hanya berdiri di samping dan mengamati Rangga. Dia tidak mengganggu kakaknya. Setelah Rangga selesai

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 190

    Nayshila menyeka air matanya yang hampir menetes dan bertanya, "Apa waktu itu Andini memang berniat mencelakai Dianti?"Rangga mengangguk. Saat dia sampai, mangkuk itu sudah pecah. Andini sedang berlutut di lantai dan menuduh Dianti yang memecahkan mangkuk sambil berlinang air mata.Namun, semua anggota Keluarga Biantara melihat kejadiannya. Mana mungkin mereka memfitnah Andini?Andini yang berniat mencelakai Dianti terlebih dahulu. Sudah seharusnya dia dihukum. Hanya saja, Rangga tidak menyangka Andini akan dihukum selama 3 tahun.Nayshila menghela napas dan berucap, "Hari ini dia juga mencelakai Dianti."Kemudian, Nayshila menyalahkan Rangga, "Tapi, kamu juga salah. Kenapa kamu tiba-tiba memberikan gaun kepada Andini? Jangan lupa, sekarang kamu itu tunangan Dianti."Rangga tidak pernah ditegur Nayshila. Dia mengangkat alisnya dan menegur dengan aura mengintimidasi, "Kamu nggak usah peringatkan aku."Nayshila mundur beberapa langkah dan menimpali, "Aku takut kamu gegabah. Kamu juga ta

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 191

    Mendengar perkataan Abimana, Andini mendengus dan menanggapi, "Kalau ini dianggap salah, itu berarti 3 tahun yang lalu kalian juga salah."Semua orang di aula tertegun. Kirana yang terpukul tidak bisa berdiri dengan stabil. Dia mundur beberapa langkah dan berucap, "Kamu ...."Andini melirik Kirana sekilas dan tidak bersuara. Kirana menyeka air matanya, lalu berujar, "Aku tahu kamu masih menyalahkan kami! Tapi Andin, masalahnya berbeda. Dulu kejadiannya mendadak dan nggak disengaja!"Kirana melanjutkan, "Tapi, hari ini kamu berencana mencelakai Dian! Kedua masalah ini nggak bisa disamakan!"Andini tertawa dan menimpali, "Aku berencana mencelakai Dianti? Bagus!"Abimana bertanya, "Apa itu salah? Apa kamu berani bilang kamu nggak mendapatkan perintah dari Putri untuk menghasut Dian masuk ke istana?""Aku memang mendapatkan perintah dari Putri untuk membawa Dianti masuk ke istana," sahut Andini dengan lantang. Dia tidak merasa bersalah sedikit pun.Andini tidak melihat orang-orang di aula

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 192

    Baju Ainun kelonggaran. Dia yang bungkuk terlihat sangat lemah. Namun, Ainun tetap berusaha menghampiri Andini dan menepuk punggungnya.Ainun menghibur, "Tenang saja. Selama ada Nenek, nggak ada yang berani sakiti kamu."Ucapan Ainun ditujukan kepada Kresna. Sudah jelas dia berniat memperingatkan Kresna. Sebenarnya, Andini tidak takut sedikit pun. Apa hukuman Keluarga Adipati lebih menyiksa daripada hukuman cambuk di penatu istana dan kurungan Baskoro?Biarpun Kresna menyuruh orang untuk menghajar Andini sampai sekarat, Andini juga tidak akan tunduk. Dia juga tidak peduli jika mereka menghajarnya sampai mati!Namun, ucapan Ainun membuat Andini berlinang air mata. Andini berusaha menahan emosinya dan bertanya dengan lirih, "Nenek kurang sehat, kenapa Nenek keluar?"Meskipun suara Andini sangat kecil, Abimana bisa mendengarnya. Hati Abimana terasa sakit. Dia merasa Andini memendam kesedihan yang mendalam.Akan tetapi, atas dasar apa Andini merasa sedih? Hari ini Andini memang berbuat sal

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 193

    Semua orang di aula terdiam sesudah Andini melontarkan perkataannya. Selain suara tangisan Dianti yang masih terdengar, orang lain tidak tahu harus berkata apa.Ainun memandangi Andini sejenak. Akhirnya, dia mendesah dan berucap, "Andin, jangan bersedih .... Tapi Andin, jelas-jelas kamu tahu Putri berniat mencelakai Dian, tapi kamu menghasut Dian pergi ke pesta. Kamu memang salah, apa kamu mengakuinya?"Sebelum Andini bicara, Kresna berkata, "Bu, Andini memang keras kepala. Nggak masalah kalau dia nggak mau mengakuinya. Ibu nggak usah marah kepadanya."Kresna khawatir Ainun akan tumbang karena kesal kepada Andini. Namun, mana mungkin Andini tega membuat Ainun kesal?Andini mengangguk dan menyahut, "Aku mengakuinya."Mendengar ucapan Andini, Kresna dan Abimana kaget. Padahal tadi Andini masih begitu keras kepala. Kenapa sekarang sikap Andini tiba-tiba berubah?Ainun berujar, "Kalau begitu, Nenek hukum kamu nggak boleh keluar selama 1 bulan untuk introspeksi diri. Bagaimana menurutmu?"A

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 349

    Tidak lama kemudian, Farida mengetuk pintu rumah kecil itu.Begitu melihat siapa yang datang, Laras langsung terkejut sekaligus gembira. Dia segera meraih tangan Farida dan mengajaknya masuk.Sebelum memasuki halaman, Laras bahkan sudah berseru, "Nona, lihat siapa yang datang!"Mendengar suara Laras yang begitu bersemangat, Andini merasa penasaran. Dia segera melirik ke arah pintu.Andini melihat Farida yang mengenakan pakaian rakyat biasa, rambutnya disanggul sederhana, serta membawa sebuah tas kecil di tangannya. Dia langsung menyambut, "Bibi, kenapa tiba-tiba ke sini?""Saya datang menjenguk Nona." Farida tersenyum dengan mata menyipit. "Saya ingin menginap di sini beberapa hari. Semoga Nona nggak keberatan."Andini langsung menggeleng dan membalas, "Kenapa aku harus keberatan? Aku justru sangat senang!"Sambil berkata demikian, Andini menggandeng Farida masuk ke rumah. Setelah menuangkan segelas air untuknya, dia baru bertanya, "Bibi, dilihat dari pakaianmu ini, apakah kamu ingin p

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 348

    Kirana memeluk Dianti dan berjalan kembali ke dalam. "Sekarang kamu akan menjadi satu-satunya istri Rangga, jadi jangan nangis lagi. Kalau terus nangis, matamu bisa bengkak di hari bahagiamu!"Kresna yang berjalan di belakang mereka menambahkan, "Keluarga Maheswara mungkin akan menikahkan Rangga dan saudaranya di hari yang sama. Titah Kaisar sudah turun, jadi pernikahan nggak akan lama lagi. Kirana, kamu harus mulai menyiapkan mas kawin untuk kedua putri kita!"Kirana tersenyum dan mengangguk berkali-kali. "Tentu saja! Meskipun Andin sudah pindah, dia adalah putri angkat Keluarga Adipati. Terlebih lagi, pernikahannya adalah titah Kaisar. Aku nggak berani menyepelekannya."Mendengar itu, tatapan Dianti menjadi agak suram. Entah Kirana menyadarinya atau tidak, dia melanjutkan, "Tapi, Dian adalah putri kandung Keluarga Adipati. Apalagi sekarang Rangga sangat disayangi oleh Kaisar.""Dalam hal mas kawin, kita nggak boleh membuat Rangga kehilangan muka, juga nggak boleh mempermalukan Keluar

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 347

    Dianti tertegun mendengar pertanyaan yang mendadak itu. Dia jelas tidak menyangka bahwa Abimana bisa berpikir begitu jernih sampai mempertanyakan dirinya!Untuk sesaat, dia tidak bisa langsung menjawab, hanya merespons dengan bingung, "Hah?"Abimana tetap sabar. "Tadi kamu bilang, pelayan di paviliunmu bicara sembarangan. Bagaimana kamu tahu aku pergi menemui Andini karena mendengar ucapan mereka?"Abimana mengakui hatinya dipenuhi kecurigaan terhadap Dianti saat ini. Seandainya tadi Jabal tidak datang tepat waktu, dia pasti sudah salah paham terhadap Andini dan entah kekacauan apa yang akan ditimbulkan di sana.Andini sudah memutus hubungan dengan Keluarga Adipati, bahkan sudah pindah. Jika Abimana membuat masalah lagi hari ini, hubungan mereka sebagai saudara benar-benar akan putus untuk selamanya.Tentunya, dia tidak ingin menuduh Dianti dengan pikiran buruk seperti itu. Namun, bukankah semuanya terlalu kebetulan? Kenapa saat dia berada di depan pintu, tiba-tiba ada pelayan yang ber

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 346

    Selain itu, dengan betapa besarnya kasih sayang Kaisar terhadap Keluarga Maheswara, meskipun Kalingga hanya seorang pria cacat, dia tetap bisa melindungi Andini!Kalaupun Kalingga tidak bisa melindunginya, apakah Rangga akan diam saja melihat kakak iparnya ditindas?Semakin dipikirkan, Abimana merasa semakin gembira dan senyumannya semakin lebar.Melihat Abimana begitu bahagia, Kresna pun mulai percaya dan ikut merasa senang. Dia perlahan mengangguk. "Meskipun Kalingga cacat, dulu dia sangat dipercaya oleh Kaisar. Selain itu, alasan dia terluka juga karena Kaisar bersikeras mengirim pasukan.""Kaisar pasti merasa bersalah kepadanya. Bisa jadi, Kaisar memang berniat menjodohkan Andini dengan Kalingga. Itulah sebabnya titah pernikahan ditulis dengan cara yang samar."Namun, Kirana tetap terlihat khawatir. "Tapi, bukankah kamu bilang Rangga mendapatkan titah pernikahan ini sebagai hadiah atas jasanya menumpas para perampok? Sekarang, Andini malah menikah dengan kakaknya. Apa Rangga akan m

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 345

    Sepanjang perjalanan kembali, Abimana terus memikirkan semuanya, tetapi tetap tidak bisa memahaminya.Jelas-jelas kemarin Rangga mengatakan dengan sangat jelas bahwa Andini dan Dianti akan menjadi istri sederajat. Namun, baru satu malam berlalu, kenapa tiba-tiba Andini malah menjadi kakak ipar Rangga?Dengan kebingungan, Abimana kembali ke Kediaman Adipati. Begitu masuk, dia langsung bertemu dengan Kresna, Kirana, dan Dianti. Dia tertegun. "Ayah, Ibu, kalian mau ke mana?"Kresna mengerutkan alis, nada suaranya penuh amarah. "Ke mana lagi? Tentu saja mencari kamu! Katakan, kamu tadi pergi menemui adikmu, 'kan?"Kirana tampak sangat cemas, bahkan menangis. "Dia akhirnya mau tinggal di ibu kota, kenapa kamu malah memaksanya pergi lagi?"Dianti juga menangis. "Kak, para pelayan di kamarku hanya asal bicara, jangan dimasukkan ke hati. Aku yakin Kak Andini nggak mungkin melakukan hal seperti itu!""Dia bahkan hampir meninggalkan ibu kota kemarin. Kita yang dengan susah payah menahannya. Baga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 344

    "Aku dengar Nona Andini bahkan sempat menjelek-jelekkan Keluarga Adipati di gerbang kota. Jangan-jangan semua itu dilakukan agar Tuan Abimana merasa bersalah dan nggak berani menghalangi pernikahannya dengan Jenderal Rangga?"Abimana tak lagi mendengar kelanjutan percakapan itu. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya. Dengan langkah lebar, dia keluar dari Kediaman Adipati.Semuanya masuk akal sekarang. Pantas saja, Andini tiba-tiba ingin meninggalkan ibu kota. Dua perempuan seperti dia dan Laras melakukan perjalanan jauh sendirian. Mereka tidak takut?Ternyata semua ini hanyalah sandiwara!Begitu Abimana pergi, para pelayan yang tadi bergosip langsung mengintip dari balik pintu. Saat melihat bahwa dia sudah pergi cukup jauh, mereka segera kembali ke kamar Dianti. "Nona, Tuan Abimana sudah pergi."Dianti yang tengah menyeka air matanya pun bertanya, "Apa Kakak mendengar semuanya?""Nona tenang saja, Tuan Abimana mendengar semuanya. Kami melihat betapa marahnya beliau. Pasti sekarang dia

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 343

    Rangga akhirnya melepaskan cengkeramannya pada Kalingga, tetapi amarah di hatinya tetap membara. Bahkan, suaranya dipenuhi kekecewaan. "Kupikir kamu akan memahamiku."Dia tahu, permohonannya kepada Kaisar untuk menikahi Andini sebagai istri bukanlah hal yang mudah dipahami oleh orang lain. Itu sebabnya, meskipun Kaisar akhirnya mengabulkan permintaannya, titah itu tetap dibuat kurang jelas.Hanya dengan satu kalimat dari Kalingga, ayah dan ibu langsung menyerahkan pernikahan ini kepadanya. Padahal, Kalingga tahu betul apa saja yang telah dirinya lakukan demi Andini.Seluruh dunia boleh mengkhianatinya, tetapi tidak dengan Kalingga. Bagaimanapun, Rangga adalah adik kandungnya.Melihat kekecewaan yang jelas tergambar di mata Rangga, tatapan Kalingga menjadi suram. Nada suaranya dipenuhi dengan ketidakberdayaan. "Kalau begitu, anggap saja hari itu dia nggak pernah keluar dari halaman rumahku."Anggap saja rencana yang disusun Rangga dan Abimana telah berhasil. Anggap saja Andini sudah keh

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 342

    Tiga tahun, persis dengan waktu yang dia habiskan di penatu istana. Tiga tahun di sana telah membuatnya membayar lunas budi Keluarga Adipati yang telah membesarkannya selama 15 tahun.Maka, pernikahan tiga tahun dengan Kalingga ini juga akan menjadi caranya untuk membalas semua bantuan yang telah diberikan Kalingga kepadanya. Dia akan merawat Kalingga dengan sepenuh hati.Namun, tiga tahun kemudian, dia harus pergi. Dia harus menyambut hidup barunya. Jika tidak, dia tidak akan sanggup bertahan.Mendengar itu, Kalingga hanya tersenyum tipis dan dingin seperti biasa. Tanpa banyak bicara, dia meletakkan surat yang Andini kirimkan kemarin di atas meja.Andini tidak mengerti maksudnya, tetapi melihat Kalingga memberi isyarat dengan matanya, dia pun mengulurkan tangan dan mengambil surat itu.Tanpa disangka, sebuah mata panah yang telah berkarat tiba-tiba jatuh dari dalam amplop, menimpa meja dengan suara berat.Andini terkejut. Kemudian, terdengar suara Kalingga yang tidak sedingin biasanya

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 341

    Tuan Kalingga?Laras terkejut, buru-buru membawa pelayan itu masuk.Saat ini, di sisi Kalingga hanya ada seorang pelayan yang selalu mengikutinya. Itu adalah orang kepercayaannya.Andini sempat bertemu dengan pelayan ini pagi tadi saat pergi menemui Kalingga. Melihatnya datang berkunjung malam ini, Andini tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia langsung bertanya, "Apa ada masalah dengan surat dari Byakta?"Pelayan itu memberi hormat, lalu pandangannya jatuh ke atas meja, tepat pada titah Kaisar yang diletakkan secara asal-asalan. "Tuan dengar Kaisar telah memberikan titah. Beliau secara khusus mengutus hamba untuk mengingatkan Nona. Hal ini bukan hal sepele, jadi jangan ceroboh. Harus hati-hati."Kata terakhir diucapkannya dengan sangat perlahan. Andini sedikit bingung, tetapi Laras langsung menangkap maksudnya dan segera bergerak untuk mengambil titah tersebut."Ya, ya! Kami akan memperlakukannya dengan hati-hati. Aku akan segera menyimpannya di tempat yang layak!" Dari tadi, dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status