Share

24. Nasib Sial

Author: Zila Aicha
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Kelsey Lieven hanya terdiam di sepanjang perjalanan menuju ke rumahnya dengan pikiran yang berkelana ke mana-mana.

Dia sangat takut jika Weylin mencurigainya. Dia tidak akan sanggup jika Weylin tahu dan malah mengambil anaknya. Dia tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi.

Aiden Lieven tak berani bertanya kepada mamanya mengenai sikat mamanya yang menurutnya sangat aneh itu. Anak kecil itu lebih memilih untuk diam saja dan berakhir ketiduran di mobilnya.

Kehidupan Kelsey memanglah tidak terlalu mewah tapi tidak juga mengenaskan. Dia masih bisa membeli mobil dengan harga yang cukup bersahabat. Dia nekad membeli mobil itu juga demi Sang Putra tercinta.

Hal ini dikarenakan dia tidak ingin terlalu merepotkan Gerald How untuk mengantar jemput anaknya.

Lagi pula, dia sadar diri jika jam kerja Gerald dan juga jam anaknya masuk sekolah sedikit berbeda.

Maka, untuk tidak lagi membuat Gerald berkorban, Kelsey membeli mobil sebulan setelah Gerald mulai bersekolah.

Saat Kelsey sudah samp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Putra Sang CEO Dingin    25. Kisah Masa Lalu

    Kelsey berdiri tanpa menerima uluran tangan Weylin yang menggantung di udara. Dengan cepat wanita cantik itu malah berlari keluar dari sana. "Nona Lieven," panggil Robert Grey dengan suara melengking. Weylin langsung menoleh, telinganya cukup sakit. "Maaf, Tuan Malachy atas ketidaksopanan karyawan saya. Saya akan menegurnya," ujar Robert serius. Weylin malah menjawab, "Tidak, tidak perlu." Robert mengerutkan keningnya bingung, "Tapi Tuan. Dia sudah..." Weylin memotong ucapan Robert, "Tak masalah. Kelsey Lieven itu teman saya di Manchester. Tidak perlu melakukan apa-apa." Robert Grey melotot kaget, begitu juga dengan semua orang yang juga terkejut dengan hal itu. Namun, Weylin sepertinya tahu bagaimana caranya memanfaatkan situasi jadi dengan cepat dia mengoreksi, "Well. Sebenarnya dia bukan teman saya tapi mantan kekasih saya. Oh, lebih tepatnya mantan tunangan saya." Selena dan juga Angel ternganga lebar. Robert bahkan tak bisa berkata-kata.Sedangkan semua karyawan wanit

  • Putra Sang CEO Dingin    26. Berbicara

    Angel menjitak kepala Selena lantaran memiliki usul yang saat ini susah dilakukan. "Walaupun bukan ide yang buruk tapi yah aku rasa tak bisa langsung begitu saja menikah kan? Kelsey belum mengenal orang tua Gerald meskipun mereka sempat bertetangga," ujar Angel. Kelsey tersenyum, andaikan saja semudah itu menikah dengan Gerald, dia pasti sudah melakukannya dari dulu.Masalahnya sekarang semakin rumit. Tidak mungkin dia begitu saja memutuskan untuk menikah dengan Gerald. "Ya, ya aku paham. Oh, astaga Kels. Aku lupa memberitahumu. Tadi si Malachy itu memanggilmu ke ruangannya," ucap Selena kemudian. Kelsey langsung menelan salivanya gugup, "Apa maunya?" Perasaan tidak enak mulai menghinggapi hatinya. Tidak mungkin mantan calon suaminya itu memintanya untuk datang ke ruangannya hanya untuk sekedar berbasa-basi. Angel menimpali, "Ke sana saja dulu, Kels. Tidak mungkin dia akan berbuat macam-macam kan? Ini di kantor." Selena mengerlingkan matanya pada Angel, berniat mengingatkan Ang

  • Putra Sang CEO Dingin    27. Pengganggu

    Kelsey terburu-buru melangkahkan kakinya seperti biasa saat makan siang.Dan begitu dia sampai di luar gedung Ans Bank, dia langsung saja tersenyum lebar setelah melihat Gerald How dengan bahagianya merentangkan tangannya untuk memeluknya. Keduanya berpelukan tanpa menghiraukan tatapan iri dari rekan-rekan kerja Kelsey ataupun orang-orang yang tak mereka kenal yang sedang berlalu lalang di sekitar daerah itu. "Well, lepaskan dia, Gerald!" ucap Angel yang baru muncul berdua dengan Selena. Gerald dengan enggan melepaskan pelukannya dan mengerucutkan bibirnya, "Dasar pengganggu." Angel tak terima, "Kau sebut kami pengganggu setelah kami sering ikut mengatur kejutan untuk Kelsey?" Gerald yang semula manyun seketika mengubah ekspresinya menjadi sangat manis, "Oh, tidak. Kalian adalah malaikat tanpa sayap, tentu saja." "Itu baru benar, Tuan How," ujar Angel senang. Selena hanya terkikik geli seraya menambahkan, "Kalau begitu, apakah sekarang kau akan mentraktir kami, Tuan How?" Geral

  • Putra Sang CEO Dingin    28. Punya Papa?

    Raven tak henti-hentinya meminta maaf pada Kelsey Lieven sambil membungkukkan badannya dengan dalam, "Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, Bu Kelsey. Saya benar-benar tidak tahu. Saya mohon maaf." Kelsey tersenyum samar, "Oh, Bu Raven. Tidak apa-apa. Tolong berhenti meminta maaf, saya baik-baik saja dan Aiden juga tidak apa-apa." Raven menggigit bibirnya kuat-kuat, "Seharusnya saya mencari tahu lebih dulu sebelum memberi materi pada anak-anak. Saya benar-benar merasa bersalah, Bu." Kelsey menjawab, "Saya tahu, Bu. Anda kan baru di sini. Saya tidak mempersalahkan hal itu. Tenang saja, Bu!" Raven mengangguk dan merasa sangat lega sekali saat tahu jika Kelsey ternyata sangat pengertian. Jika saja orang lain, belum tentu akan sesabar itu.Bisa saja jika Raven akan dimarahi habis-habisan karena telah membuat muridnya tak nyaman. Kelsey segera pergi dari sekolah anaknya yang juga merangkap sebagai day care.Kelsey sengaja memilih sekolah itu lantaran juga menyediakan jasa

  • Putra Sang CEO Dingin    29. Mirip Anda

    Darren dengan santainya mematikan panggilan itu, sengaja ingin membuat Weylin sengaja. Dia tahu betul jika pria itu tak mungkin akan marah terhadapnya.Hal ini juga lantaran Darren merupakan satu-satunya orang yang mengetahui semua tentang Weylin Malachy. Darren yang masih setia mengikuti mobil Kelsey sedari itu pun akhirnya memutar balik mobilnya setelah memastikan Kelsey masuk ke dalam pekarangan rumahnya. Darren berkendara dengan kecepatan sedang, tidak berniat untuk membuat Weylin, melainkan untuk mengetahui beberapa tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh Kelsey dan juga Aiden. Hal ini penting untuk Bosnya. Begitu dia rasa sudah cukup, dia langsung mengemudikan mobilnya menuju hunian mewah Weylin yang terletak tak jauh dari Ans Bank. Darren lah yang mengurusnya karena tak ingin Bosnya itu kerepotan jika harus sering pulang pergi ke Ans Bank. Saat dia membuka pintu apartemen Weylin, sebuah buku sudah terlempar ke kepalanya tapi dengan sigap Darren berhasil menangkapnya.Dar

  • Putra Sang CEO Dingin    30. Sadarlah

    "Apa maksudnya? Kenapa dia ingin berbicara denganku mengenai Aiden? Apa dia tahu?" Kelsey kembali gelisah. Wanita berusia tiga puluh tiga tahun itu sekarang tak bisa tenang setelah mendapat pesan dari Weylin Malachy yang amat dia tidak ingin temui itu. "Aku mungkin salah baca," gumam Kelsey, mencoba meyakinkan dirinya. Dengan perlahan, Kelsey mengambil ponselnya kembali yang terjatuh. Pelan-pelan, dia membuka isi pesan dari nomor asing yang tidak tersimpan di ponselnya itu. Dia langsung lemas. "Benar-benar dari Weylin. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Dia sepertinya curiga. Bagaimana ini?" Karena ketakutan, Kelsey lalu menelepon kedua sahabatnya bersamaan. Hanya dalam beberapa detik, panggilanya langsung diangkat oleh Angel dan juga Selena. "Sel, gawat. Angel, aku pusing," ucap Kelsey langsung. Angel yang terlihat dalam video call sedang menggunakan masker itu sontak menjawab, "Kenapa pusing, baby?" "Weylin," jawab Kelsey pelan. Selena yang sedang makan itu menjawab denga

  • Putra Sang CEO Dingin    31. Papaku Sibuk Kerja

    Kelsey keluar ruangan Weylin dengan langkah tergesa-gesa. Dia tak sanggup rasanya berlama-lama dengan orang yang menyebalkan seperti Weylin. Sayang saat dia baru saja sampai di lift, dia berpapasan dengan salah satu orang yang juga tidak ingin dia temui. "Nona Lieven," sapa Darren. "Darren," balas Kelsey. Kelsey memang hanya beberapa kali bertemu dengan Darren tapi dia dengan mudah bisa mengetahui jika Darren adalah orang yang paling Weylin percayai.Yang Kelsey lihat, Darren akan selalu berada di sekitar Weylin dan tak pernah meninggalkan sisi Weylin barang satu jam pun. Intinya di mana ada Weylin, pasti akan ada Darren. Lalu tiba-tiba Kelsey sangat penasaran, apa Darren juga ada di sekitar sana ketika dia dan Weylin melakukan itu di hotel saat itu? Kelsey menelan salivanya gugup, takut jika pria yang sedang berdiri di hadapannya ini mengetahui kejadian malam itu. Darren berkata, "Anda mau masuk ke lift, Nona Lieven?" Kelsey tersadar dari lamunannya dan sontak menjawab, "Oh, i

  • Putra Sang CEO Dingin    32. Mau Makan Es Krim?

    Weylin berkata dengan suara terbata-bata, "Saya. Sa-ya.. hm ...." Hei, astaga Weylin. Ada apa denganmu? Kenapa kau bisa gugup seperti itu? Seperti bukan dirimu saja. Weylin menyalahkan dirinya sendri di dalam hatinya. Melihat Weylin yang sepertinya tak bisa menjawab dengan benar pertanyaan gurunya itu, Aiden mengambil alih dan menjawab, "Paman. Bu Raven, paman ini paman jauh Aiden." Weylin sontak menoleh kaget, Aiden tampak tenang mengatakan hal itu. Bagaimana bisa? Dia masih mengingat dirinya kah? Pikir Weylin bingung. Raven sedikit tidak percaya jadi dia kembali bertanya pada Aiden guna memastikan, "Kau benar-benar mengenal Paman ini, Aiden? Kau yakin?" Aiden mengangguk mantap, "Ya, Bu Guru. Kalau Ibu tidak percaya, Ibu bisa bertanya pada Mama. Ibu bisa meneleponnya." Raven menelisik Aiden dan dia kemudian mengangguk, "Baiklah kalau begitu, Ibu percaya." Raven berbalik dan membungkukkan badannya, merasa tidak enak karena sudah mencurigai Weylin, "Maafkan saya. Saya tadi tidak

Latest chapter

  • Putra Sang CEO Dingin    Cuap-Cuap Penulis

    Halo, readers. Kita ketemu lagi di sini. Lega sekali rasanya bisa menyelesaikan cerita ini. Zila ucapkan banyak terima kasih yang sudah antusias membaca cerita Kelsey Lieven dan Weylin Malachy dan mengikutinya sampai akhir. Semoga ceritanya tidak mengecewakan ya dan kalian puas dengan cerita ini. Endingnya semoga juga memuaskan bagi para readers ya dan nggak ada yang kecewa. Zila harap kisah mereka ini semoga bisa diingat oleh para pembaca. Maaf jika memang tidak sesuai yang diharapkan oleh para readers sekalian. Akhir kata, Zila harap bisa membuat cerita lain yang juga disukai para pembaca. Salam hangat dari Zila Aicha, sampai ketemu di karya Zila berikutnya.

  • Putra Sang CEO Dingin    43. Terungkap

    Kelsey sedang linglung berjalan di jalan raya sambil menggandeng tangan mungil Aiden.Wanita itu pun mengajak Aiden untuk duduk di halte bus tanpa mengetahui bus akan datang. Aiden kecil tidak berani bertanya, dia hanya menebak jika mamanya dan orang tua Gerald tadi bertengkar.Aiden bahkan hanya bisa menghapus air mata yang jatuh membasahi pipi mamanya tanpa banyak bertanya. Anak kecil yang dua hari lagi akan segera berusia lima tahun itu menatap wajah sang mama yang mulai terlihat pucat. Dan semakin kaget ketika melihat tubuh mamanya roboh dan jatuh ke lantai. Kelsey tak sadarkan diri. Aiden berteriak, "Mama. Mama kenapa? Mama, bangun, Ma. Mama." Aiden melongok ke semua arah dan tak ada orang yang kebetulan lewat sana. Aiden langsung saja meraung-raung sambil masih berusaha membangunkan mamanya. "Kenapa Mama tak mau bangun? Mama, bangun. Aiden takut, Ma," ujar Aiden dengan terisak-isak. Tiba-tiba saja, dia teringat tentang pesan Paman Weylin dan langsung mengambil inisiatif

  • Putra Sang CEO Dingin    42. Rumah Keluarga How

    "Menurut saya masih belum cukup, Tuan. Mungkin Anda harus lebih tegas membatasi hubungan dengan Nona Danielle agar dia tidak lagi mengganggu Anda," ucap Darren. Weylin terlihat berpikir sebentar, dia lalu berkata, "Menurutmu apa yang harus aku katakan?" "Akan lebih baik jika Anda mengatakan saja jika Anda sudah memiliki orang yang menarik hati Anda, sehingga dia akan berpikir jika dia tidak memiliki kesempatan lagi," jelas Darren. Weylin mengangguk mantap, "Baiklah. Akan aku lakukan. Aku tidak mau jika dia mengganggu hubunganku dengan Kelsey." Darren, "..." Weylin menggaruk telinganya yang tidak gatal, "Maksudku, hubunganku dengan Aiden." Darren pun hanya bisa tersenyum. Keesokan harinya, sebelum dia menjemput Aiden untuk mengantarkannya ke sekolah, Weylin benar-benar menemui Danielle setelah sebelumnya dia menghubunginya terlebih dahulu untuk mengetahui di mana posisi wanita itu. Danielle langsung saja menyambut Weylin dengan senyum ramahnya, "Aku tahu kau pasti akan ke sini.

  • Putra Sang CEO Dingin    41. Kepribadian Gandakah?

    "Sialan, apa maksudmu?" ucap Danielle dengan tatapan merah menyala. "Sadar diri jika Tuan Weylin tak akan pernah menyukai Anda meskipun Anda berulang kali naik ke ranjang Tuan Muda," ujar Darren santai. "BAJINGAN!" bentak Danielle kembali melayangkan tangannya tapi dengan mudahnya ditepis oleh Darren. Wanita yang juga pengusaha muda itu sudah tak bisa lagi menahan dirinya hingga rasanya dia ingin merobek mulut Darren, sopir kepercayaan Weylin. Dia sudah tidak peduli lagi akan pendapat Weylin jika dia tahu mengenai tingkahnya itu. Toh, Weylin tadi sudah mengusirnya. Dan ini pertama kali weylin menolaknya. Harga dirinya terasa terinjak-injak, tidak hanya oleh Weylin tapi juga Darren. "Sopir kurang ajar. Pergilah ke neraka!" ucap Danielle sebelum dia menendang Darren di bagian lututnya.Kali ini Darren tak bisa mengantisipasi dan terpaksa harus meringis karena tendangan itu mengenai lututnya yang pernah cedera saat kecelakaan beberapa tahun silam. Namun, pria itu tak sampai terjatu

  • Putra Sang CEO Dingin    40. Sadar Diri

    "Apapun yang terjadi aku harus siap, Bibi. Lagi pula aku tidak mungkin bisa menyembunyikan Aiden lama-lama kan, Bi?" ucap Kelsey. Adriana menghela napas, tak mungkin dia mengkonfontasi Kelsey. Dia sudah cukup membuat keponakan tersayangnya itu kebingungan dengan sikapnya. Dia merasa bersalah. Dia seharusnya tidak menyalahkan Kelsey seperti tadi. Kalau dia mempertanyakan keputusan yang Kelsey buat, dia hanya akan mempersulit keponakannya dan juga cucunya itu kan? Sedangkan selama ini dia tahu mengenai perjuangan Kelsey sejak dia tiba di Leeds. Adriana yang menyadari jika dia telah melakukan kesalahan besar itu akhirnya berkata dengan suara pelan, "Maaflkan, Bibi." Kelsey terkejut mendengarnya, tak menyangka mendengar permintaan maaf dari sang Bibi.Dia pun membalas, "Aku yang harusnya meminta maaf pada Bibi. Aku yang membuat keputusan mendadak dan aku tahu pasti Bibi sangat kaget. Aku paham jika Bibi marah padaku." Adriana menggeleng pelan, benar-benar merasa bodoh karena telah m

  • Putra Sang CEO Dingin    39. Pertengkaran Kecil

    Weylin berjongkok untuk mensejajarkan badannya dengan sang Putra. Aiden kecil menunggu penjelasan dua orang dewasa itu. "Aiden, kami tidak bertengkar. Kami hanya berbeda pendapat saja. Sekarang maukah Aiden masuk dulu ke dalam?" ucap Weylin lembut. Adriana terkejut, tak mengira jika Weylin akan bersikap seperti itu. "Baiklah, Paman. Aiden akan masuk lagi," jawab Aiden patuh. Setelah Weylin melihat Sang Putra sudah masuk ke dalam, pria itu langsung berkata, "Saya mohon. Anda sudah salah paham. Saya hanya ingin memperbaiki semuanya. Saya tahu memang saya sangat bersalah di sini. Jadi, izinkan saya untuk membuat semuanya kembali menjadi lebih baik." Adriana menghela napas dan menjawab, "Terserah kau saja. Tapi ingat, jangan sampai kau menyakiti Aiden." "Tidak akan, Nona Lieven," sahut Weylin. "Baiklah, mungkin saya lebih baik pulang dulu saja. Besok saya akan datang untuk menjemput Aiden," ucap Weylin lagi. Adriana membalas, "Hm." Weylin tak bisa memprotes, dia memang telah mela

  • Putra Sang CEO Dingin    38. Kenapa Bertengkar?

    "Kenapa kau jadi tertarik?" tanya Kelsey sambil menaikkan alisnya sebelah. Weylin mendesah, sungguh wanita yang kebetulan adalah ibu dari putranya itu pintar sekali membuat dirinya kesal.Entah apa dosanya dulu hingga bisa sampai melakukan hal gila dan membuat Kelsey mengandung anaknya. Dan beberapa waktu yang lau, dia bahkan sempat berpikir jika Kelsey itu menarik dan lucu. Sebenarnya apa yang ada di kepalanya, benar-benar Weylin menyesali perkataannya. "Baiklah-baiklah, aku tidak akan bertanya lagi," ucap Weylin mengalah sekarang. Kelsey menghela napas lega. Dia berbicara, "Jadi, apa yang ingin kau lakukan?" "Hah!?" ucap Weylin bingung. Kelsey memutar bola matanya jengah, "Apa yang akan kau lakukan untuk menjadi ayah yang baik untuk Aiden?" Kelsey kesal, tidakkah Weylin itu cukup pintar? Kenapa harus dijelaskan seperti ini? Weylin, "Oh, itu. Aku akan mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengannya." "Contohnya?" Weylin terlihat berpikir sebelum menjawab, "Mengantarnya ke s

  • Putra Sang CEO Dingin    37. Niat Jelek

    Kelsey menatap tak percaya pada Weylin. Tatapannya bisa diartikan seolah dia berkata 'Kau sedang bercanda kan?' Weylin sendiri heran sekali ketika dia mengatakan hal itu. Dia bahkan kaget dengan ucapannya.Namun, tentu saja dia tidak bisa menarik kembali ucapannya kan?Dia ini seorang laki-laki sejati dan pantang baginya untuk membatalkan apa yang baru saja dia katakan. Dikarenakan ucapannya tak mendapat tanggapan dari Kelsey, Weylin pun mengulangi perkataannya dengan lebih pelan, "Menikahkah denganku, Kels." "Demi Aiden," tambah Weylin. Kelsey sontak tersadar setelah beberapa detik lamanya terdiam, terlalu terkejut dengan ucapan Weylin yang dia duga hanyalah bayangannya saja.Akan tetapi, begitu Weylin mengulangi ucapannya itu, Kelsey pun mulai paham jika pendengarannya tidak bermasalah. "Kau benar-benar sedang bercanda ya Weylin? Aku tidak tertarik menanggapi candaanmu ini," ujar Kelsey malas. Weylin menghela napasnya, "Aku tidak sedang bercanda, Kels. Aku benar-benar ingin men

  • Putra Sang CEO Dingin    36. Terungkap

    Dengan kemarahan yang tengah bergumul di dadanya, Kelsey mengarahkan mobilnya menuju sekolah tempat putranya juga dititipkan. Entah kenap, dia merasa Weylin tetap akan memulangkan anaknya di sana. "Awas saja kau, Weylin. Aku akan membunuhmu jika kau macam-macam," ucapnya kesal luar biasa. Begitu dia memarkirkan mobilnya, dia langsung saja disambut oleh Raven yang berdiri dengan tenang di sana. Dia berkata, "Aiden sudah ada di sini, Bu." Kelsey mengangguk, "Dia di mana?" Raven menjawab dengan tidak enak, "Di taman bersama dengan Pak Weylin, Bu." Sungguh Raven merasa canggung setelah mengetahui fakta tentang Weylin yang ternyata adalah ayah kandung Aiden.Dia merasa tidak pantas mengethui rahasia orang sehingga dia pun berucap, "Bu, Kelsey. Saya mohon maaf." "Ah, tidak apa-apa Bu. Ini bukan salah Anda," ucap Kelsey tak ingin membuat sikap canggung di antara mereka. "Saya temui mereka dulu dan bisakah Anda ikut saya sebentar?" tanya Kelsey. Meskipun Raven tidak paham kenapa dia

DMCA.com Protection Status