Share

Bab 24.1 | Hukuman

Penulis: Archie Romadhoni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dari semua pertempuran yang pernah dihadapi oleh Primadigda, tampaknya ruangan sidang adalah salah satu pertempuran yang berat baginya. Bukan karena 10 Pemimpin Agung yang ada di hadapannya, namun konsekuensi yang akan dia terima. Dia pernah menghadapi naga terkuat, juga pernah merasakan bagaimana bertahan hidup di tengah pertempuran seorang diri tanpa ada yang membantunya. Dia telah bertahap hidup dari itu semua. Mungkin kali ini ia tak akan bisa menang. Dia tahu ada konspirasi yang janggal di dalam sidang kali ini, tapi sebagai raja ia tak boleh gentar. Perasaannya sekarang seperti berada di atas bara api yang menyala-nyala siap membakar seluruh tubuhnya.

Ruangan sidang makin mencekam saat 10 Pemimpin Agung tiba. Tak ada penonton di dalam ruangan tersebut. Sidang ini sidang tertutup, karena melibatkan orang nomor satu di Kerajaan Naga Laut Selatann. Kesepuluh Pemimpin Agung yang menjadi hakim memakai baju berwa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 24.2 | Hukuman

    Sidang pun berakhir. Ratu Anglingwara diberi kesempatan selama tiga hari untuk melakukan apa yang diputuskan oleh pengadilan Dewan Kehormatan Naga. Ada desas-desus tentang sentimen pihak naga terhadap Ratu yang memang dari manusia. Mereka memang tidak suka dengan manusia sebagai ratu, sehingga bisa saja sanksi itu adalah akibat dari rasa ketidaksukaan tersebut. Sayangnya, desas-desus itu tidak sepenuhnya benar. Sang Ratu sangat dicintai rakyatnya, terbukti ketika hukuman ini dijatuhkan, rakyat Laut Selatan heboh dan bersedih.Pangeran Aryanaga belum siuman. Namun, kondisi pangeran sudah makin membaik. Demikian juga dengan Aprilia. Dia telah diobati di Kawah Cair, tempat yang tepat untuk menyembuhkan dari segala luka. Aprilia siuman pada hari kedua. Luka-luka di tubuhnya telah sembuh, bahkan bekasnya tidak tampak. Dia kehilangan banyak darah, sehingga butuh tranfusi darah. Raja Belzagum mendampinginya selama peraw

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 24.3 | Hukuman

    Bandi menangis. Dia berada di depan altar di dalam gua tempat Dewi Es berdiri. “Kenapa ratu? Kenapa harus dengan cara seperti ini?” “Sudahlah, Bandi. Jangan menangis. Aku tak mau terlihat jelek di saat seperti ini,” ucap Ratu Anglingwara. “Tapi, apa mereka tidak punya perasaan? Ini sama saja memaksa Yang Mulia untuk berpisah dengan Paduka Primadigda, lalu kenapa pula Pangeran Aryanaga harus dihukum? Apa salah dia?” “Dia tidak salah, kita yang salah, Bandi.” Dari mulut gua, ada seseorang yang datang. Dia adalah Aprilia. Ia ingin berpamitan kepada Dew Es untuk terakhir kali. Wajah Aprilia tampak tegar melihat kenyataan bahwa sang Ratu akan dihukum. Di dalam gua itu tidak hanya Bandi dan Dewi Es, tapi juga ada pejabat kerajaan dan salah satu dari Pemimpin Agung. Mereka menunggu hingga Dew Es siap

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 25.1 | Serangan Mendadak

    Gunung Semeru, sekarangApa yang sebenarnya terjadi waktu itu, sangat berbeda dengan apa yang ada di pikiran Aryanaga. Sebab, kalau ia ingat, ia akan menyalahkan dirinya sendiri. Yang jelas itu tak baik. Kedua, ia akan bisa bertindak bodoh dengan menyerbu Dunia Bawah sendirian. Ia merasa keputusan Dewan Kehormatan Naga tidak adil, hanya saja ia tak tahu duduk perkara yang sebenarnya. Cerita yang selama ini diterima oleh Aryanaga hanyalah buatan Bandi atas perintah Raja Primadigda.Aprilia senang Asri kembali. Semuanya kembali seperti semula. Aryanaga ceria. Asri ceria. Mereka latihan bersama lagi. Pondok kembali ramai. Latihan Aryanaga juga lebih ditingkatkan lagi. Sekarang latihannya menjadi pertempuran. Aryanaga sudah dilatih cara untuk melawan para goblin, juga cara untuk melawa

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 25.2 | Serangan Mendadak

    Malam itu mejadi malam teribut selama mereka tinggal di pondok. Serangan yang mengejutkan itu langsung membuat Asri terbangun. Aryanaga juga langsung berubah wujud menjadi hybrid. Dia segera menghadapi beberapa goblin dan troll. Beberapa goblin kehilangan kepala mereka saat Aryanaga terjun ke medan pertempuran. Para Troll menghantam Aryanaga dengan palu mereka hingga sang Pangeran terhempas jauh terjun ke jurang.Sementara itu Aprilia langsung menarget seekor burung gagak yang bertengger di atas pohon. Mengetahui dia terancam, burung gagak itu segera terbang menjauh. Sayang sekali Aprilia tak membiarkannya. Ia melompat dari satu pohon ke pohon lain dengan mata yang awas di dalam kegelapan. Dia berlari menjauh dari pondok mengejar burung tersebut.Bandi menggila membantai para goblin yang berusaha menyerangnya. Para troll menghancurkan dinding pondok, membuat Asri me

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 25.3 | Serangan Mendadak

    Menyadari hal ini, Aprilia segera melangkah pergi ke tempat Aryanaga berada. Dia bisa merasakan instingya bekerja mencari keberadaan pangeran, tetapi Gagak Ireng juga berusaha menggagalkannya. Setiap kali ia bergerak, Gagak Ireng selalu melemparkan pisau atau gangguan-gangguan seperti ada harimau yang tiba-tiba da di hadapan Aprilia saat mengejar Aryanga. Aprilia terlalu siaga, sehingga ia dengan mudah bisa menghindari segala serangan itu.“Sesuai dugaanku, Putri Belzagum memang tangguh. Kau bisa mengelak dari semua serangan. Tapi bagaimana kalau ini?” ujar Gagak Ireng.Tiba-tiba saja pohon-pohon yang berada di sekitar Aprilia bergerak. Pohon-pohon itu berubah menjadi raksasa dengan wajah menyeramkan. Aprilia bergerak lincah menghindari sabetan ranting dari pohon jadi-jadian itu. Gagak Ireng kemudian kembali mengeluarkan sihir untuk memanggil binatang buas. Hewan

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 26.1 | Ke Dunia Bawah

    Mata Asri mengerjap-ngerjap. Dia tak mengerti keberadaannya sekarang. Ruangan yang dihuninya seperti sebuah kamar, kasur yang empuk dan ada buah-buahan aneh yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Asri langsung beranjak dari kasur, menuju jendela. Ternyata di luar dugaannya, ruangannya berada di tempat yang cukup tinggi.Daratan terlihat sangat jauh. Hal terakhir yang diingatnya adalah diculik oleh Bagar. Setelah itu Bagar membuatnya pingsan, lalu ia tak ingat lagi.Asri merasa asing dengan lokasi tempat ia berada. Pohon-pohon dan gunung itu rasanya asing. Tidak pernah di dalam hidupnya melihat tempat seperti itu. Gunung yang ada jauh di hadapannya bukan seperti gunung yang ada di Indonesia. Gunung itu tinggi, mengerucut seperti piala. Pepohonannya juga aneh, lebih tinggi dan batang pohonnya lebih besar daripada pohon-pohon yang selama ini ia ketahui. Kayu-kayu yang ada di ruangan tempat ia berada juga aneh, tidak

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 26.2 | Ke Dunia Bawah

    “Aku melarangmu untuk pergi ke Dunia Bawah. Biar aku saja yang ke sana,” ucap Aprilia.“Aku tidak mau. Aku ingin ke sana. Ini adalah tanggung jawabku. Aku harusnya bisa menjaga Asri, tetapi gagal. Beritahukan aku caranya untuk pergi ke sana!” kata Aryanaga.“Pangeran, apa kau tahu apa yang terjadi kalau kau berada di sana? Kau akan diburu. Kau akan jadi buronan!”“Aku tak peduli. Asalkan aku bisa menemukannya,” ucap Aryanaga.“Pangeran, apa yang dikatakan oleh Tuan Putri Aprilia memang benar. Terlalu berbahaya,” ucap Bandi menyetujui apa yang dikatakan Aprilia.“Bagar menginginkanku. Dia menculik Asri agar aku ke sana. Justru kalau kau yang ke sana untuk membebaskan Asri, bakalan terjadi sesuatu

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 26.3 | Ke Dunia Bawah

    Tak ada diskusi yang berarti. Tak ada persiapan yang berarti pula. Aryanaga sudah berada di depan kawah Gunung Semeru. Aprilia dan Bandi sudah berada di sana. Aprilia mengenakan pakaian yang pertama kali dia kenakan saat bertemu dengan Aryanaga. Perempuan itu menatap wajah Aryanaga dengan tatapan kasihan. Dia sebenarnya bisa saja pergi sendirian tanpa Aryanaga. Tetapi, mengawal sang Pangeran juga adalah tugasnya.“Setelah ini, aku ingin kau melakukan satu hal untukku,” kata Aprilia.“Apa?” tanya Aryanaga.“Kau harus mematuhi apapun yang aku katakan. Sebab di Dunia Bawah, segalanya sangat berbeda dengan apa yang kau lihat di bumi. Jadi, pakailah pakaian seperti cara mereka berpakaian dan jangan menampakkan dirimu! Mengerti?” kata Aprilia.Aryanaga tak bisa membant

Bab terbaru

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab E-2 | Pangeran Yang Terbuang

    Ternyata serangan tersebut tidak hanya dari satu sisi bumi saja. Daratan lain pun sudah mulai diserang. Para naga tersebut mulai memasuki pantai dari daratan yang lain, hingga setiap manusia yang mereka temui pun dimangsa. Mereka tidak melihat apakah itu orang dewasa atau anak-anak. Lelouch dan pasukan naganya tak mampu berbuat apa-apa selain menghalau apa yang mereka bisa. Hari itu mereka kalah, meskipun memenangkan pertempuran.Lelouch bertengger di atas bukit. Dari kejauhan dia melihat bangkai-bangkai naga bergelimpangan di tepi pantai. Sesaat dia mendongak ke atas, seolah-olah meminta bantuan kepada Sang Pencipta. Setelah itu dia menunduk, menutup sayapnya, berada dalam kebimbangan.“Yang Mulia,” panggil salah satu naga yang mengampirinya.“Aku sedang ingin sendiri,” ucap Lelouch.“Tidak, bukan begitu Yang Mulia. Lihat ke atas!” ucap naga tersebut.Lelouch mendongak. Tidak pernah disangka sebelumnya oleh Lelo

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bag E-1 | Pangeran yang Terbuang

    “Bagaimana awalnya kita, para naga bisa menempati bumi ini?” tanya sesosok naga bersirip hitam dan putih. Di depannya tampak naga-naga kecil sedang duduk mendengarkan petuah-petuahnya. Hari ini adalah hari rutin untuk anak-anak naga mendapatkan pelajaran dari naga Lelouch. “Kita adalah makhluk yang dikutuk, tetapi sebagian dari kita dimaafkan. Bapak kita, adalah naga yang membuat bumi ini jadi ditempati oleh manusia. Namanya Azrael, dia penguasa lautan, sedangkan kita penguasa daratan,” lanjut Lelouch. “Yang Mulia, apakah kita akan terus bertempur dengan mereka?” tanya salah seekor naga kecil. “Pertempuran ini akan terus berlanjut sampai akhir zaman. Kita hanya bisa mengusirnya agar tidak sampai menguasai daratan. Daratan adalah tempat para manusia dan makhluk-makhluk lainnya, lautan adalah tempat kekuasaannya. Sebab, di sana dia bersama Iblis dan menjadi kaki tangannya,” jawab Lelouch. “Apakah dia bisa dikalahkan?” tanya naga kecil yang lain.

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 32.2 | Pangeran Yang Terbuang

    “Penjara apa?” tanya Aryanaga. “Eee… sebentar yang Mulia, apa tidak bisa diringankan hukumannya? Itu Penjara yang mengerikan. Tidak ada satupun yang keluar dari penjara itu sampai sekarang!” ucap sang Pembela. “Penjara apa? Apa itu?” “Pangeran Aryanaga, Penjara Tujuh Pintu adalah Penjara yang berada di kegelapan bumi. Kau tak akan bisa menghirup udara bebas. Di dalamnya ada tujuh pintu yang mana semuanya mewakili tujuh dosa mematikan. Selama jiwamu ada dosa itu, kau tak akan bisa keluar.” Aryanaga terkekeh. “Masukkan aku ke penjara itu. Aku tak keberatan.” “Sudah diputuskan, bawa dia!” ucap seseorang anggota Dewan Kehormatan Naga. Palu pun diketok dan sang pembela tak bisa meringankan hukuman Pangeran Aryanaga. Arya

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 32.1 | Pangeran Yang Terbuang

    Aprilia berada di depan dua gundukan tanah. Air matanya terus berderai seperti tak akan pernah habis. Bandi menepuk pundaknya, berusaha menenangkan Aprilia, bagaimana pun Aprilia adalah wanita dan hatinya lembut. Kepergian Raja Primadigda dan Asri membuatnya sedih. Keduanya dikuburkan di tanah terbaik dan tempat terbaik, yaitu di pemakaman para raja. Di tempat ini juga ada makam para raja sebelum Raja Primadigda.Orang-orang banyak yang menghadiri pemakaman itu. Mulai dari para prajurit, menteri dan juga para pejabat kerajaan. Hari itu rakyat berkabung atas gugurnya Raja Primadigda. Rumor pun cepat menyebar kalau Raja Primadigda dikalahkan oleh anaknya sendiri. Orang-orang mulai bertanya-tanya tentang motif pembunuhan ini. Aprilia dan Bandi sengaja tidak memberitahu, karena saat ini Antabogolah yang berkuasa. Nyaris semua lini kekuatan militer sekarang di pegang oleh Antabogo, sehingga mustahil baginya membuat su

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 31.3 | Jiwa Yang Hampa

    Aryanaga sama sekali tak bercanda. Dia kembali mengeluarkan tombak elemental dari telapak tangannya, kali ini warnanya kekuningan dengan percikan energi listrik di sekitar ujung tombaknya. Menyadari ada bahaya, Pangeran Bagar menjauh. Aryanaga tetap fokus kepadanya. Setiap pergerakan Pangeran Bagar, bisa dilihatnya. Dan ternyata, Aryanaga tak hanya mengeluarkan satu tombak, tapi lagi, lagi dan lagi hingga sepuluh tombak dengan energi listrik melayang di atasnya. Aryanaga mengambil satu per satu tombaknya, melemparkannya dengan kuat.Pangeran Bagar tak bisa kabur dari serangan itu. Sepuluh tombak beruntun menghantam di sekitarnya. Sepuluh kali petir menyambar-nyambar, jutaan volt menghantam tanah hingga menimbulkan ledakan listrik yang menggelegar.Aprilia dan Bandi yang menyaksikan pertarungan itu dari jauh cukup ngeri dengan kekuatan yang dimiliki

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 31.2 | Jiwa Yang Hampa

    Bandi masih menangis, tetapi ia juga harus membawa jenazah Raja Primadigda. Dengan tersedu-sedu dia menggendong jenazah tersebut. Aprilia juga melakukannya. Aprilia sekarang yang gantian bermandikan darah Asri. Dia dan Bandi pergi dari tempat tersebut, meninggalkan Aryanaga yang tak terkendali.Pangeran Bagar menjauh. Kini ratusan prajuritnya menghadapi Aryanaga. Mereka terdiri dari ras naga pilihan yang dilatih dengan ilmu perang yang cukup andal. Pangeran Bagar, tidak pernah salah dalam memilih anak buah. Mereka ahli pedang, tombak dan panah. Para prajurit membentuk formasi mengepung Aryanaga. Aryanaga mengamati mereka. Tombak-tombak terhunus ke arah Aryanaga, setiap tombak ini tentu saja ada bagian dari tubuh para naga, sebagian lagi adalah besi yang ditempa oleh para peri, sehingga bisa melukai para naga.Aryanaga sama sekali tak gentar. Ia mengeluarkan kekuatan yang san

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 31.1 | Jiwa Yang Hampa

    “Pangeran Bagar, kenapa kau lakukan ini? Bukannya kau hanya menginginkan Aryanaga? Kenapa kau lukai Asri?” tanya Aprilia. Air matanya tak mampu lagi dibendung. Ia memeluk tubuh Asri yang terbujur kaku.Tangan Asri meremas lengan Aprilia. Suaranya terbata-bata lirih terdengar di telinga Aprilia yang sangat peka. Pangeran Bagar merasa tak bersalah. Dia telah menuntaskan rencananya agar Aryanaga kehilangan sesuatu yang ia cintai. Pangeran Bagar menganggap Asri adalah orang yang dicintai oleh Pangeran Aryanaga, maka dari itu misinya hanya satu yaitu membunuh Asri, tetapi tanpa mengotori tangannya. Sayang sekali rencananya meleset.“Omong kosong semua ini. Kenapa kalian mengacaukan semua rencanaku?” gerutu Pangeran Bagar, “aku adalah ahli strategi terbaik. Kalau begini caranya, ayahku tak akan mengakuiku.”

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 30.3 | Latihan Terakhir

    “Ayah mengamuk!” seru Aryanaga.“Aku bisa melihatnya. Yang Mulia Primadigda akan berubah ke wujud naganya, kesempatan kita cuma satu. Kamu bisa?” tanya Aprilia.Aryanaga menggeleng. “Aku tak bisa.”“Pangeran!” Aprilia memegang bahu Aryanaga. “Semuanya akan baik-baik saja, kau tidak bersalah atas hal ini. Ini yang diinginkan ayahmu.”“Tapi...”Aryanaga menatap mata Aprilia. Untuk beberapa detik mereka saling berpandangan satu sama lain. Aryanaga mencari sudut mata Aprilia, di sudut mata Aprilia ada rasa percaya kepadanya. Aprilia tahu, ini ujian terberat Aryanaga untuk saat ini. Kalau mereka kalah sekarang, semuanya akan sia-sia belaka.“Bantu ak

  • Putra Naga Pangeran Yang Terbuang   Bab 30.2 | Latihan Terakhir

    Primadigda memulai menerjang ke arah Asri. Aryanaga mencoba menghalangi, tubuhnya menghadang Raja Primadigda, sayangnya Primadigda memutar tubuhnya sehingga bisa mengecoh Aryanaga begitu saja. Namun, Aprilia dengan cepat menendang tubuh Primadigda sehingga sang Raja terempas ke belakang. Aryanaga tak tega melihat ayahnya diperlakukan seperti itu.Aprilia tiba-tiba melayangkan tamparannya dengan keras ke pipi Aryanaga. “BANGUN! Apa yang kau lakukan?”Aryanaga terkejut.“Kau mau Asri tewas? Bertarunglah dengan sungguh-sungguh! Aku tahu dia ayahmu, tapi saat ini kau tak punya pilihan. Kalahkan beliau, lalu kita sama-sama menghajar Bagar,” ucap Aprilia menyemangati Aryanaga, “kau tak perlu khawatir, ayahmu yang menginginkan ini. Nyawanya tidak akan sia-sia. Ia bangga melatih anaknya untuk terakhir kali. Ia juga

DMCA.com Protection Status