Share

Bab 11.4 | Menunggu

last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-05 11:49:36

Tiba-tiba pesawat bergoyang. Ada turbulensi yang membuat Ghea berpegangan pada dinding pesawat. Agni menolongnya agar tidak kehilangan keseimbangan.

Terima kasih,” ucap Ghea. “Aku awalnya tak pernah percaya dengan hal-hal mistis sampai aku mengenal suamiku, namun kalau memang aku mendapatkan kekuatan seperti yang kau maksudkan itu, aku tak mau menerimanya.”

Agni mengangguk. “Aku tahu. Kau sangat menyayangi anakmu. Namun, aku tak akan memberikan kekuatan kepada mereka yang belum lahir ke dunia.”

Jadi?”

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 12.1 | Kelahiran

    Angin berhembus masuk dengan kencang saat Primadigda membuka pintu pesawat. Hal itu membuat semua penumpang panik, pilot pun mulai kehilangan keseimbangan, terlebih lagi satu mesin di sayap pesawat terbakar akibat ulah salah satu Wyvern. Primadigda tak terpengaruh dengan kencangnya angin, karena dia bukan manusia. Dia ras naga dengan tubuh avatar, segera setelah ia membuka pintu pesawat ia tutup kembali pintu tersebut. “May Day! May Day! Menara kontrol, terjadi gangguan di pesawat, satu mesin rusak dan satu mesin lagi sedang diserang. May day! May Day! Mesin mati! Mesin mati!” ucap pilot. Ia berusaha menyeimbangkan pesawat agar tidak jatuh menukik. Primadigda bergerak

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 12.2 | Kelahiran

    “Kau melihatnya?” tanya Primadigda. Ghea mengangguk. Primadigda memukul bahu Belzagum. “Bel, ini seperti yang dibicarakan Elyana. Kau masih ingat ramalan kakeknya? Kakeknya yang bisa melihat masa depan itu bilang kalau Ibu Para Naga tidak akan terbakar oleh api apapun?”“Kau masih percaya dengan ramalan itu?”“Tapi itu beneran, Bel. Tuh buktinya. Anakmu! Udah deh, kita jadi besan saja kalau gitu,” ucap Primadigda sambil be

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 12.3 | Kelahiran

    Primadigda bersiaga sambil bersiap-siap kalau sewaktu-waktu ada kejutan. Tak lama kemudian Belzagum sudah berada di sampingnya, sedangkan Vincard ada di sebelah Primadigda. Tangan Belzagum menangkap tombak Vincard agar tak mengenai kepala Primadigda. Primadigda terkejut melihatnya. “Kau cukup cepat, Pangeran Belzagum,” puji Vincard. Darah menetes dari telapak tangan Belzagum. Dia menahan tombak Vincard dengan telapak tangannya. Segera Primadigda menyingkir. Dia nyaris tewas di tangan Vincard kalau tidak dilindungi oleh Belzagum. “Lepaskan tanganmu!”

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 12.4 | Kelahiran

    “Lho? Sudahan?” tanya Vincard. Belzagum hanya bisa menggerakkan matanya melirik Vincard. Energinya benar-benar habis untuk tehniknya tadi. Energinya terlalu banyak ia gunakan untuk menahan racun agar ia bisa bertahan. Seharusnya ia bisa mengalahkan Vincard, tapi waktu dan tenaganya yang membuatnya tak bisa melakukannya. “Ghea…,” bisik Belzagum lirih.Primadigda perlahan-lahan bisa mencabut tanduk yang menancap di tubuhnya. Tanduk itu masih ada di tangannya, dari kejauhan ia melihat Belzagum terkapar tak berdaya. Segera ia mengepakkan sayapnya u

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 13.1 | Sambutan Kerajaan Peri

    Dunia Bawah, SekarangRaja Belzagum mengamati Bayungan yang dinaiki putrinya menghilang dari pandangan. Putrinya benar-benar sudah berubah. Kini Aprilia benar-benar menjadi ksatria tangguh yang sulit dikalahkan. Dia yakin kalau masa depan kerajaan bisa benar-benar digdaya di tangan putrinya suatu saat nanti. Meskipun sekarang ini ia tidak tahu siapa yang mengutus Vincard untuk membunuh Ghea, dia sudah cukup puas telah mendidik Aprilia sekarang ini. Ia tak ingin kehilangan putrinya, sebagaimana ia pernah kehilangan Ghea. Maka dari itulah setelah sembuh dari luka-luka pertarungannya dengan Vincard, Belzagum benar-benar berlatih keras hingga sampai ke titik terpuncak di dalam ketahanan fisik tubuh avatarnya. Ratusan pertempuran ia alami dan semua musuh yang telah berhadapa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 13.2 | Sambutan Kerajaan Peri

    Malam berlalu dan pagi hari tiba. Dari kejauhan Aprilia sudah bisa melihat luasnya hutan Kerajaan Peri. Sejauh mata memandang ia hanya melihat rerimbunan pohon. Tiap-tiap pulau ada hutan yang lebat. Gunung-gunung pun penuh dengan hutan, bahkan garis pantai tidak terlihat karena ada hutan tanaman-tanaman sejenis mangrove yang tumbuh subur dan lebat. Aprilia sudah bersiap, ia ingin sekali segera mendarat dan langsung saja masuk ke hutan tersebut. Namun, kalau tanpa persiapan bagaimana ia bisa masuk? Terlebih istana peri tempat Ratu Elyana tinggal pasti ada jauh di dalam sana. Aroma mistis Kerajaan Peri akan membuat siapapun yang masuk ke sana tak akan bisa keluar lagi. Bayungan kemudian mendarat di pantai. Burung-burung pantai menyambutnya. Sepertinya tempat ini cukup bersahabat. Aprilia

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 13.3 | Sambutan Kerajaan Peri

    Aprilia menyipitkan matanya, melihat udara yang ada di sekitar tempat tersebut. Ia melihat serbuk-serbuk halus yang terbang di udara. Serbuk itu tak terlihat begitu saja, selain diperhatikan secara seksama. Buru-buru Aprilia menutup hidungnya dengan jubahnya. Namun, rasanya juga percuma. Ia telah menghirup serbuk itu dari tadi. Serbuk-serbuk ini dikeluarkan oleh setiap tanaman yang ada di Hutan Peri. Tujuannya tentu saja menjadi pelindung bagi orang luar yang ingin masuk ke Kerajaan ini. Pantas saja, tak ada satupun penjaga dari pasukan peri di garis pantai. Sebab, mereka telah memberikan pertahanan yang sangat kuat.Merasa terdesak, Aprilia mengeluarkan pedangnya. Dia tahu pasti akan ada kejutan yang akan menyergapnya. Pedang tersebut menyala begitu tercabut dari sarungnya. Pedang peri

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 14.1 | Bertemu Dengan Ratu Elyana

    Sebenarnya bantuan apa yang diinginkan keduanya? Aprilia benar-benar penasaran. Dan juga bagaimana dua makhluk ini bisa percaya kepadanya begitu saja. “Aku tahu kau pasti penasaran kenapa kami mudah percaya kepadamu, sebab tujuan kita sama. Kami harus bertemu dengan Ratu Elyana, kau juga. Kita satu tujuan,” ucap Ram. “Dan untuk bisa ke tempat Ratu Elyana, kita harus menempuh perjalanan yang cukup jauh kalau di darat. Aku yakin kau tak akan mau melakukannya,” kata Junrei. “Aku bisa memahami kenapa jalanan di darat sangat lama. Benua ini luas. Kerajaan Peri salah satu tempa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05

Bab terbaru

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 30.2 | Ini Belum Berakhir

    Upacara pernikahan Kerajaan Naga Laut Timur diadakan seminggu setelah pertempuran hebat tersebut. Selain untuk mengobati kesedihan setelah pertempuran, pesta juga diadakan untuk suka cita kemenangan melawan pasukan aliansi. Aryanaga dan Aprilia mengikuti upacara pernikahan yang cukup berbeda dengan apa yang biasanya dilakukan di Dunia Atas.Pengantin perempuan dipingit selama tiga hari. Tidak boleh kemana-mana. Ratu Danaharing Lintang Wungu membantu Aprilia, serta memberikan wejangan-wejangan layaknya seorang ibu. Terus terang Aprilia seperti bermimpi. Tak pernah ia diperlakukan spesial seperti itu sebelumnya. Berbagai perawatan dari luluran yang dipersiapkan sebelum upacara pernikahan benar-benar ia rasakan. Dia sudah seperti ratu.Aryanaga juga demikian. Meskipun ia tak bisa pulang ke Kerajaan Naga Laut Selatan, karena wilayah tersebu

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 30.1 | Ini Belum Berakhir

    Pertempuran berakhir. Itulah yang sudah terjadi. Pasukan aliansi telah berhasil dipukul mundur. Kerajaan Naga Laut Timur telah diselamatkan. Aprilia kehabisan tenaga setelah menyembuhkan Aryanaga. Luka-luka yang diderita Aryanaga ternyata lebih parah dari perkiraannya, sehingga energi yang dia dapat dari batu kekuatan mampu memulihkan tubuh Aryanaga. Tubuhnya sendiri yang terluka tak mampu ia obati, akhirnya Aryanaga berjalan sambil menggendong Aprilia di punggungnya. Sayangnya ia tak punya tenaga lagi untuk bisa berubah wujud menjadi naga, padahal dengan cara itu ia bisa membawa Aprilia pergi langsung menuju Kerajaan Naga Laut Timur.“Apa yang akan terjadi setelah ini?” tanya Aprilia.“Hmm?” gumam Aryanaga.“Raja Antabogo berkata kalau Dunia Bawah tidak a

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 29.3 | Warisan Terakhir

    Aryanaga berdiri. Dia mengangguk. “Aku menahan kekuatanku karena lawanku adalah pamanku sendiri. Sama seperti ketika aku melawan ayahku. Aku menahan kekuatanku. Seharusnya tidak seperti ini.”“Di dalam peperangan, mau tak mau kau akan menghadapi orang-orang yang kau sayangi. Tidak akan ada yang tahu siapa lawanmu di medan pertempuran. Sekarang, kau mengerti apa yang harus kau lakukan? Inilah bagaimana cara kita bertarung. Kau boleh menjadi manusia, namun dalam pertempuran kau harus menjadi naga.”Aryanga mengangguk. “Menjadi naga.”“Sekarang, tunjukkan kepada mereka bagaimana kau bisa mengalahkan Raja Antabogo, bahkan Raja Azrael!”Aryanaga memejamkan matanya. Raja Lelouch kemudian mengh

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 29.2 | Warisan Terakhir

    Raja Antabogo melipat tangannya. Mulutnya mulai berkomat-kamit merapal mantra. Tubuh Raja Antabogo mulai diselimuti oleh sulur-sulur. Rajutan-rajutan benang terbentuk menyelimuti tubuhnya. Makin lama benang-benang tersebut makin membesar membentuk tubuh Antabogo yang lebih baru. Kini Sang Raja telah berubah menjadi ke wujud naganya. Tidak sebagaimana ras naga yang memiliki tubuh avatar pada umumnya, wujud naganya kali ini mirip seperti wujud hybridnya, lengkap dengan baju zirah. Raja Antabogo membaca mantra. Mantra tersebut membantu agar tubuh dan baju zirah ikut menyatu bersama tubuhnya.Kabut tiba-tiba muncul menyelimuti permukaan padang pasir. Angin berhenti, memberikan rasa ketakutan ke dalam diri setiap makhluk yang berada di tempat tersebut. Aryanaga mampu merasakan ketakutan tersebut. Pengaruh rasa takut ini tidak lain adalah dari baju zirah yang terbentuk dari emas-emas milik Raj

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 29.1 | Warisan Terakhir

    Alter Ego perlahan mendatangi Raja Antabogo. Raja Antabogo menyadari ada sesuatu yang berbeda dari Aryanaga. Iris mata sang Pangeran menyipit, sangat berbeda dengan sebelumnya. Lebih mengerikan lagi matanya menyala merah. Udara masih dikelilingi oleh api akibat dari kekuatan Aprilia tadi, namun tak membuat Alter Ego Aryanaga gentar. Api tersebut seolah-olah memberi jalan kepadanya, menyingkir, takluk dan tunduk kepada Aryanaga.“Kau bukan Aryanaga,” ucap Raja Antabogo.“Tebak siapa aku,” sahut Aryanaga.“Suaramu seperti suara lebih dari satu orang berbicara serempak. Tatapan matamu juga berbeda. Aku bisa merasakan kekuatanmu berbeda dari Aryanaga. Kau lebih gelap,” ujar Raja Antabogo.“Dan jug

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 28.4 | Pertempuran Di Pulau Angkara

    “Aku tahu kalian putus asa. Namun, percuma saja. Kalian tetap tak akan bisa melukaiku,” ujar Raja Antabogo.Aryanaga mengibaskan sayapnya. Kibasan sayapnya membelah angin membuat potongan pisau raksasa tak terlihat menghantam Raja Antabogo beserta perisainya. Terdengar suara nyaring seperti pedang membentur perisai besi. Tetap saja, tebasan itu tidak membuat Raja Antabogo terluka sedikit pun. Aryanaga mengubah serangan untuk menyerangnya dengan menggunakan kekuatan apinya. Dia menghirup napas dalam-dalam setelah itu menyemburkan api dari mulutnya. Raja Antabogo melompat menghindar.Aryanaga tahu kalau dengan tubuh naganya ia akan kesulitan mengejar Raja Antabogo, jadi mau tak mau dia hanya akan mengandalkan kekuatan apinya saja. Sepasang sayap Aprilia bercahaya, kemudian dikibaskannya. Ada yang berbeda dari kibasan sayap ter

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 28.3 | Pertempuran Di Pulau Angkara

    “Sekarang giliranku,” ucap Raja Antabogo. Raja Antabogo bergerak sangat cepat untuk menyerang Aprilia. Aprilia berusaha menghindari terjangan Raja Antabogo. Namun, Aprilia kalah dalam hal kecepatan. Raja Antabogo sudah menjerat leher Aprilia dengan ekornya. Mengetahui Aprilia diserang, Aryanaga berusaha menolong Aprilia. Raja Antabogo sepertinya tahu Aryanaga akan menyerangnya, ia berbalik menuju ke pedang besarnya yang tadi ditinggalkannya. Pedang besar tersebut langsung diayunkan ke arah Aryanaga. Terkejut, Aryanaga menghindari dari sebetan pedang tersebut. “Kau kira pedang ini menebas? Kau salah, pedang ini mengejar mangsanya,” ucap Raja Antabogo. Pedang Berbaris memisahkan diri. Potongan-potongannya terhubung oleh benang-benang energi yang terkoneksi satu sama lain. Potongan-pot

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 28.2 | Pertempuran di Pulau Angkara

    “Pangeran tidak bertarung seorang diri. Ada aku, ada Asri,” jawab Aprilia. Ia menunjukkan telapak tangan kirinya. Ada tanda penyembuh di sana.“Asri...”“Aku tahu Pangeran yang sekarang mungkin tidak mencintainya, tetapi aku ingat bagaimana dulu Pangeran sangat tergila-gila kepadanya. Asri juga adalah calon ratu. Ia tak bisa bertempur bersama Pangeran, namun sekarang ia bertempur bersama Pangeran. Ini adalah perasaan cinta Asri untuk Pangeran.”Hati Aryanaga serasa tercubit. Dia memang pernah merasakan perasaan cinta yang mendalam kepada Asri. Perasaan bersalahnya membawa Asri ke Dunia Bawah kembali menyelimuti benaknya. Asri sudah berkorban untuknya dan ia tak ingin pengorbanan Asri sia-sia. Aryanaga menggenggam tangan Aprilia.

  • Putra Naga: Aliansi Mematikan   Bab 28.1 | Pertempuran Di Pulau Angkara

    Raja Antabogo sama sekali tidak berubah dalam wujud hybrid. Dia masih dalam wujud manusianya. Sementara kedua lawannya sudah berubah wujud. Pertempuran ini akan benar-benar menjadi pertempuran yang tidak akan terlupakan. Akan tercatat dalam sejarah Dunia Bawah.“Majulah!” ucap Raja Antabogo.Aryanaga segera melesat ke arah Raja Antabogo. Begitu cepatnya hingga yang tersisa dari tempatnya berdiri hanyalah debu yang berterbangan. Aprilia juga mengikutinya. Dia menghunus pedangnya yang sudah menyala merah. Raja Antabogo sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berdiri, ataupun berusaha untuk menahan serangan. Pukulan Aryanaga tepat mengenai wajah Raja Antabogo, tebasan pedang Aprilia juga merobek perut Antabogo. Namun, keduanya alangkah terkejut saat mendapati pukulan Aryanaga seperti terhalang oleh dinding tipis yang menyelim

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status