Beranda / Romansa / Pura-pura menikah / Kemungkinan jatuh cinta

Share

Kemungkinan jatuh cinta

Penulis: Gadis inisial E
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-22 15:52:16

Saat malam hampir menjelang pagi, Anya tak mampu lagi untuk terjaga, ia benar-benar sangat mengantuk dan akhirnya jatuh tertidur. 

Sedangkan Rey malah baru saja terbangun dari tidurnya yang lelap, setelah mencium bibir Anya semalam, akhirnya ia bisa memejamkan mata dengan tenang, dan pagi ini ia bisa bangun dengan perasaan lebih baik. Ia melangkah keluar dari ruang kerjanya sambil menguap. Bibi Eni yang terlihat muncul dari arah lain buru-buru mendekat. 

 "Apakah semalam tuan muda tidur disini?" Tegurnya tanpa ragu, mereka sangat dekat, bahkan wanita paruh baya itu bertanya layaknya seorang ibu yang mengkhawatirkan anaknya. 

"Benar Bi, aku tidak mungkin tidur di kamar ku kan? Ada gadis aneh itu di dalam sana."

"Maksud tuan, nona Anya?"

"Tentu saja, siapa lagi." 

Mendengar jawaban itu, bibi Eni malah tersenyum penuh arti, tidak biasanya tuan mudanya itu menyia-nyiakan kesempatan untuk meniduri seorang wanita, yang biasanya hanya berlaku untuk satu malam saja. Kali ini dirinya melihat gelagat yang berbeda, pria dewasa yang di asuhnya sejak kecil itu seperti seorang remaja yang sedang kasmaran, kadang ia terlihat tersipu malu sendiri, kadang marah-marah sendiri tidak jelas. Sepertinya gadis muda itu sedikit merubah duinanya. Dan ia merasa senang jika tuan mudanya bisa mendapatkan kebahagiaanya. 

"Kenapa bibi malah tersenyum seperti itu?" Selidik Rey pada pengasuhnya itu.

"Tidak, bibi hanya memperhatikan, cara memandang tuan pada gadis muda itu sangat berbeda, bahkan saat memperlakukannya, juga benar-benar berbeda." Bibi Eni tersenyum tertahan, membuat Rey makin penasaran.

"Maksud bibi apa berkata seperti itu?"

"Bibi hanya berpikir, mungkin saja tuan muda sedang jatuh cinta, itu saja." Wanita tua itu tidak sadar telah ketelepasan karena merasa saking senangnya, setelahnya ia merasa gugup, ia pun harus mencari alasan untuk segera menghindar sebelum pria di hadapannya itu menyadari sesuatu. "Baiklah tuan muda, aku akan segera siap kan sarapan untuk anda." Tidak mau berlama-lana lagi, bibi Eni berlalu begitu saja.

"Apa maksudnya aku jatuh cinta?" Rey bergumam pada dirinya sendiri, tampangnya yang tampan jadi terlihat bodoh, selama ini ia tidak pernah berpikir tentang jatuh cinta, yang ia tahu, adalah merasa tertarik pada wanita, lalu menidurinya, tidak pernah melibatkan hati nya untuk memiliki hubungan emosional dengan siapapun. Jadi ia benar-bebar tidak paham tentang apa yang di katakan bibi Eni barusan. "Apa menurut bibi Eni, aku jatuh cinta, pada gadis ingusan itu? Yang pendek mirip anak SMP itu? Astaga... Yang benar saja, apa benar selera ku untuk jatuh cinta serendah itu, bahkan aku bisa meniduri seorang model jika aku mau. Kenapa aku harus jatuh cinta pada gadis ingusan dan aneh itu. Ah... Tidak mungkin, ini sama sekali tidak masuk akal." 

Pikirannya terus menolak, namun nyatanya, semakin Rey ingin menyangkal, justru wajah Anya terus membayang di kepalanya. 

Rey baru saja selesai mandi di salah satu kamar di rumahnya, dia sengaja tidak ingin pergi ke tempat gadis itu. Tiba-tiba ia merasa ketakutan sendiri tentang perasaanya, tentang kemungkinan ia jatuh cinta pada gadis itu. Rey tidak mau itu terjadi, untuk itu ia lebih baik menghindar. Namun bayangan Anya seolah tak ingin melepaskannya, dia mengikuti kemanapun Rey pergi. Dan saat ini, Rey sedang berdiri di depan cermin setelah berpakaian, dan bayangan Anya tiba-tiba muncul di hadapannya.

Apakah dirinya kurang minum? 

Hingga ia jadi sering berhalusinasi?

Rey semakin tak tahan dengan perasaanya sendiri, dan entah kenapa langkahnya malah menuntunnya ke tempat gadis itu berada. 

Di depan pintu kayu yang masih tertutup rapat itu, Rey berdiri mematung, entah kenapa, memasuki kamarnya sendiri kenapa ia harus merasa setakut itu?

Ini konyol sekali!

Perlahan ia memutar kenop dan pintupun terbuka, tidak terkunci.

Gadis ceroboh!

Umpatnya dalam hati. Tapi bagaimana bisa gadis itu menguncinya? Sedangkan kunci ada padanya. Tak lama ia menepuk jidatnya sendiri, merasa bodoh.

Dengan langkah perlahan ia berjalan mendekati ranjang. 

Anya yang terlelap seolah tak terusik, ia begitu mengantuk dan tertidur seperti orang yang tak sadar kan diri. 

Celah hordeng yang terbuka meloloskan cahaya matahari yang menyentuh wajahnya, membuat gadis itu sedikit menggeliat karena kesilauan dan membuat Rey mendadak gugup luar biasa, jantung nya tiba-tiba saja berdegup sangat kencang.

Ini aneh sekali!

Mendapati Anya yang ternyata tidak terjaga, ia menghela nafas lega, kemudian melangkah ke arah jendela dan menutup hordengnya rapat-rapat. 

Gadis itu pun berhenti menggeliat dan kembali tidur dengan tenang. Tanpa sengaja Rey menatap bagian teratas kancing piyama yang di kenakanAnya  terbuka satu, darahnya tiba-tiba berdesir. Reaksinya sangat besar hingga ia merasakan sesuatu yang bangkit di bagian bawahnya. 

Sial!

Pekiknya sembari sekuat tenaga menahan diri. Lalu dengan tangan gemetar ia bermaksud hendak menyelimuti tubuh gadis itu agar ia tidak lagi tergoda.

Sialnya, Anya malah membuka mata dan melihat seolah dirinya sedang ada di atas tubuhnya. 

Sontak gadis itu pun berteriak. "Aaa...!!" Anya bangkit dan memundurkan tubuhnya hingga terantuk kepala ranjang, sambil memasang sikap waspada ia berkata. "A-apa yang anda lakukan, dasar mesum!" Umpatnya kesal meski di liputi rasa ketakutan.

"Apa kau bilang? Coba ulangi sekali lagi!" Rey tampak naik pitam dan membuat Anya semakin ketakutan.

"Kau mesum!" Ulang Anya dengan bibir gemetar.

Rey tak bisa berpikir jernih lagi kali ini, berani-beraninya gadis itu mengatakan itu padanya. 

"Kalo aku mesum kenapa? Kau mau tahu seberapa mesumnya aku?" Tantang Rey sembari mendekat ke arahnya.

Tiba-tiba tenggorokan Anya menjadi sangat kering, ia tak sanggup berkata-kata. Pria itu makin mendekat ke arahnya. "Kau... Ma-mau apa?" Ujarnya dengan suara tercekat di tenggorokan. 

Melihat Anya ketakutan di bawah tatapan mata dinginnya, Rey seolah-olah malah menikmatinya.  Gadis itu benar-benar seperti mainan, mata bulat nya terlihat lucu sekali. Rey merasa pernah melihat mainan seperti itu. Ia mencoba mengingat-ingat.

Ya... Benar, gadis itu seperti boneka Barbie!

"Tadi suaramu sangat lantang, kenapa kini berubah ketakutan?" Goda Rey dengan seringai jahat nya, telunjuknya perlahan sudah bergerak menelusuri wajah Anya dan terhenti di bibir ranumnya, ia mengusapnya dengan lembut menggunakan ibu jarinya. Ia merasa tak tahan untuk tidak menikamtinta lagi. Layaknya candu, ia ingin mencicipinya lagi. 

Aughh!!

Rey memekik keras saat tiba-tiba Anya menggigit ibu jarinya. "Dasar gadis aneh!" Umpatnya kesal, "Beraninya kau melakukan ini padaku! Kau harus ganti rugi!" Teriak Rey sembari berdiri dari duduknya. Tatapan matanya berapi-api. 

"Kau telah melakukan pemerasan pada anak kecil, bagaimana bisa kau meminta ganti rugi padaku, padahal kau tahu aku tak punya uang sepeserpun!" 

Gadis itu tidak bodoh rupanya, Rey mendengus dan memikirkan cara lain agar gadis itu mau menurutinya tanpa ia harus menurunkan harga dirinya. 

"Kalo kau mau tidur denganku, aku akan memberimu uang, dan uangnya bisa kau gunakan untuk mengganti rugi, bagaimana?"

"Hah... Kalo aku tidak mau bagaimana?"

"Aku akan mengugatmu agar kamu di masukkan dalam penjara!"

"Atas tuduhan apa?" Anya masih belum ingin menyerah.

"Penganiyaan!" 

"Apa?" Mata Anya membulat lebar, pria di hadapannya ini benar-benar sudah gila rupanya. Bukan kah dia yang harusnya masuk ke dalam penjara karena telah melakukan pelecehan terhadapnya. 

"Aku tidak mau! Silahkan saja laporkan aku ke polisi, aku tidak takut, lebih baik di penjara daripada harus di paksa melayani napsumu!"

Rey terperangah, padahal ia berpikir ia hampir saja menang tadi. Tidak di sangka gadis itu benar-benar kerasa kepala. 

"Baiklah, kalo itu maumu!" Gertak Rey sembari mengeluarkan ponsel dari saku kemejanya. 

Mau apa dia?

Apa dia benar-benar akan menghubungi polisi?

Apa dia bercanda? 

"Tunggu!" 

BERSAMBUNG.

Bab terkait

  • Pura-pura menikah   Bertengkar dengan Ayah

    Ekor mata Rey melirik, seringai kecil menyembul di sudut bibirnya, merasa menang, gadis itu sebentar lagi pasti tunduk dengan perintahnya."Ada apa?" Tannya nya pura-pura tak peduli."Apa kau sungguh-sungguh dengan perkataanmu?" Anya balik bertanya dengan nada hati-hati, matanya membulat lebar, membuat Rey semakin gemas."Kalo iya kenapa?" Rey masih bicara dengan nada ketus. Rupanya ia senang sekali membuat gadis kecil itu ketakutan."Bisakah kau melupakan semuanya?""Maksudnya?" Hati Rey berbunga-bunga, akhirnya gadis itu menyerah juga."Maksudnya, bisakah aku mengganti rugi dengan cara lain?"Sekarang Rey benar-benar merasa di atas angin. "Tentu saja.""Kalo begitu, jadikan aku salah satu pelayan di rumah ini, tidak di gaji juga tidak apa-apa.""Apa?" Rey merasa keki sekaligus kesal, rupanya dia terlalu terbuai oleh harapannya sendiri tadi. "Bukan itu yang ku tawarkan, tapi pilihannya adalah, kau mau tidur denganku tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Pura-pura menikah   Penawaran baru

    Anya baru saja keluar dari kamar dengan menggunakan dress selutut warna nude yang tampak anggun. Ia merasa bingung, ketika ia tiba di meja makan, tiba-tiba mendengar keributan. Setidak nya ia cukup mendengar pertengkaran yang terjadi antara Rey dengan seorang pria tua yang di sebutnya Ayah.Ternyata pria itu sama menderitanya dengan dirinya, nyatanya meski hidup dengan bergelimang harta, Rey memiliki masa lalu kelam yang membuatnya tak bisa melupakannya begitu saja. Anya kini memahami, kenapa sikap pria itu yang terkadang terlihat sangat sedih, gembira, dan marah dalam waktu yang hampir bersamaan."Selamat pagi...." Ujar nya dengan suara lirih tapi cukup untuk membuat Nyonya Ana juga Tuan Han menoleh ke arahnya.Dengan gerakan ragu-ragu ia membungkukkan sedikit badannya untuk memberi hormat."Ah...." Tentu saja Nyonya Ana merasa terkejut, matanya terbelalak dan mulutnya menganga. Kemudian ia menatap ke arah suaminya yang juga melakukan hal y

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-24
  • Pura-pura menikah   Pulang ke rumah Bibi

    Melihat ketakutan di wajah Anya, selalu membuat Rey tergerak untuk menggoda gadis itu, otaknya seolah terisi zat seretonin dengan cepat, perasaanya seperti melambung sekaligus berbunga-bunga, menyenangkan sekali."Tadi kau berani sekali bicara pada orang tua ku dan mengatakan bahwa kau adalah calon istriku, apa kau benar-benar menginginkannya?"Anya langsung seperti membeku di tempat, pertanyaan macam apa itu?Apa maksud dari menginginkannya?"Bu-bukan seperti itu..." Sangkalnya dengan suara terbata, "aku hanya tidak suka saja ayah mu menuduhku sebagai teman tidur mu." Lanjutnya malu-malu."Jadi kau menganggap dirimu itu gadis baik-baik begitu?""Tentu saja." Sahut Anya cepat tanpa ragu."Kalo begitu kenapa kau kabur dari rumah? Apa itu namanya gadis baik-baik?"Anya tertunduk diam sebentar, matanya seolah terlihat berpikir, "itu karena ... bibi ku ingin menjualku pada pria tua sebagai penebus hutang, aku tidak mau dan akhi

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-25
  • Pura-pura menikah   Menginap

    Hari sudah menjelang sore dan tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Anya dan Rey tidak mungkin kembali ke kota dengan keadaan seperti itu, terlalu berbahaya bagi mereka, saat cuaca buruk, terkadang lereng bukit di sepanjang perjalanan menuju kota bisa saja terjadi longsor. Nyonya Sin pun menyarankan agar mereka menginap di rumahnya dan kembali ke kota esok pagi saja.Hujan tidak akan mereda dengan singkat, tambah nyonya Sin menjelaskan. Akhirnya, mau tidak mau Anya dan Rey terpaksa menyetujui usulan wanita paruh baya itu.Mendengar berita itu, tentu saja Fani yang paling berbahagia, ia berpikir punya banyak waktu untuk menggoda Rey malam ini.Ia tidak peduli meski ibunya telah menjelaskan jika pria itu tertarik pada Anya-sepupunya. Di dalam hatinya, ia tetap berambisi ingin menaklukkan pria itu.Rey tidur di salah satu kamar yang tidak terlalu besar, itu adalah kamar Anya saat ia masih tinggal bersama bibinya, sedangkan Anya mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-25
  • Pura-pura menikah   Monster dalam diri.

    "Anak itu, kemana perginya anak itu, sudah selarut ini tidak pulang, mana membawa anak ingusan seperti itu, kalo dia terkena masalah bagaimana? Bikin repot saja...." Tuan Han masih saja terus mengoceh sepanjang malam. "Gadis tidak jelas asal usulnya itu, mana bisa di jadikan calon istri, apa kepalanya habis terbentur hingga membuatnya gila? Hah!"Nyonya Ana menarik nafas panjang, kemudian beranjak dari sofa dan menghampiri suaminya yang berjalan mondar-mandir dengan gelisah. "Suamiku, tenaglah sedikit." Wanita paruh baya itupun mengusap pundak suaminya agar merasa lebih baik."Bagaimana aku bisa tenang, anak itu selalu saja membuat masalah sejak dulu, apa kau lupa? Kejadian waktu ia masih SD? Bagaimana bisa anak kecil seperti dirinya mengunci beberapa temannya di dalam sebuah mobil box dan hampir kehabisan nafas. Gara-gara masalah itu kita jadi menuyuruhnya di rumah saja. Dan saat kuliah, dia lebih sering lagi membuat ulah, sampai pusing aku di buatnya karena harus membe

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-26
  • Pura-pura menikah   Hatimu yang hangat

    Fani berteriak, ia menarik perhatian banyak pengunjung kedai. Anya buru-buru menundukkan wajah nya merasa malu. Mereka sedang berbincang di salah satu meja dan sedang membicarakan soal Rey."Pelankan suaramu!" Tegur Anya lirih pada sepupunya itu. Fani menepuk mulutnya sendiri merasa konyol. Ia benar-benar terkejut dan tak bisa menahan diri untuk mengekspresikan apa yang baru saja dia dengar.Setelah beberapa saat, Fani kembali bicara, "itu normal, untuk pria tampan seperti Rey mencari wanita untuk bermain. Jangan terlalu menolak, ada banyak wanita yang menjual diri demi uang. Seandainya dia mau denganku, aku tidak akan menolaknya. Sayangnya dia tidak menyukaiku, aku mencoba menggodanya tadi malam, tapi dia malah bicara ketus." Jelas Fani jujur tanpa rasa malu."Bicara apa kau ini? Kenapa kau menjadikan dirimu sendiri tidak beharga di hadapan pria seperti itu, mentang-mentang dia tampan, kaya, bukan bearti dia dewa yang pantas di puja, astaga... Kau mala

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Pura-pura menikah   Rasanya selalu ingin menyanyangimu

    Anya dan Rey pergi ke rumah dokter desa, sesampainya di sana, Rey merasa gugup. Wajahnya tampak tegang, Anya yang paham akan hal itu, segera meraih tangan pria itu. Menatapnya dan mengangguk, seolah sedang memberi keyakinan kalo semuanya pasti akan baik-baik saja.Rey baru saja akan mengetuk pintu rumah bergaya sederhana itu. Tapi seorang pria paruh baya sudah keburu keluar dari dalam sana."Kau...!" Matanya terbelalak terkejut."Ya... Ini saya, maafkan perbuatan saya tadi malam." Meski canggung, akhirnya Rey bisa dengan lancar mengatakanya.Air muka dokter desa itu terlihat berubah, ia mengangguk mengerti. "Tidak masalah, lupakan saja." Katanya bijaksana."Tidak, saya merasa sudah keterlaluan..." Rey menjeda kalimatnya dan melirik ke arah Anya sebentar, gadis itu mengangguk seolah memberi dukungan, "em... Begini, sebagai tanda permintaan maaf saya, apa ada hal yang bisa saya lakukan untuk anda?""Tidak, Tuan, Anda tak peel

    Terakhir Diperbarui : 2021-03-27
  • Pura-pura menikah   Kontrak pernikahan

    Rey dan Anya tiba di kota tepat tengah malam. Rey bersyukur saat tiba di rumah, mobil orang tua nya tak terlihat lagi di halaman rumah nya. Bagus lah jika mereka sudah pergi dari rumah nya, pikir nya.Saat Rey menoleh ke samping, ia baru menyadari Anya yang sudah tampak tertidur pulas. Ia mencoba menoel pipi gadis itu agar terbangun, namun Anya sama sekali tak bergeming. Rey mendesah lelah, "apakah aku juga yang harus menggendong nya ke dalam?" Gumamnya pada diri sendiri sembari melepas sealtbealt dari tubuh nya.Rey keluar dari dalam mobil dan segera berlari ke sisi lain nya, mengeluarkan tubuh Anya dari tempat nya dan membopong nya masuk ke dalam. Tubuh Anya yang mungil, tenggelam dalam pelukan Rey yang tinggi dan kekar. Gadis itu terasa ringan di tangannya, lagi-lagi Rey terlihat seperti serigala dan Anya kelinci buruan nya yang sedang tak berdaya.Sesampai nya di dalam kamar, Rey meletakkan tubuh mungil itu ke atas tempat tidur king size milik nya. Karena ti

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-02

Bab terbaru

  • Pura-pura menikah   Bertemu sahabat di club

    Beberapa orang mengobrol, dari arah pintu masuk, terlihat seseorang yang sangat menarik perhatian.Rey datang dan melangkah, semua lampu di redup kan, Hingga Rey terlihat seperti bintang paling terang.Dia seperti mutiara di laut dalam, menyerap segala hal yang bercahaya, wajah pria ini sangat tampan!Soni berbisik di dekat telinga Jason, "jika manusia ini masuk industri perfilman pasti dia langsung menjadi super star."Jason balik berbisik, "Dia masuk industri film? Apakah ayah nya yang keras itu tidak akan meledak kan industri perfilman negri ini dengan rudal?"Wajah Rey yang tampan dan dingin hingga minus 20 derajat. Bahkan ketika dia tersenyum, dia tidak akan meremehkan nya. Sama seperti monster, saat tidak marah, kau harus tetap waspada. Namun ketika dia tiba-tiba dalam keadaan tinggi, dia akan bersiap menghabisimu. Kali ini, Rey mengenakan kaos V-neck hitam ketat, mem

  • Pura-pura menikah   Rey yang berubah

    Sekujur tubuh Anya gemetar, keringat dingin mengucur dari dahinya. Ia kenal suara itu, bibi Eni. Sekarang apa yang harus dia lakukan? Pintu gerbang sudah ada di depan mata nya, apa dia harus mundur dan berbalik?Tidak!Pikiran nya menolak, Anya tidak ingin terjebak dalam permainan Rey dan menjadi budak napsu pria itu. Dia tidak selemah itu, sejak kecil, hidup nya sudah terbiasa di tempa dengan kesusahan dan penderitaan, jadi dia tidak takut menghadapi dunia di luar sana.Dia tidak mempedulikan seruan bibi Eni, dengan cepat ia nekad memanjat gerbang besi yang lumayan tinggi, dia benar-benar telah mengalahkan rasa takut nya.Sebelum lanjut berlari, Anya sempat melirik ke arah wanita paruh baya yang berdiri keheranan di balik gerbang, setelah wanita itu kembali pada kesadaran nya, ia lalu berteriak memanggil para pengawal."Ada pencuri!"Anya tak mau membuang waktu, ia bergegas berlari menyusuri jalan perkomplekan presid

  • Pura-pura menikah   Melarikan diri

    Setelah mandi, Rey melilitkan handuk di pinggang nya, dan berjalan mondar-mandir di kamar nya, raut wajahnya terlihat tidak tenang, ia melihat ke arah ponsel nya lagi, menyalakan nya dan melihat kontak "mainan", ia kembali ragu. Hubungi atau tidak? Ini sungguh membuat orang sakit kepala. "Kenapa aku harus merendahkan diri untuk menghubunginya duluan? Tadi pagi jelas-jelas dia menolak ku, padahal tidak ada gadis yang pernah menolak ku sebelum nya." Rey kembali melempar ponsel nya ke atas ranjang, kenapa juga harus memikir kan gadis itu? Dia bisa langsung datang ke kamar nya jika ia mau? Tapi jelas dia tidak akan mempermalukan dirinya sendiri kan? Gadis itu berani untuk tidak datang ke meja makan untuk menemani nya sarapan, Rey merasa dia sungguh memiliki nyali yang besar. Mungkin dia punya nyawa sembilan hingga berani bertindak demikian. Kurang ajar! Rey merebahkan tubuh nya di atas ranjang dan tatapannya menghadap ke langit

  • Pura-pura menikah   Penolakan Anya

    "Rey, aku datang, apa kau senang? Kau kemana saja? Beberapa hari ini kau tiba-tiba tak ada kabar."Rey sedang duduk di meja makan, tiba-tiba suara itu muncul dan membuat nya langsung kehilangan selera makan, sejak tadi ia menunggu Anya untuk menemani nya sarapan, tapi gadis kecil itu tak kunjung datang menghampirinya, apakah mandi membutuh kan waktu yang lama untuk nya? Apa gadis itu sengaja menghindarinya?Akibat nya, terlihat terlihat wajah ketidak senangan di wajah Rey, Ia sedikit mengeriyit melihat wanita di depannya.Wanita ini berdarah campuran Prancis dan Jepang, berusia sekitar 22 tahun, dia adalah seorang model. Miska, secantik nama nya, ia seperti Dewi.Mata biru dan dalam, rambut panjang dan pirang, juga kulis putih dan halus,sehat dan seksi. Dia cukup tinggi, swkita 173 cm, dengan pinggang yang ramping, juga kaki yang panjang dan jenjang. Menurut ahli porposi tubuh, dia aadalah sosok yang sempurna.Wanita itu sangat tergila

  • Pura-pura menikah   Melakukannya lagi

    Rey mencoba membenarkan letak duduk nya, kini ia duduk dengan menyandarkan punggung nya di kepala dipan, "aku melakukan ini semua demi menyenangkan kedua orang tua ku, mereka sangat ingin melihat ku menikah, untuk itu, aku ingin mengadakan kontrak pernikahan dengan mu, sebagai bentuk tanggung jawab ku juga padamu." Sebenarnya sangat berat bagi Rey mengutarakan kalimat terakhir nya. Sebenar nya itu adalah hal yang benar-benar ia ucap kan dari dasar hati nya. Betapa ia ingin bertanggung jawab, dan ini pertama kalinya ia merasa demikian pada seorang gadis.Namun di sisi lain, dia merasa gelisah, kenapa gadis yang ada di sebelah nya itu hanya menatap nya tanpa ekspresi, apa yang di pikir kan gadis itu? Dia tak bisa menebak nya. Hanya saja ia mulai merasa khawatir dengan kalimat penolakan yang jangan-jangan akan di lontarkan gadis itu. Kalimat penolakan adalah hal yang tidak ingin dia dengar. Waktu kecil, saat ia masih bersekolah di sebuah sekolah reguler, teman-teman nya men

  • Pura-pura menikah   Kontrak pernikahan

    Rey dan Anya tiba di kota tepat tengah malam. Rey bersyukur saat tiba di rumah, mobil orang tua nya tak terlihat lagi di halaman rumah nya. Bagus lah jika mereka sudah pergi dari rumah nya, pikir nya.Saat Rey menoleh ke samping, ia baru menyadari Anya yang sudah tampak tertidur pulas. Ia mencoba menoel pipi gadis itu agar terbangun, namun Anya sama sekali tak bergeming. Rey mendesah lelah, "apakah aku juga yang harus menggendong nya ke dalam?" Gumamnya pada diri sendiri sembari melepas sealtbealt dari tubuh nya.Rey keluar dari dalam mobil dan segera berlari ke sisi lain nya, mengeluarkan tubuh Anya dari tempat nya dan membopong nya masuk ke dalam. Tubuh Anya yang mungil, tenggelam dalam pelukan Rey yang tinggi dan kekar. Gadis itu terasa ringan di tangannya, lagi-lagi Rey terlihat seperti serigala dan Anya kelinci buruan nya yang sedang tak berdaya.Sesampai nya di dalam kamar, Rey meletakkan tubuh mungil itu ke atas tempat tidur king size milik nya. Karena ti

  • Pura-pura menikah   Rasanya selalu ingin menyanyangimu

    Anya dan Rey pergi ke rumah dokter desa, sesampainya di sana, Rey merasa gugup. Wajahnya tampak tegang, Anya yang paham akan hal itu, segera meraih tangan pria itu. Menatapnya dan mengangguk, seolah sedang memberi keyakinan kalo semuanya pasti akan baik-baik saja.Rey baru saja akan mengetuk pintu rumah bergaya sederhana itu. Tapi seorang pria paruh baya sudah keburu keluar dari dalam sana."Kau...!" Matanya terbelalak terkejut."Ya... Ini saya, maafkan perbuatan saya tadi malam." Meski canggung, akhirnya Rey bisa dengan lancar mengatakanya.Air muka dokter desa itu terlihat berubah, ia mengangguk mengerti. "Tidak masalah, lupakan saja." Katanya bijaksana."Tidak, saya merasa sudah keterlaluan..." Rey menjeda kalimatnya dan melirik ke arah Anya sebentar, gadis itu mengangguk seolah memberi dukungan, "em... Begini, sebagai tanda permintaan maaf saya, apa ada hal yang bisa saya lakukan untuk anda?""Tidak, Tuan, Anda tak peel

  • Pura-pura menikah   Hatimu yang hangat

    Fani berteriak, ia menarik perhatian banyak pengunjung kedai. Anya buru-buru menundukkan wajah nya merasa malu. Mereka sedang berbincang di salah satu meja dan sedang membicarakan soal Rey."Pelankan suaramu!" Tegur Anya lirih pada sepupunya itu. Fani menepuk mulutnya sendiri merasa konyol. Ia benar-benar terkejut dan tak bisa menahan diri untuk mengekspresikan apa yang baru saja dia dengar.Setelah beberapa saat, Fani kembali bicara, "itu normal, untuk pria tampan seperti Rey mencari wanita untuk bermain. Jangan terlalu menolak, ada banyak wanita yang menjual diri demi uang. Seandainya dia mau denganku, aku tidak akan menolaknya. Sayangnya dia tidak menyukaiku, aku mencoba menggodanya tadi malam, tapi dia malah bicara ketus." Jelas Fani jujur tanpa rasa malu."Bicara apa kau ini? Kenapa kau menjadikan dirimu sendiri tidak beharga di hadapan pria seperti itu, mentang-mentang dia tampan, kaya, bukan bearti dia dewa yang pantas di puja, astaga... Kau mala

  • Pura-pura menikah   Monster dalam diri.

    "Anak itu, kemana perginya anak itu, sudah selarut ini tidak pulang, mana membawa anak ingusan seperti itu, kalo dia terkena masalah bagaimana? Bikin repot saja...." Tuan Han masih saja terus mengoceh sepanjang malam. "Gadis tidak jelas asal usulnya itu, mana bisa di jadikan calon istri, apa kepalanya habis terbentur hingga membuatnya gila? Hah!"Nyonya Ana menarik nafas panjang, kemudian beranjak dari sofa dan menghampiri suaminya yang berjalan mondar-mandir dengan gelisah. "Suamiku, tenaglah sedikit." Wanita paruh baya itupun mengusap pundak suaminya agar merasa lebih baik."Bagaimana aku bisa tenang, anak itu selalu saja membuat masalah sejak dulu, apa kau lupa? Kejadian waktu ia masih SD? Bagaimana bisa anak kecil seperti dirinya mengunci beberapa temannya di dalam sebuah mobil box dan hampir kehabisan nafas. Gara-gara masalah itu kita jadi menuyuruhnya di rumah saja. Dan saat kuliah, dia lebih sering lagi membuat ulah, sampai pusing aku di buatnya karena harus membe

DMCA.com Protection Status