Gifran dan Serena tiba di rumah jam sepuluh malam. Sebelumnya, Gifran singgah di apartemen Tayo mengambil beberapa file yang akan diperiksa malam ini. Sebab, besok akan ada agenda rapat bersama para pemegang saham dan investor.
Mobil mewah sedan hitam terparkir sempurna di carport keduanya lekas turun usai melepaskan seatbelt masing-masing. Melangkah bersama menuju pintu, masuk ke dalam kediaman Castanyo. Diantara keduanya tak ada yang saling bertegur sapa hingga, keduanya sampai di dalam kamar.
Serena lebih dulu masuk ke kamar mandi mengganti kembali pakaiannya. Sejak kejadian di hotel Paris sewaktu berbulan madu, Serena tak ingin lagi teledor. Ia selalu membawa pakaiannya ke dalam kamar mandi.
Setelah mengenakan setelan piyama berwarna maroon, Serena melangkahkan ke arah sofa besar membawa bantal dan selimut yang menjadi tempat tidurnya selama ini. Yah, mereka berdua memutuskan untuk tidur berpisah, guna menghindari kontak fisik yang bisa saja te
Hari-hari berlalu begitu cepat, Kedua pasangan suami istri itu di sibukkan dengan aktivitasnya sendiri masing-masing. Usai menyiapkan pakaian Gifran seperti biasa, Serena langsung turun membantu Bibi yang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga Caatanyo.Dengan keahlian memasak yang dimilikinya, Serena mengolah beberapa jenis makanan untuk menu sarapan. Tak sampai disitu saja, Serena juga sering membuat cake untuk Papa dan Mama mertuanya. Serena ingin meninggalkan kesan yang baik di mata kedua mertuanya, jika dirinya dan Gifran berpisah kelak.Makanya, Serena selalu berusaha menyenangkan hati papa dan mama mertuanya.Menu sarapan yang dibuat sudah siap tersaji di atas meja. Satu per satu anggota keluarga, mulai mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan. Seperti pagi ini, Antoni mencoba menu baru yang disajikan Serena, yaitu Nasi goreng Seafood dengan saus gochujang dari Korea. Nasi goreng kali ini benar-benar nikmat untuk lidah orang Indonesia."Nggak
"Tuan permintaan konsumen pada produk kosmetik dan busana pakaian yang diluncurkan beberapa bulan yang lalu, mengalami jumlah peningkatan. Hal ini menjadi kabar bahagia bagi saham B&G yang mengalami terus peningkatan," lapor Tayo memberikan informasi penting kepada atsannya."Kalau gitu kita harus adakan pesta perayaan. Bagaimana kalau kita mentraktir seluruh karyawan yang berpartisipasi pada event kemarin. Kamu pesanlah satu restoran dan ajak mereka ke sana." ucap Gifran memberi perintah."Waktunya kapan Tuan saya mereservasi tempat?""Jadwalku kosongkan sampai sore? Gimana kalau malam ini saja. Kebetulan, sudah lama kita nggak mengadakan perayaan kesuksesan setiap produk yang kita pasarkan laku terjual," usul Gifran seraya memperbaiki kacamatanya."Baik Tuan. Hm... Apa tuan akan memanggil Nona. Maksud saya, Apa tuan berencana mengikutsertakan nona Serena acara malam nanti?"&
Gifran duduk di samping ranjang tempat tidur Serena. Memandang wajah pucat yang damai dalam tidurnya.Gifran akui selama ini, dia menjadi suami yang egois. Tanpa memikirkan perasaan istrinya sekalipun. Selama ini dia mengira Serena hidup dengan tenang tanpa ada masalah sama sekali. Ternyata dugaannya semua salah. Setelah mendapat penjelasan dari Lela sahabat Istrinya, Gifran langsung mencari tahu penyebab Serena pingsan di dalam ruangannya. Dia meminta Tayo untuk menyelidiki masalah toko yang dikelola Serena. Dan ternyata hasil temuan yang dilaporkan oleh Tayo sangat mengejutkan. Toko cake yang dikelola istrinya mengalami kerugian hingga mencapai lima ratus juta rupiah dalam waktu tiga bulan terakhir. Pantas saja akhir-akhir ini Serena lebih sering pulang malam dari toko, ternyata dia lembur bekerja mencari tahu penyebab kerugiannya. Beberapa data-data keuangan yang di laporkan berbeda dengan hasil analisanya. Dan itulah yang membuat Serena mengalami hal seperti
Usai mengabarkan kedua orang tuanya, Gifran kembali masuk ke ruang perawatan istrinya. Dia melihat Serena sudah kembali tidur. Melihat jam tangan mewah yang bertengger di pergelangan kirinya, sudah menunjukkan pukul delapan malam. Gifran memutuskan untuk menemani istrinya di rumah sakit. Sambil menunggu bajunya di antarkan Tayo, laki-laki itu menikmati makanan yang sudah dipesan sebelumnya.Tepat setelah menghabiskan makanan, suara pintu membuatnya membalikkan tubuh."Tuan ini pesanan anda. Maaf, sedikit terlambat," ucap Tayo seraya menyerahkan paperbag berwarna coklat dari tangannya usai mendudukkan tubuhnya di salah satu sofa yang bersebaerangn dengan Gifran.Tangan Gifran meraih paperbag tersebut."Apa Tuan akan bermalam menjaga Nona di sini?""Iya.""Jika Tuan mau saya bisa menemani anda. Itupun jika diperbolehkan Tuan, "usul Tayo.Gifran menggeleng "Tidak usah, say
Sampai di supermarket, Gifran bingung melihat jenis dari berbagai merek pembalut yang ada di rak hadapannya. Ingin menelfon istrinya, Dia malah lupa bawa ponselnya yang terletak di atas sofa."Ah, dari pada salah, meningan aku borong aja semuanya," ucapnya sambil mengambil semua pembalut yang ada di rak dengan berbagai jenis ukuran dan merek memasukkannya ke dalan troly belanjaan.Sampai didepan kasir, orang-orang melihatnya keheranan. Pasalnya, dia memborong dua troli dengan memborong pembalut semua."Tuan yakin mengambil ini semua?" tanya Kasir perempuan keheranan. Pasalnya baru kali ia melihat customer yang memborong pembalut.Dengan percaya diri Gifran berkata, "Iya Mba. Tolong cepat diproses yah. Soalnya, tamu bulanan istri saya sudah datang," ucap Gifran tanpa sungkan."Wah, Tuan ini perhatian sekali pada istrinya yang lagi datang bulan," celetuk ibu-ibu yang mengantri di belakangnya mendengar ucapannya."Iya, pasti sangat cinta
Cerai?Hari telah berlalu. Kondisi Serena sudah pulih dan diizinkan pulang siang itu. Saat ini ia berada di atas mobil bersama suaminya menuju kediaman Castanyo.Lusi telah berdiri di depan pintu menyambut kedatangan menantunya begitu mendengar deru mobil Gifran berhenti.Keduanya lekas turun dari mobil dan menghampiri Lusi yang berdiri di pintu masuk."Akhirnya kamu sudah sembuh. Mama sangat bersyukur sekali." sambut Lusi memeluk Serena."Iya Mah." balasnya sembari tersenyum."Ayo masuk, Mama sudah masak yang banyak hari ini," ajak Lusi menuntun menantunya masuk."Anaknya ditinggalkan begitu saja!" gerutu Gifrana saat Mama dan Istrinya masuk lebih dulu, sedang ia masih berdiri di depan pintu.Gifran sengaja tidak ke kantor hari ini. Sebab semalam dokter berkata, istrinya sudah diperbolehkan pulang. Maka
Gifran bergeming menatap Serena yang sudah berbalik membelakanginya. Ucapan yang keluar dari mulut istrinya baru saja membuat dirinya kaget. Apa sebegitu inginnya gadis itu berpisah dari dirinya. Pernikahan mereka memang tak dilandasi dengan cinta. Melainkan, hanya karena sebuah kasus yang membuat keduanya viral sehingga mereka menikah demi kepentingan untuk menyelamatkan perusahaan.Keduanya sepakat mempertahankan pernikahan saat kondisi perusahaan sudah baik, sehingga ini waaktu yang tepat bagi Serena untuk mengakhiri pernikahan pura-pura ini. Gadis itu sudah memikirkan matang-matang. Tidak ingin terlalu jauh, terlibat lebih dalam dengan segala kebohongan yang mereka tampilkan di depan keluarga.Serena tak sanggup lagi menyakiti hati kedua mertuanya yang sudah sangat baik menerima kehadirannya. Apalagi, secara langsung mama mertuanya itu memberikan hadiah bulan madu bagi mereka. Tentu, besar harapan wanita paruh baya itu menginginkan seorang cucu yang san
Gifran tak menyangka, jika selama ini Serena tidak mengetahui perbuatan bejat temannya. Mungkin, karena sudah terlanjur dipercaya pada dua orang itu sehingga Serena tidak tahu rencana busuk temannya. Kasus ini, Gifran serahkan sepenuhnya pada pihak berwajib. Dia tidak ingin Serena mengkhawatirkan masalah ini, agar bisa fokus mengurusi toko kue miliknya beroperasi. Selepas kepergian Tayo, Gifran menandatangani berkas-berkas yang dibawa tadi oleh asistennya yang ada di atas meja. seharian ini, gifran memilih bekerja dari ruang kerjanya ketimbang ke kantor. Pasalnya, tidak ada juga yang perlu di khawatirkan karena tidak ada rapat penting yang serius. Menjelang makan malam, Gifran batu keluar dari ruang kerjanya. Semua pekerjaan sudah dia selesaikan semuanya. Laki-laki itu, berjalan keluar dari ruangannya menuju meja makan. Di sana, ssemua anggota keluarga sudah ada. Termasuk istrinya Serena sudah duduk di kursinya. “Aku kira, Kakak ke kantor. Taunya di ruang ker