Home / Urban / Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran / Bu Ratna ketar-ketir ketakutan

Share

Bu Ratna ketar-ketir ketakutan

Author: Rhienz
last update Last Updated: 2022-12-13 19:33:32
Bu Ratna yang tengah panik pun berlari tunggang langgang.

"Aduh, ibu. Pelan-pelan dong," ucap Sarah saat Ibunya nyelonong masuk kamar mandi disaat Sarah hendak keluar.

"Ibu udah nggak tahan," sahutnya tidak sempat menutup pintu, seketika terdengar suara orang sakit perut.

"Ieuw … jorok," ucap Sarah segera menjauh dari kamar mandi.

**

Terdengar bunyi mesin mobil memasuki pekarangan. Dari kejauhan terlihat Fatih berjalan menghampiri Ibu dan Kakaknya itu dengan kresek di tangan kanannya.

"Akhirnya kamu datang juga Fatih, mana sini obatnya!" ucap Bu Ratna. Tangannya menyambar obat yang Fatih sodorkan.

Fatih mengedarkan pandangannya ke sekitar sambil menutup hidungnya.

"Bau apa ini Bu? Kenapa rumah jadi berantakan?" tanya Fatih heran.

"Ini semua gara-gara istrimu, Fatih! Ini semua ulah si Wulan,"

"Maksud Ibu?"

"Kamu aja yang cerita, Sar. Perut ibu mules lagi,"

"Enggak ah, Ibu aja yang cerita. Sarah lemes, mau istirahat," sahut Sarah. Ia pun segera merebahkan tubuhnya di atas sofa setelah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Ini semua gara-gara Ibu!

    Fatih menatap ponselnya, ia begitu gelisah karena dari tadi sekretarisnya terus mengirimnya pesan. "Jadi gimana? Kalian masih tetap tidak mau bayar?" tanya wanita itu membangunkan lamunan Fatih."Gimana, Fat? Kamu punya uang 5 juta untuk bayar Mak lampir ini?" bisik Bu Ratna pelan."Ibu nggak mau masuk penjara, Fatih. Ibu takut, kalau kamu punya uang cepet kamu bayar dia sekarang, biar dia segera pergi dari rumah ini," lagi Bu Ratna memaksa."Baiklah, kalau kalian tidak mau bayar, saya akan telpon pengacara saya agar menuntut kalian semua!" ancamnya, ia pun segera mengambil ponsel dan hendak menelpon seseorang. Namun Fatih segera mencegahnya."Tunggu, tunggu! Baik, kami akan bayar uangnya. Tunggu disini sebentar," ucap Fatih memijat pelipisnya. Sepertinya laki-laki berhidung bangir itu benar-benar kesal.Fatih bergegas ke kamar, mengambil uang dalam tasnya. "Sial! Ini semua gara-gara ibu, terpaksa aku harus memakai uang kantor dulu untuk membayar wanita itu," ujar Fatih geram.Denga

    Last Updated : 2022-12-14
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tubuh polos Eva

    Fatih bergegas keluar dari rumah menuju mobilnya yang terparkir di halaman. Pria itu segera menyalakan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan rumah ber cat putih itu.Entah kemana tujuannya, Fatih pun tidak tahu, yang jelas saat ini ia ingin pergi menjauh dari Ibunya. Fatih benar-benar kesal, jika berlama-lama di rumah ia takut tidak akan bisa mengontrol emosinya. Sore berganti malam, sudah hampir 2 jam Fatih duduk sendiri di sebuah club. Kepalanya terasa berat karena ia menghabiskan 2 botol bir yang di pesannya. Sebenarnya Fatih bukan tipe laki-laki yang suka mabuk, tapi karena masalah tadi sore membuatnya frustasi. "Maaf, Pak. Mau ditambah lagi?" tanya seorang pelayan berbaju kurang bahan itu setelah melihat bir milik Fatih telah habis. Fatih mengangkat tangannya seolah memberi isyarat ia sudah tak mampu lagi untuk minum. "Kalau begitu, saya temani ya' Pak?" ucapnya dengan nada menggoda. Tangannya melingkar di bahu Fatih. Bibirnya mendaratkan sebuah kecupan d

    Last Updated : 2022-12-15
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Melenguh penuh kenikmatan

    "Kenapa, Mas? Kamu ko kaget gitu?" ucap Eva berjalan mendekati Fatih. Seketika tangannya melingkar di leher pria yang tengah mabuk itu. Bibirnya mendekati telinga Fatih dan berbisik dengan mesra. "Akhirnya kamu datang juga, Mas, aku menunggumu dari tadi," "Apa yang terjadi denganmu, Eva? Kenapa kamu telanjang seperti ini? Kemana bajumu?" ucap pria itu bingung dan salah tingkah menghadapi sikap Eva yang terus menggodanya. "Itu tidak penting, Mas. Yang terpenting sekarang kamu ada disini bersamaku. Aku ingin malam ini kita menghabiskan waktu berdua," Eva dengan agresif menarik dasi Fatih. Kemudian mendorong tubuh pria itu ke atas kasur. Bibirnya yang tebal dengan liar menguasai bibir tipis milik Fatih. Fatih yang tengah dipengaruhi alkohol pun tak bisa menolak. Terlebih melihat sikap Eva yang terus menggodanya dengan liar, Fatih pun hanya bisa pasrah saat tangan Eva dengan lincah membuka satu persatu pakaian yang ia kenakan. Drt … drt … drt …Ponsel Fatih bergetar, sebuah panggilan

    Last Updated : 2022-12-16
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Fatih terperangah tak percaya

    "Mas Fatih kemana yah? Kenapa ditelpon tidak diangkat? Sekarang ponselnya malah mati, kira-kira kemana Mas Fatih?" gumam Wulan cemas. Berulang kali ia mencoba menghubungi suaminya itu."Aneh, sekarang nomornya malah nggak aktif. Apa mungkin Mas Fatih sudah tidur? Tapi–Mas Fatih' kan tidak pernah mematikan ponselnya saat tidur. Aduh … kenapa perasaanku jadi nggak enak' ya? Apa jangan-jangan ini ada kaitannya dengan Ibu dan Mbak Sarah? Astaga … aku jadi khawatir, semoga saja efek obat pencahar itu tidak separah yang aku bayangkan," batin Wulan cemas. "Non Wulan? Non Wulan belum tidur?" tanya si Mbok membuat Wulan terperanjat dari lamunannya."Ah, si Mbok bikin kaget aja," ucap Wulan kemudian berjalan menghampiri tempat tidur si Mbok."Mbok mau kemana? Ko tengah malam gini bangun, Mbok mau minum?" tanya Wulan."Nggak, Non. Si Mbok mau ke toilet. Si Mbok kebelet pipis Non," jawab wanita paruh baya itu beranjak dari tidurnya."Sini, biar Wulan bantu," Wulan segera merangkul tubuh si Mbok

    Last Updated : 2022-12-16
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Bagai di sambar petir disiang bolong

    Fatih bagai disambar petir disiang bolong. Rasanya baru tadi malam ia menikmati surga dunia bersama Eva. Kini dirinya harus menerima kenyataan pahit yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. "Apakah ini sebuah karma karena aku telah mengkhianati Wulan?" Seketika pikiran itu terlintas di benak Fatih.Ia terduduk lesu di kursi kebesarannya. Memikirnya apa yang akan terjadi kedepannya. "jika aku hanya bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan ini, bagaimana caranya aku membayar semua cicilanku? Apakah gajiku akan cukup untuk membiayai semuanya?" batin Fatih resah."Permisi, Pak! Pak Brata meminta laporan keuangan bulan ini, beliau ingin memeriksanya," ucap Yesa, suaranya membangunkan Fatih yang tengah melamun."Saat ini juga?" tanya Fatih memastikan. Pasalnya laporan keuangan itu tertinggal di rumahnya."Iya, Pak. Saat ini juga Pak Brata ingin memeriksanya," jelas Yesa membuat Fatih menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. "Tolong bilang kepada Pak Brata, nanti siang laporannya akan

    Last Updated : 2022-12-17
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Membuang ludah di wajah Fatih

    "Apaan ini, Fatih? Kenapa laporan yang kamu buat tidak sama dengan laporan yang saya terima dari sekertarismu lewat email?" tanya Pak Brata menatap penuh curiga.Fatih terdiam, sesaat dia berpikir. 'Astaga, kenapa aku bisa lupa jika aku menggunakan uang kantor untuk membayar biaya pengobatan Mbak Sarah tempo hari,' gumam Fatih dalam hati."Ma-maaf, Pak. Tempo hari saya meminjam uang kantor untuk membayar biaya rumah sakit untuk Kakak saya, tapi Bapak tidak usah khawatir, uangnya akan saya ganti, Bapak bisa potong dari gaji saya," ucap Fatih menjelaskan. Pak Brata menggelengkan kepala, kemudian menghempaskan bokongnya di kursi kebesarannya."Saya menyesal telah mengangkat kamu sebagai manager, Fatih! Ternyata selama ini saya salah memilih orang. Bisa hancur perusahaan saya jika kamu yang memimpin, kamu itu tidak bisa diandalkan," ucap Pak Brata dengan nada kecewa."Maafkan saya, Pak. Saya janji tidak akan melakukan ini lagi,""Cukup, Fatih. Saya tidak butuh janji kamu, yang saya butuh

    Last Updated : 2022-12-21
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Bangsat!

    "Bangsat!" teriak Fatih, tangannya mengepal hendak memukul Gio. Namun, belum sempat tangan itu mendarat, terdengar suara memanggil namanya dari arah belakang."Cukup, Fatih! Berhenti membuat keributan di kantor saya!" teriak Pak Brata berkacak pinggang penuh amarah.Seketika Fatih terdiam, ia pun segera menoleh ke arah sumber suara. "Pak Brata?" ucap Fatih terkejut."Kamu ini keterlaluan, Fatih. Kamu mau jadi preman di kantor saya, hah? Kamu lihat ini!" teriak Pak Brata menunjuk barang-barang yang berserakan di lantai."Kamu tau kan' ini adalah properti milik perusahaan? Kenapa kamu rusak semuanya? Jika kamu ingin jadi jagoan' jangan di kantor saya! Ini tempat untuk bekerja, bukan tempat untuk ajang adu kekuatan!" cetus Pak Brata murka."Ma-maaf, Pak' saya bisa jelaskan semuanya, ini bukan salah saya Pak, ini semua karena Gio yang memulai. Dia yang pertama meludahi wajah saya,""Cukup Fatih! Saya tidak ingin mendengar pembelaanmu! Saya sudah tau semuanya. Petugas keamanan sudah mence

    Last Updated : 2022-12-21
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Argh Sial! Bagaimana ini?

    Waktu sudah menunjukan pukul lima, para karyawan bersiap untuk pulang. Fatih berjalan menuju mobilnya yang terparkir di basement.Sepanjang perjalanan hanya kekesalan yang ada di hati pria itu. Ia tidak bisa membayangkan jika karirnya akan hancur dalam waktu secepat ini.Mobil masuk ke pekarangan rumah setelah tiga puluh menit melewati kemacetan Ibu kota. "Fatih, akhirnya kamu datang juga," ucap Bu Ratna antusias saat Fatih masuk ke dalam rumah."Coba kamu lihat ini!" Bu Ratna menunjukan ponsel yang baru ia beli. "Bagus' kan?" ucapnya lagi tersenyum senang. Fatih menoleh, ia begitu terkejut melihat ponsel yang harganya diatas sepuluh juta itu."Ibu! Ibu beli iphone?" ujar Fatih mengambil ponsel di tangan ibunya."Iya, memangnya kenapa sih' Fatih? Kenapa kamu kaget seperti itu?" tanya Bu Ratna heran, tangannya kembali merebut ponsel itu dari tangan Fatih."Astaga Ibu, itu kan hape mahal, Bu! Kenapa ibu nggak beli hape yang biasa aja? Ibu kan bisa beli hape android, kenapa harus beli i

    Last Updated : 2022-12-22

Latest chapter

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   TAMAT

    "Wulan, apa kabar?" tanya Gio menatap wajah Wulan dengan jantung yang berdegup kencang. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu.Wulan masih berdiri mematung, rasa tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Gio. Netra mereka saling bersitatap penuh makna. Entah, perasaan apa yang timbul. Yang jelas, saat ini Gio ingin sekali memeluk tubuh wanita yang sempat hilang itu, ingin rasanya Gio memeluk Wulan dan mengatakan jika ia sangat merindukannya dan tak ingin lagi jauh darinya. Namun, itu hanya angan-angan. Diantara mereka tidak ada ikatan apapun, tidak mungkin Gio lancang memeluk Wulan.Begitupun dengan Wulan, entah kenapa ia merasa kehilangan saat Gio memutuskan untuk pergi tanpa kabar. "Pak Gio kemana saja? Kenapa baru muncul?" tanya Wulan dengan suara serak. Rasa haru itu membuat netra mereka berdua berembun."Saya sibuk, banyak urusan. Tidak sempat mengunjungimu, pertanyan saya belum kamu jawab? Bagaimana kabarmu?""Seperti yang Bapak liat," sahut Wulan tersenyum.

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pak Gio??

    "Baiklah, Wulan … jika itu permintaanmu agar kau mau memaafkan kejahatan keluargaku padamu, aku akan menceraikanmu," ucap Fatih pasrah."Tapi–bagaimana dengan kandunganmu?""Kau tidak usah khawatir, Mas. Sejujurnya aku tidak hamil. Aku hanya pura-pura hamil," jawab Wulan membuat Fatih bingung."Pura-pura hamil? Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti Wulan," "Awalnya aku memang berniat untuk balas dendam dengan pura-pura hamil, aku ingin menjebloskan ibu dan Kakakmu ke penjara. Namun, hatiku tak tega jika ibu dan mbak Sarah yang sakit itu harus mendekam di jeruji besi, aku masih punya hati untuk tidak membalaskan dendamku. Tuhan tidak akan tidur, biar ia yang balas semuanya," ucap Wulan membuat Fatih tak berkutik. Ia tidak mungkin marah dan kesal kepada istri pertamanya itu. Karena Wulan sudah jauh lebih menderita dari pada rasa kecewanya karena ternyata Wulan tidak hamil.***Setelah kejadian itu Fatih pun mau mengabulkan permintaan Wulan. Setelah menandatangani surat gugatan perceraian

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Biadab!!

    "Sepertinya ini sudah saatnya aku mengakhiri semuanya, aku harus segera lepas dari belenggu ini. Aku tidak ingin terus berada di bawah bayang-bayang Mas Fatih, aku harus selesaikan semua masalah ini sekarang juga," ucap Wulan. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk menemui Fatih."Mas …" panggil Wulan pelan. "Bisa kita bicara sebentar, ada yang ingin aku sampaikan," ucap Wulan."Ada apa Wulan? Kenapa wajahmu serius sekali?" tanya Fatih penasaran."Ikut aku, Mas kita bicara di kamar Mbak Sarah." Wanita itu pun berjalan menuju kamar Sarah dan di ikuti oleh Fatih di belakangnya. "Ada apa Wulan? Kenapa kita harus berbicara disini?" Kali ini Fatih terlihat heran. Tak biasanya Wulan mengajak ia berbicara di kamar Sarah."Mas, aku ingin kamu lihat dan dengar semuanya, kau tau apa yang membuat Mbak Sarah lumpuh?" tanya Wulan dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Fatih."Racun! Racun yang Mbak Sarah dan Ibu siapkan untuk aku, racun yang mereka pakai untuk membunuhku,

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Karma itu ada

    Belum juga bu Ratna selesai mencuci baju Eva, wanita itu sudah kembali berteriak."Ibu!""Ibuuuu! Denger nggak sih di panggil gak nyaut-nyaut! Cepet sini! Lelet banget sih jadi orang!""Ada apa lagi sih' Eva? Ibu kan lagi nyuci," jawab bu Ratna terpogoh-pogoh menghampiri wanita yang berkacak pinggang di hadapannya itu."Tuh liat! Mbak Sarah kencing di lantai! Gara-gara dia, semua ruangan ini jadi bau. Pusing tau nggak buk, pengen muntah nyium bau pesingnya," celoteh Eva menutup hidungnya."Astaga Sarah, ko bisa kamu kencingnya tumpah-tumpah kayak gini, pampers kamu penuh ya?" ucap Bu Ratna menghampiri Sarah yang duduk di kursi roda. "Makanya kalau udah tau pampersnya penuh tuh diganti, jangan dibiarkan gitu saja! Bau kan jadinya rumah ini. Cepet pel lagi, aku nggak mau rumah ini bau kayak comberan, pesing nggak karuan! Pokoknya sebelum Mas Fatih pulang rumah ini sudah harus wangi! Ngerti' bu?!" bentak Eva geram.Wulan hanya melihat pemandangan itu dari kejauhan. Miris! Itu yang ada d

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tua bangka nyusahin!

    'Apa?? Si rahim karatan itu hamil?? Gawat!! Jika si Wulan hamil, itu artinya pekerjaanku semakin banyak, Bagaimana ini?'"Ibu! Ibu kenapa tiba jatuh kayak gini? Ya ampun ibu, ayo bangun!" ucap Fatih menggandeng tubuh ibunya ke atas sofa.Nafas bu Ratna tersengal tak beraturan, wanita paruh baya itu terus saja memegangi dadanya. 'Mulai deh drama lagi, dasar nenek lampir!' Batin Wulan kesal."Dada ibu' Fatih, dada ibu sesak," ucap Bu Ratna menepuk-nepuk dadanya."Ko bisa sesak si Bu? Kan ibu nggak punya riwayat asma?" tanya Wulan penatap mertuanya itu dengan malas."Diam kamu, Wulan! Jangan banyak ngomong, saya tidak bicara sama kamu, saya bicara sama anak saya!" "Ibu jangan ngomong kayak gitu sama Wulan, dia itu lagi hamil. Dia nggak boleh stres, mulai sekarang kalau ngomong sama Wulan pelan-pelan aja, jangan bentak-bentak," "Kamu ini kenapa si Fatih? Ko malah jadi belain si Wulan? Aduh sakitt, bawa ibu ke rumah sakit Fatih, bawa ibu ke dokter," "Ada apa sih ini ribut-ribut? Ganggu

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pura-Pura Hamil

    ***Pagi hari"Wulan! Kamu lagi apa sih? Cepet sini, lama banget!" teriak Bu Ratna memanggil Wulan."Wulan kamu budek apa gimana sih? Cepet turun!" lagi Bu Ratna berteriak tapi Wulan tidak peduli."Ada apa sih bu, teriak-teriak terus dari tadi?" Fatih turun dan menghampiri ibunya."Ini lo, Fatih, si Wulan dipanggil dari tadi gak turun-turun, sampe capek ibu teriak," ucap Bu Ratna kesal."Memangnya ibu mau ngapain nyari Wulan?" "Ini lho, pampers nya Kakakmu belum di ganti, ibu mau nyuruh si Wulan untuk gantiin,""Kenapa gak ibu aja si' Bu yang ganti, kenapa harus nyuruh Wulan?""Biar si benalu itu ada gunanya! Nggak cuma numpang makan dan tidur doang! Dia itu harus tau diri, udah numpang hidup' masa iya nggak mau bantu," celoteh Bu Ratna panjang lebar."Udah ah, ibu mau sarapan dulu! Ntar kamu suruh tuh istrimu yang parasit itu urus Kakakmu!" titahnya. Ia pun bergegas ke meja makan untuk sarapan bubur ayam yang dibelikan oleh Fatih.Tak lama kemudian Wulan pun turun, dengan sempoyongan

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mas Fatih keterlaluan!

    Setelah Dokter mengumumkan kehamilan Eva, Bu Ratna terus saja mencemooh Wulan. Tiap hari Wulan akan dibanding-bandingkan dengan menantu kesayangannya itu. Bu Ratna memperlakukan Eva seperti ratu, apapun yang Eva suruh Bu Ratna akan senang hati melakukannya. "Mas, aku mau mangga muda dong, tolong suruh si Wulan atau ibu yang beliin," rengek Eva manja."Tapi ini kan sudah malam Eva, mana ada toko yang buka jam segini," sahut Fatih yang sedang memijat kaki istri mudanya itu. Pria itu melihat jam yang menempel di tembok sudah menunjukan pukul dua belas malam."Tapi Mas, aku maunya sekarang! Cepet bagunin Wulan suruh beli,""Ya sudah, biar Mas aja yang beli,""Gak mau! Aku maunya Wulan yang beli!" "Aduh Eva, kamu jangan aneh-aneh deh, ini kan sudah malam, lagian Wulan nggak bisa bawa mobil. Mana mungkin aku suruh dia keluar nyari mangga," "Dia kan bisa naik ojol, Mas, pokoknya aku nggak mau tau. Aku pingin makan mangga yang di belikan Wulan, titik!" ucap Eva tak mau di bantah.Dengan be

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Eva hamil?

    "Maksud ibu apa? Kenapa ibu bilang ini semua karena Wulan?" tanya Fatih. "Ibu! Kenapa ibu diam saja? Ayo jawab, Bu? Apa maksud ibu bilang seperti itu?" "I-ibu salah ngomong, Fatih. Ma-maksud ibu bukan k-karena Wulan, maksud ibu … " ucap Bu Ratna terjeda."Apa maksud ibu?" Fatih menatap ibunya penuh curiga."Ah, sudahlah Fatih, tidak usah dibahas lagi, lebih baik sekarang kita fokus saja pada Kakakmu, kita cari solusi biar dia cepet siuman," sahut Bu Ratna mengalihkan percakapan. Fatih terdiam, ia yakin ada yang tidak beres dengan ibunya. 'Ibu pasti merahasiakan sesuatu dariku, aku yakin' ini pasti ada hubungannya dengan Wulan,' batin Fatih menduga-duga.***Satu minggu sudah Sarah di rawat di rumah sakit, Dokter sudah menyampaikan bahwa Sarah akan lumpuh, terutama pada bagian wajah, kaki dan tangan, untuk saat ini ia harus menggunakan kursi roda karena Sarah dipastikan tidak akan bisa jalan. Tangan dan wajah pun mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia tidak akan bisa bicara karena

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Maksud ibu?

    Fatih menggendong Sarah dan memindahkannya ke sofa. Bu Ratna bergegas mencari minyak angin dan mengolesi hidung Sarah. Namun, Sarah tak juga sadar."Aduh Fatih bagaimana ini? Sudah satu jam gak sadar juga kakakmu ini, ibu jadi cemas, kira-kira kenapa yah?""Ya udah Buk, kita bawa aja ke dokter. Siapa tau mbak Sarah bukan pingsan biasa. Soalnya tumben banget pingsan lama begini," usul Fatih. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa Sarah ke rumah sakit. Selama di rumah sakit Sarah di periksa oleh beberapa Dokter. Namun, sampai saat ini Sarah belum juga sadar. Bu Ratna begitu cemas, ia benar-benar khawatir dengan Sarah. Ia takut Sarah kenapa-kenapa. Apa lagi tempo hari Sarah pernah bilang kepada ibunya jika dia meminum sisa racun yang diberikan kepada Wulan. 'Apa mungkin ini efek racun itu? Apa mungkin racun itu sudah bekerja?' Batin Bu Ratna cemas."Ibu kenapa si? Gelisah terus dari tadi?" tanya Fatih pada ibunya yang terlihat sangat cemas tak seperti biasanya."Ibu takut, Fatih.

DMCA.com Protection Status