Share

Bangsat!

Author: Rhienz
last update Last Updated: 2022-12-21 16:32:17

"Bangsat!" teriak Fatih, tangannya mengepal hendak memukul Gio. Namun, belum sempat tangan itu mendarat, terdengar suara memanggil namanya dari arah belakang.

"Cukup, Fatih! Berhenti membuat keributan di kantor saya!" teriak Pak Brata berkacak pinggang penuh amarah.

Seketika Fatih terdiam, ia pun segera menoleh ke arah sumber suara.

"Pak Brata?" ucap Fatih terkejut.

"Kamu ini keterlaluan, Fatih. Kamu mau jadi preman di kantor saya, hah? Kamu lihat ini!" teriak Pak Brata menunjuk barang-barang yang berserakan di lantai.

"Kamu tau kan' ini adalah properti milik perusahaan? Kenapa kamu rusak semuanya? Jika kamu ingin jadi jagoan' jangan di kantor saya! Ini tempat untuk bekerja, bukan tempat untuk ajang adu kekuatan!" cetus Pak Brata murka.

"Ma-maaf, Pak' saya bisa jelaskan semuanya, ini bukan salah saya Pak, ini semua karena Gio yang memulai. Dia yang pertama meludahi wajah saya,"

"Cukup Fatih! Saya tidak ingin mendengar pembelaanmu! Saya sudah tau semuanya. Petugas keamanan sudah mence
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Argh Sial! Bagaimana ini?

    Waktu sudah menunjukan pukul lima, para karyawan bersiap untuk pulang. Fatih berjalan menuju mobilnya yang terparkir di basement.Sepanjang perjalanan hanya kekesalan yang ada di hati pria itu. Ia tidak bisa membayangkan jika karirnya akan hancur dalam waktu secepat ini.Mobil masuk ke pekarangan rumah setelah tiga puluh menit melewati kemacetan Ibu kota. "Fatih, akhirnya kamu datang juga," ucap Bu Ratna antusias saat Fatih masuk ke dalam rumah."Coba kamu lihat ini!" Bu Ratna menunjukan ponsel yang baru ia beli. "Bagus' kan?" ucapnya lagi tersenyum senang. Fatih menoleh, ia begitu terkejut melihat ponsel yang harganya diatas sepuluh juta itu."Ibu! Ibu beli iphone?" ujar Fatih mengambil ponsel di tangan ibunya."Iya, memangnya kenapa sih' Fatih? Kenapa kamu kaget seperti itu?" tanya Bu Ratna heran, tangannya kembali merebut ponsel itu dari tangan Fatih."Astaga Ibu, itu kan hape mahal, Bu! Kenapa ibu nggak beli hape yang biasa aja? Ibu kan bisa beli hape android, kenapa harus beli i

    Last Updated : 2022-12-22
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Bu Ratna panik

    "Assalamualaikum," ucap Wulan saat masuk ke dalam rumahnya."Waalaikumsalam," jawab Fatih lesu."Mas Fatih sudah pulang?" tanya Wulan menghampiri suaminya yang nampak lesu. Ia pun duduk di samping Fatih."Sudah, baru saja tiba. Bagaimana kondisi si Mbok?" tanya Fatih. Belum sempat Wulan menjawab, tiba-tiba Bu Ratna datang menghampiri mereka."Akhirnya kamu pulang juga Wulan! Saya pikir kamu sudah lupa dengan jalan pulang ke rumah ini," cetus Bu Ratna berkacak pinggang."Ko Ibu ngomongnya gitu? Wulan' kan tidak pergi kemana-mana, Wulan hanya nungguin si Mbok di rumah sakit," "Alah, alasan saja kamu itu! Bilang saja kamu keluyuran dengan teman-temanmu di luaran sana!" ucap Bu Ratna dengan nada tinggi. "Sudahlah, Bu. Wulan baru datang sudah di ajak ribut, ibu nggak usah marah-marah' pusing Fatih dengernya. Setiap bertemu selalu saja bertengkar," sahut Fatih kesal."Wajar dong ibu marah, istrimu itu sudah keterlaluan. Suami nggak di urus, rumah nggak di urus, dia malah enak-enakan keluy

    Last Updated : 2022-12-22
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Puas kamu' Wulan?

    "Kurang ajar si Wulan, berani-beraninya dia berbicara seperti itu dihadapan Fatih, awas kamu Wulan. Saya akan buat perhitungan sama kamu," batin Bu Ratna kesal. "Ini semua gara-gara si nenek peot itu, kenapa dia tidak mati saja sekalian, gara-gara dia rencanaku hampir saja gagal! Benar-benar menyusahkan," Lagi Bu Ratna bergumam."Ibu masak apa? Fatih lapar!" ucap Fatih saat semuanya terdiam."Ibu! Ibu kenapa bengong? Fatih bicara sama ibu," "A-apa Fatih? Kamu ngomong apa barusan, ibu nggak denger," sahut Bu Ratna terbangun dari khayalannya."Ibu masak apa hari ini? Fatih lapar," ucap Fatih mengulang pertanyaannya."Ibu nggak masak, kamu kan tau' ibu habis belanja. Mana sempat ibu masak," "Jadi nggak ada makanan di rumah ini?" tanya Fatih memastikan."Ya nggak ada lah, aneh-aneh saja kamu ini. Minta makan ko sama ibu, tuh minta sama istrimu, dia kan yang seharusnya melayani kamu, bukan ibu. Memangnya kamu pikir ibu ini pembantu kamu apa?" sahut Bu Ratna dengan nada ketus. Tangannya

    Last Updated : 2022-12-22
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Anaknya si Mbok mantan napi

    Adzan magrib berkumandang, Wulan bergegas untuk mandi dan berwudhu. "Malam ini kamu tidur di rumah sakit lagi?" tanya Fatih saat istrinya itu selesai menjalankan sholat magrib."Iya, Mas. Kasian si Mbok kalau tidak ada yang menemani," jawab Wulan yang tengah melipat mukenanya."Biar Mas temenin, malam ini Mas juga ikut kamu ke rumah sakit, kita jagain si Mbok bersama," ucap Fatih dan langsung ditolak oleh Wulan."Ja-jangan, Mas. Ti-tidak usah, kamu tidur di rumah saja. Aku bisa ke rumah sakit sendiri,""Lho, kenapa? Bukannya lebih baik kita ke rumah sakit bersama, biar kamu tidak sendirian jagain si Mbok,""Jangan Mas, kamu kan besok pagi harus ke kantor, kalau kamu nginep di rumah sakit nanti kamu bisa telat masuk kantor. Lagi pula–peraturan di rumah sakit' kan, hanya mengijinkan satu orang saja yang boleh menemani pasien, apalagi si Mbok juga masih belum sadar, pasti dokter tidak akan mengijinkan kamu untuk nginep. Biar aku sendiri saja yang nemenin si Mbok," jelas Wulan menolak ta

    Last Updated : 2022-12-23
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mencium bibirnya dengan liar dan penuh nafsu

    "Apa-apaan ini?" ucap Fatih menatap pesan gambar di layar ponselnya. Tak lama kemudian ponselnya berdering, sebuah panggilan dari Eva. Tanpa membuang waktu' Fatih pun langsung mengusap tombol hijau di layar."Halo Eva! Apa kamu sudah gila? Apa yang kamu lakukan? Cepat harus foto-foto itu!" ucap Fatih dengan nada panik. Bagaimana tidak, gadis itu mengirim foto dirinya yang tengah bercinta dengan Eva di atas ranjang.Eva hanya tersenyum mendengar celotehan lawan bicaranya. Gadis itu merasa puas mendengar kepanikan yang dirasakan Fatih saat ini. "Itu belum seberapa, Mas. Masih banyak yang jauh lebih menarik, apa perlu' aku kirim videonya sekalian?" sahut Eva membuat Fatih semakin murka."Ma-maksud kamu apa, Eva? Jangan macam-macam! Aku tidak akan memaafkanmu jika kau sampai melakukan hal bodoh!" ancam Fatih."Ck ck! Kamu mengancamku, Mas? Kamu pikir aku takut? Ck! Kamu tau siapa aku' kan, Mas? Eva Prisqila Amora tidak takut apapun!" Tegas Eva dengan angkuhnya."Sebenarnya apa mau kamu,

    Last Updated : 2022-12-23
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   G-string dan Bra di tubuhnya

    "Ibu?" ucap Fatih. Tangannya segera melepaskan cengkraman gadis liar itu."Kamu kesini ko ga bilang-bilang, Va? Kapan kamu datang? Ibu kangen banget sama kamu," ucap Bu Ratna kegirangan melihat calon mantu impiannya itu datang.Eva bangkit dari sofa, gadis itu segera merapikan bajunya dan bergegas menghampiri Bu Ratna."Eva baru saja tiba, Eva juga kangen banget sama Ibu. Ibu kemana aja sih? Kenapa nomornya tidak pernah aktif?" tanya Eva setelah memeluk wanita bertubuh tambun itu. "Hape ibu ilang, Va""Lho, ko' bisa hilang?""Duh, ceritanya panjang banget. Nanti ibu ceritakan semuanya sama kamu, malam ini kamu nginep disini' kan?" tanya Bu Ratna dan langsung di iyakan oleh gadis liar itu."Tidak bisa, Bu! Eva tidak boleh tidur dirumah ini!" tolak Fatih saat itu juga."Lho kenapa? Eva kan calon istri kamu, Fatih! Masa dia tidak boleh tidur di rumah ini?" sahut Bu Ratna."Calon istri' Ibu bilang? Nggak usah aneh-aneh Bu. Lagian–siapa juga yang mau nikah sama dia, Fatih sudah punya istr

    Last Updated : 2022-12-24
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Sorot mata yang menakutkan

    "Eva?!" teriak Fatih bangkit dari tidurnya. "Apa kamu sudah gila? Ngapain kamu disini? Cepat keluar dari kamarku!" bentak Fatih. Pria itu menarik tangan Eva yang masih terlentang di ranjangnya."Aw, sakit. Lepaskan tanganku!" Kata Eva seketika saat dirinya dipaksa turun dari ranjang."Cepat pakai bajumu, dan keluar dari kamarku! Kalau tidak, aku akan menyeretmu keluar dengan paksa!" gertak Fatih murka. Ia berjalan menuju pintu, berulang kali tangannya mencoba menarik daun pintu. Namun, pintu kamarnya sama sekali tidak bisa di buka. "Kurang ajar!" umpat Fatih."Mana kuncinya, Eva? Kamu taruh dimana kunci kamarku? Cepat berikan kuncinya!"Eva tersenyum, gadis itu sama sekali tidak takut dengan ancaman Fatih. Ia bersandar di bibir ranjang dengan santainya."Eva! Apa kamu tuli? Mana kuncinya, cepat berikan dan keluar dari kamar ini!" Fatih terlihat kalang kabut mencari kunci kamarnya. Ia mencari di semua tempat. Namun, kunci itu tidak juga ia temukan."Kenapa kamu tidak tidur saja dan m

    Last Updated : 2022-12-26
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pukulan keras di ulu hati

    Malam semakin larut, Fatih memilih untuk mengalah. Ia tak lagi memaksa Eva untuk keluar dari kamar. Pria itu memilih tidur di lantai dan membiarkan Eva tidur di ranjangnya.**Malam berganti pagi, matahari sudah mulai naik ke permukaan. Sinarnya menembus sela-sela jendela dan memantulkan cahaya ke wajah Fatih. Pri itu terbangun setelah mendengar jam wekernya berbunyi. Matanya menyipit dan melihat ke sekeliling ruangan. Rupanya Eva sudah keluar dari kamarnya. Gegas Fatih beranjak dari tidurnya dan berjalan menyusuri kamar mandi untuk memastikan. Kosong, Eva tidak ada disana. Gadis itu rupanya sudah bangun lebih dulu.Selesai mandi dan berganti baju, Fatih memilih untuk segera pergi ke kantor. Ia tidak boleh telat masuk kerja. Telat sedikit bisa fatal akibatnya."Fatih tunggu! Kamu tidak sarapan dulu?" teriak Bu Ratna memanggil Fatih yang sudah sampai di ambang pintu."Tidak, Bu. Fatih buru-buru," sahut Fatih. Pria itu memalingkan wajahnya dari wanita yang berdiri tepat di samping ibu

    Last Updated : 2022-12-26

Latest chapter

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   TAMAT

    "Wulan, apa kabar?" tanya Gio menatap wajah Wulan dengan jantung yang berdegup kencang. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu.Wulan masih berdiri mematung, rasa tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Gio. Netra mereka saling bersitatap penuh makna. Entah, perasaan apa yang timbul. Yang jelas, saat ini Gio ingin sekali memeluk tubuh wanita yang sempat hilang itu, ingin rasanya Gio memeluk Wulan dan mengatakan jika ia sangat merindukannya dan tak ingin lagi jauh darinya. Namun, itu hanya angan-angan. Diantara mereka tidak ada ikatan apapun, tidak mungkin Gio lancang memeluk Wulan.Begitupun dengan Wulan, entah kenapa ia merasa kehilangan saat Gio memutuskan untuk pergi tanpa kabar. "Pak Gio kemana saja? Kenapa baru muncul?" tanya Wulan dengan suara serak. Rasa haru itu membuat netra mereka berdua berembun."Saya sibuk, banyak urusan. Tidak sempat mengunjungimu, pertanyan saya belum kamu jawab? Bagaimana kabarmu?""Seperti yang Bapak liat," sahut Wulan tersenyum.

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pak Gio??

    "Baiklah, Wulan … jika itu permintaanmu agar kau mau memaafkan kejahatan keluargaku padamu, aku akan menceraikanmu," ucap Fatih pasrah."Tapi–bagaimana dengan kandunganmu?""Kau tidak usah khawatir, Mas. Sejujurnya aku tidak hamil. Aku hanya pura-pura hamil," jawab Wulan membuat Fatih bingung."Pura-pura hamil? Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti Wulan," "Awalnya aku memang berniat untuk balas dendam dengan pura-pura hamil, aku ingin menjebloskan ibu dan Kakakmu ke penjara. Namun, hatiku tak tega jika ibu dan mbak Sarah yang sakit itu harus mendekam di jeruji besi, aku masih punya hati untuk tidak membalaskan dendamku. Tuhan tidak akan tidur, biar ia yang balas semuanya," ucap Wulan membuat Fatih tak berkutik. Ia tidak mungkin marah dan kesal kepada istri pertamanya itu. Karena Wulan sudah jauh lebih menderita dari pada rasa kecewanya karena ternyata Wulan tidak hamil.***Setelah kejadian itu Fatih pun mau mengabulkan permintaan Wulan. Setelah menandatangani surat gugatan perceraian

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Biadab!!

    "Sepertinya ini sudah saatnya aku mengakhiri semuanya, aku harus segera lepas dari belenggu ini. Aku tidak ingin terus berada di bawah bayang-bayang Mas Fatih, aku harus selesaikan semua masalah ini sekarang juga," ucap Wulan. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk menemui Fatih."Mas …" panggil Wulan pelan. "Bisa kita bicara sebentar, ada yang ingin aku sampaikan," ucap Wulan."Ada apa Wulan? Kenapa wajahmu serius sekali?" tanya Fatih penasaran."Ikut aku, Mas kita bicara di kamar Mbak Sarah." Wanita itu pun berjalan menuju kamar Sarah dan di ikuti oleh Fatih di belakangnya. "Ada apa Wulan? Kenapa kita harus berbicara disini?" Kali ini Fatih terlihat heran. Tak biasanya Wulan mengajak ia berbicara di kamar Sarah."Mas, aku ingin kamu lihat dan dengar semuanya, kau tau apa yang membuat Mbak Sarah lumpuh?" tanya Wulan dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Fatih."Racun! Racun yang Mbak Sarah dan Ibu siapkan untuk aku, racun yang mereka pakai untuk membunuhku,

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Karma itu ada

    Belum juga bu Ratna selesai mencuci baju Eva, wanita itu sudah kembali berteriak."Ibu!""Ibuuuu! Denger nggak sih di panggil gak nyaut-nyaut! Cepet sini! Lelet banget sih jadi orang!""Ada apa lagi sih' Eva? Ibu kan lagi nyuci," jawab bu Ratna terpogoh-pogoh menghampiri wanita yang berkacak pinggang di hadapannya itu."Tuh liat! Mbak Sarah kencing di lantai! Gara-gara dia, semua ruangan ini jadi bau. Pusing tau nggak buk, pengen muntah nyium bau pesingnya," celoteh Eva menutup hidungnya."Astaga Sarah, ko bisa kamu kencingnya tumpah-tumpah kayak gini, pampers kamu penuh ya?" ucap Bu Ratna menghampiri Sarah yang duduk di kursi roda. "Makanya kalau udah tau pampersnya penuh tuh diganti, jangan dibiarkan gitu saja! Bau kan jadinya rumah ini. Cepet pel lagi, aku nggak mau rumah ini bau kayak comberan, pesing nggak karuan! Pokoknya sebelum Mas Fatih pulang rumah ini sudah harus wangi! Ngerti' bu?!" bentak Eva geram.Wulan hanya melihat pemandangan itu dari kejauhan. Miris! Itu yang ada d

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tua bangka nyusahin!

    'Apa?? Si rahim karatan itu hamil?? Gawat!! Jika si Wulan hamil, itu artinya pekerjaanku semakin banyak, Bagaimana ini?'"Ibu! Ibu kenapa tiba jatuh kayak gini? Ya ampun ibu, ayo bangun!" ucap Fatih menggandeng tubuh ibunya ke atas sofa.Nafas bu Ratna tersengal tak beraturan, wanita paruh baya itu terus saja memegangi dadanya. 'Mulai deh drama lagi, dasar nenek lampir!' Batin Wulan kesal."Dada ibu' Fatih, dada ibu sesak," ucap Bu Ratna menepuk-nepuk dadanya."Ko bisa sesak si Bu? Kan ibu nggak punya riwayat asma?" tanya Wulan penatap mertuanya itu dengan malas."Diam kamu, Wulan! Jangan banyak ngomong, saya tidak bicara sama kamu, saya bicara sama anak saya!" "Ibu jangan ngomong kayak gitu sama Wulan, dia itu lagi hamil. Dia nggak boleh stres, mulai sekarang kalau ngomong sama Wulan pelan-pelan aja, jangan bentak-bentak," "Kamu ini kenapa si Fatih? Ko malah jadi belain si Wulan? Aduh sakitt, bawa ibu ke rumah sakit Fatih, bawa ibu ke dokter," "Ada apa sih ini ribut-ribut? Ganggu

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pura-Pura Hamil

    ***Pagi hari"Wulan! Kamu lagi apa sih? Cepet sini, lama banget!" teriak Bu Ratna memanggil Wulan."Wulan kamu budek apa gimana sih? Cepet turun!" lagi Bu Ratna berteriak tapi Wulan tidak peduli."Ada apa sih bu, teriak-teriak terus dari tadi?" Fatih turun dan menghampiri ibunya."Ini lo, Fatih, si Wulan dipanggil dari tadi gak turun-turun, sampe capek ibu teriak," ucap Bu Ratna kesal."Memangnya ibu mau ngapain nyari Wulan?" "Ini lho, pampers nya Kakakmu belum di ganti, ibu mau nyuruh si Wulan untuk gantiin,""Kenapa gak ibu aja si' Bu yang ganti, kenapa harus nyuruh Wulan?""Biar si benalu itu ada gunanya! Nggak cuma numpang makan dan tidur doang! Dia itu harus tau diri, udah numpang hidup' masa iya nggak mau bantu," celoteh Bu Ratna panjang lebar."Udah ah, ibu mau sarapan dulu! Ntar kamu suruh tuh istrimu yang parasit itu urus Kakakmu!" titahnya. Ia pun bergegas ke meja makan untuk sarapan bubur ayam yang dibelikan oleh Fatih.Tak lama kemudian Wulan pun turun, dengan sempoyongan

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mas Fatih keterlaluan!

    Setelah Dokter mengumumkan kehamilan Eva, Bu Ratna terus saja mencemooh Wulan. Tiap hari Wulan akan dibanding-bandingkan dengan menantu kesayangannya itu. Bu Ratna memperlakukan Eva seperti ratu, apapun yang Eva suruh Bu Ratna akan senang hati melakukannya. "Mas, aku mau mangga muda dong, tolong suruh si Wulan atau ibu yang beliin," rengek Eva manja."Tapi ini kan sudah malam Eva, mana ada toko yang buka jam segini," sahut Fatih yang sedang memijat kaki istri mudanya itu. Pria itu melihat jam yang menempel di tembok sudah menunjukan pukul dua belas malam."Tapi Mas, aku maunya sekarang! Cepet bagunin Wulan suruh beli,""Ya sudah, biar Mas aja yang beli,""Gak mau! Aku maunya Wulan yang beli!" "Aduh Eva, kamu jangan aneh-aneh deh, ini kan sudah malam, lagian Wulan nggak bisa bawa mobil. Mana mungkin aku suruh dia keluar nyari mangga," "Dia kan bisa naik ojol, Mas, pokoknya aku nggak mau tau. Aku pingin makan mangga yang di belikan Wulan, titik!" ucap Eva tak mau di bantah.Dengan be

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Eva hamil?

    "Maksud ibu apa? Kenapa ibu bilang ini semua karena Wulan?" tanya Fatih. "Ibu! Kenapa ibu diam saja? Ayo jawab, Bu? Apa maksud ibu bilang seperti itu?" "I-ibu salah ngomong, Fatih. Ma-maksud ibu bukan k-karena Wulan, maksud ibu … " ucap Bu Ratna terjeda."Apa maksud ibu?" Fatih menatap ibunya penuh curiga."Ah, sudahlah Fatih, tidak usah dibahas lagi, lebih baik sekarang kita fokus saja pada Kakakmu, kita cari solusi biar dia cepet siuman," sahut Bu Ratna mengalihkan percakapan. Fatih terdiam, ia yakin ada yang tidak beres dengan ibunya. 'Ibu pasti merahasiakan sesuatu dariku, aku yakin' ini pasti ada hubungannya dengan Wulan,' batin Fatih menduga-duga.***Satu minggu sudah Sarah di rawat di rumah sakit, Dokter sudah menyampaikan bahwa Sarah akan lumpuh, terutama pada bagian wajah, kaki dan tangan, untuk saat ini ia harus menggunakan kursi roda karena Sarah dipastikan tidak akan bisa jalan. Tangan dan wajah pun mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia tidak akan bisa bicara karena

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Maksud ibu?

    Fatih menggendong Sarah dan memindahkannya ke sofa. Bu Ratna bergegas mencari minyak angin dan mengolesi hidung Sarah. Namun, Sarah tak juga sadar."Aduh Fatih bagaimana ini? Sudah satu jam gak sadar juga kakakmu ini, ibu jadi cemas, kira-kira kenapa yah?""Ya udah Buk, kita bawa aja ke dokter. Siapa tau mbak Sarah bukan pingsan biasa. Soalnya tumben banget pingsan lama begini," usul Fatih. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa Sarah ke rumah sakit. Selama di rumah sakit Sarah di periksa oleh beberapa Dokter. Namun, sampai saat ini Sarah belum juga sadar. Bu Ratna begitu cemas, ia benar-benar khawatir dengan Sarah. Ia takut Sarah kenapa-kenapa. Apa lagi tempo hari Sarah pernah bilang kepada ibunya jika dia meminum sisa racun yang diberikan kepada Wulan. 'Apa mungkin ini efek racun itu? Apa mungkin racun itu sudah bekerja?' Batin Bu Ratna cemas."Ibu kenapa si? Gelisah terus dari tadi?" tanya Fatih pada ibunya yang terlihat sangat cemas tak seperti biasanya."Ibu takut, Fatih.

DMCA.com Protection Status