Beranda / Urban / Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran / Aku rela di poligami, Mas!

Share

Aku rela di poligami, Mas!

Penulis: Rhienz
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-28 12:32:50

''Apa yang harus aku lakukan sekarang? Tidak mungkin aku membawa pulang barang-barangku ini? Wulan pasti akan curiga, dan bertanya, argh sial! Ini semua gara-gara wanita jalang itu. Bisa-bisanya dia membuat hidupku hancur dalam sekejap,'' cakap Fatih memukul setir mobilnya.

"Aku harus menemui wanita jalang itu!" Fatih pun melajukan kendaraan roda empat itu dengan kecepatan tinggi menuju apartemen milik Eva.

Tidak butuh waktu lama untuk Fatih tiba di kediaman Eva. Kurang dari 15 menit mobil Fatih pun tiba di basement apartemen.

Dengan tergesa-gesa ia menaiki lift menuju lantai dimana kamar Eva berada.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu dengan ritme cepat membuat Eva segera membuka pintu. Matanya berbinar melihat Fatih berdiri dihadapannya.

"Mas Fatih, akhirnya kamu datang juga' Mas," ucap Eva tersenyum senang. Tangannya hendak bergelayut manja. Namun, seketika Fatih melayangkan tamparan yang begitu keras di wajahnya.

Plak!

"Dasar wanita murahan! Puas kau telah menghancurkan karir ku,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Masalalu Fatih dan Eva

    Gadis itu terus mengiba dan memohon agar Fatih mau menikahinya. Berulang kali Fatih mencoba menjelaskan. Namun, gadis itu sama sekali tidak peduli. Ia tetap kekeh ingin memiliki Fatih."Bukankah kau yang memulai semuanya, Mas? Harusnya kau bertanggung jawab!" ucap Eva mengingatkan kembali kejadian yang mereka alami satu tahun yang lalu."Bukan aku yang memasukan obat perangsang ke dalam minumanmu, Eva! Kau tau kan saat itu juga aku sedang mabuk? Aku tidak tahu jika yang tidur denganku itu kau. Kita sama-sama dijebak!" "Aku tidak peduli dengan yang kau katakan, Mas. Yang jelas–kau lah orang mempertamaiku malam itu, kau yang mengambil mahkota keperawananku!" "Eva aku mohon, jangan kau ungkit lagi kejadian itu! Bukankah kita sudah berjanji untuk melupakan semuanya?""Itu dulu, Mas. Tapi tidak sekarang! Aku berubah pikiran, Mas. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Menyesal aku tidak melaporkanmu ke polisi saat itu!" ucap Eva dengan bibir bergetar. Butiran bening lolos begitu saja membasahi pi

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Cinta pada pandangan pertama

    Setelah mengirim pesan kepada suaminya, Wulan pun segera memasukan ponselnya ke dalam tas. Ia membawa seluruh barang belanjaannya. Sore ini ia akan memasak menu spesial untuk makan malam bersama Fatih."Aduh berat sekali' sih, mana lagi tuh taxi. Bukannya dia bilang sudah di depan? Yang mana mobilnya?" ucap Wulan. Ia nampak kesulitan membawa barang belanjaannya.Matanya menoleh ke kanan dan ke kiri mencari taxi online yang sudah dipesannya."Ah sepertinya itu mobilnya," bisik Wulan saat dirinya melihat mobil avanza berwarna silver masuk ke area parkir supermarket. Gegas Wulan berjalan tergesa-gesa menghampiri mobil itu dan ….Bugh! Ia tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan di hadapannya. Barang belanjaan nya berjatuhan, begitupun dengan minuman yang sedang di pegang oleh orang yang ditabraknya.Wulan terkejut saat melihat minuman kopi itu tumpah dan mengotori baju pria dihadapannya."Anda punya mata nggak sih? Lihat nih baju saya jadi kotor!" teriak pria itu membersihkan bajun

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Kamu chat dengan siapa, Wulan?

    Setelah mendapatkan nomor hp Wulan, Gio pun bergegas pergi. Jam istirahatnya sudah habis, sudah waktunya ia kembali ke kantor untuk mengecek laporan penjualan para sales juniornya.Sedangkan Wulan kembali membereskan belanjaannya yang tercecer. Ia memunguti satu per satu buah dan sayur yang terjatuh itu."Untung saja tidak kotor," ucap Wulan. Tangannya dengan cekatan memasukan barang-barang itu ke dalam kantong belanjanya."Maaf, Mbak Wulan yah?" tanya pria berumur 50 an itu menghampiri Wulan."Iya," jawab Wulan, ia pun segera berdiri setelah membereskan belanjaannya."Maaf ya' Mbak, barusan ban mobil saya kempes. Jadi saya isi angin dulu, maaf sudah membuat Mbak Wulan menunggu lama," ucap sopir taxi berambut putih itu menjelaskan."Oh tidak apa, Pak. Kebetulan saya juga tidak buru-buru, mobil Bapak dimana?" tanya Wulan."Disana, Mbak. Mobil Avanza hitam," sahutnya menunjuk mobil yang terparkir tepat di bawah pohon depan supermarket. "Mari, saya bantu bawa belanjaannya," Sopir taxi on

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mas Fatih kenapa sih?

    Melihat sikap suaminya yang ketus' akhirnya Wulan mengurungkan niatnya untuk membalas pesan Gio.Selesai makan Wulan bergegas membereskan piring dan gelas kotor bekas mereka, sedangkan Fatih memilih untuk menonton TV di ruang keluarga."Sudah beres?" tanya Fatih saat Wulan datang menghampirinya."Sudah, Mas," jawab Wulan duduk di samping suaminya itu."Mas, kamu tidak telpon Ibu dan Mbak Sarah? Sepertinya dari tadi mereka nggak pulang," "Oh ya? Syukurlah kalau begitu. Biar saja mereka pulang ke rumahnya! Lagi pula, Mas pusing di teror terus sama Ibu, tadi pagi aja Ibu nelpon Mas terus," kata Fatih. Matanya fokus menatap layar televisi 32 inch di hadapannya.Ting! Gio kembali mengirim pesan membuat ponsel Wulan terus berbunyi."Tumben hape kamu terus bunyi? Yang nanya resep belum selesai?" tanya Fatih melirik benda pipih di tangan istrinya."Ah, iya Mas. Sepertinya begitu," jawab Wulan sekenanya. Ia pun segera membalas pesan beruntun yang dikirim oleh Gio. Wulan tidak ingin orang itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Apa-apaan ini Bu?

    Wulan beranjak dari sofa, ia pun segera menyusul suaminya masuk ke kamar."Mas tunggu!" teriak Wulan memanggil Fatih."Kamu kenapa sih' Mas? Ko malah masuk kamar? Bukannya filmnya belum selesai yah?" tanya Wulan bingung. Padahal biasanya suaminya itu rela begadang demi nonton film action kesukaannya."Sudah nggak selera nonton," jawabnya tanpa melihat wajah istrinya. "Kamu marah?""Menurut kamu?'' Bukannya menjawab, Fatih malah berbalik tanya."Maaf Mas, aku nggak tau kalau kamu marah, lagian–apa yang membuat kamu tiba-tiba marah kayak gini?" tanya Wulan bingung."Kamu pikir aja sendiri' Wulan! Dari mulai kita makan malam, sampai kita nonton TV 'kamu terus saja fokus dengan ponselmu! Memang siapa sih yang dari tadi terus menghubungimu? Kenapa tidak biasanya ponselmu terus bunyi?" jawab Fatih tak suka. Ia bertanya dengan nada satu tingkat lebih tinggi dari biasanya."Kan tadi aku sudah ijin, Mas. Itu temanku, bukan siapa-siapa. Masa karena hal sepele saja kamu marah?""Jangan pernah m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tawaranku masih berlaku!

    Fatih mengacak rambut frustasi, kesal dengan sikap ibunya yang semena-mena dan tidak menghargainya."Minggir kamu! Nggak usah ngalangin jalan!" bentak Bu Ratna pada Wulan yang tengah berdiri di ambang pintu melihat keributan di luar. Wanita berbadan tambun itu pun terus mengarahkan orang-orang suruhannya untuk memasukan semua barang miliknya ke dalam rumah."Jangan sampai ada yang tertinggal yah! Masukan semuanya. Awas hati-hati! Jangan sampai ada yang rusak, semua barang saya mahal!" celoteh Bu Ratna pada para sopir dan kernet itu."Kamu lihat sendiri kan, Lan. Ibu terus saja berulah, lama-lama aku bisa stres jika ibu terus seperti ini," Adu Fatih pada istrinya."Biar saja dulu, Mas. Nanti kalau sudah tenang' baru kita tanyakan tujuan ibu untuk pindah kesini itu apa? Jangan terlalu jadi beban, nanti kamu sakit," "Makasih' ya, Lan. Kamu memang paling mengerti," ucap Fatih merangkul istrinya.Setelah semuanya beres, para sopir pun meninggalkan rumah Fatih. Sedangkan Bu Ratna, tetap si

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tamatlah riwayat gue di depan Wulan

    [Jangan menggangguku lagi, Eva! Sampai kapanpun aku tidak akan mau menerima tawaranmu!] Balas Fatih.[Oh ya? Kamu yakin' Mas? Baikah! Kita lihat saja nanti, berapa lama kamu mampu menghadapi semua masalahmu sendiri] jawab Eva sebelum percakapan itu berakhir.Fatih menyimpan ponselnya di dasbor mobil, ia pun kembali melajukan kendaraannya, dia tidak akan menyerah untuk mencari perusahaan yang mau menerimanya. ***●●●Di rumah Suara Bu Ratna yang sedang memanggil Wulan begitu menggema di seisi ruangan. Suaranya begitu nyaring menyakiti gendang telinga."Wulan! Cepat turun! Apa kau tuli, hah?! Cepat turun!" Lagi ia berteriak memanggil menantunya.Wulan melepas earphone nya, kemudian keluar dari kamarnya untuk menemui wanita yang sangat cerewet itu."Ada apa sih' Bu? Kenapa terus berteriak?" "Kamu itu yah, dipanggil dari tadi tidak nyaut! Apa kamu budeg? Mana sarapannya? Kenapa tidak ada makanan dimeja?" Beo Bu Ratna mencecar Wulan.Sesuai perintah suaminya, Wulan memang sengaja tidak m

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Nyebelin banget sih' ni orang!

    Gio berbalik badan dan segera membenarkan resleting celananya. Sedangkan Wulan tak bisa lagi menahan tawanya setelah melihat raut wajah Gio yang memerah."Maaf, saya tidak …" ucap Gio terjeda. Ia merasa harga dirinya sudah jatuh dihadapan Wulan."Sudahlah, lupakan saja," jawab Wulan. Wanita itu berusaha melupakan apa yang dilihatnya barusan."Silahkan duduk!" seru Wulan pada laki-laki yang nampak kikuk di hadapannya itu.Saat ini ingin rasanya Gio menghilang dari muka bumi. Ia berharap Wulan tidak melihat motif celana dalam yang ia pakai.'Jika sampai dia melihatnya, gue nggak sanggup untuk menatap wajahnya, semoga saja dia tidak menertawakan gue lagi,' cemas Gio dalam hati."Baiklah Pak Gio, berapa kerugian yang harus saya bayar?" ucap Wulan mengawali percakapan.Menyadari ada yang tertinggal di motor, ia pun kembali ke parkiran."Em, tunggu sebentar! Sepertinya baju saya tertinggal," jawab Gio. Ia pun berlari menuju motornya. Kemudian mengambil paper bag yang menggantung di stang mo

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29

Bab terbaru

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   TAMAT

    "Wulan, apa kabar?" tanya Gio menatap wajah Wulan dengan jantung yang berdegup kencang. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah lama tak bertemu.Wulan masih berdiri mematung, rasa tak menyangka bisa bertemu lagi dengan Gio. Netra mereka saling bersitatap penuh makna. Entah, perasaan apa yang timbul. Yang jelas, saat ini Gio ingin sekali memeluk tubuh wanita yang sempat hilang itu, ingin rasanya Gio memeluk Wulan dan mengatakan jika ia sangat merindukannya dan tak ingin lagi jauh darinya. Namun, itu hanya angan-angan. Diantara mereka tidak ada ikatan apapun, tidak mungkin Gio lancang memeluk Wulan.Begitupun dengan Wulan, entah kenapa ia merasa kehilangan saat Gio memutuskan untuk pergi tanpa kabar. "Pak Gio kemana saja? Kenapa baru muncul?" tanya Wulan dengan suara serak. Rasa haru itu membuat netra mereka berdua berembun."Saya sibuk, banyak urusan. Tidak sempat mengunjungimu, pertanyan saya belum kamu jawab? Bagaimana kabarmu?""Seperti yang Bapak liat," sahut Wulan tersenyum.

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pak Gio??

    "Baiklah, Wulan … jika itu permintaanmu agar kau mau memaafkan kejahatan keluargaku padamu, aku akan menceraikanmu," ucap Fatih pasrah."Tapi–bagaimana dengan kandunganmu?""Kau tidak usah khawatir, Mas. Sejujurnya aku tidak hamil. Aku hanya pura-pura hamil," jawab Wulan membuat Fatih bingung."Pura-pura hamil? Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti Wulan," "Awalnya aku memang berniat untuk balas dendam dengan pura-pura hamil, aku ingin menjebloskan ibu dan Kakakmu ke penjara. Namun, hatiku tak tega jika ibu dan mbak Sarah yang sakit itu harus mendekam di jeruji besi, aku masih punya hati untuk tidak membalaskan dendamku. Tuhan tidak akan tidur, biar ia yang balas semuanya," ucap Wulan membuat Fatih tak berkutik. Ia tidak mungkin marah dan kesal kepada istri pertamanya itu. Karena Wulan sudah jauh lebih menderita dari pada rasa kecewanya karena ternyata Wulan tidak hamil.***Setelah kejadian itu Fatih pun mau mengabulkan permintaan Wulan. Setelah menandatangani surat gugatan perceraian

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Biadab!!

    "Sepertinya ini sudah saatnya aku mengakhiri semuanya, aku harus segera lepas dari belenggu ini. Aku tidak ingin terus berada di bawah bayang-bayang Mas Fatih, aku harus selesaikan semua masalah ini sekarang juga," ucap Wulan. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju ruang keluarga untuk menemui Fatih."Mas …" panggil Wulan pelan. "Bisa kita bicara sebentar, ada yang ingin aku sampaikan," ucap Wulan."Ada apa Wulan? Kenapa wajahmu serius sekali?" tanya Fatih penasaran."Ikut aku, Mas kita bicara di kamar Mbak Sarah." Wanita itu pun berjalan menuju kamar Sarah dan di ikuti oleh Fatih di belakangnya. "Ada apa Wulan? Kenapa kita harus berbicara disini?" Kali ini Fatih terlihat heran. Tak biasanya Wulan mengajak ia berbicara di kamar Sarah."Mas, aku ingin kamu lihat dan dengar semuanya, kau tau apa yang membuat Mbak Sarah lumpuh?" tanya Wulan dan langsung dijawab gelengan kepala oleh Fatih."Racun! Racun yang Mbak Sarah dan Ibu siapkan untuk aku, racun yang mereka pakai untuk membunuhku,

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Karma itu ada

    Belum juga bu Ratna selesai mencuci baju Eva, wanita itu sudah kembali berteriak."Ibu!""Ibuuuu! Denger nggak sih di panggil gak nyaut-nyaut! Cepet sini! Lelet banget sih jadi orang!""Ada apa lagi sih' Eva? Ibu kan lagi nyuci," jawab bu Ratna terpogoh-pogoh menghampiri wanita yang berkacak pinggang di hadapannya itu."Tuh liat! Mbak Sarah kencing di lantai! Gara-gara dia, semua ruangan ini jadi bau. Pusing tau nggak buk, pengen muntah nyium bau pesingnya," celoteh Eva menutup hidungnya."Astaga Sarah, ko bisa kamu kencingnya tumpah-tumpah kayak gini, pampers kamu penuh ya?" ucap Bu Ratna menghampiri Sarah yang duduk di kursi roda. "Makanya kalau udah tau pampersnya penuh tuh diganti, jangan dibiarkan gitu saja! Bau kan jadinya rumah ini. Cepet pel lagi, aku nggak mau rumah ini bau kayak comberan, pesing nggak karuan! Pokoknya sebelum Mas Fatih pulang rumah ini sudah harus wangi! Ngerti' bu?!" bentak Eva geram.Wulan hanya melihat pemandangan itu dari kejauhan. Miris! Itu yang ada d

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Tua bangka nyusahin!

    'Apa?? Si rahim karatan itu hamil?? Gawat!! Jika si Wulan hamil, itu artinya pekerjaanku semakin banyak, Bagaimana ini?'"Ibu! Ibu kenapa tiba jatuh kayak gini? Ya ampun ibu, ayo bangun!" ucap Fatih menggandeng tubuh ibunya ke atas sofa.Nafas bu Ratna tersengal tak beraturan, wanita paruh baya itu terus saja memegangi dadanya. 'Mulai deh drama lagi, dasar nenek lampir!' Batin Wulan kesal."Dada ibu' Fatih, dada ibu sesak," ucap Bu Ratna menepuk-nepuk dadanya."Ko bisa sesak si Bu? Kan ibu nggak punya riwayat asma?" tanya Wulan penatap mertuanya itu dengan malas."Diam kamu, Wulan! Jangan banyak ngomong, saya tidak bicara sama kamu, saya bicara sama anak saya!" "Ibu jangan ngomong kayak gitu sama Wulan, dia itu lagi hamil. Dia nggak boleh stres, mulai sekarang kalau ngomong sama Wulan pelan-pelan aja, jangan bentak-bentak," "Kamu ini kenapa si Fatih? Ko malah jadi belain si Wulan? Aduh sakitt, bawa ibu ke rumah sakit Fatih, bawa ibu ke dokter," "Ada apa sih ini ribut-ribut? Ganggu

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Pura-Pura Hamil

    ***Pagi hari"Wulan! Kamu lagi apa sih? Cepet sini, lama banget!" teriak Bu Ratna memanggil Wulan."Wulan kamu budek apa gimana sih? Cepet turun!" lagi Bu Ratna berteriak tapi Wulan tidak peduli."Ada apa sih bu, teriak-teriak terus dari tadi?" Fatih turun dan menghampiri ibunya."Ini lo, Fatih, si Wulan dipanggil dari tadi gak turun-turun, sampe capek ibu teriak," ucap Bu Ratna kesal."Memangnya ibu mau ngapain nyari Wulan?" "Ini lho, pampers nya Kakakmu belum di ganti, ibu mau nyuruh si Wulan untuk gantiin,""Kenapa gak ibu aja si' Bu yang ganti, kenapa harus nyuruh Wulan?""Biar si benalu itu ada gunanya! Nggak cuma numpang makan dan tidur doang! Dia itu harus tau diri, udah numpang hidup' masa iya nggak mau bantu," celoteh Bu Ratna panjang lebar."Udah ah, ibu mau sarapan dulu! Ntar kamu suruh tuh istrimu yang parasit itu urus Kakakmu!" titahnya. Ia pun bergegas ke meja makan untuk sarapan bubur ayam yang dibelikan oleh Fatih.Tak lama kemudian Wulan pun turun, dengan sempoyongan

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Mas Fatih keterlaluan!

    Setelah Dokter mengumumkan kehamilan Eva, Bu Ratna terus saja mencemooh Wulan. Tiap hari Wulan akan dibanding-bandingkan dengan menantu kesayangannya itu. Bu Ratna memperlakukan Eva seperti ratu, apapun yang Eva suruh Bu Ratna akan senang hati melakukannya. "Mas, aku mau mangga muda dong, tolong suruh si Wulan atau ibu yang beliin," rengek Eva manja."Tapi ini kan sudah malam Eva, mana ada toko yang buka jam segini," sahut Fatih yang sedang memijat kaki istri mudanya itu. Pria itu melihat jam yang menempel di tembok sudah menunjukan pukul dua belas malam."Tapi Mas, aku maunya sekarang! Cepet bagunin Wulan suruh beli,""Ya sudah, biar Mas aja yang beli,""Gak mau! Aku maunya Wulan yang beli!" "Aduh Eva, kamu jangan aneh-aneh deh, ini kan sudah malam, lagian Wulan nggak bisa bawa mobil. Mana mungkin aku suruh dia keluar nyari mangga," "Dia kan bisa naik ojol, Mas, pokoknya aku nggak mau tau. Aku pingin makan mangga yang di belikan Wulan, titik!" ucap Eva tak mau di bantah.Dengan be

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Eva hamil?

    "Maksud ibu apa? Kenapa ibu bilang ini semua karena Wulan?" tanya Fatih. "Ibu! Kenapa ibu diam saja? Ayo jawab, Bu? Apa maksud ibu bilang seperti itu?" "I-ibu salah ngomong, Fatih. Ma-maksud ibu bukan k-karena Wulan, maksud ibu … " ucap Bu Ratna terjeda."Apa maksud ibu?" Fatih menatap ibunya penuh curiga."Ah, sudahlah Fatih, tidak usah dibahas lagi, lebih baik sekarang kita fokus saja pada Kakakmu, kita cari solusi biar dia cepet siuman," sahut Bu Ratna mengalihkan percakapan. Fatih terdiam, ia yakin ada yang tidak beres dengan ibunya. 'Ibu pasti merahasiakan sesuatu dariku, aku yakin' ini pasti ada hubungannya dengan Wulan,' batin Fatih menduga-duga.***Satu minggu sudah Sarah di rawat di rumah sakit, Dokter sudah menyampaikan bahwa Sarah akan lumpuh, terutama pada bagian wajah, kaki dan tangan, untuk saat ini ia harus menggunakan kursi roda karena Sarah dipastikan tidak akan bisa jalan. Tangan dan wajah pun mengalami kelumpuhan yang menyebabkan ia tidak akan bisa bicara karena

  • Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran   Maksud ibu?

    Fatih menggendong Sarah dan memindahkannya ke sofa. Bu Ratna bergegas mencari minyak angin dan mengolesi hidung Sarah. Namun, Sarah tak juga sadar."Aduh Fatih bagaimana ini? Sudah satu jam gak sadar juga kakakmu ini, ibu jadi cemas, kira-kira kenapa yah?""Ya udah Buk, kita bawa aja ke dokter. Siapa tau mbak Sarah bukan pingsan biasa. Soalnya tumben banget pingsan lama begini," usul Fatih. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk membawa Sarah ke rumah sakit. Selama di rumah sakit Sarah di periksa oleh beberapa Dokter. Namun, sampai saat ini Sarah belum juga sadar. Bu Ratna begitu cemas, ia benar-benar khawatir dengan Sarah. Ia takut Sarah kenapa-kenapa. Apa lagi tempo hari Sarah pernah bilang kepada ibunya jika dia meminum sisa racun yang diberikan kepada Wulan. 'Apa mungkin ini efek racun itu? Apa mungkin racun itu sudah bekerja?' Batin Bu Ratna cemas."Ibu kenapa si? Gelisah terus dari tadi?" tanya Fatih pada ibunya yang terlihat sangat cemas tak seperti biasanya."Ibu takut, Fatih.

DMCA.com Protection Status