Beranda / Rumah Tangga / Pura-Pura Amnesia / 10. Ibu Mertua Datang

Share

10. Ibu Mertua Datang

Penulis: Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-22 20:13:53

Amanda telah rapi dan meminum obatnya saat beberapa waktu yang lalu sang putra bersiap berangkat ke sekolah bersama pengasuh dan sopir pribadi mereka pagi itu. Sebelum berangkat, Andrew menyempatkan diri untuk berpamitan dan menciumnya.

Amanda dibantu dan dirawat oleh dua orang perawat pribadi yang dipekerjakan Logan. Mereka adalah Mery dan Angie, para perawat muda yang bertugas merawat pasien dalam masa pemulihan seperti dirinya.

"Apa istriku telah makan dan meminum obatnya?" tanya Logan yang saat itu masuk ke dalam kamar tidur utama di lantai satu kepada para perawat.

"Sudah, Tuan. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan rutin dan telah kami laporkan hasilnya pada dokter Bern. Perban yang lama pun telah kami ganti."

Logan mengangguk dan menghampiri Amanda. Ia duduk di tepian ranjang dan meraih jemari Amanda yang tengah bersandar di kepala ranjang. "Apa yang sekarang kau rasakan?" tanyanya.

"Aku merasa baik. Nyeri di kepalaku pun telah berangsur mereda."

"Baguslah, jika kau membutuhkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pura-Pura Amnesia   11. Terkejut

    "Ha ... halo, Nyonya Meredith," balas Amanda. Ia menahan kegugupannya dari aura menekan yang seolah sedang Meredith kirimkan padanya.Ada jeda sejenak dan rasa terkejut yang wanita itu perlihatkan saat Amanda membalas sapaannya. Jelas ia terlihat takjub sekaligus tak percaya saat mengamati Amanda ketika wanita itu memanggilnya dengan sebutan nyonya, seperti dahulu saat ia masih menjadi sekretaris putranya. Ia berbinar penuh dengan keingintahuan.Amanda sejenak berpikir, sudah benar memang keputusan Logan sebelumnya yang bersikeras untuk tak meminta siapa pun datang menjenguknya kecuali keluarganya. Yah, walau kedatangan Francesca kemarin tak masuk dalam rencananya, setidaknya ia tak harus melihat wajah ibu mertuanya saat ia masih berada di rumah sakit. Karena ia yakin, harinya pasti akan terasa buruk setelah kedatangan wanita itu."Oh, Sayang," balas Meredith kemudian.Entah raut wajah apa yang sedang Meredith tunjukkan. Namun, saat ini di mata Amanda, wanita itu sedang merasakan kebi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Pura-Pura Amnesia   12. Kesal

    "Ko ... konyol?" Meredith sontak mengubah mimik wajahnya yang sebelumnya tampak tak terkontrol menjadi murka. Ia jelas sangat terkejut saat Amanda berani menjawabnya dan bahkan mengatainya konyol seolah tanpa ada rasa ketakutan mau pun rasa canggung seperti Amanda yang sebelumnya.Ada jeda sejenak setelah ia berhasil mengucapkan kata-katanya dan mengembuskan napasnya. "Oh, benar. Haha ... konyolnya aku, bukan? Haha!" balas Meredith kemudian seolah ia ikut menertawakan dirinya sendiri. Namun, diam-diam ia sedang berusaha menekan rasa keterkejutannya itu.Beberapa saat setelah tawa palsunya mereda, ia kemudian berkata, "Well, kau sudah memanggilku dengan sebutan mom secara kasual. Kurasa, itu awal yang bagus," lanjutnya lagi sambil menahan kegeramannya. "Jika kau sudah membaik, maka kurasa kita dapat kembali mengurus butik bersama-sama, bukan?" tanyanya."Butik? Butik apa?" tanya Amanda seolah tak mengerti, sementara ia mulai dapat membaca arah pembicaraan Meredith.Ia memang harus berp

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Pura-Pura Amnesia   13. Mesum

    Amanda merasa begitu bahagia dan tenang sepanjang hari setelah ia berhasil membuat ibu mertuanya kesal dan pergi begitu saja dari rumah pagi tadi. Namun, ia yang tengah berbunga itu, malamnya harus merasa sedikit kesal karena lagi-lagi Logan memutuskan untuk ikut tidur seranjang dengannya dan Andrew saat waktu istirahat tiba.Setelah putranya puas bermanja dan bercengkerama bahagia dengannya, kini Andrew yang telah lelah akhirnya dapat tertidur di sampingnya juga. Amanda dengan bahagia mengusap wajah lembut dan rambut halus putranya itu sementara ia sedang terlelap. Jika telah begitu, ia merasa tak ada yang dibutuhkannya lagi karena merasa begitu tenang."Kapan kau akan memulai fisioterapimu? Jika keadaanmu telah memungkinkan, aku akan mengatur jadwal dan mempersiapkan ruangan yang bisa kau gunakan," ucap Logan lembut sambil ikut membelai kepala sang putra."Seharusnya ruang area olah raga kita cukup untuk itu, bukan?" lanjut Logan."Ya, terserah padamu. Kurasa aku hanya memerlukan te

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Pura-Pura Amnesia   14. Hangat

    Logan mengerjap dan menatap Amanda dengan heran. Ia bahkan sempat menghentikan aktivitasnya karena terkejut dengan ucapan Amanda yang mengatainya mesum. "Me .. Mesum? Apa yang kau katakan tadi? Mengapa kau mengatai suamimu sendiri dengan sebutan mesum?" Ia masih mengerjap-ngerjapkan kedua matanya karena tak menyangka reaksi Amanda yang bisa mengatainya itu." Ya. Kau mesum karena kau selalu menyentuhku saat dekat denganku!" protes Amanda. "Kau tidak seharusnya bersikap seperti ini, Logan!" tegasnya lagi. Logan kemudian memicingkan kedua matanya. Bukan karena amarah, namun lebih ke merasa heran. "Wah, kau sungguh keterlaluan, Sayang. Benarkah itu yang kau pikirkan tentangku? Tentang suamimu sendiri?" tanyanya sambil mengerutkan alisnya."Tunggu ... tapi, memangnya seperti apa seharusnya sikapku padamu? Dan mengapa aku tak boleh menyentuh istriku sendiri?" Tatapan curiga mulai Logan perlihatkan pada Amanda, dan itu sukses membuat Amanda tertegun.Amanda kemudian mengutuk dirinya dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-08
  • Pura-Pura Amnesia   15. Milikku

    Seorang pria dengan wajah tampan terlihat sedang berdiri gagah sambil menerawang pemandangan perkotaan di hadapannya melalui jendela kaca besar di dalam ruangan kantornya pagi itu, saat matahari cerah telah menerangi seluruh area ruangan miliknya.Ia yang mengenakan setelan berwarna abu muda, tampak terlihat bagaikan model dengan postur tubuh tegap yang tinggi yang terlihat begitu bergaya dan menawan. Dan jelas, dengan wajah tampannya, pastinya ia mampu dengan mudah memikat wanita mana pun sekali mereka melihatnya."Tuan, rapat akan dimulai sebentar lagi. Sebaiknya kau bersiap sekarang," ucap seorang pria berkacamata yang masuk ke dalam ruangannya setelah mengetuk beberapa kali tanpa berbasa-basi.Pria yang dipanggil tuan itu kemudian menghela napasnya dengan berat. "Kau saja yang memimpin rapat itu, Peter," balasnya masih sambil menatap pemandangan di hadapannya dengan raut muram."Dengar, Tuan, ah ... tidak, Liam," ralat pria yang dipanggil Peter itu. "Sampai kapan kau akan berdiam

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Pura-Pura Amnesia   16. Membencinya

    Logan sedang berkutat di depan laptopnya di dalam ruang kerjanya saat seorang pelayan pria mengetuk pintu beberapa kali hingga menghentikan aktivitasnya."Masuk," perintah Logan.Seorang pria separuh baya masuk dengan sopan dan berkata, "Tuan, ada seorang tamu yang ingin menjenguk Nyonya," ucapnya sopan."Tamu? Sepagi ini? Siapa?" tanya Logan sambil melepaskan kacamata bacanya."Tuan Liam. Beliau datang karena telah mengetahui kepulangan Nyonya dan ingin menjenguknya," jawab Joel, kepala pelayan Logan.Logan mengeraskan rahangnya saat mendengar nama pria yang tak disukainya itu. Ia teringat lagi bagaimana pria itu berkali-kali mengusiknya saat di rumah sakit karena ingin bertemu dengan Amanda."Gigih juga ia rupanya," gumam Logan.Ia kemudian beranjak dari duduknya dan berdiri. "Persilakan ia masuk, Joel, biar aku yang akan mengantarnya sendiri," jawab Logan."Baik, Tuan," jawab Joel sopan, setelahnya ia undur diri.Logan kemudian berpikir sejenak sebelum akhirnya ia kemudian keluar u

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Pura-Pura Amnesia   17. Cemburu

    "Apa kau senang?" tanya Logan dengan wajah datar ketika ia berjalan ke arah kamar Amanda selagi membopongnya.Amanda mengerutkan alisnya dan menatap Logan yang kemudian balas menatapnya. Ia masih sedikit terkejut bagaimana cara Logan membawanya tadi, ditambah dengan pertanyaannya sekarang. "Apa maksud pertanyaanmu?""Bukankah sudah jelas? Aku bertanya, apakah kau senang dengan kedatangan Mr. Sunshine tadi?" ulangnya."Sunshine?" tanya Amanda tak mengerti."Ya, pria cerah yang selalu tertawa manis dengan rambut benderang yang menyilaukan itu rupanya telah membuatmu senang, bukan? Kulihat kau tertawa begitu lebar karenanya."Amanda memutar kedua bola matanya setelah mengerti yang dimaksud Logan. "Aku tak ingin berkomentar dan tak mengerti maksudmu. Harusnya aku yang bertanya, mengapa kau menggendongku untuk membawaku masuk? Tidakkah kau lihat aku sudah berada di atas kursi rodaku? Kau hanya perlu mendorongku saja.""Dan lagi pula, sikap apa itu? Kau tak perlu mengusir Liam dengan cara s

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-11
  • Pura-Pura Amnesia   18. Getir

    Perjalanan dinas yang dikatakan Logan tak terasa telah berlalu selama hampir dua bulan. Jika rencana awal ia hanya akan melakukan perjalanan selama dua minggu, nyatanya karena tumpukan pekerjaan untuk proyek baru perusahaan yang berada di beberapa kota bagian, membuat Logan membutuhkan waktu lebih lama dari itu."Hebat! Apa yang tak bisa kau lakukan? Kau bahkan sekarang sudah dapat berenang. Selanjutnya apa? Berlari?" ucap Liam pada Amanda yang tengah keluar dari dalam kolam renang. Ia bertepuk tangan karena takjub.Selama dua bulan sejak Amanda menjalani fisioterapi, keadaannya sekarang sudah terlihat semakin membaik. Dan kini, ia sudah dapat berjalan sendiri serta melakukan aktivitas-aktivitas ringan seperti berenang atau berjalan santai.Dan selama dua bulan ia bekerja keras, selama itu juga ia tak bertemu Logan. Pria itu hanya sempat beberapa kali meneleponnya. Amanda sendiri tak yakin entah karena kesibukan pekerjaannya atau kesibukan yang lainnya, yang pasti ia merasa sedikit ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12

Bab terbaru

  • Pura-Pura Amnesia   83. Ekstra (3)

    "Apa maksudnya Anda memintaku untuk menemani perjalanan bisnis Anda? Mengapa?" ucap Bella sambil membetulkan letak kacamatanya dan menatap Liam tak percaya setelah pria di hadapannya itu mengutarakan maksudnya beberapa saat tadi."Ya, kau sudah mendengarnya, bukan? Aku akan ada perjalanan dinas selama seminggu untuk proyek baru perusahaan. Aku ingin kau ikut denganku karena kau adalah asistenku. Apakah ada yang salah?" tanyanya.Bella mengembuskan napasnya dengan sedikit keras. Ia kemudian melepas kacamatanya dan memijat tepat di pangkal tulang hidung, di antara kedua matanya tanda frustasi. "Begini, Tuan Liam, tidakkah Anda tahu benar apa inti dari pertanyaanku?"Dengan menahan kesalnya Bella kemudian meletakkan kacamatanya di atas meja kerjanya dan berdiri menghampiri bosnya itu agar dapat sejajar dengannya."Baru sebulan ini Anda menempatakanku di dalam ruangan yang sama dengan Anda dan mengajariku banyak hal untuk menjadi asisten pribadi yang profesional sesuai yang Anda mau. Tapi

  • Pura-Pura Amnesia   82. Ekstra (2)

    "Apa yang sebenarnya telah kau lakukan hingga kau dapat mengambil posisi Iris?" tanya seorang pria berkacamata pada Isabella saat ia menghadap pada sekretaris Liam, pria yang bernama Peter itu.Seperti yang pernah ia dengar, Peter yang merupakan sekretaris sekaligus sahabat bos mereka itu tak terlalu ramah pada karyawan wanita. Dan sekarang memang terbukti karena pria itu terlihat sangat tegas. Pria bernama Peter yang lebih mengedepankan rasionalitas dan pekerjaan itu, terkenal sangat detail dan perfeksionis."Karena kurasa Iris melakukan kesalahan yang membuat Tuan Liam tak suka, kurasa," ucap Bella apa adanya.Peter menggeleng kecil dan mengembuskan napasnya."Dengar Nona Isabella, kulihat kau tak memiliki pengalaman sebagai seorang sekretaris mau pun asisten atau semacamnya. Entah kesalahan apa yang telah Iris perbuat hingga Liam menurunkannya. Tapi, karena kau adalah penggantinya, maka aku akan memperingatkanmu di awal sebelum terlambat. Jangan pernah mencoba mengacaukan pekerjaan

  • Pura-Pura Amnesia   80. Ekstra (1)

    "Memang sungguh kasihan. Padahal ia masih muda. Jika aku menjadi dirinya, aku tak akan menyia-nyiakan begitu saja tubuh dan wajahku itu. Sungguh sayang sekali, bukan? Terlalu mencintai seseorang memang akan berakhir tragis saat tak bisa mendapatkannya." Walau tak berbicara dengan suara lantang, namun percakapan antara seorang wanita berkemeja biru pada lawan bicaranya, wanita berambut pendek berkemeja putih itu nyatanya terdengar juga di telinga seorang gadis yang sedang duduk di balik tembok penyangga di atas atap pada siang itu. "Bagus, aku malah mendengar gosip murahan di sini," gumam gadis itu sambil membuka kotak bekal makan siangnya. "Kupikir ini adalah tempat yang tenang." Gadis berkacamata itu memutuskan untuk tak menghiraukan obrolan dua karyawan lainnya yang ada di balik tembok. Ia dengan tenang kemudian mulai menyantap makanannya. "Ya, benar, bukan? Sungguh sangat disayangkan. Bos kita memiliki tubuh yang sangat bagus. Jika aku adalah wanita yang dicintainya, aku pasti a

  • Pura-Pura Amnesia   79. Selamanya (Selesai)

    Dua tahun kemudian ... "Selamat pada kalian, Tuan-Tuan, bayi kalian telah lahir dengan selamat dan sehat," ucap seorang perawat yang terlihat di dalam televisi layar lebar. Lalu, sorotan beralih pada dua orang pria gagah yang tengah berpelukan dengan haru setelah mendengar berita tersebut. "Lihat wajahmu," ucap Logan terkikik geli sambil menekan tombol berhenti pada televisi layar lebar miliknya yang ada di ruang santai itu. "Jangan mengejekku. Kau sendiri terlihat lucu dengan wajah itu. Tubuh besarmu pun rupanya tak mampu untuk tak bereaksi saat mereka memberi tahu kelahiran putrimu, kan?" balas Wade yang duduk di sebelahnya sambil mencomot keripik yang ada di hadapannya sambil tertawa kecil. Logan dan Wade kini sedang duduk sambil memangku putra dan putri mereka masing-masing. Ya, Jessi dan Amanda sama-sama telah melahirkan bayi mereka dalam waktu yang bersamaan dua tahun lalu. Dan kini, mereka sedang merayakan ulang tahun kedua bayi yang lahir bersamaan itu dengan santai di ked

  • Pura-Pura Amnesia   78. Perbincangan

    Keesokan harinya ....Rupert yang memiliki wajah yang terlihat kusut, pagi itu datang ke kediaman Logan. Ia bersama putra dan menantunya kini telah duduk saling berhadapan. Amanda dan Logan sendiri pun sudah dapat mengerti apa yang sedang dirasakan pria itu hanya dengan melihat raut wajahnya yang muram."Jadi, kau memang mendatangi Patricia, benar? Karena itu Sammy menolak semuanya."Logan mengembuskan napasnya dan mengangguk. "Ya, Dad, aku memang mendatanginya.""Lalu mengapa ia memberikan sahamnya dengan namamu?" gumamnya frustasi."Itu karena ia tak ingin Sammy mengambil alih perusahaan Langdon. Bukankah kau juga tahu akan hal itu?" jawab Logan tenang."Tapi mengapa? Bukankah itu juga hal yang bagus untuk putranya?!" ucap Rupert seolah tak mengerti.Ucapan Rupert membuat Logan memicingkan matanya dan menatap Rupert tak suka. "Putranya? Kau kira kau hanya memiliki satu orang putra saja? Apakah kau sadar dengan apa yang telah kau lakukan, Dad?" geramnya."Aku telah bersalah pada Patr

  • Pura-Pura Amnesia   77. Hal Aneh

    Ayolah, Sayang. Sampai kapan kau akan memasang wajah sebal padaku seperti ini? Bisakah kita tidur dengan damai tanpa kekesalan malam ini?" ucap Logan sambil memeluk sang istri dan mencium bahunya.Amanda yang kini sedang berbaring memunggunginya, tak menjawab bujukan Logan. Ia jelas masih merasa kesal sepulang kunjungan mereka dari dokter kandungan sejak mereka pulang sore tadi yang memang menyatakan dirinya telah hamil lima minggu."Apa kau tak merasa senang akan memiliki putri yang begitu cantik dengan perpaduan wajah seperti dirimu dan diriku, Sayang?" rajuk Logan lagi.Mau tak mau Amanda tersenyum geli. "Oh, please, kita bahkan belum tahu jenis kelamin bayi kita apa karena ia masih terlalu kecil.""Ah, kau sudah tersenyum. Itu lebih baik. Maafkan aku, Sayang. Jangan terlalu membenciku, ya?" Kali ini Logan membalikkan tubuh istrinya dan membelai wajahnya."Aku tak kesal karena memiliki bayi kita, tahu. Tapi aku kesal karena kau membohongiku!"ucap Amanda.Aku tahu, aku tahu, aku aka

  • Pura-Pura Amnesia   76. Hamil

    Amanda, Logan, Sammy, dan Patricia kini telah duduk melingkar di sebuah meja yang berada di area taman belakang. Setelah Wade, Alan, dan pengacara Grey pergi, mereka meneruskan pembicaraan di dalam rumah. "Jadi, sekarang kau sudah mengerti mengapa aku melakukan ini, bukan?" ucap Patricia pada Sammy. "Sudah cukup aku berurusan dengan pria itu, Sammy. Aku ingin hidup tenang denganmu tanpa memikirkan apa pun. Karena itulah, aku menyerahkan Royal Triumph padamu setelah kau lulus dengan sekolah bisnismu dan kau mampu mengambil alih semuanya." "Jika masih ada harga diri yang tersisa dari diriku, itu adalah perusahaan kakekmu dan nama belakangmu. Aku tak menginginkan namamu menjadi Langdon karena itu tak akan mengubah apa pun. Henson adalah nama belakangmu sejak kau lahir dan akan seterusnya seperti itu." "Mengertilah, Sammy. Bisakah kali ini kau menghentikan semua dan melepaskan hal yang sia-sia itu? Karena aku sungguh-sungguh tak menginginkan untuk hidup bersama pria itu lagi. Tolong, a

  • Pura-Pura Amnesia   75. Wanita Keren

    "Apa? Menikah? Mereka berdua? Secepat ini?" ucap Logan tak percaya saat Amanda memberitahukan berita mengejutkan tentang rencana pernikahan Wade dan Jessi."Yap. Tiga hari lagi mereka akan mengadakan pernikahan sekaligus resepsi.""Wow, apa Jessi sedang ha ....""Hei!" potong Amanda cepat. "Memangnya kita? Ia tak sedang hamil. Walau ya, Wade memang menginginkan memiliki anak secepatnya. Mungkin karena itu akhirnya mereka mempertimbangkan untuk segera menikah.""Ck, mereka pandai memilih waktu yang sangat 'tepat' di saat-sat seperti ini!" gerutu Logan.Amanda tertawa kecil. "Tak apa. Kita bisa menyelesaikan masalah perusahaan setelah menghadiri pernikahan mereka sejenak. Kediaman Patricia juga tak terlalu jauh dari sana, bukan? Lagi pula, ia sudah seperti keluargaku sendiri. Tak mungkin jika aku tak hadir di pernikahan itu," ucap Amanda."Aku mengerti. Baiklah, kita memang harus tetap hadir di sana."****Tiga hari kemudian ...."Cantik sekali mempelai kita!" ucap Debora, ibu Amanda ke

  • Pura-Pura Amnesia   74. Wanita Jahat

    Logan dan Amanda sama-sama berkutat pada pekerjaannya masing-masing di dalam ruang kerja, dari siang hingga sampai malam menjelang. Mereka begitu fokus karena harus mempersiapkan proposal dan rincian detail yang masing-masing nanti akan mereka gunakan untuk menarik dukungan dari para pemegang saham agar kedudukan Logan menguat untuk dapat menolak keputusan Rupert yang diusulkan secara sepihak tersebut."Logan, seperti yang kita duga, ternyata saham Tuan Baron telah ia jual dengan identitas pembeli yang masih belum diketahui karena tak tercantum dalam informasi," ucap Amanda sambil menyerahkan selembar berkas pada suaminya.Logan membetulkan letak kacamatanya dan meneliti berkas tersebut dengan serius. "Ya, kau benar. Aku akan mencari tahu."Logan kemudian mengeluarkan ponselnya. Ia menekan sebuah nomor dan menanti panggilannya terjawab.Logan berbicara di teleponnya sekitar lima belas menit dengan seseorang yang ia hubungi sebelumnya. Pembicaraan yang serius rupanya berjalan baik. Ia

DMCA.com Protection Status