Share

17. Cemburu

Author: Jasmine
last update Last Updated: 2023-08-11 11:19:37

"Apa kau senang?" tanya Logan dengan wajah datar ketika ia berjalan ke arah kamar Amanda selagi membopongnya.

Amanda mengerutkan alisnya dan menatap Logan yang kemudian balas menatapnya. Ia masih sedikit terkejut bagaimana cara Logan membawanya tadi, ditambah dengan pertanyaannya sekarang. "Apa maksud pertanyaanmu?"

"Bukankah sudah jelas? Aku bertanya, apakah kau senang dengan kedatangan Mr. Sunshine tadi?" ulangnya.

"Sunshine?" tanya Amanda tak mengerti.

"Ya, pria cerah yang selalu tertawa manis dengan rambut benderang yang menyilaukan itu rupanya telah membuatmu senang, bukan? Kulihat kau tertawa begitu lebar karenanya."

Amanda memutar kedua bola matanya setelah mengerti yang dimaksud Logan. "Aku tak ingin berkomentar dan tak mengerti maksudmu. Harusnya aku yang bertanya, mengapa kau menggendongku untuk membawaku masuk? Tidakkah kau lihat aku sudah berada di atas kursi rodaku? Kau hanya perlu mendorongku saja."

"Dan lagi pula, sikap apa itu? Kau tak perlu mengusir Liam dengan cara s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pura-Pura Amnesia   18. Getir

    Perjalanan dinas yang dikatakan Logan tak terasa telah berlalu selama hampir dua bulan. Jika rencana awal ia hanya akan melakukan perjalanan selama dua minggu, nyatanya karena tumpukan pekerjaan untuk proyek baru perusahaan yang berada di beberapa kota bagian, membuat Logan membutuhkan waktu lebih lama dari itu."Hebat! Apa yang tak bisa kau lakukan? Kau bahkan sekarang sudah dapat berenang. Selanjutnya apa? Berlari?" ucap Liam pada Amanda yang tengah keluar dari dalam kolam renang. Ia bertepuk tangan karena takjub.Selama dua bulan sejak Amanda menjalani fisioterapi, keadaannya sekarang sudah terlihat semakin membaik. Dan kini, ia sudah dapat berjalan sendiri serta melakukan aktivitas-aktivitas ringan seperti berenang atau berjalan santai.Dan selama dua bulan ia bekerja keras, selama itu juga ia tak bertemu Logan. Pria itu hanya sempat beberapa kali meneleponnya. Amanda sendiri tak yakin entah karena kesibukan pekerjaannya atau kesibukan yang lainnya, yang pasti ia merasa sedikit ke

    Last Updated : 2023-08-12
  • Pura-Pura Amnesia   19. Bayar dengan Tubuhmu

    Malam itu, Amanda telah menidurkan Andrew setelah mereka berdua makan malam bersama. Andrew memutuskan untuk tidur kembali di dalam kamarnya sendiri, beberapa waktu setelah kepergian Logan untuk urusan pekerjaannya. Ia yang mengatakan akan menjadi anak mandiri karena ejekan temannya setelah mereka mengetahui jika ia tidur bersama ibunya, akhirnya membuatnya memutuskan untuk tidur di kamarnya lagi.Amanda kemudian menuju ke arah balkon setelah ia kembali ke dalam kamarnya sendiri selepas ia keluar dari kamar Andrew. Ia duduk sambil menatap area taman dalam cahaya remang-remang bulan. Beberapa kali ia menghela napas dan mengusap air matanya saat mengingat lagi perkataan tajam Meredith yang menusuknya siang tadi."Benar, memangnya apa lagi yang kuharapkan di sini?" lirihnya sambil menertawakan kebodohannya. "Jika kau ingin aku berpisah dengan putramu, maka itu yang akan kau dapatkan, Meredith. Namun tolong bersabarlah, aku akan pergi setelah aku mempersiapkan semuanya."Ada kilatan tajam

    Last Updated : 2023-08-13
  • Pura-Pura Amnesia   20. Wanita Bayaran

    Bukan ciuman yang lembut dan manis yang pernah Logan berikan pada Amanda seperti sebelumnya, namun kali ini, pria itu menjamahnya dan melumatnya dengan kasar. Ia bahkan tak segan menarik lingerie Amanda dan merobeknya saat ia tak mampu membuka kain tipis itu untuk segera melampiskan hasratnya.Benar, selain kekecewaan, amarah, dan juga penghinaan yang Logan rasakan dari wanita cantik terkutuk yang sedang ia himpit di bawahnya itu, ia juga merasakan hasrat. Bagaimana Amanda yang sudah membuatnya murka dan merasa terhina itu, secara bersamaan mampu juga meledakkan libidonya hingga ia seolah telah kehilangan akal sehatnya.Belum pernah Logan merasakan perasaan terhina dan bergairah sekaligus secara bersamaan seperti yang Amanda lakukan padanya. Karenanya, ia melampiaskan segala hasratnya dengan melucuti Amanda dan menelanjanginya dengan kasar agar setidaknya wanita yang berstatus istrinya itu sedikit merasakan perasaan terhinanya."Akh!" rintih Amanda saat Logan menghunjamnya dengan kera

    Last Updated : 2023-08-14
  • Pura-Pura Amnesia   21. Menghasut

    "Ada apa? Kau sudah beberapa kali menghela napas. Apakah ada masalah?" tanya Francesca pada Logan.Siang itu ia sedang berada di dalam ruang kantor Logan untuk membahas proyek yang sedang mereka kerjakan bersama. Logan yang bertanggung jawab dengan perusahaan properti miliknya, merupakan rekanan bagus untuk perusahaannya sendiri yang bergerak di bidang resort.Jika perusahaan Rylie milik keluarga Francesca bergerak dalam bidang resort, perusahaan Langdon milik keluarga Logan bergerak di bidang properti. Perusahaan properti yang merupakan perusahaan dengan hak untuk memiliki atau menguasai tanah serta bangunan yang terletak di atasnya itu, merupakan partner kerja sama yang sangat sempurna untuk masing-masing kedua belah pihak keluarga yang saling menguntungkan."Rylie Corp dan Langdon Group. Hmm, sudah berapa lama kita saling bekerjasama?" ucap Francesca lagi. "Seharusnya kau tak menyembunyikan apa pun dariku karena aku dapat dengan jelas melihat raut yang muram dari wajahmu.""Kita su

    Last Updated : 2023-08-15
  • Pura-Pura Amnesia   22. Siapa yang Menghancurkannya?

    "Butik sepatu?" ulang Logan saat Amanda mengutarakan maksudnya menginginkan gedung yang ia kirim siang tadi.Logan kemudian membaca dan mempelajari lagi berkas proposal yang Amanda berikan padanya malam itu saat mereka telah berada di dalam kamar."Mengapa kau tiba-tiba menginginkan perusahaan baru? Bukankah kau sudah memiliki butik bunga itu?" tanya Logan.Amanda membasahi bibirnya karena gugup. Ia jelas tak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya pada Logan. "Aku, hanya ingin membuat usaha yang sepertinya lebih cocok untukku," ucap Amanda."Dan butik sepatu ini cocok untukmu?" ucap Logan.Amanda mengangguk. "Seperti yang kau tahu, selain memiliki pendidikan formal untuk menjadi sekretaris, aku pun memiliki impian lain setelah mendapatkan kelulusan untuk menjadi designer. Jika pendidikan sekretaris adalah kebutuhanku saat itu, maka menjadi designer adalah impianku.""Sejak saat aku mendapat gelar kelulusanku, aku memiliki setumpuk design yang mungkin bisa kukembangkan jika aku memi

    Last Updated : 2023-08-16
  • Pura-Pura Amnesia   23. Melarikan Diri

    "Apakah kau menganggapku melakukan kecurangan karena aku membuka usaha yang sama dengan milik Mom dan Francesca?" tanya Amanda di dalam mobil saat perjalanan mereka menuju ke butik baru Meredith dan Francesca."Apa kau pernah berbuat curang?" jawab Logan membalikkan pertanyaan.Amanda tak langsung menjawab. Ia diam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Bagaimana denganmu?""Aku hanya bisa berkata, aku tak akan pernah memaafkan kecurangan dalam bentuk apa pun. Dan jika aku mampu, aku mungkin akan membalas perlakuan itu dengan menghancurkannya."Kata-kata terakhir yang penuh penekanan membuat Amanda terkesiap. Jantungnya berdetak cepat karena ucapan Logan yang penuh dengan arti. Amanda berpikir, jika Logan mengetahui kecurangannya dengan memanipulasinya untuk menuntaskan misinya dan berpisah dengan pria itu terbongkar, maka sudah pasti ia akan menghancurkan dirinya seperti yang dikatakannya.Benar, apakah itu artinya Logan mengetahui sesuatu tentangnya? Apakah Logan mengetahui motifnya? Ap

    Last Updated : 2023-08-17
  • Pura-Pura Amnesia   24. Menarik dan Bersemangat

    Amanda masih menatap sebuah kartu nama milik pria bercambang yang ditemuinya di pintu belakang tadi dengan penuh syukur. Pria tak dikenal yang telah membantunya menghindari keramaian untuk melarikan diri dan mencarikannya taksi itu sungguh benar-benar telah menolongnya. "Naiklah, ia akan mengantarkanmu ke mana saja. Ia adalah taksi online langgananku," ucapnya ramah setelah ia menelepon dan sebuah mobil datang menghampiri mereka. "Tak usah takut, jika kau ingin berterima kasih atau pria ini membuatmu kesal, hubungi aku saja. Ah, ya, ia bernama Danny." Karena melihat keraguan Amanda saat ia tak segera masuk ke dalam mobil, pria itu kemudian menyerahkan sebuah kartu nama padanya. "Pergilah, sebelum seseorang yang kau tinggalkan di pesta ini mungkin mencarimu," lanjutnya lagi. "Benar. Terima kasih, aku pasti akan membalasmu," ucap Amanda kemudian. Mendengar kemungkinan Logan yang menyadari dirinya menghilang dan akan mencarinya, membuatnya kembali panik. Amanda kemudian terburu-buru

    Last Updated : 2023-08-17
  • Pura-Pura Amnesia   25. Jangan Menyentuhnya!

    Amanda akhirnya menghabiskan waktunya seharian untuk berada di butiknya. Ia memesan kembali barang-barang yang rusak dan berantakan dengan yang baru. Ia bersama dua karyawan lainnya telah hampir selesai membersihkan kekacauan akibat perusakan itu hingga waktu menjelang malam."Sasha, Nico, ayo kita makan malam bersama," ajak Amanda pada keduanya."Aku ingin sekali, tapi maaf Bos, aku sudah ada janji kencan dengan kekasihku," ucap Nico dengan masam."Benarkah? Dan kau kurasa juga ada janji, Sasha?" tanya Amanda.Sebelum Sasha menjawab, Amanda telah tersenyum dan mengangguk. Ia sudah mengerti dengan hanya membaca raut Sasha. "Baiklah, baikla, pergilah kalian. Aku mengerti. Aku hanya tinggal menunggu kedatangan kamera pengawas yang baru saja.""Benarkah tak apa-apa jika kami meninggalkanmu, Amanda?" tanya Sasha."Tak apa, Sasha. Sampaikan salamku pada Kenny kakakmu saat kau pulang nanti. Aku sungguh telah banyak dibantunya untuk persiapan ini."Sasha mengangguk. "Kau juga telah membantuk

    Last Updated : 2023-08-17

Latest chapter

  • Pura-Pura Amnesia   83. Ekstra (3)

    "Apa maksudnya Anda memintaku untuk menemani perjalanan bisnis Anda? Mengapa?" ucap Bella sambil membetulkan letak kacamatanya dan menatap Liam tak percaya setelah pria di hadapannya itu mengutarakan maksudnya beberapa saat tadi."Ya, kau sudah mendengarnya, bukan? Aku akan ada perjalanan dinas selama seminggu untuk proyek baru perusahaan. Aku ingin kau ikut denganku karena kau adalah asistenku. Apakah ada yang salah?" tanyanya.Bella mengembuskan napasnya dengan sedikit keras. Ia kemudian melepas kacamatanya dan memijat tepat di pangkal tulang hidung, di antara kedua matanya tanda frustasi. "Begini, Tuan Liam, tidakkah Anda tahu benar apa inti dari pertanyaanku?"Dengan menahan kesalnya Bella kemudian meletakkan kacamatanya di atas meja kerjanya dan berdiri menghampiri bosnya itu agar dapat sejajar dengannya."Baru sebulan ini Anda menempatakanku di dalam ruangan yang sama dengan Anda dan mengajariku banyak hal untuk menjadi asisten pribadi yang profesional sesuai yang Anda mau. Tapi

  • Pura-Pura Amnesia   82. Ekstra (2)

    "Apa yang sebenarnya telah kau lakukan hingga kau dapat mengambil posisi Iris?" tanya seorang pria berkacamata pada Isabella saat ia menghadap pada sekretaris Liam, pria yang bernama Peter itu.Seperti yang pernah ia dengar, Peter yang merupakan sekretaris sekaligus sahabat bos mereka itu tak terlalu ramah pada karyawan wanita. Dan sekarang memang terbukti karena pria itu terlihat sangat tegas. Pria bernama Peter yang lebih mengedepankan rasionalitas dan pekerjaan itu, terkenal sangat detail dan perfeksionis."Karena kurasa Iris melakukan kesalahan yang membuat Tuan Liam tak suka, kurasa," ucap Bella apa adanya.Peter menggeleng kecil dan mengembuskan napasnya."Dengar Nona Isabella, kulihat kau tak memiliki pengalaman sebagai seorang sekretaris mau pun asisten atau semacamnya. Entah kesalahan apa yang telah Iris perbuat hingga Liam menurunkannya. Tapi, karena kau adalah penggantinya, maka aku akan memperingatkanmu di awal sebelum terlambat. Jangan pernah mencoba mengacaukan pekerjaan

  • Pura-Pura Amnesia   80. Ekstra (1)

    "Memang sungguh kasihan. Padahal ia masih muda. Jika aku menjadi dirinya, aku tak akan menyia-nyiakan begitu saja tubuh dan wajahku itu. Sungguh sayang sekali, bukan? Terlalu mencintai seseorang memang akan berakhir tragis saat tak bisa mendapatkannya." Walau tak berbicara dengan suara lantang, namun percakapan antara seorang wanita berkemeja biru pada lawan bicaranya, wanita berambut pendek berkemeja putih itu nyatanya terdengar juga di telinga seorang gadis yang sedang duduk di balik tembok penyangga di atas atap pada siang itu. "Bagus, aku malah mendengar gosip murahan di sini," gumam gadis itu sambil membuka kotak bekal makan siangnya. "Kupikir ini adalah tempat yang tenang." Gadis berkacamata itu memutuskan untuk tak menghiraukan obrolan dua karyawan lainnya yang ada di balik tembok. Ia dengan tenang kemudian mulai menyantap makanannya. "Ya, benar, bukan? Sungguh sangat disayangkan. Bos kita memiliki tubuh yang sangat bagus. Jika aku adalah wanita yang dicintainya, aku pasti a

  • Pura-Pura Amnesia   79. Selamanya (Selesai)

    Dua tahun kemudian ... "Selamat pada kalian, Tuan-Tuan, bayi kalian telah lahir dengan selamat dan sehat," ucap seorang perawat yang terlihat di dalam televisi layar lebar. Lalu, sorotan beralih pada dua orang pria gagah yang tengah berpelukan dengan haru setelah mendengar berita tersebut. "Lihat wajahmu," ucap Logan terkikik geli sambil menekan tombol berhenti pada televisi layar lebar miliknya yang ada di ruang santai itu. "Jangan mengejekku. Kau sendiri terlihat lucu dengan wajah itu. Tubuh besarmu pun rupanya tak mampu untuk tak bereaksi saat mereka memberi tahu kelahiran putrimu, kan?" balas Wade yang duduk di sebelahnya sambil mencomot keripik yang ada di hadapannya sambil tertawa kecil. Logan dan Wade kini sedang duduk sambil memangku putra dan putri mereka masing-masing. Ya, Jessi dan Amanda sama-sama telah melahirkan bayi mereka dalam waktu yang bersamaan dua tahun lalu. Dan kini, mereka sedang merayakan ulang tahun kedua bayi yang lahir bersamaan itu dengan santai di ked

  • Pura-Pura Amnesia   78. Perbincangan

    Keesokan harinya ....Rupert yang memiliki wajah yang terlihat kusut, pagi itu datang ke kediaman Logan. Ia bersama putra dan menantunya kini telah duduk saling berhadapan. Amanda dan Logan sendiri pun sudah dapat mengerti apa yang sedang dirasakan pria itu hanya dengan melihat raut wajahnya yang muram."Jadi, kau memang mendatangi Patricia, benar? Karena itu Sammy menolak semuanya."Logan mengembuskan napasnya dan mengangguk. "Ya, Dad, aku memang mendatanginya.""Lalu mengapa ia memberikan sahamnya dengan namamu?" gumamnya frustasi."Itu karena ia tak ingin Sammy mengambil alih perusahaan Langdon. Bukankah kau juga tahu akan hal itu?" jawab Logan tenang."Tapi mengapa? Bukankah itu juga hal yang bagus untuk putranya?!" ucap Rupert seolah tak mengerti.Ucapan Rupert membuat Logan memicingkan matanya dan menatap Rupert tak suka. "Putranya? Kau kira kau hanya memiliki satu orang putra saja? Apakah kau sadar dengan apa yang telah kau lakukan, Dad?" geramnya."Aku telah bersalah pada Patr

  • Pura-Pura Amnesia   77. Hal Aneh

    Ayolah, Sayang. Sampai kapan kau akan memasang wajah sebal padaku seperti ini? Bisakah kita tidur dengan damai tanpa kekesalan malam ini?" ucap Logan sambil memeluk sang istri dan mencium bahunya.Amanda yang kini sedang berbaring memunggunginya, tak menjawab bujukan Logan. Ia jelas masih merasa kesal sepulang kunjungan mereka dari dokter kandungan sejak mereka pulang sore tadi yang memang menyatakan dirinya telah hamil lima minggu."Apa kau tak merasa senang akan memiliki putri yang begitu cantik dengan perpaduan wajah seperti dirimu dan diriku, Sayang?" rajuk Logan lagi.Mau tak mau Amanda tersenyum geli. "Oh, please, kita bahkan belum tahu jenis kelamin bayi kita apa karena ia masih terlalu kecil.""Ah, kau sudah tersenyum. Itu lebih baik. Maafkan aku, Sayang. Jangan terlalu membenciku, ya?" Kali ini Logan membalikkan tubuh istrinya dan membelai wajahnya."Aku tak kesal karena memiliki bayi kita, tahu. Tapi aku kesal karena kau membohongiku!"ucap Amanda.Aku tahu, aku tahu, aku aka

  • Pura-Pura Amnesia   76. Hamil

    Amanda, Logan, Sammy, dan Patricia kini telah duduk melingkar di sebuah meja yang berada di area taman belakang. Setelah Wade, Alan, dan pengacara Grey pergi, mereka meneruskan pembicaraan di dalam rumah. "Jadi, sekarang kau sudah mengerti mengapa aku melakukan ini, bukan?" ucap Patricia pada Sammy. "Sudah cukup aku berurusan dengan pria itu, Sammy. Aku ingin hidup tenang denganmu tanpa memikirkan apa pun. Karena itulah, aku menyerahkan Royal Triumph padamu setelah kau lulus dengan sekolah bisnismu dan kau mampu mengambil alih semuanya." "Jika masih ada harga diri yang tersisa dari diriku, itu adalah perusahaan kakekmu dan nama belakangmu. Aku tak menginginkan namamu menjadi Langdon karena itu tak akan mengubah apa pun. Henson adalah nama belakangmu sejak kau lahir dan akan seterusnya seperti itu." "Mengertilah, Sammy. Bisakah kali ini kau menghentikan semua dan melepaskan hal yang sia-sia itu? Karena aku sungguh-sungguh tak menginginkan untuk hidup bersama pria itu lagi. Tolong, a

  • Pura-Pura Amnesia   75. Wanita Keren

    "Apa? Menikah? Mereka berdua? Secepat ini?" ucap Logan tak percaya saat Amanda memberitahukan berita mengejutkan tentang rencana pernikahan Wade dan Jessi."Yap. Tiga hari lagi mereka akan mengadakan pernikahan sekaligus resepsi.""Wow, apa Jessi sedang ha ....""Hei!" potong Amanda cepat. "Memangnya kita? Ia tak sedang hamil. Walau ya, Wade memang menginginkan memiliki anak secepatnya. Mungkin karena itu akhirnya mereka mempertimbangkan untuk segera menikah.""Ck, mereka pandai memilih waktu yang sangat 'tepat' di saat-sat seperti ini!" gerutu Logan.Amanda tertawa kecil. "Tak apa. Kita bisa menyelesaikan masalah perusahaan setelah menghadiri pernikahan mereka sejenak. Kediaman Patricia juga tak terlalu jauh dari sana, bukan? Lagi pula, ia sudah seperti keluargaku sendiri. Tak mungkin jika aku tak hadir di pernikahan itu," ucap Amanda."Aku mengerti. Baiklah, kita memang harus tetap hadir di sana."****Tiga hari kemudian ...."Cantik sekali mempelai kita!" ucap Debora, ibu Amanda ke

  • Pura-Pura Amnesia   74. Wanita Jahat

    Logan dan Amanda sama-sama berkutat pada pekerjaannya masing-masing di dalam ruang kerja, dari siang hingga sampai malam menjelang. Mereka begitu fokus karena harus mempersiapkan proposal dan rincian detail yang masing-masing nanti akan mereka gunakan untuk menarik dukungan dari para pemegang saham agar kedudukan Logan menguat untuk dapat menolak keputusan Rupert yang diusulkan secara sepihak tersebut."Logan, seperti yang kita duga, ternyata saham Tuan Baron telah ia jual dengan identitas pembeli yang masih belum diketahui karena tak tercantum dalam informasi," ucap Amanda sambil menyerahkan selembar berkas pada suaminya.Logan membetulkan letak kacamatanya dan meneliti berkas tersebut dengan serius. "Ya, kau benar. Aku akan mencari tahu."Logan kemudian mengeluarkan ponselnya. Ia menekan sebuah nomor dan menanti panggilannya terjawab.Logan berbicara di teleponnya sekitar lima belas menit dengan seseorang yang ia hubungi sebelumnya. Pembicaraan yang serius rupanya berjalan baik. Ia

DMCA.com Protection Status