Home / Rumah Tangga / Pura-Pura Amnesia / 22. Siapa yang Menghancurkannya?

Share

22. Siapa yang Menghancurkannya?

Author: Jasmine
last update Last Updated: 2023-08-16 10:38:57

"Butik sepatu?" ulang Logan saat Amanda mengutarakan maksudnya menginginkan gedung yang ia kirim siang tadi.

Logan kemudian membaca dan mempelajari lagi berkas proposal yang Amanda berikan padanya malam itu saat mereka telah berada di dalam kamar.

"Mengapa kau tiba-tiba menginginkan perusahaan baru? Bukankah kau sudah memiliki butik bunga itu?" tanya Logan.

Amanda membasahi bibirnya karena gugup. Ia jelas tak mungkin mengatakan alasan yang sebenarnya pada Logan. "Aku, hanya ingin membuat usaha yang sepertinya lebih cocok untukku," ucap Amanda.

"Dan butik sepatu ini cocok untukmu?" ucap Logan.

Amanda mengangguk. "Seperti yang kau tahu, selain memiliki pendidikan formal untuk menjadi sekretaris, aku pun memiliki impian lain setelah mendapatkan kelulusan untuk menjadi designer. Jika pendidikan sekretaris adalah kebutuhanku saat itu, maka menjadi designer adalah impianku."

"Sejak saat aku mendapat gelar kelulusanku, aku memiliki setumpuk design yang mungkin bisa kukembangkan jika aku memi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pura-Pura Amnesia   23. Melarikan Diri

    "Apakah kau menganggapku melakukan kecurangan karena aku membuka usaha yang sama dengan milik Mom dan Francesca?" tanya Amanda di dalam mobil saat perjalanan mereka menuju ke butik baru Meredith dan Francesca."Apa kau pernah berbuat curang?" jawab Logan membalikkan pertanyaan.Amanda tak langsung menjawab. Ia diam sejenak sebelum akhirnya berkata, "Bagaimana denganmu?""Aku hanya bisa berkata, aku tak akan pernah memaafkan kecurangan dalam bentuk apa pun. Dan jika aku mampu, aku mungkin akan membalas perlakuan itu dengan menghancurkannya."Kata-kata terakhir yang penuh penekanan membuat Amanda terkesiap. Jantungnya berdetak cepat karena ucapan Logan yang penuh dengan arti. Amanda berpikir, jika Logan mengetahui kecurangannya dengan memanipulasinya untuk menuntaskan misinya dan berpisah dengan pria itu terbongkar, maka sudah pasti ia akan menghancurkan dirinya seperti yang dikatakannya.Benar, apakah itu artinya Logan mengetahui sesuatu tentangnya? Apakah Logan mengetahui motifnya? Ap

    Last Updated : 2023-08-17
  • Pura-Pura Amnesia   24. Menarik dan Bersemangat

    Amanda masih menatap sebuah kartu nama milik pria bercambang yang ditemuinya di pintu belakang tadi dengan penuh syukur. Pria tak dikenal yang telah membantunya menghindari keramaian untuk melarikan diri dan mencarikannya taksi itu sungguh benar-benar telah menolongnya. "Naiklah, ia akan mengantarkanmu ke mana saja. Ia adalah taksi online langgananku," ucapnya ramah setelah ia menelepon dan sebuah mobil datang menghampiri mereka. "Tak usah takut, jika kau ingin berterima kasih atau pria ini membuatmu kesal, hubungi aku saja. Ah, ya, ia bernama Danny." Karena melihat keraguan Amanda saat ia tak segera masuk ke dalam mobil, pria itu kemudian menyerahkan sebuah kartu nama padanya. "Pergilah, sebelum seseorang yang kau tinggalkan di pesta ini mungkin mencarimu," lanjutnya lagi. "Benar. Terima kasih, aku pasti akan membalasmu," ucap Amanda kemudian. Mendengar kemungkinan Logan yang menyadari dirinya menghilang dan akan mencarinya, membuatnya kembali panik. Amanda kemudian terburu-buru

    Last Updated : 2023-08-17
  • Pura-Pura Amnesia   25. Jangan Menyentuhnya!

    Amanda akhirnya menghabiskan waktunya seharian untuk berada di butiknya. Ia memesan kembali barang-barang yang rusak dan berantakan dengan yang baru. Ia bersama dua karyawan lainnya telah hampir selesai membersihkan kekacauan akibat perusakan itu hingga waktu menjelang malam."Sasha, Nico, ayo kita makan malam bersama," ajak Amanda pada keduanya."Aku ingin sekali, tapi maaf Bos, aku sudah ada janji kencan dengan kekasihku," ucap Nico dengan masam."Benarkah? Dan kau kurasa juga ada janji, Sasha?" tanya Amanda.Sebelum Sasha menjawab, Amanda telah tersenyum dan mengangguk. Ia sudah mengerti dengan hanya membaca raut Sasha. "Baiklah, baikla, pergilah kalian. Aku mengerti. Aku hanya tinggal menunggu kedatangan kamera pengawas yang baru saja.""Benarkah tak apa-apa jika kami meninggalkanmu, Amanda?" tanya Sasha."Tak apa, Sasha. Sampaikan salamku pada Kenny kakakmu saat kau pulang nanti. Aku sungguh telah banyak dibantunya untuk persiapan ini."Sasha mengangguk. "Kau juga telah membantuk

    Last Updated : 2023-08-17
  • Pura-Pura Amnesia   26. Perang Dingin

    Amanda telah terbaring di atas ranjangnya sendiri saat ia membuka kedua matanya. Ia mendapati Logan telah duduk di pinggir ranjang dan menatapnya sendu."Jangan bergerak dahulu. Bagaimana perasaanmu? Apa yang kau rasakan?" ucap Logan refleks menahan Amanda yang hendak bangun.Amanda menatap sekeliling kamarnya yang tampak terang yang menandakan bahwa hari telah pagi, atau siang? Ia bahkan tak ingin tahu itu karena saat itu, saat ia menatap Logan ia kembali mengingat kejadian ketika ia tak sadarkan diri semalam."Kau pingsan semalaman. Aku telah memanggil dokter Bern dan syukurlah tak ada yang terlalu serius."Logan tak mampu mengungkapkan bahwa sebab Amanda pingsan karena ia begitu shock dengan hantaman psikis yang membangkitkan lagi traumanya."Pergilah," lirih Amanda lemah sambil memalingkan wajahnya dari Logan seolah ia tak ingin melihatnya.Logan yang begitu tercekat hanya bisa menelan ludahnya karena ia tak mampu membuka mulutnya mau pun membalas sepatah kata pun. Ia bahkan tak t

    Last Updated : 2023-08-18
  • Pura-Pura Amnesia   27. Wanita Memalukan

    Pesta mewah yang tengah berlangsung untuk peringatan ulang tahun MJJ Group di Luxury Hotel di pusat kota itu cukup banyak mendatangkan tamu undangan. Berderet-deret mobil mewah yang terparkir di area yang begitu luas itu menunjukkan betapa besar dan banyaknya kolega yang mereka miliki.Setelah Eddie mengantar kedua tuan dan nyonya-nya di depan hall, ia segera menuju ke area parkir yang tersedia. Dan dengan merengkuh pinggang ramping Amanda, Logan membawa mereka masuk.Jika saja mereka tak sedang perang dingin, mungkin Amanda akan mengagumi hotel mewah yang tengah ia masuki itu dengan hati riang. Seingatnya, hotel sejenis ini hanya pernah sekali dua kali saja ia masuki. Itu pun dulu. Hotel tempat di mana dulu Francesca atau Logan pernah memerintahkannya untuk memesan kamar dengan datang langsung dan memastikan kamar yang terpesan sesuai dengan keinginan, membuatnya mendadak merasa sendu.Dan juga saat di mana ia menghabiskan malam bersama Logan akibat kesalahan semalam mereka di salah

    Last Updated : 2023-08-19
  • Pura-Pura Amnesia   28. Panas Terbakar

    Sudah beberapa kali Amanda diam-diam mengusap air matanya yang meleleh sambil menatap pemandangan luar di jendelanya setelah mereka berada di mobil dalam perjalanan pulang. Bukannya Logan tak tahu, namun ia bersikeras bergeming karena ia sendiri merasa kesal dan frustasi. Lebih tepatnya, cemburu."Haruskah kalian berbincang di sana alih-alih di tempat yang begitu terang hingga Mom bisa menangkap kalian?" ucap Logan akhirnya. "Di mana kau mengenal Wade dan rahasia apa yang ia maksudkan tadi?" cecarnya.Amanda memejamkan kedua matanya untuk membiarkan tetes terakhir air matanya keluar. Ia kemudian mengembuskan napasnya untuk menenangkan diri."Jawab, Amanda! Mengapa kau diam saja?" ucap Logan kemudian kaena tak sabar."Aku mengenalnya di pesta pembukaan butik kemarin," jawab Amanda akhirnya."Benarkah? Lalu kebetulan sekali kalian bertemu lagi di sini malam ini, begitu? Itukah yang ingin kau katakan? Wah! Sungguh kebetulan yang menyenangkan, bukan?" sindir Logan.Amanda menoleh untuk me

    Last Updated : 2023-08-20
  • Pura-Pura Amnesia   29. Memakanmu (21+)

    Erangan-erangan kecil yang lolos dari bibir Amanda membuat Logan semakin bersemangat untuk menjelajahi rongga mulut istrinya dan mengabsen gigi serta bibir Amanda dengan lidahnya sendiri.Ia menghisap dan menggigiti kecil bibir Amanda saat percikan gairahnya membuatnya gemas pada istri mungilnya itu. Logan yang tak hentinya menggesek, membuat Amanda menggeliat dan mendesah.Karena tak ingin sesuatu menghalangi pergerakannya, Logan mulai menyingkap gaun pesta Amanda dan menyisipkan jemarinya di sela kain berenda tipis yang kini telah terasa lembab karena telah terpancing sempurna."Angh, Lo ... Logan." Amanda terkesiap ketika jemari panas Logan mulai menari, memutar, hingga kemudian melesak dan bergerak dengan lembut ke dalam inti surgawinya.Amanda mengerang dan menggoyangkan pinggulnya, tepat saat Logan berhasil meledakkan klimaks kecil yang menjadi pembuka pemanasan mereka.Tak ingin membuang waktu yang berharga karena Amanda-nya telah siap, Logan kemudian melucuti pakaiannya sendir

    Last Updated : 2023-08-21
  • Pura-Pura Amnesia   30. Sikap Masa Bodoh

    Meredith meletakkan cangkir tehnya dengan gaya angkuh sebelum menatap Amanda tajam. "Lalu, apa penjelasanmu tentang semalam?" ucap Meredith dingin pada Amanda.Amanda mengembuskan napasnya perlahan. "Penjelasan apa yang ingin kau dengar, Mom, karena aku sudah menceritakan semuanya pada Logan semalam.""Tak perlu berlindung di balik putraku. Kau semalam telah melakukan hal yang memalukan. Benar begitu, Logan? Kau pun melihat sendiri bagaimana istrimu itu menggoda seorang pria di dalam sebuah pesta sementara suami dan kedua mertuanya ada di dalam pesta yang sama!""Mom, jangan membesar-besarkan. Tak ada yang terjadi. Ia dan Wade hanya saling mengenal saat mereka tak sengaja bertemu pada acara pembukaan butik kalian tempo lalu," jelas Logan."Hah, apakah itu masuk akal? Tak ada pertemuan yang seperti ia sebutkan itu. Kau percaya padanya? Kau percaya bahwa wanita sepertinya akan memiliki teman seorang pria? Ck, aku sudah merasa aneh mengapa ia masih berhubungan dan bekerja sama dengan man

    Last Updated : 2023-08-21

Latest chapter

  • Pura-Pura Amnesia   83. Ekstra (3)

    "Apa maksudnya Anda memintaku untuk menemani perjalanan bisnis Anda? Mengapa?" ucap Bella sambil membetulkan letak kacamatanya dan menatap Liam tak percaya setelah pria di hadapannya itu mengutarakan maksudnya beberapa saat tadi."Ya, kau sudah mendengarnya, bukan? Aku akan ada perjalanan dinas selama seminggu untuk proyek baru perusahaan. Aku ingin kau ikut denganku karena kau adalah asistenku. Apakah ada yang salah?" tanyanya.Bella mengembuskan napasnya dengan sedikit keras. Ia kemudian melepas kacamatanya dan memijat tepat di pangkal tulang hidung, di antara kedua matanya tanda frustasi. "Begini, Tuan Liam, tidakkah Anda tahu benar apa inti dari pertanyaanku?"Dengan menahan kesalnya Bella kemudian meletakkan kacamatanya di atas meja kerjanya dan berdiri menghampiri bosnya itu agar dapat sejajar dengannya."Baru sebulan ini Anda menempatakanku di dalam ruangan yang sama dengan Anda dan mengajariku banyak hal untuk menjadi asisten pribadi yang profesional sesuai yang Anda mau. Tapi

  • Pura-Pura Amnesia   82. Ekstra (2)

    "Apa yang sebenarnya telah kau lakukan hingga kau dapat mengambil posisi Iris?" tanya seorang pria berkacamata pada Isabella saat ia menghadap pada sekretaris Liam, pria yang bernama Peter itu.Seperti yang pernah ia dengar, Peter yang merupakan sekretaris sekaligus sahabat bos mereka itu tak terlalu ramah pada karyawan wanita. Dan sekarang memang terbukti karena pria itu terlihat sangat tegas. Pria bernama Peter yang lebih mengedepankan rasionalitas dan pekerjaan itu, terkenal sangat detail dan perfeksionis."Karena kurasa Iris melakukan kesalahan yang membuat Tuan Liam tak suka, kurasa," ucap Bella apa adanya.Peter menggeleng kecil dan mengembuskan napasnya."Dengar Nona Isabella, kulihat kau tak memiliki pengalaman sebagai seorang sekretaris mau pun asisten atau semacamnya. Entah kesalahan apa yang telah Iris perbuat hingga Liam menurunkannya. Tapi, karena kau adalah penggantinya, maka aku akan memperingatkanmu di awal sebelum terlambat. Jangan pernah mencoba mengacaukan pekerjaan

  • Pura-Pura Amnesia   80. Ekstra (1)

    "Memang sungguh kasihan. Padahal ia masih muda. Jika aku menjadi dirinya, aku tak akan menyia-nyiakan begitu saja tubuh dan wajahku itu. Sungguh sayang sekali, bukan? Terlalu mencintai seseorang memang akan berakhir tragis saat tak bisa mendapatkannya." Walau tak berbicara dengan suara lantang, namun percakapan antara seorang wanita berkemeja biru pada lawan bicaranya, wanita berambut pendek berkemeja putih itu nyatanya terdengar juga di telinga seorang gadis yang sedang duduk di balik tembok penyangga di atas atap pada siang itu. "Bagus, aku malah mendengar gosip murahan di sini," gumam gadis itu sambil membuka kotak bekal makan siangnya. "Kupikir ini adalah tempat yang tenang." Gadis berkacamata itu memutuskan untuk tak menghiraukan obrolan dua karyawan lainnya yang ada di balik tembok. Ia dengan tenang kemudian mulai menyantap makanannya. "Ya, benar, bukan? Sungguh sangat disayangkan. Bos kita memiliki tubuh yang sangat bagus. Jika aku adalah wanita yang dicintainya, aku pasti a

  • Pura-Pura Amnesia   79. Selamanya (Selesai)

    Dua tahun kemudian ... "Selamat pada kalian, Tuan-Tuan, bayi kalian telah lahir dengan selamat dan sehat," ucap seorang perawat yang terlihat di dalam televisi layar lebar. Lalu, sorotan beralih pada dua orang pria gagah yang tengah berpelukan dengan haru setelah mendengar berita tersebut. "Lihat wajahmu," ucap Logan terkikik geli sambil menekan tombol berhenti pada televisi layar lebar miliknya yang ada di ruang santai itu. "Jangan mengejekku. Kau sendiri terlihat lucu dengan wajah itu. Tubuh besarmu pun rupanya tak mampu untuk tak bereaksi saat mereka memberi tahu kelahiran putrimu, kan?" balas Wade yang duduk di sebelahnya sambil mencomot keripik yang ada di hadapannya sambil tertawa kecil. Logan dan Wade kini sedang duduk sambil memangku putra dan putri mereka masing-masing. Ya, Jessi dan Amanda sama-sama telah melahirkan bayi mereka dalam waktu yang bersamaan dua tahun lalu. Dan kini, mereka sedang merayakan ulang tahun kedua bayi yang lahir bersamaan itu dengan santai di ked

  • Pura-Pura Amnesia   78. Perbincangan

    Keesokan harinya ....Rupert yang memiliki wajah yang terlihat kusut, pagi itu datang ke kediaman Logan. Ia bersama putra dan menantunya kini telah duduk saling berhadapan. Amanda dan Logan sendiri pun sudah dapat mengerti apa yang sedang dirasakan pria itu hanya dengan melihat raut wajahnya yang muram."Jadi, kau memang mendatangi Patricia, benar? Karena itu Sammy menolak semuanya."Logan mengembuskan napasnya dan mengangguk. "Ya, Dad, aku memang mendatanginya.""Lalu mengapa ia memberikan sahamnya dengan namamu?" gumamnya frustasi."Itu karena ia tak ingin Sammy mengambil alih perusahaan Langdon. Bukankah kau juga tahu akan hal itu?" jawab Logan tenang."Tapi mengapa? Bukankah itu juga hal yang bagus untuk putranya?!" ucap Rupert seolah tak mengerti.Ucapan Rupert membuat Logan memicingkan matanya dan menatap Rupert tak suka. "Putranya? Kau kira kau hanya memiliki satu orang putra saja? Apakah kau sadar dengan apa yang telah kau lakukan, Dad?" geramnya."Aku telah bersalah pada Patr

  • Pura-Pura Amnesia   77. Hal Aneh

    Ayolah, Sayang. Sampai kapan kau akan memasang wajah sebal padaku seperti ini? Bisakah kita tidur dengan damai tanpa kekesalan malam ini?" ucap Logan sambil memeluk sang istri dan mencium bahunya.Amanda yang kini sedang berbaring memunggunginya, tak menjawab bujukan Logan. Ia jelas masih merasa kesal sepulang kunjungan mereka dari dokter kandungan sejak mereka pulang sore tadi yang memang menyatakan dirinya telah hamil lima minggu."Apa kau tak merasa senang akan memiliki putri yang begitu cantik dengan perpaduan wajah seperti dirimu dan diriku, Sayang?" rajuk Logan lagi.Mau tak mau Amanda tersenyum geli. "Oh, please, kita bahkan belum tahu jenis kelamin bayi kita apa karena ia masih terlalu kecil.""Ah, kau sudah tersenyum. Itu lebih baik. Maafkan aku, Sayang. Jangan terlalu membenciku, ya?" Kali ini Logan membalikkan tubuh istrinya dan membelai wajahnya."Aku tak kesal karena memiliki bayi kita, tahu. Tapi aku kesal karena kau membohongiku!"ucap Amanda.Aku tahu, aku tahu, aku aka

  • Pura-Pura Amnesia   76. Hamil

    Amanda, Logan, Sammy, dan Patricia kini telah duduk melingkar di sebuah meja yang berada di area taman belakang. Setelah Wade, Alan, dan pengacara Grey pergi, mereka meneruskan pembicaraan di dalam rumah. "Jadi, sekarang kau sudah mengerti mengapa aku melakukan ini, bukan?" ucap Patricia pada Sammy. "Sudah cukup aku berurusan dengan pria itu, Sammy. Aku ingin hidup tenang denganmu tanpa memikirkan apa pun. Karena itulah, aku menyerahkan Royal Triumph padamu setelah kau lulus dengan sekolah bisnismu dan kau mampu mengambil alih semuanya." "Jika masih ada harga diri yang tersisa dari diriku, itu adalah perusahaan kakekmu dan nama belakangmu. Aku tak menginginkan namamu menjadi Langdon karena itu tak akan mengubah apa pun. Henson adalah nama belakangmu sejak kau lahir dan akan seterusnya seperti itu." "Mengertilah, Sammy. Bisakah kali ini kau menghentikan semua dan melepaskan hal yang sia-sia itu? Karena aku sungguh-sungguh tak menginginkan untuk hidup bersama pria itu lagi. Tolong, a

  • Pura-Pura Amnesia   75. Wanita Keren

    "Apa? Menikah? Mereka berdua? Secepat ini?" ucap Logan tak percaya saat Amanda memberitahukan berita mengejutkan tentang rencana pernikahan Wade dan Jessi."Yap. Tiga hari lagi mereka akan mengadakan pernikahan sekaligus resepsi.""Wow, apa Jessi sedang ha ....""Hei!" potong Amanda cepat. "Memangnya kita? Ia tak sedang hamil. Walau ya, Wade memang menginginkan memiliki anak secepatnya. Mungkin karena itu akhirnya mereka mempertimbangkan untuk segera menikah.""Ck, mereka pandai memilih waktu yang sangat 'tepat' di saat-sat seperti ini!" gerutu Logan.Amanda tertawa kecil. "Tak apa. Kita bisa menyelesaikan masalah perusahaan setelah menghadiri pernikahan mereka sejenak. Kediaman Patricia juga tak terlalu jauh dari sana, bukan? Lagi pula, ia sudah seperti keluargaku sendiri. Tak mungkin jika aku tak hadir di pernikahan itu," ucap Amanda."Aku mengerti. Baiklah, kita memang harus tetap hadir di sana."****Tiga hari kemudian ...."Cantik sekali mempelai kita!" ucap Debora, ibu Amanda ke

  • Pura-Pura Amnesia   74. Wanita Jahat

    Logan dan Amanda sama-sama berkutat pada pekerjaannya masing-masing di dalam ruang kerja, dari siang hingga sampai malam menjelang. Mereka begitu fokus karena harus mempersiapkan proposal dan rincian detail yang masing-masing nanti akan mereka gunakan untuk menarik dukungan dari para pemegang saham agar kedudukan Logan menguat untuk dapat menolak keputusan Rupert yang diusulkan secara sepihak tersebut."Logan, seperti yang kita duga, ternyata saham Tuan Baron telah ia jual dengan identitas pembeli yang masih belum diketahui karena tak tercantum dalam informasi," ucap Amanda sambil menyerahkan selembar berkas pada suaminya.Logan membetulkan letak kacamatanya dan meneliti berkas tersebut dengan serius. "Ya, kau benar. Aku akan mencari tahu."Logan kemudian mengeluarkan ponselnya. Ia menekan sebuah nomor dan menanti panggilannya terjawab.Logan berbicara di teleponnya sekitar lima belas menit dengan seseorang yang ia hubungi sebelumnya. Pembicaraan yang serius rupanya berjalan baik. Ia

DMCA.com Protection Status