Share

Bab 20.a

Pov Alina.

"Awak mesti ingat, Alina. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Bersama kesulitan ada kemudahan." Umma menyiram tanaman bunga. Aku menemaninya sambil mendorong Zikri di atas roda.

"Hidup awak tak akan selamanya sempit. Kan da waktunya lapang nanti," sambung Umma lagi.

Aku membetulkan botol susu sambil terus menyimak. Panjang lebar Umma memberikan kata-kata motivasi. Aku hanya diam karena segan.

Sekarang apa yang Umma bilang sudah terbukti. Ujian berganti kebahagiaan. Langit hitam berubah cerah. Aku tak henti-hentinya mengucap syukur atas semua ini.

Kubawa Bang Rasya keliling rumah. Menunjukkan hasil bangunan dari kamar sampai dapur.

"Ini awak yang beli, Dik?" Pria yang memakai kaus warna biru ini menatap lemari. Kausnya ketat sampai menampakkan otot-otot dadanya yang berisi.

"Iya, Bang. Tak jelek kan?" Meski miskin, aku sudah belajar bagaimana cara Umma menata rumah. Jadi sedikitnya sudah tahu bagaimana standar Bang Rasya.

"Nanti uangnya Abang ganti." Dia te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status