Share

Cuma Sebentar

Ada yang mengatakan bahwa, permintaan maaf akan selalu mudah diucapkan oleh mereka yang memiliki rasa cinta yang lebih besar. Dinda menyadari itu, perasaannya terhadap Fahri semakin hari semakin tumbuh besar. Rasa takut kehilangannya pun sama.

"Nda lagi PMS?" tanya Fahri tiba-tiba.

Dinda melonggarkan pelukannya, menggeleng dengan kening berkerut. "Nggak. Kenapa memangnya?"

"Abisan uring-uringan nggak jelas gitu."

"Uda yang mulai." Dinda memberengut sembari menghenyakkan bokongnya di samping Fahri. Rasanya sudah lama sekali mereka tak duduk berdampingan seperti ini. Biasanya walaupun sering bertengkar, pada akhir hari mereka akan tetap tidur seranjang dan saling memeluk. Namun, semenjak Dinda berada di tempat pelatihan, komunikasi mereka pun terbatas. Dinda begitu sibuk dengan segala pengayaan materi dan tugas yang diberikan selama pelatihan.

"Lapar nggak, Nda?" Fahri memilih untuk. menghentikan perdebatan yang ia tau tak akan pernah berkesudahan.

Dinda mengangguk cepat. "Nda sengaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Bagus ini cerita nya...watak tokoh nya unik2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status