Beranda / Fantasi / Prince Love Maze / Bintang, ada di sini

Share

Bintang, ada di sini

Penulis: lathery_sphere
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-11 18:31:25

Tingkah laku Osha semakin menonjol di benak Querry. Dia tidak mengetahui tentang apa yang menimpa kepada Osha, sampai-sampai pertanyaan terkait kehidupan baru tidak keluar lagi. Alias pertanyaan dunia pernikahan, jangan sampai.

Tidur adalah yang paling tepat, ia tidak bisa berbuat apa-apa meskipun ada beberapa pekerjaan yang harus diurus oleh seorang putri istana. Namun, sepertinya dia malas. Bukan begitu, tetapi lebih cenderung sakit dan masih tahap pemulihan.

Tangannya terus-terusan mencengkeram erat ke perutnya. Pasti tepat di peluru menyelusup ke perutnya.

Masih belum diangkat?

Mana ada yang tahu, Querry lebih memilih diam dan terus merahasiakan semuanya. Dia juga berpikiran kalau Osha sedang berpura-pura baik agar kesalahan bisa tertutupi. Sayangnya, itu tidaklah mungkin. Querry cukup cerdik dan tidak pernah lupa dengan sesuatu hal apapun.

****

Dia membuka mata dan menggerakkan tangannya yang sedang dielus oleh seseorang.

Siapa ini?

Querry menatap sendu sosok lelaki yang terlihat seperti Bintang dari belakang. Ingin ia tebak bahwa itu Bintang, tetapi takut salah.

Sebuah keyakinan keluar dari hasil pemikiran Querry. Mana mungkin Bintang bisa peduli dengan dirinya sampai-sampai masuk ke kamar. Lagipula pelukan tadi pagi menjelang siang saja tidak diberi respon.

Lalu, ini siapa!

Tak lama kemudian, mulutnya memberanikan diri untuk mempertanyakan sesuatu. Terutama siapa yang memegang tangannya ini.

Ataukah Osha? Tidak mungkin! Tetapi bisa diperkirakan.

"Bintang? Ini Bintang, bukan?'

"Querry, iya ini aku. Aku menunggumu sampai siuman, ada sesuatu yang ingin aku perbincangkan denganmu. Tolong, hasil keputusan nanti kita benar-benar mengerjakannya," sahut lirih lelaki itu, dan benar-benar Bintang.

Bintang membalikkan badannya, melihat sosok perempuan yang tengah menangis. Merasa ikut sedih, dirinya menahan rasa itu supaya tidak dicurigai.

Apa ini benar!

Jantung Querry sudah berlarian dari tadi. Dia tengah merasakan bagaimana rasanya diberi rasa kasih sayang dari seseorang yang pernah menolak ajakannya.

Bintang benar-benar berubah! Atau inikah pura-pura dalam bertingkah laku?

Akhirnya dia juga memberanikan diri untuk mengelus lembut pipi Querry.

"Aku minta satu permintaan, boleh?" tanya Bintang dengan mengerutkan kening.

"Boleh, kamu minta apapun. Semua akan aku turuti," jawab ringan Querry.

"Janji?" Bintang meyakinkan.

"Ini permintaan terakhir dari pertemuan kita berdua. Aku hanya memintamu untuk menjalankan tugas sebagai seorang anak raja, apakah kamu siap? Dan jangan temui aku lagi, aku akan pergi. Oleh karena itu, kamu harus siap menerima kenyataan. Osha, dia baik. Kamu hanya membutuhkan waktu agar bisa mengerti apa maksudnya. Suatu saat nanti, kamu akan mengetahui siapa Osha dan siapa diriku sebenarnya," Bintang melanjutkan penjelasannya.

Sudah dijelaskan panjang kali lebar, namun hasilnya tetap nihil di benaknya Querry. Pikirannya hanya bertumpu ke kalimat, "Suatu saat nanti, kamu akan mengetahui siapa Osha dan siapa dirinya Bintang sebenarnya"

Memang siapa mereka!

Setahu Querry, ketika ia masih kecil sekitar berumur 10 tahun. Dirinya sering mendapat nasihat dari sosok Osha. Oleh karena itu, ayahandanya dan juga kakaknya rela apabila berdekatan dengan Osha.

Querry tidak bisa berkata apa-apa lagi, buat apa membuka mulut. Kalau aslinya akan jadi berantakan.

"Siap? Aku pergi, ada yang perlu ditanyakan?"

"Lantas, kalian berdua ada hubungan? Kamu sebenarnya siapa, Bintang!"

Tangisan Querry pecah dan membuyarkan harapan Bintang untuk menjauh. Mana bisa Bintang menjauh dan pergi? Kalau gadis ini tak henti-hentinya membuat pikiran menjadi gelisah apabila terpisah dengan adanya jarak.

Querry kembali memeluk erat tubuh Bintang. Sangat erat, sangat berharap. Andai bisa menggerakkan hati seseorang untuk mengikuti semua kemauan, pasti ia melakukannya.

"Balas ini, aku ikhlas. Balas yang menjadikan aku ikhlas, Bintang," lirih Querry.

Apa yang dia maksudkan adalah sebuah pelukan dari Bintang? Atau hadiah?

__(bersambung)__

Bab terkait

  • Prince Love Maze   Semua Merupakan Keikhlasan

    Bintang menggeleng tidak menyangka, dia begitu bingung dan berujung takut kurang sopan. Namun ini adalah perintah. Jangan ditanya lagi, dia sebenarnya ingin membalas dengan dekapan yang menciptakan kehangatan tak abadi."Bintang!""Iya, Putri?""Aku akan ikhlas, maka berikan rasa ikhlas kepadaku,"Querry tidak tahan lagi, kenapa dunia menjadi tempat sandiwara baginya?Bau keringat? Bau ini pasti akan menempel ke badannya. Keringat khas yang sama sekali belum berakhir dari hari-hari kemarin. Sedih, namun dia sangat bangga. Sosok yang sedang ia dekap memang tak salah.Tangannya tiba-tiba bergerak, Querry berharap gerakan ini tidak kontra. Tolong jangan kontra! Tangisannya masih meluap-luap, mengerubunginya dan sangat disayangkan.Sudah berapa liter itu, Querry?Sama sekali tidak ada apa-apa, aneh! Tangan kekar itu justru sedikit mendorong tubuh Querry supaya melepas! Terlepas!"Aku pergi, aku akan membuatmu ikhlas,"Ucapan Bintang tidak hanya dari lisan d

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Prince Love Maze   Osha Bagaikan Senjata

    "Kamu berkhianat, Bintang," batin Querry.Tingkah laku Querry sudah bisa dibilang gila. Sekarang dia sedang mondar-mandir melihat ke jendela. Sangat-sangat panik, hatinya tersakiti.Dia langsung berlari menuju kamar mandi, dan membersihkan diri.Di atas ranjang empuk itu, masih terbaring. Pakaiannya memanglah pakaian Bintang. Namun bentuk rupanya saja yang Osha.Ini semua benar.Dan terdapat juga yang salah.Yang benar itu adalah Bintang. Sosok lelaki mandraguna yang pasti mempunyai kesaktian pengubah bentuk rupa. Dirinya menyamar menjadi Osha. Supaya Querry bisa menjauh.Ini tidak salah bukan?Dan yang salah hanyalah cara dia berpikir. Jika diketahui betul, Bintang terlalu kejam sampai-sampai membohongi tuan Putri."Katanya janji? Kau terlalu licik, Bintang," suara itu terdengar ketika air diguyur ke badannya, Querry."Maafkan aku, aku terpaksa. Semoga Kau baik-baik saja," cetus Bintang, dilanjut menghilangkan diri.Masalah kecil ini akhirnya selesai. Bagi Querry adalah masalah yang s

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-17
  • Prince Love Maze   Memanfaatkan Morgan

    "Menikah saja aku tidak sudi, Bibi bilang kebutuhan batin?" Querry bertanya sambil mengangkat satu alisnya."Ini juga perintah dari Ratu Rei, dia juga mendukung, Non," cetus Bibi Kesy.Querry menutup rapat kedua telinganya, siapa bilang Ratu Rei adalah ibunya. Bagi Querry, Ratu Rei adalah ibu tiri kedua yang dibilang licik.Membahas kematian hanya menghadirkan kesedihan. Jadi, singkat cerita, ibu kandung Querry telah tiada dibunuh musuh kerajaan waktu itu.Akhirnya Querry menghembuskan napas pasrah, dia mengusap wajahnya yang menjadi tempat mengalirnya air mata. Mencoba menenangkan hati."Bibi bunuh aku, sejatinya dunia adalah hidup dan mati. Aku memilih mati. Jadi bunuh aku sekarang!" sontak Querry dengan penuh keyakinan."Querry! Cepat kamu pergi ke balai sekarang juga. Ibu bilang, cepat terima pernikahan ini!" suara yang berasal dari pintu masuk kamar ini.Itu adalah Ratu Rei bersama tim perias pengantin.Querry bangun dari duduknya, dia melangkah ingin ke kamar mandi."Tunggu, Non

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-01
  • Prince Love Maze   Tidak Semudah Membodohi Osha

    "Aku mencintaimu, Morgan," lirih Querry tepat pada waktunya Osha terbelalak melihatnya.Ketika seseorang itu berada di posisi Morgan, kemungkinan akan larut ke dalam dekapan itu. Berbeda dengan Morgan yang terus ingin melepas dekapan itu, namun tidak bisa juga."Morgan, bisa tenang?""Aku hanya ingin terbebas dari Osha. Mohon, kamu jangan kontra,"Harapan Querry kepada Morgan cukup aneh apabila diukur dengan akal sehat. Sayangnya Querry hanya berpura-pura, mana ada dia seenaknya saja mencium bibir orang.Osha berlari menuju mereka berdua, dia sangat murka dan tidak terima dengan semua itu. Tangannya menggunakan ajian untuk melempar keduanya ke tembok.BRAK!"Aduh, sakit banget kena kekuatan Osha. Aduh!" desah Querry setelah terhantam ke tembok."Kamu kira, saya bodoh? Cepat bawa Morgan ke penjara dan aku sendiri akan berurusan dengan Rexa!" ucap Osha dengan lantangnya.Cukup dibilang kesialan telah mendatangi Querry. Apa kira-kira yang akan terjadi apabila dirinya sekarang satu kamar

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-02
  • Prince Love Maze   Tebasan Pedang Osha

    Pintu penjara terbuka kasar. Osha mengayunkan pedangnya dan hampir saja mengenai Morgan.Untungnya Morgan sempat menghindar, akhirnya dia tidak terkena tebasan pedang.Morgan tidak tahu persis apa yang dikira-kira Osha saat ini. Bukankah kejadian tadi adalah salah Querry karena memeluknya sekaligus mengecup bibirnya?Dia ingin sekali meluruskan pemikiran Osha sebelum nanti dirinya yang kena akibatnya. Sungguh ini bagai disayat petir di atas bukit. Sakit dan kecewa.Teman bermain yang baik, ternyata berubah sikap. Morgan sangat kecewa dengan Querry."Asal Kau tahu Osha! Aku dengan Querry hanyalah teman waktu kecil. Kejadian tadi ... jangan dipikirkan! Kau salah paham!" sontak Morgan memberi penjelasan, meski sudah tahu akan gagal."Aku tidak peduli! Dia calon istriku, pagi ini. Dan nanti malam ada pelantikan Raja yang baru dan itu aku!" tegas Osha dengan penuh ekspresi sangar."Aku juga tidak peduli, Osha. Dia yang melakukannya,""Aku tidak peduli, Kau harus mati,"Tidak menunggu lama,

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-02
  • Prince Love Maze   Sosok Misterius

    Mereka berdua berhasil keluar. Morgan memegang kedua lengan sosok misterius dengan penuh hati-hati.Dan berakhir masuk ke rumah salah satu pembantu istana, kebetulan sang pemilik rumah membolehkannya."Kau tidak apa-apa?" tanya Morgan cemas."Aduh, kita harus pergi menjauh dari wilayah ini. Sekarang juga!" cetus sosok yang belum diketahui Morgan."Iya, tapi aku tidak mau ada pelarian. Nanti kerja aku apa?" ucap Morgan, dirinya masih memperdulikan jabatan."Gampang, kita pergi dari sini," ucap sosok itu dan berdiri."Tunggu, Kau belum pulih. Darahmu masih deras, biar aku obati," ucap Morgan melarang sosok itu pergi."Tidak, lebih baik diobati setelah pergi,""Kalau itu maumu, baiklah. Ngomong-ngomong Kau ini siapa? Kenapa menolongku?" tanya Morgan menatap ke lubang topeng tersebut, terlihat dua mata hitam pekat."Aku balas budi kepadamu. Cepatlah kita harus pergi," ujar sosok tersebut dan berlari melihat keadaan dari jendela."Ke mana? Aku bingung,""Ke rumahmu atau siapa. Intinya jauh

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-03
  • Prince Love Maze   Harapan Morgan

    Harapan Morgan adalah ingin cepat-cepat menyembuhkan Querry. Masa sekarang jadi kacau balau cuma gegara kehadiran sang nenek."Nenek bisa buat ramuan, iya?" tanya Morgan menatap tajam."Ramuan apa?" neneknya Morgan linglung.Morgan mengendus kesal, dia duduk di samping Querry. Tangannya membelai rambut Querry dengan harapan itulah sentuhan yang membuat jiwa kembali sehat.Jangan berharap aneh-aneh.Mana bisa cuma dibelai terus siuman, itu adanya hanya di film-film keajaiban atau horor."Nenek ke belakang dulu, misal pengin dibuatkan ramuan. Kamu harus menikahinya dulu, Gan," celetuk nenek.Morgan melempar pandangan sinis dan berapi-api ke arah neneknya. Kesal sangat kejam. Menikah tidak semudah membalikkan selendang.Tak lama kemudian, Morgan bisa merasakan tangannya diraih Querry dan dipegang kuat-kuat.Morgan juga melihat Querry menangis dengan mengigau. Rasanya pengin dibelah dua hatinya ini."Bintang, jangan pergi. Aku butuh Kamu," lirih Querry."Siapa, Bintang? Maksud Querry itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-03
  • Prince Love Maze   Bahkan Morgan Itu Baik

    "Tidak perlu, aku yang seharusnya merawat Kamu. Ini hanya keringat, bau dan asin. Kamu tidak berhak," ucap Morgan menatap kepada Querry.Anehnya, tatapan Morgan begitu tulus. Apalagi dengan posisi tangannya, tangan kiri memegang pinggang dan tangan kanan memegang kepala Querry dari belakang.Ini bahaya, Morgan dicap sebagai tersangka dalam kasus perebutan cintanya Querry dengan nomor urut tiga.Bercanda, ya."Bau, asin. Kita semua sama. Maaf apabila aku salah. Bintang memang sosok yang aku cintai dan dia adalah separuh napasku," ujar dengan jelas Querry."Seandainya ada seseorang yang menanti dirimu selain Bintang. Kamu akan menerimanya?" Morgan bertanya dengan hati-hati.Querry hanya melirik Morgan, dia langsung melepas tangannya. Hatinya tiba-tiba panas.Berapapun lamanya pelukan tadi bertahan, Querry sama sekali tidak merasa nyaman. Lebih baiknya menjauh karena itu yang membuat nyaman.Napas Querry begitu sesak, sangat ingin bersama Bintang. Dia merindukan sosok Bintang. Sangat rin

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-04

Bab terbaru

  • Prince Love Maze   Bertemu Teman Baru

    Querry yang celingak-celinguk ke arah pepohonan di mana tadi Morgan menghilang.Tiba-tiba bahu Querry ditepuk tidak terlalu keras oleh perempuan itu. Querry menampilkan senyuman dan mengangguk ramah."Apakah Kau ini ... Putri Rexa?" lontar perempuan itu setengah kaget."Putri Rexa!" seru perempuan itu dan langsung memeluk erat tubuh Querry.Di posisi itu, Querry merasa sangat-sangat senang bagai keliling dunia sampai ke kutub bertemu beruang putih. Sedikit seram juga bertemu beruang.Pokoknya Querry senang, baru kali ini dipeluk oleh sosok perempuan selain ibundanya.Pelukan hangat yang diselimuti sinar panas dari sang surya. Diiringi pula angin semilir dari arah belakang. Rambut yang terurai panjang milik perempuan itu menyeruak ke wajah manis Querry.Bukan menyeruak, lebih dikenal menepis lembut."Iya, Kamu ini ... adik sepupu Morgan ya?" tanya Querry."Kurang tepat, Putri," jawab perempuan yang belum diketahui namanya."Ini adik aku, paling suka cabai. Dia pacarnya cabai!" celetuk

  • Prince Love Maze   Bersama Morgan, Querry Berubah

    Wajah Querry benar-benar kesal, dia sengaja mencubit pipi kiri Morgan demi dihargai.AAA!Morgan hanya meringis, pura-pura kesakitan. Yang paling lucu, pipinya sekarang dipenuhi bekas hitamnya arang. Querry langsung tertawa."Wajahmu ganteng banget, Gan," cetus Querry cengar-cengir."Haha, tumben. Kamu juga cantik banget, kalah sama gulali," ucap Morgan sekedar senyum."Aku kalah sama gulali?" tanya Querry sedikit serius."Iya, karena aku belum merasakan," jawab Morgan cuek."Huh! Emang aku tidak tahu," lirih Querry.Di balik wajah Morgan yang cuek, dia juga romantis. Karena mau memasak untuk Querry. Terlebih lagi masaknya dihadiri hati.Aroma sup sayur tercium oleh indra penciuman Querry. Ia yang tengah duduk di bawah pohon langsung menuju ke sumber aroma.Matanya berbinar-binar melihat sup yang sepertinya enak."Kalau boleh ya. Aku mau lamar Kau dengan harta sup sayur dan jiwa ragaku," ucap Morgan menyodorkan sendok berisi sup."Temanku, ragaku. Sup sayur itu tidak ada manfaatnya,"

  • Prince Love Maze   Ujaran dari Kakek

    "Seharusnya aku jadi prajurit," celetuk Querry."Buat apa?""Ya ... karena aku jadi Putri malahan minim pengetahuan,"Morgan auto cengengesan, dia menatap Querry dengan penuh gembira. Bagaimana tidak, dengan keberadaan Querry membuatnya tenang, damai khalayak es batu terus mencair tiba-tiba.Saking gembiranya Morgan, dia hampir jatuh menubruk Querry. Untungnya hampir dan tidak sengaja. Kalaupun terjadi nantinya juga berakhir enak.Bercanda."Kau tahu Osha?""Yah," jawab Querry malas."Dia tampan melebihi—""Melebihi Bintang? Kamu salah, Morgan,"Morgan langsung menatap malas kepada Querry, barusan mau memberi penjelasan. Kenapa tiba-tiba dipotong terus dilanjutkan dengan nyosor.Querry tidak pernah peduli, perempuan harus menang. Kalau kalah harus menentang.Itu moto asli dari Querry.Querry cepat-cepat memeluk Morgan dari belakang, dia ingin bermain. Sesekali seharusnya bermain, seorang Putri perlu kegembiraan."Lepas, Querry ... Kau ingin minta maaf? Aku tolak," ucap Morgan yang ter

  • Prince Love Maze   Cuma Teman

    "Jangan jadi bawahan, Querry," celetuk Morgan."Maksudnya?""Iya, Kau harus menjadi pemimpin. Nadimu tetap mengalir darah keturunan bangsawan," ujar Morgan.Apa yang dibilang Morgan sangatlah benar. Querry harus menyadari hal itu semua. Namanya kerajaan juga harus dipimpin keturunan Raja, itu benar. Namun Querry juga tidak bisa memaksa penduduk untuk memberi dukungan. Menjadi Putri Mahkota pasti butuh dukungan para rakyat.Berita terkait kenaikan tahta kerajaan, Querry tahu tentang berita tersebut. Sosok prajurit yang ia takuti, nanti malam sudah bisa dipanggil Raja. Mau tidak mau harus terima.Pada aslinya menaikan tahta kerajaan harus dihadiri Raja sebelumnya. Sayangnya Raja sebelum ini atau ayahanda Querry telah tiadaApa kenaikan tahta malam ini akan sah?Tidak ada yang tahu kecuali Raja sebelumnya. Sesuai dengan Kitab Xuerayl yang berisi tentang semua aturan dan hukum istana."Nanti malam kenaikan tahta," Querry bersuara memecah kesunyian.Morgan menoleh, benaknya dipenuhi pertan

  • Prince Love Maze   Bahkan Morgan Itu Baik

    "Tidak perlu, aku yang seharusnya merawat Kamu. Ini hanya keringat, bau dan asin. Kamu tidak berhak," ucap Morgan menatap kepada Querry.Anehnya, tatapan Morgan begitu tulus. Apalagi dengan posisi tangannya, tangan kiri memegang pinggang dan tangan kanan memegang kepala Querry dari belakang.Ini bahaya, Morgan dicap sebagai tersangka dalam kasus perebutan cintanya Querry dengan nomor urut tiga.Bercanda, ya."Bau, asin. Kita semua sama. Maaf apabila aku salah. Bintang memang sosok yang aku cintai dan dia adalah separuh napasku," ujar dengan jelas Querry."Seandainya ada seseorang yang menanti dirimu selain Bintang. Kamu akan menerimanya?" Morgan bertanya dengan hati-hati.Querry hanya melirik Morgan, dia langsung melepas tangannya. Hatinya tiba-tiba panas.Berapapun lamanya pelukan tadi bertahan, Querry sama sekali tidak merasa nyaman. Lebih baiknya menjauh karena itu yang membuat nyaman.Napas Querry begitu sesak, sangat ingin bersama Bintang. Dia merindukan sosok Bintang. Sangat rin

  • Prince Love Maze   Harapan Morgan

    Harapan Morgan adalah ingin cepat-cepat menyembuhkan Querry. Masa sekarang jadi kacau balau cuma gegara kehadiran sang nenek."Nenek bisa buat ramuan, iya?" tanya Morgan menatap tajam."Ramuan apa?" neneknya Morgan linglung.Morgan mengendus kesal, dia duduk di samping Querry. Tangannya membelai rambut Querry dengan harapan itulah sentuhan yang membuat jiwa kembali sehat.Jangan berharap aneh-aneh.Mana bisa cuma dibelai terus siuman, itu adanya hanya di film-film keajaiban atau horor."Nenek ke belakang dulu, misal pengin dibuatkan ramuan. Kamu harus menikahinya dulu, Gan," celetuk nenek.Morgan melempar pandangan sinis dan berapi-api ke arah neneknya. Kesal sangat kejam. Menikah tidak semudah membalikkan selendang.Tak lama kemudian, Morgan bisa merasakan tangannya diraih Querry dan dipegang kuat-kuat.Morgan juga melihat Querry menangis dengan mengigau. Rasanya pengin dibelah dua hatinya ini."Bintang, jangan pergi. Aku butuh Kamu," lirih Querry."Siapa, Bintang? Maksud Querry itu

  • Prince Love Maze   Sosok Misterius

    Mereka berdua berhasil keluar. Morgan memegang kedua lengan sosok misterius dengan penuh hati-hati.Dan berakhir masuk ke rumah salah satu pembantu istana, kebetulan sang pemilik rumah membolehkannya."Kau tidak apa-apa?" tanya Morgan cemas."Aduh, kita harus pergi menjauh dari wilayah ini. Sekarang juga!" cetus sosok yang belum diketahui Morgan."Iya, tapi aku tidak mau ada pelarian. Nanti kerja aku apa?" ucap Morgan, dirinya masih memperdulikan jabatan."Gampang, kita pergi dari sini," ucap sosok itu dan berdiri."Tunggu, Kau belum pulih. Darahmu masih deras, biar aku obati," ucap Morgan melarang sosok itu pergi."Tidak, lebih baik diobati setelah pergi,""Kalau itu maumu, baiklah. Ngomong-ngomong Kau ini siapa? Kenapa menolongku?" tanya Morgan menatap ke lubang topeng tersebut, terlihat dua mata hitam pekat."Aku balas budi kepadamu. Cepatlah kita harus pergi," ujar sosok tersebut dan berlari melihat keadaan dari jendela."Ke mana? Aku bingung,""Ke rumahmu atau siapa. Intinya jauh

  • Prince Love Maze   Tebasan Pedang Osha

    Pintu penjara terbuka kasar. Osha mengayunkan pedangnya dan hampir saja mengenai Morgan.Untungnya Morgan sempat menghindar, akhirnya dia tidak terkena tebasan pedang.Morgan tidak tahu persis apa yang dikira-kira Osha saat ini. Bukankah kejadian tadi adalah salah Querry karena memeluknya sekaligus mengecup bibirnya?Dia ingin sekali meluruskan pemikiran Osha sebelum nanti dirinya yang kena akibatnya. Sungguh ini bagai disayat petir di atas bukit. Sakit dan kecewa.Teman bermain yang baik, ternyata berubah sikap. Morgan sangat kecewa dengan Querry."Asal Kau tahu Osha! Aku dengan Querry hanyalah teman waktu kecil. Kejadian tadi ... jangan dipikirkan! Kau salah paham!" sontak Morgan memberi penjelasan, meski sudah tahu akan gagal."Aku tidak peduli! Dia calon istriku, pagi ini. Dan nanti malam ada pelantikan Raja yang baru dan itu aku!" tegas Osha dengan penuh ekspresi sangar."Aku juga tidak peduli, Osha. Dia yang melakukannya,""Aku tidak peduli, Kau harus mati,"Tidak menunggu lama,

  • Prince Love Maze   Tidak Semudah Membodohi Osha

    "Aku mencintaimu, Morgan," lirih Querry tepat pada waktunya Osha terbelalak melihatnya.Ketika seseorang itu berada di posisi Morgan, kemungkinan akan larut ke dalam dekapan itu. Berbeda dengan Morgan yang terus ingin melepas dekapan itu, namun tidak bisa juga."Morgan, bisa tenang?""Aku hanya ingin terbebas dari Osha. Mohon, kamu jangan kontra,"Harapan Querry kepada Morgan cukup aneh apabila diukur dengan akal sehat. Sayangnya Querry hanya berpura-pura, mana ada dia seenaknya saja mencium bibir orang.Osha berlari menuju mereka berdua, dia sangat murka dan tidak terima dengan semua itu. Tangannya menggunakan ajian untuk melempar keduanya ke tembok.BRAK!"Aduh, sakit banget kena kekuatan Osha. Aduh!" desah Querry setelah terhantam ke tembok."Kamu kira, saya bodoh? Cepat bawa Morgan ke penjara dan aku sendiri akan berurusan dengan Rexa!" ucap Osha dengan lantangnya.Cukup dibilang kesialan telah mendatangi Querry. Apa kira-kira yang akan terjadi apabila dirinya sekarang satu kamar

DMCA.com Protection Status