Beranda / Romansa / Primadonaku / 5. Sangsi Telah dijatuhkan pada Sang Gadis

Share

5. Sangsi Telah dijatuhkan pada Sang Gadis

Penulis: Rosida20
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-04 10:38:18

Niken menunduk di hadapan Anggodo. Lelaki enam puluh tahun itu menatapnya tajam. Sedangkan Jodi tak bersuara menunggu bentuk pertanggung jawaban apa yang aku diberikan pada Niken.

"Ferdi ayahmu harusnya sudah mati di tangan algojoku. Karena siapa saja yang mundur dari usahaku ini hanya maut yang menjadi bagiannya!" Anggono bersuara tegas walau sudah tak muda lagi

Niken pernah juga membaca dari beberapa berita kriminal narkoba. Bahwa kaki tangan bandar narkoba pantang untuk berhenti, atau mati. Apa pun alasannnya, tetap tak boleh mundur menjadi kaki tangan pengedar.

Niken menggigil mendengarnya. "Ya Allah betapa kejamnya mereka yang telah dibutakan uang, hingga menghalalkan jalan haram. Tak tahukah pada dosa yang telah mereka kumpulkan itu?" Batinnya menangis betapa banyak sudah anak muda terjerumus oleh keserakahan mereka yang berotak licik itu?

"Kau harusnya berterima kasih pada Jodi karena dia masih mau mengampuni ayahmu dan mau menerimamu sebagai gantinya!" Masih dengan tegas Anggodo berbicara dari kursi kebesarannya yang terbuat dari ukiran jati yang dicat warna emas.

Niken masih menunduk. Di ruangan besar dan megah itu hanya ada mereka bertiga. Anggodo, Jodi dan dirinya.

"Coba lebih mendekat padaku ..."

Niken berdiri dari kursinya dan berjalan perlahan ke depan Anggodo. Setelah satu meter lebih jarak ke lelaki tua berbadan gempal tapi tak terlalu tinggi itu, ia berhenti. Tetap menunduk.

"Angkat dagumu!" Yang dimaksud Anggodo supaya gadis itu menatapnya.

Niken mengangkat wajahnya dan kini tatapannya langsung beradu dengan sepasang mata Anggodo yang tajam bagai elang.

Sebenarnya Niken bergidik, tapi ia coba untuk tidak menunduk.

Anggono untuk beberapa detik terpanah. Gadis polos tanpa mike up itu begitu menawan. Sepasang matanya bening. Hidung cukup mancung, sepasang bibir yang terkatup rapat itu sangat indah dengar warna merah jambu alami.

"Wajahmu jelita, tinggimu semampai. Walau tubuhmu terbalut busana muslim, tapi aku yakin dibalik pakaianmu yang longgar, tubuhmu pasti molek ..."

Niken semakin bergidik dengan kata kata yang keluar dari mulut tua itu.

"Umurmu?"

"Dua puluh dua tahun, Tuan, "

"Tidak terlalu muda tapi juga belum tua. Untuk lima tahun ke depan dirimu masih bisa meraup uang. Nilai jualmu tinggi ..."

Niken terkejut.

"Aku memandang Jodi anak angkatku kalau menuruti maunya, bahwa engkau tidak jmau jadi kurir, baiklah, untuk gantinya kau harus bisa menghasilkan rupiah yang banyak dengan pelayananmu pada setiap pelanggan yang datang ke kamarmu ..."

"Oh!" Tercekat hati Niken. Jantungnya serasa mau copot. Berarti aku akan dijadikan pelacur?

Jodi di kursinya sempat terhenyak. Walau sempat mengira tugas apa yang akan diberikan Anggono, toh, saat ayah angkatnya itu mengatakannya secara terang dan jelas, ada ketidak tegaan pada Gadis yang berdiri menyamping dari tempatnya duduk itu.

"Aku cukup toleransi untuk memberimu pilihan. Menolak berarti ayahmu seumur hidupnya akan menjadi kurirku, atau mati. Sedangkan aku hanya memintamu bekerja lima tahun saja. Setelah itu kubebaskan kalian, asal jangan buka mulut di luar sana. Berkhianat kalian semua binasa, karena orang orangku tersebar!"

Niken diam kaku bagai patung. Dadanya masih bagai lesung yang ditumbuk alu. Sakit bertubi tubi. Bahkan mengucur darah.

"Karena angin akan membawa kicauan kalian. Ke lubang semut pun kalian bisa aku temukan, anak buahku banyak dan jago untuk mencari orang buron ..." lanjut Anggodo memberi ancaman.

Niken diam terpekur. Tak terbayangkan tubuh sucinya akan direjam berbagai lelaki entah dari mana. Pasti sangat menakutkan sekaligus menjijikkan. Tapi jika menolak ayahnya harus kembali menjadi kurir atau mati. Hukuman apa ini?

Gadis itu menjerit tanpa suara. Merintih dalam relung hatinya yang kini menjadi kelam.

"Sebelum engkau bekerja aku memberimu waktu istirahat dua hari. Supaya engkau bisa relax dan mempersiapkan semuanya, akan ada yang mengajarimu dan menjemputmu, " ujar Anggodo lalu menghubungi pelayan perempuan lewat airphone.

Tergopoh datang pelayan menghadap pada Anggodo.

"Gadis ini namanya Niken. Dia dua hari di sini. Lusa sore sudah dijemput madem Sonya. Urusan makan dan lainnya tanggung jawabmu, Sumi, "

"Ya saya akan mengurusnya, Ndoro Tuan, " angguk Sumi mengangguk santun.

"Carikan dia baju ganti,"

"Akan segera saya ambilkan di toko pakaian Ndoro Tuan,"

"Secepat mungkin kamu suruh orang mengambilnya untuk dua hari, dan tidak boleh gadis ini keluar dari kamarnya,"

"Saya akan patuhi perintah Tuan, " angguk perempuan tiga puluh lima tahun itu.

"Hai gadis ikutlah dengan dia, katakan apa menu makannya, jaga stamina dan jangan sampai kekurangan tenaga, " ujar Anggodo menatap tajam tapi suaranya tak setegas tadi.

Niken yang merasa tak ada pilihan lain, selain hanya pasrah pada nasib yang menimpanya saat ini, hanya bisa patuh. Saat langkahnya mengikuti Sumi diam dian ekor mata Jodi mengikutinya.

"Jodi ..."

"Ya Ayah Angkat

"Kamu masih setia pada ayah angkatmu ini?"

"Kenapa ditanyakan soal itu, Ayah, tiga puluh tahun bersamamu, apa itu kurang?" Jodi balik bertanya.

"Bagaimana tentang wanita?"

"Ayah sudah memutuskan, " singkat jawaban Jodi. Bukankah ayah angkatnya telah mengatur semuanya? Sudah sepuluh tahun lelaki itu menutup hasrat birahinya pada lawan jenis.

"Ingat tak ada tempat di masyarakat untuk pengedar. Tak ada wanita yang mau diperistri pengedar. Karena selain musuh polisi dan sampah masyarakat nyawa perempuan yang mau sama pengedar.setiap saat terancam maut!"

Jodi yang setiap bertemu bos sekaligus ayah angkatnya selalu didoktrin oleh kalimat itu, hanya mengangguk.

"Terima kasih kalau begitu, " angguk Anggodo. Tapi diam diam ia tak puas dengan jawaban Jodi.

Anggodo lelaki tua yang berpengalaman terhadap dunia laki laki dan perempuan. Walau memilih tidak beristeri bukan berarti dia menutup mata pada hal hal yang berhubungan dengan rasa suka terhadap lawan jenis.

Tatapan Jodi terhadap Niken memiliki arti luas. Bisa terharu. Bisa kasihan. Bisa juga suka. Nah dari suka bisa jatuh hati.

Penyetopan birahi Jodi terhadap lawan jenisnya, belum berarti bisa menghilang rasa simpati lelaki itu pada wanita?

Mata Jodi telah menceritakan sebenarnya. Jangaan sampai ia kehilangan anak angkatnya. Jodi tak boleh simpati pada perempuan mana pun kalau tak mau membuat usahanya jadi bahaya.

Anggodo mulai berpikir untuk membuat Jodi secara permanen tak suka perempuan!

"Saya pulang kalau Ayah angkat sudah tak ada lagi yang mau dibicarakan, " pamit Jodi.

"Ada, "

"Apa ada kerjaku yang tak beres?"Jodi menatap Anggodo.

"Sebagai wakilku kamu bisa diandalkan. Tapi umurmu masih bisa dibilang muda untuk ukuran laki laki untuk berhubungan dengan perempuan, jadi mengerti, kan yang Ayah angkatmu ini maksudkan?"

Jodi menatap Anggodo.

"Birahimu tak ada, tapi hatimu masih normal. Jaga pandangganmu terhadap perempuan!"

Jodi mengerti ayah angkatnya takut dirinya simpati pada lawan jenis. O ... oh, apakah lelaki itu bisa menangkap pandangannya pada Niken.

"Saya hanya kagum pada pengorbanan anaknya si Ferdi. Itu saja ..." sebisa mungkin Jodi meyakinkan Anggodo.

"Jaga ucapanmu. Hilangkan rasa kagum itu. Sudah salah Ferdi, dan anaknya memang pantas menggantikan ayahnya? Jika dari pekerjaannya itu bisa berlipat lipat dari kerja Ferdi itu namanya aku sedang memetik bunga ..." sungguh lelaki tua itu tak ada puasnya dengan uang.

Niken sudah ditempatkan di sebuah kamar lux dan luas.

Sumi membawa handuk bersih dan teh panas manis.

"Ini handuknya, Non, "

"Terima kasih, " lirih suara Niken.

"Tehnya, Non ,"

"Terima kasih, Mbak, "

"Di kulkas ada aneka minuman, juga buah, silahkan saja Non ngambil kalau mau, "

Niken hanya mengangguk.

"Makan malam menu apa maunya, Non?"

Manamungkin mempunyai selera makan dalam suasana seperti keadaan dirinya?

Tapi Niken gadis yang tak mau apatis. Jika saat ini tak berminat makan, setidaknya sedikit saja buah di kulkas bisa mengisi perutnya.

"Sebaiknya aku makan buah saja, "

"Tapi jika Non berubah pikiran dan mau makan malam hubungi saya lewat airphone. Tekan angka 05 ya, itu khusus menghubungi pelayan,"

Niken mengangguk.

"Silahkan duduk Non, dibuat yang santai saja di kamar ini, "

Niken duduk di sofa tak jauh dari jendela yang memiliki akses pandangan ke taman samping rumah, dimana telah tercipta taman indah lengkap dengan kolam ikan serta air mancur yang meliuk liuk diantara tumpuhan beraneka bunga.

Untuk mempermuda nona titipan ndoro tuannya menikmati teh manis buatannya, segera Sumi memindahkan cangkir teh ke meja di depan sofa yang diduduki Niken.

"Saya sedang meminta pelayan toko untuk membawa salin baju Non,"

Niken menoleh pada Sumi tanpa suara.

"Tuan punya Toserba besar, ya mirip mal gitu Non .." rupanya Sumi yang sudah belasan tahun kerja di istana Anggodo tak pernah tahu apa kegiatan utama bosnya, yang berkedok pemilik Toserba yang cukup besar dan mewah itu.

Bab terkait

  • Primadonaku   Bab.6 Calon Ladang Berlian

    Baju yang diberikan pada Niken daster panjang untuk tidur. "Terima kasih, Mbak, " "Sama sama, Non ," Melewati malam pertama sangatlah tersiksa sebenarnya bagi Niken. Tapi demi orang tuanya ia harus tetap di kamarnya sampai tiba dijemput untuk dirudapaksa menghasilkan uang. Walau pun dirinya sadar akan dijual pada laki laki, tetap saja Niken tak berniat kabur. Hidup manusia di tangan Allah. Ia pasrah jika harus jadi pembela orang tuanya. Pekerjaan itu memang menjijikkan. Tapi harus dijalaninya. Ia sudah menyerahkan diri untuk pembebasan ayahnya. Kandas cita citanya untuk jadi pendidik. Karena besok ia akan menjadi pelacur. Akan digilir lelaki entah dari mana. * Ferdi dan isterinya masih berada diangkutan umum untuk meninggalkan tempat tinggalnya, sesuai dengan arahan Jodi untuk menghindari lawan bisnis mereka dulu. Tiba tiba saja Ferdi minta diturunkan. Isterinya nurut saja. "Kita berhenti di sini?" Norma menatap suaminya. Ferdi meletakkan koper di tepi jalan, di bawah se

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-18
  • Primadonaku    Bab.7 Demo dan Ciuman

    Jenet masuk ke kamar mandi yang luas itu lalu menaburkan bubuk ke dalam bathub yang sebelumnya ia isi air. Lalu meletakkan satu persatu alat dan bahan yang akan dipergunakan untuk memandikan Niken. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi untuk menjemput calon bintang di Flower Club besok malam. "Nona cantik, mari, " dengan dengan lembut membimbing Nike ke kamar mandi. Niken tak mau telanjang bulat di depan Jenet seperti tadi di terpaksa di depan madam Sonya. Makanya saat diminta berendam di bathub yang berbusa, ia perlahan menenggelamkan dirinya perlahan ke dalam busa, sambil mengangkat melepas daster dari tubuhnya. "Maaf ya cantik ..." ujar Jenet menyentuh rambut Niken yang digelung, lalu digerai jatuh pundak gadis yang tampak menurut itu. Lalu tanpa bersuara Jenet mulai menyemprotkan vitamin rambut sambil memijit kepala Niken. Lalu mulai melulur gadis itu dan memerisa kuku kaki dan tangan. Mencukur alis Niken supaya lebih berbentuk. Alis dicukur tak ada dalam kamus Niken. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-19
  • Primadonaku   Bab.8 Lelang Untuk Second Hand

    Andre dan Yusril sudah duduk diantara para penikmat ranum gadis muda original. Ada tiga puluh peminat. "Banyak juga Bro, " bisik Andre. "Tenang ajah cek cashmu sebagai tanda jadi sudah di tangan Tante Sonya " bisik Yusril yang baru tahu jika para penjual perawan pun perlu jasa sutradara video juga. 'Kalau harga sudah cocok untuk apa acara lelang ini?" Andre gusar cek cash yang diserahkan bernilai seharga dua ratus juta untuk dua puluh empat jam bersama Niken. Itu pun masih harus nambah setengahnya lagi untuk membawa Niken besok. Belum lagi jaminan seratus juta. Untuk apa? "Jaminan untuk jaga jaga pengembalian tak tepat waktu. Macet di jalan itu bukan urusanku. Terlambat satu jam dari jadwal sewa dua puluh juta tambahannya, " ujar Madem Sonya begitu profesional cara menghitung bisnisnya. "Wow hebat juga tuh madam menegemennya, " Andre tertawa kecil. Bagi madam Sonya tawaran yang diberikan pada Andre adalah keuntungan baginya. Karena untuk booking dua puluh empat jam Niken telah di

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22
  • Primadonaku   Bab. 9 Rebutan Niken

    "Non ..." Sumi terkejut saat ke kamar untuk menengok Niken, mungkin saja gadis yang harus diurus keperluannya itu membutuhkan dirinya. Sumi langsung keluar kamar. Kebetulan Irvan melintas. "Kelihatannya panik ada apa, Sum?" Irvan yang berkarakter lembut walau fisiknya laki laki itu mendekat. "Non di dalam Bang Irvan pinsan saat sholat, " "Ayo kita lihat ..," Irvan yang sudah tahu kasus Niken sangat ibah melihat gadis itu meringkuk. Berdua Sumi dibopongnya gadis itu ke kasur. "Apakah saya harus lapor Pada Ndoro Tuan?" Sumi cemas. "Tak usah, kamu buatkan saja dia teh manis hangat, lalu diminumkan kalau sudah siuman, " "Ya Bang Irvan saya ke dapur dulu, " segera Sumi keluar kamar. Irvan memandang Niken yang masih mengenakan mukena itu bagai orang terlelap. Sumi masuk ke kamar membawa secangkir teh yang dipesan Irvan. Saat itu Niken membuka mata. Terkejut saat menyadari dirinya terbaring. Cepat ia duduk dan kikuk saat menyadari ada laki laki di kamarnya. Niken menatap Irvan gug

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-30
  • Primadonaku   Bab. 10 Pelanggan Perdana Lelaki Misterius

    Gogon melapor pada Jodi dengan muka cemas."Kurir kita Yadi ketangkap,""Polisi?""Ya, pemakai sakaw dan ditangkap, dia nyanyi beli sama siapa, makanya ketangkap, ""Aku sudah bilang jangan main ketengan, bahaya, " sebenarnya Jodi tak sampai hati jika ada kurir tertangkap, "Hem antarkan uang pada keluarganya, jangan menyolok,"Mamang begitu permainannya. Kurir tertangkap, keluarganya dijamin secara diam diam. Si kurir tutup mulut. Begitu seterusnya. Atau keluarganya mati jika buka mulut.Itu peraturan Anggodo. Maka Jodi segera melapor pada Anggodo."Itu hanya kurir kecil dia nggak tahu kita. Manamungkin dia bisa menjangkau kita?" Anggodo terkesan tak perduli. Apa yang dikatakan Anggodo memang benar kurir kecil macam Yadi tak akan bisa tahu siapa yang ada di belakangnya. Kurir kecil tak akan bisa buka mulut. Kalau pun dia buka mulut paling yang kena adalah kurir lain yang telah memberinya order. Itu pun sudah dari tangan ke tangan. Memerlukan sekian tangga bagi mereka untuk mengetahui

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-31
  • Primadonaku   Bab.1 1 Diantar Ke Tempat Jodi Menunggu

    Lelaki itu memang jodi yang menggelontorkan uang lima ratus juta untuk mengambil Niken dari madem Sonya. Mematakan hasrat dan keinginan Andre. Madem Sonya yang mata duitan itu tanpa curiga mengembalikan cek milik Andre. Ia tak menyadari jika tambang mas yang berebut peminat itu tak akan kembali lagi ke Flower. Tak akan pernah mendatangkanuang. Baik untuk madem Sonya mau pun Anggodo. Keributan baru pasti akan diantara mereka. Jodi menyalakan lampu. Dan kini Niken menatapnya dengan mata melebar. Namun gadis itu tak bersuara. Karena siapa pun pelanggannya sudah tak lagi penting baginya. Dan lebih terkejut llagi saat lelaki misterius yang sejak awal menerima dirinya,membuka jaket hoodienya, serta menanggalkan masker dan kacamata hitamnya. Niken masih terbelalak dengan tubuh bergidik memandang lelaki misterius tadi yang tak lain adalah Irvan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Primadonaku   Bab. 12 Menolak Barang Bekas

    Andre rupanya kecewa dengan keputusan sepihak madem Sonya yang mengirim Niken ke pembali lainnya. "Aku ingin gadis itu ...!" Andre kesal Yusril menjauhkan botol minuman dari jangkauan tangan Andre. Separuh hatinya senang Andre tak jadi menyewa Niken walau gadis itu akan dinikahinya terlebih dulu sebelum melewatkan bulan madu. Toh itu sama saja dengan mempermaikan pernikahan secara agama. Karena setelah itu madem Sonya tak mungkin membiarkan gadis dagangannya tinggal bersama Andre. Jadi pernikahan sesaat memang tak patut dilakukan, jika hanya bertujuan untuk meniduri perempuan yang telah dibayarnya. Walau Andre mengatakan akan tetap bersama Niken. Itu hal yang mustahii. Andre lelaki muda mapan. Tapi selalu taat pada larangan Tuhannya. Tapi kali ini ia sudah lupa diri minum dan mabuk. Hal yang pertama kali dilakukannya. Saat sahabatnya itu tersadar pagi hari Yusril langsung mendekat. "Bagaimana perasaanmu sekarang?" "Pusing, " jawaban pendek Andre. "Mandilah kamu semalam min

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Primadonaku   Bab.13 Pengkhianat Terselubung

    Norma kesal tak bisa untuk ziarah ke makam suaminya dengan keadaannya yang diawasi begini. "Memangnya apa salahku hingga aku tak boleh keluar rumah?!' "Ibu tak bersalah, tapi demi keselamatan jiwa Ibu!" Tiba tiba Jodi muncul di pintu. "Siapa Anda?!' Norma terkejut menatap Jodi. "Saya Jodi ..." Norma terkejut mundur ke belakang beberapa langkah. Ia kenal nama itu adalah nama yang memerintah membawa Ferdi almarhum suaminya. Nanar ditatapnya Jodi yang berdiri tenang di tempatnya. "Berarti Niken ada pada Anda, sekarang mau apa lagi masih kurang makanya menyanderaku tak perduli suamiku dibunuh lawan kelompok kalian ...?!!' Norma dengan emosi menunjuk Jodi. Jodi masih diam dan menunjukkan sikap yang tenang dan santun. Norma terkejut akan sikap yang ditunjukkan Jodi. Ia menatap Jodi tak berkedip. Pada akhirnya ia mengira Jodi hanya pura pura sopan. "Aku harus waspada dengan laki laki kejam ini ...!" Sergah batinnya. "Ibu saya bukan orang yang harus Ibu takuti. Penjemputan Pak Fer

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05

Bab terbaru

  • Primadonaku   Bab. 32 Demi Keselamatan Harus Menyamar

    Mr.Dedy sibuk memperhatikan dan mensortir semua foto pelamar. Hingga kemudian ia berhenti di foto Niken."Walau mempergunakan cadar tapi sinar matanya tetap mirip dengan Niken gadis yang sedang dalam pencarian." Gumam mr. Dedy sangat condong dengan Niken.Berulang kali fito Niken yang bercadar diperbesar lalu kedua sinar matanya ia cocokkan dengan foto yang diberikan Yusri.Ada bermacam foto Niken di mejanya. Foto saat Niken menjadi calon primadona dan berada dalam pelukan Andre. Lalu foto Niken yang sakit berada di rumah Andre. Saat di rumah Andre foto Niken dicetak dari rekaman CCTV. Walau gadis itu tampil polos tapi masih tampak cantik. Sinar mata di beberapa foto itu telah dikirim pada pakar telematika oleh mr. Dedy benarkah mereka sepasang mata yang sama, artinya milik satu orang.Yusril memberi kabar yang disampaikan oleh mt. Dedy pada Andre."Bro mudah mudahan detektif kita berhasil," "Serius?" Andre sangat antusias mendengar kemajuan yang dicapai detektif sewaan Yusril."Menu

  • Primadonaku   Bab. 31 Mendadak Melamar Asisten Rumah Tangga

    Mr. Dedy si pemasang iklan berharap Niken yang memiliki nama Bidadari Flower si calon primadona Fliower itu, akan datang melamar. Nsmun justru yang datang lain orang. Tak ada yang mirip dengan gambar Niken yang diberikan oleh Yusril."Ya Ampun aku baru ingat, manamungkin gadis itu melamar, kan nggal ada ijazah padanya?" Mr. Dedy bari menyadari jika Niken yang dijebak dan kabur itu tak mungkin sempat membawa data tentang dirinya. Jadi cara apa lagi yang bisa mengundang kehadiran gadis cantik itu?Semua pelamar diberi ganti ongkos atas kerugisn mereka sudah datang melamar pekerjaan yang sesungguhhya tidak ada.Puluhan pelamar telah diberi konpensasi. Sebenarnya tanpa ganti ongkos pun tak mengapa, toh sudah menjadi resiko bagi pencari kerja. Masalah ditolak dan diterima itu sudah biasa bagi pencari kerja.. Namun karena lowongan kerja yang dibuka murni untuk mendatangkan Niken, maka Mr. Dedy merasa telah membohongi pelamar lainnya. Maka itu ia bertindak bijaksana mengganti ongkos rugi pa

  • Primadonaku   Bab.30 Merindukan Mantan Calon Primadona

    Andre sangat gelisah. Bukan masalah pekerjaaj, buksn pula masalah rencana kedatangan Wina yang akan mengganggu ketenangannya. Gadis manja itu akan sangat meronrong hatinya. Bukan karena dia. Tapi gelisah resah itu dikarenakan keteledorannya tak bisa membaca situasi, sehingga primadona Flower itu menghilang kini.Bermula dari perasaan suka dan tergoda akan gadis itu saat menjadi pasangan di video promo, lalu ingin membooking sekaligus menikahinya. Gagal rebutan dengan pelanggan lain, dan hatinya sudah patah. Bahkan saat gadis itu minta perlindungannya karena secara tak sengaja berada di garasi mobilnya, justru ia jijik karena mengira si primadona sudah ternoda. Sudah habis dibantai di tempat tidur oleh pelanggan yang membooking keperawanan primadona flower.Kini setelah tahu gadis itu diburu dan dalam bahaya jika tertangkap, hatinya gusar merasa bersalah saat perempuam itu berada di rumahnya justru ia enggan menemuinya."Gila aku kok pingin banget ya gadis itu ketemu,"Untuk mengobati

  • Primadonaku   Bab 29 Merindukan Anak Belahan Jiwa

    Niken sedang menikmati teh manis berdua Yuma di ruang tamu sempit rumah petak sewaan perempuan enam puluh tahun itu."Ibu saya mengucapkan banyak terima kasih telah diberi nginap di sini,""Soraya," "Ya, Bu,""Bagaimana kalau kamu nggak usah pergi tapi tinggal saja di sini menemani Ibu ya sambil mencari ibumu," mata Yuma terkesan ingin ajakannya diterima oleh gadis yang diharapkan bisa menjadi teman mengobrolnya."Apa Ibu tsk merasa terganggu dan saya nggak merepotkan Ibu?"Yuma tersenyum, " Memangnya kamu minta gendong sampai Ibu merasa repot," ujarnya lalu tertawa, "Ya nggaklah," lanjutnya.Niken terdiam berpikir. Ajakan Yuma memang lebih baik daripada ia tinggal sendiri. Lebih aman jika ia tinggal dengan seorang ibu. "Bagaimana mau, ya?" Yuma sangat berharap Niken mau menerima ajakannya."Kalau memang tak merepotkan baiklah," angguk Niken."Nah gitu dong," senyum lebar Yuma terhias di sisa kecantikan masa mudanya dulu."Terima kasih, ya, Bu sudah mau nampung saya," apa yang diuca

  • Primadonaku   Bab. 28 Mengikuti Mata Mata

    Jodi menatap Irvan, "Mereka ditugasi mencarimu,"Irvan terkejut."Abang nggak aman,"Irvan terdiam. Tak menyangkah tusn besarnya tega untuk menghabisinya. "Apa Bos tahu Niken bersamaku?"Harun masih cari tahu. Tapi untuk amannya Bang Irvan tak perlu muncul.""Buron?!""Apaboleh buat," Irvan terdiam. Ia merasa ajalnya akan tiba."Umur manusia di tangan Tuhan," lirih suara Jodi,"Tapi kita perlu waspada,""Ya," angguk Irvan."Abang tahu nggak masalah penyerangku yang menembak Jojo?" Irvan memandang Jodi."Dari jenis peluru di tubuh Jojo setelah kuperiksa adalah jenis peluruh ayah angkat," yang dimaksud ayah angkat oleh Jodi adalah Anggoda."Jad" Irvan berdebar,""Ayah angkatku peka, dia tahu jika aku ingin menyudahi pekerjaan ini,""Bos akan mrmbunuhmu?" Irvan semakin bergidik."Aku yakin, ya," angguk Jodi, "Aku juga yakin kalau mereka yang menyerangku itu adalah dua ex Elang,"Irvan tercekat. Bagaimana mungkin bosnya yang tampak begitu perhatian pada Jodi akan menghabisi lelaki yang se

  • Primadonaku   Bab 27 Tertolong Tapi Dalam Bahaya

    Basir yang mendorong gerobak menghentikannya tampa berani memberitahukan pada Irvan yang terbaring di bawah tumpukan rumput basah dan potongan kayu bakar serta seekor kambing yang diikat di dalam gerobak.Jamal tegang khawatir dua lelaki yang mendekat itu adalah orang yang menganiaya Irvan.mbeek ...Kambing mengembek lalu kencing.Irvan yang tak berani bergerak walau badannya terkena pancuran air kencing kambing, berharap Umar yang ditugasi Jodi dengan menyamar mengawasi dari sekitar segers menghubungi Jodi.Umar memang langsung menghubungi Jodi saat melihat Beni dan seorang anak buahnya bergegas mendekat ke gerobak."Bos siap siap mendekat ada bahaya," ujarnya."Siap," segera Jodi mengajak Harun untuk menyelinap ke jalanan yang kanan kirinya semak belukar untuk memberi pertolongan pada Irvan.Namun Umar yang menyamar sebagai juragan kambing langsung mendekat. Ia yakin Beni tak akan mengenali penampilannya sekarang. Topi lebar pakai kacamata hitam serta masker, tak lupa berjaket serta

  • Primadonaku   Bab. 26 Membawa Irvan Pergi

    Demi bisa meminjam handphone untuk bisa menolong Irvan, maka Basir mendekati Saroh. Tenru saja gadis yang baru tumbuh itu sangat senang melihat Basir tersenyum simpul.Segera ia mengajak Basir untuk nonton sinetron dari layar hapenya."Kak Basir sku punya hape dibelii Bapak, nonton yuk?" dengan gaya genit yang sebenarnya tak disukai oleh Basir maka Saroh mendekat."Oh ya, hapenya bagus, ya?" Basir tersenyum."Lihat deh, Bang," dengan senang hati Saroh mengulurkan handphone di tangannya yang sedang tatang sebuah sinetron pada Basir.Basir menerima handphone dari tangan Saroh."Kalau Kak Basir yang pinjem boleh, tapi kalau Rais aku nggak suka, dia kan orangnya jail!" Saroh memang menyukai Basir, bahkan bisa dibilang ia cinta monyet pada Basir. Sedangkan Basir hanya menganggap teman. Beda dengan Rais teman sepermainan Basir dan Saroh, pemuda berumur lebih tua satu tahun dari Basir itu jatuh hati pada Saroh. Hanya gadis kecil itu tak merespon."Oh ya bagus ya handphonemu, Saroh," sebenarn

  • Primadonaku   Bsb. 25 Mencari Primadona Flower

    Tentang kasus menghilangnya Niken yang sudah dipastikan menjadi primadona Flower diam diam menyebar dalam lingkungan bidadari of Flowersnya Madrm Sonya. Yang dimaksud bidadari Flower adalah para gadis cantik dan seksi yang sudah melalui pelatihan oleh madem Sonya, bagaimana caranya memikat kaum lelaki yang haus birahi. Bsndot bandot tua yang sudah tak puas lagi dengsn istri mereka, yang sudah pulihan tahun mwngorbankan kemolekan tubuhnya, yang kini sudah mengendorbdimakan usia.Mereka mendengar, tapi tak berani berkomentar. Jika ada yang memberikan ucapan iri atau apalah tentang keistimewaan penawaran, serta harga fantastik Niken, maka bukan hanya dipecat, tapi kaki tangan maddm Sonya akan menyeregnya dalam derita. Jika dirinya yang tak didapat, maka keluarganya yang akan jadi sasaran.Karena sebelum mereka diterima dan diterjjunkan sebagai gadis liar, mereka sudah mendatangani kontrak. Mereka sudah mengadakan perjanjian untuk setia dan menerima seluruh kejadian di dalam wilayah Flowe

  • Primadonaku   Bab.24 Bos Pengkhianat

    Jodi terkejut saat type dan kode peluru yang menembus dada Jojo sama persis dengan peluru milik Anggodo.Tak perlu ditanyakan. Sebaiknya pura pura tak tahu saja. Sasaran jelas dirinya.Dengan demikian ia tahu persis bahwa barang yang mereka kawal itu tak hilang. Atau untuk menjaga jaga bisa saja palsu."Kita harus hati hati. Bos besar mengincar kita,"Gogon ysng baru keluar dari rumah sakit terperangah. Begitu juga dengan Harun dan Umar saling tatap."Sasarannya jelas aku,""Oh," Gogon yang selalu menjadi tangan kanan Jodi cemas."Lalu kira kira siapa Bos dua lelaki bertopeng itu yang menyerang kita?" Harun menatap Jodi."Ya Bos bisa mengira ngira?" Umar tegang.Jodi menghela napas panjang."Aku tak tahu pasti tapi bisa jadi dua orang pembunuh Ferdy ayah Niken,""Orangnya Elang?" Gogon ingin tahu."Ek Elang, karena mereka sudah dipecat. Kemungkinan besar mereka,""Berarti yang i mereka membunuh Ferdi atas suruhan Bos Besar?!" Gogon terkejut tak menyangkah, bukankah Ferdi sudah digantik

DMCA.com Protection Status