"Crisrian, kamu menghindar sengaja ya? Biar Raffa tertembak? Sengaja kamu mau bunuh suamiku?" tanya Siska."Aku menghindar karena aku mau hidup, Siska." jawab Crisrian yang saat itu melihat Raffa bersimbah darah."Bantu aku ke rumah sakit, ini ulah kenapa kamu bisa berurusan dengan mereka. Suamiku kalua mati aku jadi janda dan punya anak, aku gak mau," ucap Siska."Ahh... perutku sakit! Siska tolong aku." Raffa kesakitan menahan perutnya yang di tembak jl anak buah musuh bebuyutan Keluarga Anggara."Crisrian, angkat Raffa kalau kamu cinta sama aku," perintah Siska."Baiklah! Aku akan bantu kamu. Mereka juga sudah pergi, ayo bawa dia ke mobilku akan aku antar ke rumah sakit," ucap "Raffa, tahan dulu. Jangan pingsan ya," Siska panik."Sakit nih. Sudah tidak kuat lagi. Moga aku gak mati," jawab Raffa yang pingsan saat itu sambil memegang perutnya yang berdarah Karena luka tembak.Cristian dan Siska membawa Raffa ke rumah sakit. Dia ditangani oleh Dokter, Raffa mengeluarkan darah banyak d
Dokter akan menyuntik mati Raffa, saat itu Cristian lari untuk menghentikan itu karena kasihan ke Siksa. Dokter bingung kenapa Cristian berubah pikiran. Raffa saat itu baru tahu kalau Cristian itu dalang yang ingin dia mati."Kamu, hentikan Dokter! Aku berubah pikiran jangan suntik mati dia," kata Siska."Apa? Kenal anda berhenti dan berubah pikiran? Apa anda akhirnya sadar punya hati nurani?" tanya Dokter."Kamu pergi saja! Jangan banyak bertanya ini urusan aku dengan pasien kamu," jawab Crisrian."Baik! Aku akan pergi kalau begitu," tutur Dokter lalu pergi meninggalkan Raffa dan Cristian."Tega kamu, Crisrian. Kenapa bisa kamu amu suntik mati Raffa?" tanya Siska yang saat itu sudah mendengarkan percakapannya dengan Dokter itu."Baiklah! Aku tidak akan balas dendam ke Raffa karena dia tidak mau lepaskan kamu. Aku nantinya akan nunggu kamu milih aku sendiri," ucap Crisrian."Itu hanya alasan kamu saja, pergilah sat ini juga. Jangan pernah ke sini lagi," teriak Siska yang marah."Tidak
"Aku hanya ingin tahu karena cucuku Namanya Raffa Anggara dan wajahmu mirip saat aku muda Nak," jawab Kakek Anggara."Baiklah! Kakek nama saya itu Raffa Anggara itu saat bayi dan saya di temukan di depan panti Asuhan Bunda. Saya menyembunyikan nama saya karena disruh Ibu Angkat saya yang sudah meninggal," jelas Raffa."Kamu cucuku pastinya. Aku akan Tes DNA ulang agar tahu kalau cucuku atau tidak," jawab Kakek Anggara yang saat itu pamit pergi meninggalkan Raffa yang masih sakit.Kakek Anggara menyuruh anak buahnya menyelidiki Raffa dan anak buah mereka langsung pergi ke rumah mewah Raffa. Tes DNA setelah penyelidikkan nantinya."Eh kalian selidiki orang yang ada di foto ini dan boss minra cepat," kata Supir Pribadi Kakek Anggara."Beres Kenapa bos minta cepat? Apa ada yang salah dengan anak muda itu?" tanya preman bawahan mereka."Iya, pemuda ini kemungkinan cucu kakek yang hilang dan kalian jangan pernah bocor ini misi rahasia," kata Supir Kakek Anggara."Apa? Ini sungguh menguntungk
"Kamu itu wanita yang saat itu mengemis di depan Cristian ya? Kenapa bisa jadi istri cucuku?" tanya Kakek Anggara ke Siska."Aku minta maaf, aku cinta ke Raffa. Aku terpaksa dengan Cristian. Demi bisnis Papa dan hutang Papa. Aku tidak mau Papaku masuk penjara kakek," jawab Siska."Lalu apa benar anak yang ada di rahim kamu itu anak Raffa?" tanya Kakek Anggara."Benar! Ini anak Raffa. Kakek bisa tanya sama Raffa dan dia dulu yang selalu memaksaku karena awalnya dia dendam ke aku dan ternyata cintanya tidak pernah hilang," jawab Siska."Siska itu wanita tidak baik, Raffa. Apa benar anak yang ada di rahimnya itu anakmu?" tanya Kakek Anggara."Kakek aku yang selalu tidur dengan dia dan aku tahu dia tidak akan hamil kalau tidak cinta dengan orang itu. Dia cinta matinya ke aku karena dia cinta pertamaku dan dulu juga dia cinta ke aku karena masalah rumu di sekolah SMA aku tidak bisa dengan dia, baru saat ini aku bisa nikahi dia," jawab Raffa."Tetap Rahasiakan pernikahan kamu. Kamu itu nanti
"Aku akan bunuh kamu, Raffa." Cristian saat itu ada disamping ranjang Raffa."Apa? Kenapa kamu kesini? tanya Raffa."Selamat kita saudara, tetapi aku tidak akan menyerah dengan muda. Siska akan jadi milikku," ujar Cristian."Terserah kamu, Siska itu istriku. Sudah sana, tidur sana. Wajah kamu itu tidak perlu seolah ramah ke aku. Aku tahu kamu semenjak cinta ke Siska kamu selalu memusuhi aku, kita dulu teman," jawab Raffa.Raffa dia tidak pernah bermimpi dan ingin kalau dia akan ketemu orang tua kandung dan kakek kandungnya, karena Rafa pikir dia anak yatim piatu yang ada di Panti Asuhan saja. Hari itu bagai keajaiban untuk Raffa. Kakeknya malam itu dia mengajak Raffa ke villa rahasia Kakeknya jam 2 malam tanpa sepengetahuan orang tuanya dan Cristian."Aku ajak kamu ke villa rahasia dan hanya pewaris keluarga saja yang bisa masuk kesana. Nanti untuk sementara waktu kamu akan jadi cucu Angkatku dulu. Agar musuhku tidak curiga,," kata Kakek Anggara."Baik, Kakek. Aku akan ikut kamu dan ak
"Siska, kamu dimana?" teriak Raffa."Maaf! Raffa aku sedang di kamar Crisrian. Tolong aku, aku di kunci di kamar ini. Dia gila lagi," kata Siska."Cristian buka kamarnya," teriak Raffa."Apa? Ini istrimu keadaan utuh. Aku tidak menyentuh dia, aku hanya bicara sama istri saudara sendiri salah ya?" kata Cristian yang saat itu keluar dari kamarnya dan membuka pintu kamarnya."Siska, kamu tidak apa-apa?" tanya Raffa."Tidak! Aku lagi hamil. Jujur aku ketakutan sekali." kata Siska yang saat itu langsung memeluk Raffa."Ada apa ini? Cristian kamu itu suka sama Siska istri saudara kamu?" tanya Mama Putri."Semuanya sudah tahu, aku cinta sama wanita ini. Aku rela dia anak Mama dan aku tidak dapa warisan. Aku tidak akan menyerah untuk dapatkan Siska. Cinta itu tidak akan pernah bisa di lupakan," jawab Cristian."Kamu, tidak tahu diri." Mama Putri menampar Crisrian."Tega kalian. Raffa itu sudah punya selingkuhan banyak dan Siska hanyalah korban. Makanya aku cinta sama dia. Saat Raffa selingkuh
Crisrian masuk ke kamar Raffa dan dia ingin mengajak Siska ke kamarnya. Sayangnya lantai ayas tidak dipasang CCTV jadi Cristian tidak ketahuan. "Siska, bangunlah! Ayo temani aku tidur jangan buat Raffa bangun," bisik Crisrian."Apa aku gila? kenapa bisa kamu ke kamar aku dan Raffa, buat aku kaget," jawab Siska."Ikutlah! Kalau tidak aku akan cium aku disini dma buat Raffa bangun," ancam Cristian sambil menarik tangan Siska agar dia cepat bangun."Jahan kasar! Aku akan bangun," jawab Siska yang saat itu dia mengikuti kemauan Cristian.Siska mengikuti Cristian ke kamarnya, Cristian tidur di pelukkan Siska. Siska tidak bisa tidur karena takut ketahuan. Dia menunggu Cristian tidur, lalu dia Kemabli ke kamar."Kamu dari mana?" tanya Raffa."Aku dari dapur. Kamu kenapa bangun?" tanya Siska."Aku cari kamu tidak ada," jawab Raffa.***Malam itu berganti pagi hari yang cerah, seperti suasa hari Raffa yang bahagia. Raffa, Siska kedua orang tuanya, Kakek dan Cristian saat itu sedang menikmati s
"Tante kenapa bisa tahu aku pewaris keluarga Anggara?" tanya Raffa sekali lagi."Aku tahu karena aku curiga nama kamu mirip sama anak kandung mereka yang hilang. Apa lagi Cristian berusaha membunuh kamu. Aku menyelidikinya dan Tes DNA kamu dengan Papa kandung kamu lalu ketahuan oleh Kakek Anggara," jawab Tante Janeeta."Baguslah! semua itu jadi Tante yang bantu aku," jawab Raffa yang mulai berubah dingin."Aku kesini hanya memastikan kamu baik-baik saja dan hati-hati soal Cristian. Dia itu licik dan akan membunuh kamu," ucap Tante Janeeta.Tante Janeeta hanya sebentar saja di ruangan Raffa karena dia tidak mau bertemu dengan Cristian. Saat itu Mama Putri menelpon Raffa untuk segera pulang ke rumah. Raffa hari itu langsung pulang dan membawa pekerjaannya ke rumah karena takut Mamanya kenapa-kenapa di rumah. Raffa menuju kerumahnya melakukan mobilnya saat itu sehingga 20 menit sampai di rumahnya."Mama... ada apa?" panggil Raffa."Sayang, Mama tiba-tiba menangis dan bertanya kalung dan b
"Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Siska masih begitu mencintai Raffa, tapi Raffa memilih Diana karena Diana itu adalah gadis yang paling setia dan polos. Setelah pernikahan Raffa dan Diana mereka akhirnya memutuskan untuk bulan madu, mereka berangkat bulan madu dan menghabiskan waktu bersama sampai 2 Minggu di Eropa.Siska hanya di tinggal sendirian di rumah Anggara untuk mengahabiskan waktu dengan kedua anaknya. Raffa berkeliling Eropa dengan Diana. "Raffa, aku sudah tidak masalah jika Diana yang ada di hatimu tapi kenapa hatiku sakit. Kamu sudah seminggu di Eropa tapi belum pulang." kata Siska. Raffa sebenarnya masih ada rasa dengan Siska meskipun dia telah mengkhianatinya menikahi Diana hanya untuk menyakiti Siska saja. Kalau dia kuat di madu tandanya dia tulis mencintai dirinya."Siska, maafakan aku. Setelah aku bukan madu dengan Diana di Eropa ini, aku akan adil ke kamu dan Diana." Raffa bicara sendiri saat akan tidur dengan Diana di kamar hotel Eropa."Tenanglah sayang kita akan bersama, insya Alla aku akan ber
"Maaf ya Diana, aku sudah gak tahan ingin sekali ingin kamu jadi istriku dan ingin kamu dekat denganku terus," ucap Raffa."Maaf! Aku mendorong kamu dan kamu tolong jangan dekat-dekat kita ini bukan muhrim mas Raffa," Diana mendorong Raffa hingga dia jatuh ke belakang karena posisi saat itu dia berdiri dan Diana saking kagetnya dia mendorong Raffa dengan sangat kencang hingga dia jatuh ke lantai restoran.Diana malu karena Raffa selalu pintar menggoda dan bicaranya manis ke dirinya. Diana sering tersipu malu karena Raffa selalu romantis. Diana mulai suka dengan perlakuan Raffa dan memang benar sosok Raffa saat ini adalah sosok pria yang begitu banyak dikagumi oleh beberapa gadis dan wanita diluar sana, tapi Raffa sudah bosan main dengan banyak wanita karena ada Siska.Raffa makan malam romantis dengan Diana. Raffa juga mengajak Diana ke sebuah Taman kota untuk kencan bagi dirinya, tapi bagi Diana hanya jalan-jalan malam hari saja. Raffa memegang tangan Diana dan dia masih malu jadi di
"Aku ingin kamu jadi istri kedua suamiku. Dia jatuh cinta padamu, Diana.""Mbak! Tolong jangan buat aku kaget dan ini seperti aneh sekali. Mbak itu istrinya apa Mbak rela berbagi suami? Aku tidak mau merebut suami orang lain.""Diana, suamiku dulu itu sudah ada dua istri ya g dia cintai tapi meninggal. Kamu tahu juga kita ada dua anak juga dan kamu tahu mereka begitu lucu dan dekat dengan kamu. Aku butuh kamu jadi istri kedua suamiku karena kamu wanita yang baik-baik."Siska mengungkapkan keinginannya kepada Diana untuk meminta Diana menjadi istri kedua Raffa. Diana tidak sangka kalau Siska begitu baik dan mau berkorban agar suaminya bahagia. Siska menceritakan semua tentang Raffa karena keluarganya telah dibunuh oleh musuh bebuyutan keluarganya. Begitu kejam cerita Siska tentang pembunuhan kedua orang tuanya, hingga Diana menangis."Mbak, aku tidak sangka orang kaya sepeti Raffa Anggara begitu pahit hidupnya.'"Aku dulu juga mengkhianatinya karena dendam dan aku dulu begitu cinta ke d
"Maaf! Aku baru saja lama jabat tangannya dan tidak sopan ya?" tanya Raffa."Tidak apa-apa Mas Raffa," jawab Diana."Aku Siska, panggil kakak ya jangan Tante kita beda 10 tahunan," Siska sambil berjabat tangan dengan Diana.Raffa masih tetap saja melihat Diana. Senyumnya yang indah dan bibirnya yang begitu ranum seperti daya tarik sendiri untuk Raffa. Raffa seolah dia jatuh cinta lagi untuk pertama kalinya. Raffa seolah di pikirannya berbisik harus miliki gadis cantik berhijab itu.'Apa yang aku pikirkan? Aku jatuh cinta pada gadis yang usianya lebih muda 10 tahun dariku'Raffa hanya merasa aneh dalam hatinya.Raffa dan Siska menginap dan memang benar Raffa istirahat total selama satu bulan di panti asuhan. Raffa sering ke makam Ibu Panti yang dulu merawat dia pada waktu dia masih bayi. Siska tidak tahu Raffa mencoba mendekati Diana karena dia itu guru ngaji dan guru sekolah dasar.Raffa sering pergi ke rumah Ibu Panti pengganti Ibu Panti yang membesarkan Raffa. Dia rumahnya yang deka
"Dia meninggal meminum racun, Dokter? Balas dendam dan siksaan belum selesai. Sudahlah! Dia harus di makamkan juga," ucap Raffa."Tuan Raffa anda masih punya hati nurani, meksipun Edward ini telah menghabisi seluruh keluarga anda. Anda tetap mau memakamkan dia dengan layak," jawab Dokter."Dokter, tolong urusi jenazah dia dan aku akan umumkan kematian dia karena bunuh diri di media sosial. Soalnya dia juga banyak musuh yang mengincarnya. Aku akan kasih kejelasan juga kalau dia tertekan singa buas di wilayah hutan agar semua orang percaya dan nanti ada bukti." Raffa pergi saat itu."Siap Tuan Raffa! Aku akan urus jenazah orang ini dan aku akan kabari anda setelah dia di makamkan," jawab Dokter."Siska, ayo pulang dan kamu sudah puas melihat dia. Dia musuhku dan aku sudah balas dendam kematian orang tuaku dan aku tidak perlu mengotori tanganku," ajak Raffa sambil memegang tangan Siska."Sayang, hari ini aku ingin ke tempat yang aku mau dan aku ingin kamu menghibur diri karena habis meme
"Dia berani sekali, sudah jadi Sandra malah memukul kepala kamu. Biar aku saja yang bereskan." Mr. Wilson saat itu memukul balik Edward lalu dia pingsan."Aduh... tidak malasah ini tidak sakit. Pokok turun dari jet ini kita bisa menghukum dia," jawab Raffa.Raffa saat itu menahan emosinya karena bagi dia Edward sudah kalah telak hari itu. Edward pingsan dan mereka baru sampai di Jakarta. Raffa membawa Edward yang saat itu di susul oleh mobil anak buahnya dan menuju ke penjara rahasia Raffa di tangan hutan yang dekat dengan pinggiran kota Jakarta. Raffa dan Mr. Wilson Febri juga Ricard sudah merancang penjara khusus untuk penyiksaan Edward. Mereka mendarat di Jakarta sore hari lalu menuju ke penjara yang dibuat khusus Edward. Raffa dan Mr. Wilson sampai di penjara yang di sekelilingnya itu air dan banyak buayanya juga ada singa yang menjaga saat masuk ke dalam. Penjara itu adalah neraka untuk Edward. Raffa dan Mr. Wilson membawa Edward ke penjara bawa tanah dan dia dibawa dalam keadaan
"Sial kita di serang, Febri. Hari ini kita kalahkan mereka agar bisa lusa kita menyerang markas mereka." Raffa mulai menembak semua pembunuh bayaran itu satu persatu."Tuan Raffa, berhati-hatilah mereka pembunuh profesional dari luar negeri," ucap Febri.Raffa dan Febri hari itu mereka mengalahkan pembunuh bayaran yang di kirim oleh Edward. Raffa dan Febri kabur dari mereka karena anak buah mereka harus ada yang di selamatkan tidak boleh ada yang meninggal. Pembunuh bayaran itu kesulitan membunuh Raffa karena Raffa saat ini dia begitu hebat dan kuat dari pada dia yang dulu.Raffa dan Febri malam itu juga dia pulang ke rumah Anggara. Malam itu juga mereka memanggil sekutunya dan Mr. Wilson untuk merencanakan penyerangan ke markas Edward. Raffa harus memenangkan pertempuran itu karena pertempuran itu penentu siapa yang akan hidup dan mati."Ada apa Tuan Raffa kamu memanggilku mendadak malam hari?" tanya Mr. Wilson."Lihatlah! Aku baru saja di serang oleh pembunuh bayaran internasional ka
"Maafkan aku, aku akan buat mereka merasakan kematian yang sama seperti Angline, Papa Mertua.""Sudahlah! Hari ini urus pemakaman anakku. Aku sudah tua dan aku juga tidak bisa mengurus perusahaan lagi. Harta atas nama Janeeta nanti akan aku wariskan ke Jenni. Kamu juga atur seseorang yang berpengalaman untuk perusahan ku dan Janeeta yang baru kembali dari kebangkrutan." suruh Papa Tante Janeeta."Baiklah! Aku akan makamkan sekarang. Nanti Papa akan aku jemput saat sudah selesai pemakamannya karena Papa sudah tua dan selesai pemakaman bau aku antar Papa ke makan istriku," jawab Raffa.Awalnya memang Papa Tante Janeeta marah tapi dia mengontrol emosinya karena takut kena serangan jantung. Raffa selesai menemui Papa kandung Tante Janeeta dia mengurus pemakaman Tante Janeeta. Rumah Raffa di penuhi dengan pelayat yang datang. Setelah itu Tante Janeeta telah di antarkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Pemakaman Tante Janeeta telah di urus oleh warga perumahan dekat rumah besar An