Share

BAB 18 Tersiksa

"Om nggak buka tasnya, kan?"

Bram mengumpat dalam hati, untung saja dia bisa mengendalikan diri, sehingga tetap terlihat tenang meskipun sekarang pikirannya sedang semrawut karena isi dalam paper bag milik Andina.

"Memang apa isinya? Coba buka!" Titah Bram berusaha menyakinkan.

"Ah tidak! Bu-bukan apa-apa!" Andina segera membawa paper bag itu, lalu membawanya dalam pelukan dan bergegas bangkit dari duduknya.

Tanpa banyak bicara lagi, ia segera masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Bram yang segera mendesah panjang begitu Andina menghilang dari hadapannya.

"Sialan!" Bram mendecih perlahan, kepalanya makin terasa sakit.

Langkahnya terayun menuju tempat tidur, menjatuhkan tubuhnya di sana dan mencoba memejamkan mata, yang sialnya, malah bayangan nakal itu yang hadir dalam otaknya ketika mata Bram terpejam. Bram segera membuka kembali matanya, kepalanya sudah teramat sakit. Rasanya ia ingin ....

Sesaat Bram tertegun, bukankah tadi Andina membawa serta paper bag itu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status