"Benar, aku adalah istri yang dipilih oleh nyonya Lidya Wirautama sebagai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan anaknya padaku, enam tahun yang lalu. Aku menikah dengan Kelvin Wirautama tanpa saling mencintai. Tapi masalah dia bermain dengan wanita lain karena alasan tersebut, itu salah," jawab Hanna dengan tenang.Awak media pun mulai berbisik. Banyak hal yang ingin mereka tanyakan lebih, tapi Hanna meminta mereka diam untuk sementara sampai ia selesai berbicara."Kalian pasti bingung mengapa aku mengatakan hal ini. Itu karena wanita dalam video tersebut tak lain adalah Rebecca, wanita yang kalian kenal sebagai teman Kelvin. Padahal mereka adalah sepasang suami istri, yang menikah karena saling mencintai."Lagi-lagi suasana menjadi gaduh karena para wartawan ingin menanyakan sesuatu. Namun saat itu juga Haris berusaha memberitahu mereka agar tetap tenang."Nona Hanna, bisa anda jelaskan mengapa anda mengatakan jika nona Rebecca adalah istri tuan Kelvin? Lalu anda?" tanya salah s
Jeremy menarik tengkuk leher Rebecca hingga akhirnya ia bisa mendapatkan bibir ranum, yang tak pernah bosan untuk ia nikmati.Sayangnya Rebecca menahan ciuman Jeremy. "Aku tidak bisa melakukannya sekarang, Jeremy. Aku merasa kacau," ucap Rebecca."Sudah aku katakan, kamu tidak perlu khawatir karena aku akan segera menyelesaikan semuanya. Jadi, mari kita nikmati waktu kita saat ini," ucap Jeremy. Ia kembali menarik tubuh Rebecca, lalu dengan cepat melucuti pakaian wanita tersebut.Setelah tubuh mereka sama-sama polos, Jeremy pun mengangkat tubuh Rebecca dan membawanya ke ranjang. Desahan mulai bersahutan seperti biasa. Mereka memadu kasih dengan penuh nafsu, hingga melupakan semua masalah yang ada.****************Hanna kembali ke rumah, Kelvin pun sudah menunggu kepulangannya. Saat pintu terbuka, Hanna pun sedikit merasa terkejut, melihat Kelvin yang ada di ruang tamu."Kamu baru pulang?" tanya Kelvin.Hanna hanya mengangguk kecil sekedar merespon pertanyaan sang suami. Ia tahu pert
Hanna mulai kehilangan kesadarannya, sayangnya tak ada satu orang pun yang lewat gang tersebut, hingga tidak ada yang bisa menolong Hanna. Sementara Kelvin menggendong Clayton turun dari mobil, karena Clayton sudah tertidur. Mungkin ia terlalu capek saat bermain, sehingga ia pun tidur saat perjalanan pulang.Kelvin membaringkan Clayton di kamarnya, lalu keluar secara perlahan. Ia membuka ponselnya, ada empat kali panggilan tak terjaga dari Rebecca, mungkin lebih tepatnya sengaja ia abaikan.Drtttt… drtttt…Entah kebetulan atau bagaimana, di saat itu juga ponsek Kelvin kembali berdering dan nama Rebecca tertulis jelas di layar ponselnya. Kali ini Kelvin pun mengangkatnya."Halo Kelvin." beberapa kali Rebecca menyebut nama Kelvin, tapi Kelvin tak meresponnya. "Kelvin, apa kamu mendengarkan aku?" ucap Rebecca kembali. Suaranya pelan dan serak sekaan menandakan jika saat ini ia tengah bersedih."Katakan apa tujuan kamu menghubungiku lagi?" tanya Kelvin dengan nada suara dingin."Kelvin,
Rebecca menyeka ujung matanya, ia menunjukan kesedihannya dihadapan Kelvin. "Aku melakukan hal yang sma adenganmu, Vin," jawabnya.Kelvin mengernyitkan dahinya, merasa heran dengan apa yang diucapkan Rebecca."Aku mendapat pesan dari nomor tidak dikenal agar datang ke hotel ini. Aku datang karena ingin mencari Jeremy," ucap Rebecca.Kelvin menoleh ke arah Haris, ia pun kembali melangkah tanpa mengucapkan sepatah kayapun pada Rebecca. Setelah mendapat kunci kamar yang mereka pinta, mereka pun sampai di lantai kamar hotel yang dituju, dan mereka pun bergegas mencari nomor kamar yang sudah di kirim pada mereka lewat pesan."Kamar hotel yang sama. Jangan-jangan," ucap Rebecca sambil menutup mulutnya yang ternganga.Kelvin segera membuka kamar hotel tersebut, dan segera membukanya. "Jeremy!" teriak Rebecca saat melihat siapa yang berada di atas ranjang.Kelvin terlihat mengepalkan tangannya, ia tak habis pikir dengan apa yang ia lihat.Hanna di bawah selimut dkamapelukan Jeremy. Pemandang
"Clay," ucap Hanna menatap Clayton yang berdiri di ambang pintu sambil mengucek matanya."Mama kenapa duduk di lantai?" tanya Clayton dengan polosnya. Ia melangkah hendak menghampiri Hanna, tapi seketika itu juga Kelvin menahannya."Kelvin, aku akan pergi dari rumah ini, tapi biarkan Clayton ikut bersamaku," ucap Hanna. Ia berdiri tegak, ia tidak merasa takut karena merasa benar."Clayton tidak akan pergi kemana-mana, apa lagi ikut denganmu," ucap Kelvin dengan tatapan dinginnya."Aku berani bersumpah jika aku di jebak oleh Rebecca. Tolong biarkan aku pergi dari rumah ini dengan anakku," ucap Hanna kembali memohon pada Kelvin."Rena!" teriak Kelvin manggil pengasuh Clayton.Rena yang sebenarnya mendengarkan dari balik tembok dapur segera berlari menghampiri Kelvin. "Iya tuan," ucapnya saat ia sudah berdiri tak jauh dari Kelvin."Bawa Clayton ke kamarnya," pinta Kelvin."Nggak mau, Clayton mau sama mama," rengek Clayton yang mulai mengerti situasi."Clayton! Masuk kamar!" bentak Kelvin
Hanna sudah sampai di rumah Rita, adik dari ayah Haris yang sudah meninggal. Di sana Rota pun sudah menunggu kedatangan Hanna. "Nona Hanna," ucap Rita menyambut kedatangan Hanna."Jangan panggil aku nona, panggil saja Hanna. Aku bukan lagi bagian dari keluarga menyebabkan itu," ucap Hanna."Nak Hanna, Masuklah," ucap Rita. Ia sudah mendengar semuanya dari Haris, dan ia sangat mengerti perasaan Hanna saat ini.Hanna pun menurut, ia masuk ke dalam rumah dan di pernikahan untuk istirahat di kamar yang sudah di sediakan. Namun, sudah hampir jam tiga dini hari, Hanna tak kunjung terlelap. Ia terus menangis meratapi nasibnya, meringkuk di atas ranjang di selimut kesedihan.Di tempat lain, Rebecca dan Jeremy tengah berpesta. Mereka menikmati malam dengan permainan panas hingga dini hari."Sayang, hentikan aku lelah. Kita sudah dua rindu dengan durasi lama. Aku mengantuk," ucap Rebecca lirih saat tubuhnya kembali di tindih oleh Jeremy."Kamu sudah berjanji padaku, jika rencanaku berhasil mak
Suara pria yang tak lain adalah Jeremy membuat Hanna merasa kesal. Ia mengepalkan tangannya menahan amarah."Bajingan, apa yang kamu inginkan dariku sehingga menjebakku?" tanya Hanna dengan anda bicara yang dingin."Eemmm, entahlah. Mungkin karena kamu adalah orang yang sudah merusak semua rencanaku," jawab Jeremy."Kamu benar-benar bajingan. Kamu dan Rebecca adalah ular berbicara," ucap Hanna."Hahhaha! Terserah anda mau mengatakan saya ini apa, nona Hanna. Tapi asal anda tahu, sebentar lagi semua rencanaku akan kembali berjalan mulus tanpa hambatan. Hahahah. Nona Hanna, temui Aku di hotel malam ini, mala aku berjanji padamu untuk tidak mengusik hidupmu lagi," ucap Jeremy."Persetan denganmu. Apa kamu pikir aku sudi menemuimu, setelah menjebakku?" ucap Hanna penuh rasa kesal."Baiklah, tapi kita lihat saja. Aku yakin kamu akan bisa aku miliki. Hahahaha."Sambungan pun terputus. Hanna segera melihat nomor yang baru saja menghubunginya. Namun sayangnya, nomor tersebut di sembunyikan
Hanna langsung terduduk di atas lututnya, sambil mengatupkan kedua telapak tangannya. "Aku mohon, beri aku kesempatan untuk bisa bersama Clayton. Dia adalah bagian dari hidupku," ucap Hanna. Ia memohon pada Kelvin hingga berlutut padanya."Aku tidak akan memberikan kesempatan bagi wanita hina sepertimu Hanna," jawab Kelvin lalu ia pun berlalu. Kelvin terlihat mengatakan sesuatu pada Haris sebelum ia masuk kedalam rumahnya.Haris menghampiri Hanna, ia mensejajarkan tubuhnya dengan Hanna yang masih berlutut.“Nona Hanna, sebaiknya anda jangan pernah datang kemari lagi. Ini demi kebaikan anda dan tuan muda Clayton,” ucap Haris. Ternyata Kelvin meminta Harris agar mengusir Hanna.Hanna menoleh ke arah Haris, air matanya berlinang. Ia tak menyangka jika Haris akan mengusirnya lagi, ia lebih tak menyangka jika ternyata seorang Kelvin benar-benar tak memiliki hati nurani.“Aku ingin anakku. Dia adalah bagian hidupku. Apa kamu tahu jika aku tak akan bisa hidup tanpanya?” ucap Hanna.“Nona Ha