Rebecca menyeka ujung matanya, ia menunjukan kesedihannya dihadapan Kelvin. "Aku melakukan hal yang sma adenganmu, Vin," jawabnya.Kelvin mengernyitkan dahinya, merasa heran dengan apa yang diucapkan Rebecca."Aku mendapat pesan dari nomor tidak dikenal agar datang ke hotel ini. Aku datang karena ingin mencari Jeremy," ucap Rebecca.Kelvin menoleh ke arah Haris, ia pun kembali melangkah tanpa mengucapkan sepatah kayapun pada Rebecca. Setelah mendapat kunci kamar yang mereka pinta, mereka pun sampai di lantai kamar hotel yang dituju, dan mereka pun bergegas mencari nomor kamar yang sudah di kirim pada mereka lewat pesan."Kamar hotel yang sama. Jangan-jangan," ucap Rebecca sambil menutup mulutnya yang ternganga.Kelvin segera membuka kamar hotel tersebut, dan segera membukanya. "Jeremy!" teriak Rebecca saat melihat siapa yang berada di atas ranjang.Kelvin terlihat mengepalkan tangannya, ia tak habis pikir dengan apa yang ia lihat.Hanna di bawah selimut dkamapelukan Jeremy. Pemandang
"Clay," ucap Hanna menatap Clayton yang berdiri di ambang pintu sambil mengucek matanya."Mama kenapa duduk di lantai?" tanya Clayton dengan polosnya. Ia melangkah hendak menghampiri Hanna, tapi seketika itu juga Kelvin menahannya."Kelvin, aku akan pergi dari rumah ini, tapi biarkan Clayton ikut bersamaku," ucap Hanna. Ia berdiri tegak, ia tidak merasa takut karena merasa benar."Clayton tidak akan pergi kemana-mana, apa lagi ikut denganmu," ucap Kelvin dengan tatapan dinginnya."Aku berani bersumpah jika aku di jebak oleh Rebecca. Tolong biarkan aku pergi dari rumah ini dengan anakku," ucap Hanna kembali memohon pada Kelvin."Rena!" teriak Kelvin manggil pengasuh Clayton.Rena yang sebenarnya mendengarkan dari balik tembok dapur segera berlari menghampiri Kelvin. "Iya tuan," ucapnya saat ia sudah berdiri tak jauh dari Kelvin."Bawa Clayton ke kamarnya," pinta Kelvin."Nggak mau, Clayton mau sama mama," rengek Clayton yang mulai mengerti situasi."Clayton! Masuk kamar!" bentak Kelvin
Hanna sudah sampai di rumah Rita, adik dari ayah Haris yang sudah meninggal. Di sana Rota pun sudah menunggu kedatangan Hanna. "Nona Hanna," ucap Rita menyambut kedatangan Hanna."Jangan panggil aku nona, panggil saja Hanna. Aku bukan lagi bagian dari keluarga menyebabkan itu," ucap Hanna."Nak Hanna, Masuklah," ucap Rita. Ia sudah mendengar semuanya dari Haris, dan ia sangat mengerti perasaan Hanna saat ini.Hanna pun menurut, ia masuk ke dalam rumah dan di pernikahan untuk istirahat di kamar yang sudah di sediakan. Namun, sudah hampir jam tiga dini hari, Hanna tak kunjung terlelap. Ia terus menangis meratapi nasibnya, meringkuk di atas ranjang di selimut kesedihan.Di tempat lain, Rebecca dan Jeremy tengah berpesta. Mereka menikmati malam dengan permainan panas hingga dini hari."Sayang, hentikan aku lelah. Kita sudah dua rindu dengan durasi lama. Aku mengantuk," ucap Rebecca lirih saat tubuhnya kembali di tindih oleh Jeremy."Kamu sudah berjanji padaku, jika rencanaku berhasil mak
Suara pria yang tak lain adalah Jeremy membuat Hanna merasa kesal. Ia mengepalkan tangannya menahan amarah."Bajingan, apa yang kamu inginkan dariku sehingga menjebakku?" tanya Hanna dengan anda bicara yang dingin."Eemmm, entahlah. Mungkin karena kamu adalah orang yang sudah merusak semua rencanaku," jawab Jeremy."Kamu benar-benar bajingan. Kamu dan Rebecca adalah ular berbicara," ucap Hanna."Hahhaha! Terserah anda mau mengatakan saya ini apa, nona Hanna. Tapi asal anda tahu, sebentar lagi semua rencanaku akan kembali berjalan mulus tanpa hambatan. Hahahah. Nona Hanna, temui Aku di hotel malam ini, mala aku berjanji padamu untuk tidak mengusik hidupmu lagi," ucap Jeremy."Persetan denganmu. Apa kamu pikir aku sudi menemuimu, setelah menjebakku?" ucap Hanna penuh rasa kesal."Baiklah, tapi kita lihat saja. Aku yakin kamu akan bisa aku miliki. Hahahaha."Sambungan pun terputus. Hanna segera melihat nomor yang baru saja menghubunginya. Namun sayangnya, nomor tersebut di sembunyikan
Hanna langsung terduduk di atas lututnya, sambil mengatupkan kedua telapak tangannya. "Aku mohon, beri aku kesempatan untuk bisa bersama Clayton. Dia adalah bagian dari hidupku," ucap Hanna. Ia memohon pada Kelvin hingga berlutut padanya."Aku tidak akan memberikan kesempatan bagi wanita hina sepertimu Hanna," jawab Kelvin lalu ia pun berlalu. Kelvin terlihat mengatakan sesuatu pada Haris sebelum ia masuk kedalam rumahnya.Haris menghampiri Hanna, ia mensejajarkan tubuhnya dengan Hanna yang masih berlutut.“Nona Hanna, sebaiknya anda jangan pernah datang kemari lagi. Ini demi kebaikan anda dan tuan muda Clayton,” ucap Haris. Ternyata Kelvin meminta Harris agar mengusir Hanna.Hanna menoleh ke arah Haris, air matanya berlinang. Ia tak menyangka jika Haris akan mengusirnya lagi, ia lebih tak menyangka jika ternyata seorang Kelvin benar-benar tak memiliki hati nurani.“Aku ingin anakku. Dia adalah bagian hidupku. Apa kamu tahu jika aku tak akan bisa hidup tanpanya?” ucap Hanna.“Nona Ha
Clayton terus menanyakan keberadaan Hanna, ia ingin bertemu sang ibu dan terus meminta Rena untuk mempertemukannya."Sus Rena, Clay kangen sama mama. Clay pengen ketemu mama," rengeknya."Tuan muda, untuk saat ini mama lagi pergi jauh dulu, nanti kalau mama sudah kembali pasti tuan muda ketemu kok," ucap Rena membujuk Clayton."Sus Rena bohong. Kemarin papa larang mama masuk rumah. Mama sudah pergi dari rumah ini. Clay mau ikut mama, Clay mau sama mama, Clay nggak mau di sini," ucap Clayton kembali yang langsung menangis.Rena merasa iba dan tak kuat menahan air mata. Ia tahu betapa sakitnya saat kita dipaksa berpisah dengan orang yang snaagt kita sayangi. Ia memeluk Clayton dan membiarkan Clayton menangis di dalam pekukannya.Clayton hiteris dan terus memanggil Hanna. Ia tak bisa di bujuk, bahkan sampai malam tiba ia pun tak mau keluar kamar untuk makan malam.Rena keluar untuk mengambil makanan, setidaknya Clayton harus makan meski di dalam kamar."Dimana Clayton?" tanya Kelvin."Tu
Hanna kembali menghubungi Rena, tapi hal yang sama tetap terjadi. Akhirnya ia memutuskan untuk mengirim pesan.Ding…Sebuah pesan masuk sebelum ia membuka aplikasi chat. [Nona Hanna, maaf saya tidak bisa mengangkat panggilan anda, karena saya takut tuan Kelvin mendengarnya.] Pesan dari Rena membuat Hanna mengerti alasan Rena selalu menolak panggilannya. Mereka pun akhirnya berkomunikasi lewat pesan.Hanna merasa sedikit tenang setelah tahu keadaan Clayton. Ia pun percaya jika Rena bisa merawat Clayton dengan baik, dan menyayangi Clayton dengan tulus. Dan hal tersebut membuat Hanna bisa tidur lelap malam ini.Pagi pun tiba, seperti biasa Rena akan membangunkan Clayton untuk bersiap ke sekolah. Namun Rena merasa terkejut saat mendapati suhu tubuh Clayton yang panas tinggi."Ya Tuhan, apa mungkin Clayton demam?" gumam Rena panik. Ia langsung mengambil termometer dan langsung mengecek suhu tubuh Clayton.Rena semakin panik saat melihat hasilnya. Suhu tubuh Clayton sudah mencapai 39 deraj
"Tuan, anda tidak menunggu saya menjemput?" tanya Haris dengan gugup."Dios mengantarku kemari," jawab Kelvin."Benarkah, apa anda akan menemui tuan muda Clayton?" Kelvin bisa melihat kegugupan Haris. "Kenapa kamu terlihat gugup?" tanyanya."Tidak tuan, saya hanya merasa terkejut anda datang di jam sekarang," jawab Haris.Kelvin tak menanggapi Haris, ia menggapai gagang pintu kamar dan membukanya. Sementara Haris tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah Kelvin.'Ini akan menjadi masalah besar,' batin Haris.Benar saja, saat Kelvin membuka pintu kamar rawat ia pun terlihat sangat marah. "Apa yang kamu lakukan disini?" ucapnya dengan tatapan tajam.Hanna, Rena dan Clayton pun langsung menoleh kaget ke arahnya. Bahkan Rena merasa jantungnya berhenti berdetak sejenak saat mendengar ucapan Kelvin. Ia tahu jika ucapan tersebut menandakan kedatangan Hanna tanpa sepengetahuan bosnya itu."Aku hanya ingin menjenguk anakku yang sedang sakit," jawab Hanna pelan. Ia tak ingin menimbulkan keribut