Daren & Alena
******
Seorang gadis tampak begitu ceria ketika ia melihat pantulan dirinya di depan cermin. dia terus tersenyum dan sesekali bersenandung dengan merdu sampai sebuah panggilan telepon membuyarkan kegiatannya.
"Ya ..." jawab nya sambil duduk di sofa yang berada di kamarnya tersebut.
"Gue udah di depan." Kata orang di seberang telepon.
"Oke... Tunggu sebentar." Lalu panggilan telepon berakhir.
Alena Mikael Greyson atau yang biasa di panggil Ale, Dia tampak cantik mengenakan pakaian berwarna putih yang nampak serasi dengan kulit putih pucat nya. bola mata nya yang berwarna hitam Pekat yang memancarkan kesan lucu ketika menatap sesuatu, jangan lupakan pipinya yang selalu memerah seperti anak-anak dan membuatnya gemas. tentu dengan hal itu ia memiliki daya pikat tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.
Ale tampak bahagia karena mulai hari ini statusnya menjadi baru, yaitu mahasiswi.
"Kenapa lama sih!." Kata temannya yang sudah lumayan lama menunggunya.
"Maaf Sarah ..." Ucapnya dengan menyengir
"Ya udah ..., yuk keburu telat nanti." Kata Sarah dan setelah itu Ale memasuki mobil milik sarah.
"Bukan nya Gue udah bilang, jangan terlalu berhias Ale. Loe tidak tahu seberapa banyak senior hidung belang di kampus. mereka sangat buruk." Ucap Sarah sambil menyetir mobil.
"Iya ...." Ale dengan cepat menghapus lipstiknya yang berwarna nude dan membiarkan bibirnya berwarna pink secara alami. rambutnya ia gerai dengan di hiasi pita kecil di sana. setelah itu Ale memakaikan name tag di dada.
"Bagaimana?" Tanya Ale memastikan penampilannya.
"Itu lebih bagus, yang tadi seperti badut." Tanggapan Sarah membuat Ale mengerucutkan bibirnya lucu, sedangkan Sarah hanya tersenyum.
Mobil mereka memasuki parkiran kampus, sudah banyak anak baru di lapangan, yang akan mengikuti ospek nantinya. Ale belum keluar dari mobil rasanya ia sangat gugup, apa lagi ini hari pertama nya.
Namun kegugupannya hilang ketika Sarah mengenggam tangannya, guna memberi ia semangat, dan itu berhasil.
"Siap menjadi mahasiswi baru, Little girl?! Seru Sarah guna mencairkan suasan tegang di antara mereka.
"Siap!" Ale menyambut dengan semangat dan wajah berseri, mereka keluar dari mobil bersama-sama. sebelum melangkah Ale menarik napas nya panjang lalu menghembusnya secara perlahan.
Mereka berjalan beriringan menuju lapangan yang sudah di penuhi mahasiswi baru. ada beberapa dari mereka sedang duduk di kantin, karena jam ospek di mulai pukul 7 pagi.
Di panggung kecil terdapat tulisan yang cukup besar dan membuat Ale yang membacanya tersenyum.
(SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNIVERSITAS INTERNASIONAL ROMANOV)
****
Ale baru saja keluar dari toilet, sekarang ini mereka sedang istirahan dan nanti kegiatan terakhir mereka yaitu mengumpulkan tanda tangan kakak tingkat (panitia), dari ketua, wakil, sekertaris dan lainnya.
Jika mereka bisa mendapatkannya dengan cepat maka mereka akan bisa pulang. Karena Masa ospek di universitas ini hanya satu hari saja. jadi tidak perlu repot lagi menyiapkan perlengkapan ospek. esoknya mereka akan melihat jadwal kuliah mereka masing-masing.
"Oke, ini hari terakhir kita. jadi sekarang kalian harus mengumpulkan tanda tangan para panitia!." Seru kakak kelas yang bernama tag Angel.
"Kalian bisa bubar sekarang, ingat jam tiga sore sudah di sini!." Lanjutnya lagi.
Ale melihat jam tangannya, sekarang pukul dua lewat dua puluh menit, jadi mereka akan memiliki waktu sekitar empat puluh menitan.
"Ale, ayo buruan." Panggil Sarah sambil menarik tangan Ale menuju lantai dua gedung tersebut.
"Terlebih dahulu kita akan mencari ketua panitianya,tadi namanya siapa ya?" Tanya Sarah
"Kalau gak salah, Daren Cleo Romanov." Ucap Ale.
"Pasti yang ini ganteng." Ucap Sarah sambil tersenyum sedangkan Ale hanya memutar bola matanya saja. Sarah ini tidak bisa diam, jika menyangkut masalah pria-pria ganteng.
"Ya elah loe, ganteng aja yang di pikirin." Ucap Ale.
"Itu penting banget Ale, Loe harus coba deh gimana rasanya pacaran."
"Udah ah, jangan bahas itu dulu. kita harus cepat cari kakak panitianya." Kata Ale mengalihkan obrolan mereka. ia sangat tidak suka jika Sarah akan membahas tentang pacaran.
Mereka berjalan ke arah satu ruangan, yang dimana ruangan tersebut jurusan Bisnis. Ale dan sarah mengetuk pintu dengan pelan.
Tok! Tok!
Mereka masuk setelah mendapatkan Izin dari orang-orang yang berada di kelas tersebut.
"Maaf menganggu, kami ingin mencari Kak Daren untuk meminta tanda tangan." Kata Ale dengan gugup. di kelas tersebut semuanya adalah laki-laki yang sangat tampan. jangan di tanya bagaimana reaksi Sarah ketika melihat pria-pria tersebut. Air liurnya pun hampir menetes, untung Ale dengan cepat menyikut lengan nya.
"Berani bayar berapa, kalau Loe berdua mendapatkan tanda tangan gue?" Tanya seorang pria tampan, yang baru saja turun dari atas meja.
Ale menyeritkan keningnya, jadi ini yang namanya Daren Cleo Romanov. tampan sih, tapi sifatnya sombong dan Arogant. lihat saja memberi tanda tangan pun dia harus minta bayaran.
"Kak kami hanya minta tanda tangan, buka minta password wifi." Ucap Ale jengkel.
"Ya sudah, kalau kalian tidak mau." Kata nya sambil berbalik untuk duduk kembali ke atas meja.
"Ale, jangan memperumit keadaan, bayar aja mungkin gak mahal." Bisik Sarah. setelah Ale berpikir akhirnya ia mengangguk, karena sebenarnya ia sangat tidak ingin berurusan dengan pria macam Daren ini.
"Baiklah, gimana kalau Gue bayar Loe makan di kantin." Tawar Ale, tentu tawaran tersebut mendapatkan tawa dari beberapa teman Daren.
"Loe pikir, kita gak mampu beli gitu?." Ucap salah satu dari mereka.
"Ah gini aja, gimana kalau Loe berdua temenin kita ke club malam saja?, kalau gak mau ya sudah." Lanjut pria tersebut.
"Oke!." Bukan Ale yang menjawab melainkan Sarah. rasanya Ale ingin sekali menggundul rambut sarah, dengan seenaknya gadis itu menyetujui nya.
Setelah itu, Daren memberikan tanda tangannya, kepada Sarah dan Ale. saat memberikan kertas milik Ale, dengan sengaja Daren menyentuh tangan Ale.
Ternyata mereka semua adalah ketua,wakil, dan sekertaris dari panitia Ospek ini, untungnya mereka tidak perlu susah payah untuk mencari lagi.
"Eh loe! kasih nomor telepon lo ke Gue." Panggil pria teman Daren kepada Sarah. dengan enggan Sarah memberikan nomor nya.
Setelah itu Ale dan Sarah keluar dari kelas tersebut. dengan rasa senang plus rasa jengkel dengan kelakuan brandalan kampus yang sayang nya tampan semua.
Sedangkan Daren dan teman-temannya hanya tertawa melihat tingkah kedua gadis yang baru saja mereka temui.
"Gue yakin mereka berdua belum pernah merasakan yang namanya sex."Salah satu dari kawanan Daren membuka suara setelah beberapa saat terdiam.
Daren hanya terdiam sambil menyeringai akhirnya dia mendapatkan wanita yang selama ini dia cari dan Daren sangat senang karena ada gadis yang sangat ia dambakan tengah berada di dekatnya sekarang ini.
.....
Daren & Alena***** "Kita mampir ke toko buku dulu ya Sar." Kata Ale kepada Sarah yang masih fokus menjalankan mobil mereka. "Ya elah Loe, suka banget sih ke sana." Decak Sarah. "Loe tau kan gue suka sama buku-buku di sana." Jelas Ale lagi dan Sarah hanya bisa memutar bola matanya nya jengah. Ale fokus dengan ponsel nya, baru saja ia memberikan nomor nya untuk grub di Univ dan lihatlah sekarang banyak sekali pesan dari sebagian banyak berjenis kelamin laki-laki. Dan Ale melihat satu nomor yang menarik perhatiannya dengan isi pesan menyuruh nya menyimpan nomor tersebut.+62385****Save Daren Cleo Romanov Ale bukannya sombong. Namun ia tidak ingin menyimpan nomor pria asing terlebih nama pria tersebut adalah pria Belagu
Daren & Alena***** Daren pria dingin dan Arogant, yang tidak pernah berurusan dengan yang namannya perempuan. Kecuali ibu dan kakak nya yang super cerewet itu. Selebihnya Daren hanya menganggap perempuan itu tidak ada. Di Universitas memang banyak sekali kaum hawa yang mengaguminya. Namun sekali lagi Daren tidak pernah menganggap nya. Namun sekarang beda lagi. Entah kenapa Daren tiba-tiba bisa terpikat dengan Alena yang notabenenya adalah mahasiswi baru. Tidak sampai di sana, rasanya Daren benar-benar menginginkan Ale. Jangan ditanya lagi seberapa besar gairahnya sekarang. Bahkan saat tadi Daren mengangkat Alena menuju ke apartemen nya. Bisa ia lihat jika dada Ale mengundangnya untuk memegang atau bahkan memakannya. Dengan hati-hati Daren turun
Happy ReadingIni aku mau nanya kalian, itu klo pake lo , tulisanya gimana? Loe gitu kah? soalnya aku gk pernah ngomong pake lo, gue " seringnya aku kamu aja. Di kalimantan sih mohon di jawab ya guyss suka gk pd nulis kisah yg santuy gitu dan gk formal2 amat. Setelah selesai mengantar Alena pulang, Daren langsung pergi begitu saja karena dia ada sesuatu hal yang belum dia kerjakan. Sedangkan Alena hanya mengangkat bahu nya saja."Huh....Ale anggap saja apa yang terjadi tadi malam dan tadi pagi adalah suatu hal yang tidak pernah terjadi." Kata Ale pada dirinya sendiri lalu gadis itu masuk ke dalam rumah nya dengan senandung kecil.
Happy Reading.............Daren memacu kecepatan motor nya dengan penuh, dia emosi saat mendengar bahwa suara yang memanggil Ale dengan kata sayang itu adalah musuhnya. Tiba di restoran yang di kirim alamat nya oleh Ale tadi, Daren langsung memarkirkan motornya dengan sembarangan lalu berlari kecil menuju pintu restoran mewah tersebut.Sebelum Daren sampai di meja Ale, dia lebih dahulu menelpon temannya untuk membawa mobil agar nanti saat dia membawa Ale akan begitu mudah."Oh wow... Kejutan seorang Daren Cleo Romanov menghampiri meja kita!" Sindir Axel saat melihat kedatangan Daren. Orang tua Ale yang melihat hal tersebut langsung melihat kearah orang yang disebut.Ayah Ale mengepalkan tangannya, huh lagi-lagi dari keluarga Romanov yang mendekati keluarganya apa mereka tidak memiliki selera lain selain merusak keluarganya lagi."Ale kita pulang,
Happy Reading *******Maaf masih ada typo...*****"Hiks... Hiks Daren plis jangan." Mohon Ale saat lagi-lagi Daren memberikan tanda di bagian leher putih milik Ale. Gadis itu menangis dan meronta mencoba melawan namun hasilnya sia-sia Daren sama sekali tidak bergerak, pria itu fokus memberikan tanda di beberapa bagian tubuh Ale.Daren sudah melepas bajunya terpampang dengan jelas perut sixpack yang dia miliki. Siapapun kaum hawa yang melihat nya pasti akan tergoda untuk segera mencicipinya. Daren tidak mendengar apa yang sedari tadi Ale katakan kepada nya dia hanya berfokus untuk melepas semua pakaian yang di gunakan oleh Ale."Fu*ck kau harus menjadi milikku malam ini!" Geram Daren lalu tanpa aba-aba pria itu merobek baju Ale dia juga melepas bajunya."Hiks... Daren." Mohon Ale sambil menahan tangan Daren yang mencoba membuka pen
Happy Reading.......Bugh!Bugh!Bugh!Tiga kali Hans melayangkan pukulannya di wajah Zairo Romanov sedangkan pria itu terkejut karena tiba-tiba diserang. Bahkan dia tidak sempat mengelak dengan pukulan yang tiba-tiba tersebut."Sial kau, sudah ku katakan jauhi keluarga ku brengsek!" Amuk Hans dan hendak menyerang Zairo kembali namun anak buah Zairo dengan cepat memegang Hans begitupun dengan Andrew yang terkejut dengan kebruntalan tuannya."Lepaskan aku brengsek!" Anak buah Zairo langsung melepaskan tangan Hans saat melihat kode dari bos mereka."Ada apa ini Greyson?!" Sialnya pertanyaan itu menyulutkan emosi Hans. Apa pria brengsek itu tidak menyadari ulah yang dilakukan oleh anaknya."Jangan berpura pura tidak tahu Zai, anak
Awas typo......Daren mengantar Alena untuk pulang namun sebelum itu mereka makan siang terlebih dahulu di restoran jepang. Karena yang Daren tahu gadis itu sangat menyukai makanan dari sana."Turunlah, kita akan makan disini." Alena berbinar saat menatap Restoran tersebut dia dengan cepat langsung turun dan memasuki restoran. Daren menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Alena. Daren menyusul gadis itu."Atas nama Daren Cleo Romanov, silahkan lewat sebelah sini." Kata pelayan tersebut, dia menunjukkan arah ke ruangan VIP yang sudah Daren booking sebelum tiba di restoran jepang tersebut."Terima kasih." Ucap Alena lalu masuk dan pandangannya disajikan dengan tatanan meja yang penuh dengan makanan khas jepang. Dia langsung duduk di sofa yang ada disana dan tidak lupa melepas tas selempang yang dia bawa tadi."Apa kau s
Happy Reading.......Awas Typo.............."Karena dulu paman mu menculik Adik dari Ayah Alena, itu lah mengapa Hans sangat membenci keluarga kita bahkan dia sangat tidak ingin bila ada keturunan Romanov kembali mengusik keluarganya.""Apa penyebab paman menculik adik dari Ayah Alena?" Tanya Daren dengan masih penasaran dia masih belum paham dengan masa lalu yang menimpa kedua keluarga terpandang ini."Paman mu sangat mencintai Bibi Alena yang bernama Mia, dia adalah gadis yang sangat mandiri dan juga memiliki paras yang cantik mereka satu Universitas. Karena terlalu mencintai bibi Alena paman mu sampai berbuat nekat dengan menculik dan membuat gadis malang itu hamil di umurnya yang masih berusia delapan belas tahun, sedangkan paman mu sudah berusia 22 tahun. Hans yang mengetahui hal itu sangat murka sehingga dengan segala cara dia mencari k