Daren & Alena
*****
Daren pria dingin dan Arogant, yang tidak pernah berurusan dengan yang namannya perempuan. Kecuali ibu dan kakak nya yang super cerewet itu. Selebihnya Daren hanya menganggap perempuan itu tidak ada.
Di Universitas memang banyak sekali kaum hawa yang mengaguminya. Namun sekali lagi Daren tidak pernah menganggap nya.
Namun sekarang beda lagi. Entah kenapa Daren tiba-tiba bisa terpikat dengan Alena yang notabenenya adalah mahasiswi baru.
Tidak sampai di sana, rasanya Daren benar-benar menginginkan Ale. Jangan ditanya lagi seberapa besar gairahnya sekarang.
Bahkan saat tadi Daren mengangkat Alena menuju ke apartemen nya. Bisa ia lihat jika dada Ale mengundangnya untuk memegang atau bahkan memakannya.
Dengan hati-hati Daren turun dari atas ranjangnya. Lalu setelah itu ia memasuki kamar mandi yang berada di kamar tersebut.
"Terpaksa aku main solo lagi." Runtuk Daren dalam hati
Alena benar-benar sudah tidak sadar akibat alkohol yang ia minum tadi. Gadis itu tidur dengan keadaan yang cukup mengenaskan. Rambut yang acak-acakan, lalu lipstik dan maskara yang sudah agak memudar di wajahnya. Dan itu membuat wajah Alena terlihat seperti jombi.
Dua jam akhirnya Daren merasa lega. Sehabis dari dalam kamar mandi. Daren menggosok rambut basahnya menggunakan handuk kecil yang berada di tangannya.
Daren berjalan menuju ke arah Alena yang tertidur. Sepertinya gadis itu tidak menyadari apa yang Daren lakukan kepadanya.
Jam tiga dini hari, Dengan perlahan Daren menaiki kasur yang berukuran king size tersebut dengan perlahan. Dia tidak ingin membuat Ale terbangun atas apa yang akan ia lakukan nanti.
Daren duduk di sebelah kanan Ale. Dengan perlahan Daren menurunkan kepalanya untuk dapat menjangkau bibir Ale.
Cup!
Daren menempelkan bibir mereka dengan perlahan. Hanya menempel tanpa adanya lumatan yang kasar dari pria yang saat ini berumur 20 tahun.
Tidak puas hanya dengan mengecup. Daren kembali menggerakkan bibirnya dengan perlahan. Gadis yang berada di bawahnya tidak bergerak sama sekali.
Dengan perlahan juga, kedua tangan Daren memegang sisi kepala Ale. Sedangkan siku nya untuk menahan bobot badanya, agar tidak menindih Ale.
Daren memasukkan lidahnya ke dalam mulut Ale dan mengabsen apa yang ada di dalam mulut gadis tersebut.
Tidak sampai berhenti di sana. Daren kembali menjelajahi tubuh gadis tersebut. Biarlah orang-orang berkata jika sekarang ia mengambil kesempatan dalam kesempitan. Toh itu memang benar adanya.
Panyudara yang begitu pas di tangannya, membuat Daren sangat puas. Gadis ini diciptakan untuknya, karena apa yang gadis ini miliki sangat sesuai dengan apa yang Daren sukai.
Masih mencium sambil meremas panyudara Ale, Daren tidak lupa mengabadikan Fotonya bersama Ale saat gadis itu tertidur. Banyak Foto yang Daren ambil, salah satu nya adalah ketika Daren mencium tepat di bibir Ale.
Langsung saja Foto tersebut Daren Upload ke dalam akun media sosialnya. Dengan men-tag Ale, tidak lupa Caption yang membuat siapa saja tidak berani merebut Ale dari dalam pelukan Daren.
Daren kembali memasang baju tidur milik Ale, ia tidak ingin sampai kelepasan. Belum saat nya ia memiliki Ale, ini masih permulaan untuknya.
Daren menjatuhkan Dirinya di samping Ale, sungguh ia sangat mengantuk. Sebelum menutup matanya Daren menyempatkan diri mencium kening Ale dengan mesra.
"Good night, Sweety." Bisik Daren di depan wajah Ale.
Lalu setelah itu Daren kembali tidur untuk menyusul Ale ke dalam alam mimpi. Sedangkan Ale dengan tidak sadar memeluk Daren dari samping dan Daren tersenyum merasakannya.
Daren membalas pelukan Ale dengan possessiv.
......
Ale bangun dari tidurnya saat mata hari pagi menyinari kelopak matanya dan hal itu membuat dia menyerit karena terganggu.
"Engghhh." Lenguhnya lalu tidak beberapa dia mendengar seseorang berbicara terlebih itu ada suara seorang pria.
"Kau sudah bangun?" Tanya Daren sambil berjalan membawa sebuah napan yang berisi sarapan pagi lengkap dengan lauk pauknya.
"Kenapa aku bisa ada disini? Kau menculik ku ya?!" Tuduh Alena dan hal itu membuat seorang Daren terkekeh. "Sejak kapan aku menculik mu, kau lupa apa yang terjadi tadi malam?" Tanya Daren setelah meredakan kekehannya sangat lucu pikirnya.
Sedangkan Alena sibuk mengingat apa yang terjadi kepada dirinya tadi malam. Alena mengedarkan pandangannya dan tersadar bahwa dia bukan sedang berada di kamar miliknya.
Kamar ini bernuansa abu-abu dan putih dan bisa dia tebak jika ini pasti kamar laki-laki. Apa ini kamar Daren? Jika iya matilah Alena.
"Apa yang kau pikirkan, minum lah itu akan mengurangi sedikit rasa pusing di kepala mu." Daren memberikan segelas air untuk Ale dan dengan cepat gadis itu meminumnya. selesai meminum air itu Ale langsung memberikan gelasnya kepada Daren.
Namun dengan sengaja Daren menarik Ale sehingga gadis maju dan bibir keduanya bersentuhan. Dengan pelan Daren mencium Ale merasa tidak ada balasan dari Ale membuat Daren dengan sengaja menggigit binir bawah gadis itu dan membuatnya memekik pelan.
tanpa membuang waktu Daren langsung memasukan lidahnya kedalam rongga mulut Ale, sedangkan Ale yang tidak terbiasa langsung terkejut saat ada benda yang memporak-porandakan mulutnya hingga beberapa menit kemudian Daren langsung melepaskan ciuman mereka dia membersihkan sisa saliva yang berada di ujung bibir milik Ale. sial dia hampir saja lepas kontrol sejak kapan dia seperti ini, bahkan bersama jalang nya dulu Daren tidak pernah seagresiv ini.
"Aku akan mengantar mu pulang." Lalu Daren keluar dari dalam kamarnya untuk menuju dapur. Dia harus menjernihkan pikiran kotor yang sedang bersarang di kepala nya.
Sedangkan Ale masih terkejut, kenapa tadi dirinya hanya diam saja saat pria itu mencium bibirnya. Huh apa kata Sarah nanti jika tau bahwa dirinya tidur di apartemen milik Daren. Tapi ini juga salah Sarah kenapa gadis itu meninggalkan dirinya dan malah pergi bersama teman Daren.
Ale dengan cepat bangun dan berlari menuju kamar mandi, dirinya tidak ingin berlama-lama di sini dan hanya ditemani opeh Daren sungguh pria itu sangat mesum. Bahkan mereka tidak saling kenal kecuali mereka itu adalah adik dan kakak tingkat di kampus.
"Okey, Ale lo harus tenang dan anggap saja yang barusan tidak pernah terjadi." Ucapnya pada diri sendiri sambil menarik napasnya agar kegugupan yang baru saja timbul mereda sedikit.
Ale berjalan keluar dari kamar, dia menatap sekeliling apartemen mewah milik Daren. Saat menuruni tangga Ale melihat pria itu, maksudnya Daren dia tengah duduk di meja makan sambil memakan roti selai milik nya.
"Kemarilah, dan makan aku akan mengantar mu setelah itu." Ale tidak menjawab dia hanya berjalan dan langsung duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Daren.
"Gak usah gue naik taksi aja, sekalian gue mau mampir ke minimarket." Tolak Ale dengan halus, dirinya tidak mau lagi berhadapan dengan Daren apalagi jika dia mengingat perlakuan pria itu terhadap dirinya tadi.
"Gak usah nolak, dan ubah bahasa kamu, jangan pake "lo,gue tapi pake "aku, kamu aja." Daren meminum susu putih miliknya hingga tandas.
"Tapi---."
"Tidak ada penolakan, kita berangkat sekarang." Daren langsung menyambar kunci mobil milik nya yang berada di meja makan, Ale hanya bisa menggigit bibir bawahnya saja mendengar perkataan Daren.
......
Sekian
Happy ReadingIni aku mau nanya kalian, itu klo pake lo , tulisanya gimana? Loe gitu kah? soalnya aku gk pernah ngomong pake lo, gue " seringnya aku kamu aja. Di kalimantan sih mohon di jawab ya guyss suka gk pd nulis kisah yg santuy gitu dan gk formal2 amat. Setelah selesai mengantar Alena pulang, Daren langsung pergi begitu saja karena dia ada sesuatu hal yang belum dia kerjakan. Sedangkan Alena hanya mengangkat bahu nya saja."Huh....Ale anggap saja apa yang terjadi tadi malam dan tadi pagi adalah suatu hal yang tidak pernah terjadi." Kata Ale pada dirinya sendiri lalu gadis itu masuk ke dalam rumah nya dengan senandung kecil.
Happy Reading.............Daren memacu kecepatan motor nya dengan penuh, dia emosi saat mendengar bahwa suara yang memanggil Ale dengan kata sayang itu adalah musuhnya. Tiba di restoran yang di kirim alamat nya oleh Ale tadi, Daren langsung memarkirkan motornya dengan sembarangan lalu berlari kecil menuju pintu restoran mewah tersebut.Sebelum Daren sampai di meja Ale, dia lebih dahulu menelpon temannya untuk membawa mobil agar nanti saat dia membawa Ale akan begitu mudah."Oh wow... Kejutan seorang Daren Cleo Romanov menghampiri meja kita!" Sindir Axel saat melihat kedatangan Daren. Orang tua Ale yang melihat hal tersebut langsung melihat kearah orang yang disebut.Ayah Ale mengepalkan tangannya, huh lagi-lagi dari keluarga Romanov yang mendekati keluarganya apa mereka tidak memiliki selera lain selain merusak keluarganya lagi."Ale kita pulang,
Happy Reading *******Maaf masih ada typo...*****"Hiks... Hiks Daren plis jangan." Mohon Ale saat lagi-lagi Daren memberikan tanda di bagian leher putih milik Ale. Gadis itu menangis dan meronta mencoba melawan namun hasilnya sia-sia Daren sama sekali tidak bergerak, pria itu fokus memberikan tanda di beberapa bagian tubuh Ale.Daren sudah melepas bajunya terpampang dengan jelas perut sixpack yang dia miliki. Siapapun kaum hawa yang melihat nya pasti akan tergoda untuk segera mencicipinya. Daren tidak mendengar apa yang sedari tadi Ale katakan kepada nya dia hanya berfokus untuk melepas semua pakaian yang di gunakan oleh Ale."Fu*ck kau harus menjadi milikku malam ini!" Geram Daren lalu tanpa aba-aba pria itu merobek baju Ale dia juga melepas bajunya."Hiks... Daren." Mohon Ale sambil menahan tangan Daren yang mencoba membuka pen
Happy Reading.......Bugh!Bugh!Bugh!Tiga kali Hans melayangkan pukulannya di wajah Zairo Romanov sedangkan pria itu terkejut karena tiba-tiba diserang. Bahkan dia tidak sempat mengelak dengan pukulan yang tiba-tiba tersebut."Sial kau, sudah ku katakan jauhi keluarga ku brengsek!" Amuk Hans dan hendak menyerang Zairo kembali namun anak buah Zairo dengan cepat memegang Hans begitupun dengan Andrew yang terkejut dengan kebruntalan tuannya."Lepaskan aku brengsek!" Anak buah Zairo langsung melepaskan tangan Hans saat melihat kode dari bos mereka."Ada apa ini Greyson?!" Sialnya pertanyaan itu menyulutkan emosi Hans. Apa pria brengsek itu tidak menyadari ulah yang dilakukan oleh anaknya."Jangan berpura pura tidak tahu Zai, anak
Awas typo......Daren mengantar Alena untuk pulang namun sebelum itu mereka makan siang terlebih dahulu di restoran jepang. Karena yang Daren tahu gadis itu sangat menyukai makanan dari sana."Turunlah, kita akan makan disini." Alena berbinar saat menatap Restoran tersebut dia dengan cepat langsung turun dan memasuki restoran. Daren menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Alena. Daren menyusul gadis itu."Atas nama Daren Cleo Romanov, silahkan lewat sebelah sini." Kata pelayan tersebut, dia menunjukkan arah ke ruangan VIP yang sudah Daren booking sebelum tiba di restoran jepang tersebut."Terima kasih." Ucap Alena lalu masuk dan pandangannya disajikan dengan tatanan meja yang penuh dengan makanan khas jepang. Dia langsung duduk di sofa yang ada disana dan tidak lupa melepas tas selempang yang dia bawa tadi."Apa kau s
Happy Reading.......Awas Typo.............."Karena dulu paman mu menculik Adik dari Ayah Alena, itu lah mengapa Hans sangat membenci keluarga kita bahkan dia sangat tidak ingin bila ada keturunan Romanov kembali mengusik keluarganya.""Apa penyebab paman menculik adik dari Ayah Alena?" Tanya Daren dengan masih penasaran dia masih belum paham dengan masa lalu yang menimpa kedua keluarga terpandang ini."Paman mu sangat mencintai Bibi Alena yang bernama Mia, dia adalah gadis yang sangat mandiri dan juga memiliki paras yang cantik mereka satu Universitas. Karena terlalu mencintai bibi Alena paman mu sampai berbuat nekat dengan menculik dan membuat gadis malang itu hamil di umurnya yang masih berusia delapan belas tahun, sedangkan paman mu sudah berusia 22 tahun. Hans yang mengetahui hal itu sangat murka sehingga dengan segala cara dia mencari k
Happy Reading.....2 bulan kemudianSetelah kejadian dimana Axel kalah dalam balapan 2 bulan lalu. Kini pria itu semakin geram karena kedekatan Daren dan juga Alena. Sedangkan kedua orang tuanya tidak tahu karena mereka tengah melakukan perjalanan bisnis di bagian eropa selama 2 bulan iniAxel juga marah karena adik nya tidak membenci Daren sama sekali bahkan gadis itu sepertinya sudah jatuh terlalu jauh ke dalam pesona seorang Daren. Dan Axel harus mencari cara agar adiknya membenci Daren"Mau kemana Alena?" Axel bertanya saat melihat penampilan adiknya yang begitu rapi"Mau pergi ke toko buku bersama Sarah kak." Jawab Alena lalu dia berjalan keluar namun langkahnya terhenti ketika Axel kembali berkata"Kau mulai berani membohongi kakak ya, sejak kapan hah?!" Tanya Axel tidak
Happy Reading.............Daren pulang ke Apartemen miliknya setelah tadi dia sempat pergi ke rumah Alena. Namun gadis itu tidak ada di rumah dan dia hanya bertemu dengan Axel yang sama sekali tidak menyapannya. Jika saja Axel bukan kakak dari gadis yang dia cintai maka sudah habis pria itu olehnya.Rasanya mau pecah kepala Daren saat kembali mengingat perkataan Alena tadi bahkan gadis itu tahu jika dirinya bermain di belakang Alena. Daren pikir Alena akan menjadi gadis yang masa bodo namun gadis itu tidak seperti yang Daren bayangkan."Aaarrgg, Sialan apa ini kerjaan Axel lagi?!" Tanya Daren kepada dirinya sendiri setelah sadar tidak ada irang lain lagi selain Axel yang tidak menyukai dirinya berdekatan dengan Alena."Axel brengsek!" Maki nya lagi dan sumoah serapah kekuar dari mulut Daren untuk Axel pria yang kini tengah duduk santai di dalam kamarnya.......