Awas typo
.
.
.
.
.
.
Daren mengantar Alena untuk pulang namun sebelum itu mereka makan siang terlebih dahulu di restoran jepang. Karena yang Daren tahu gadis itu sangat menyukai makanan dari sana.
"Turunlah, kita akan makan disini." Alena berbinar saat menatap Restoran tersebut dia dengan cepat langsung turun dan memasuki restoran. Daren menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Alena. Daren menyusul gadis itu.
"Atas nama Daren Cleo Romanov, silahkan lewat sebelah sini." Kata pelayan tersebut, dia menunjukkan arah ke ruangan VIP yang sudah Daren booking sebelum tiba di restoran jepang tersebut.
"Terima kasih." Ucap Alena lalu masuk dan pandangannya disajikan dengan tatanan meja yang penuh dengan makanan khas jepang. Dia langsung duduk di sofa yang ada disana dan tidak lupa melepas tas selempang yang dia bawa tadi.
"Apa kau s
Happy Reading.......Awas Typo.............."Karena dulu paman mu menculik Adik dari Ayah Alena, itu lah mengapa Hans sangat membenci keluarga kita bahkan dia sangat tidak ingin bila ada keturunan Romanov kembali mengusik keluarganya.""Apa penyebab paman menculik adik dari Ayah Alena?" Tanya Daren dengan masih penasaran dia masih belum paham dengan masa lalu yang menimpa kedua keluarga terpandang ini."Paman mu sangat mencintai Bibi Alena yang bernama Mia, dia adalah gadis yang sangat mandiri dan juga memiliki paras yang cantik mereka satu Universitas. Karena terlalu mencintai bibi Alena paman mu sampai berbuat nekat dengan menculik dan membuat gadis malang itu hamil di umurnya yang masih berusia delapan belas tahun, sedangkan paman mu sudah berusia 22 tahun. Hans yang mengetahui hal itu sangat murka sehingga dengan segala cara dia mencari k
Happy Reading.....2 bulan kemudianSetelah kejadian dimana Axel kalah dalam balapan 2 bulan lalu. Kini pria itu semakin geram karena kedekatan Daren dan juga Alena. Sedangkan kedua orang tuanya tidak tahu karena mereka tengah melakukan perjalanan bisnis di bagian eropa selama 2 bulan iniAxel juga marah karena adik nya tidak membenci Daren sama sekali bahkan gadis itu sepertinya sudah jatuh terlalu jauh ke dalam pesona seorang Daren. Dan Axel harus mencari cara agar adiknya membenci Daren"Mau kemana Alena?" Axel bertanya saat melihat penampilan adiknya yang begitu rapi"Mau pergi ke toko buku bersama Sarah kak." Jawab Alena lalu dia berjalan keluar namun langkahnya terhenti ketika Axel kembali berkata"Kau mulai berani membohongi kakak ya, sejak kapan hah?!" Tanya Axel tidak
Happy Reading.............Daren pulang ke Apartemen miliknya setelah tadi dia sempat pergi ke rumah Alena. Namun gadis itu tidak ada di rumah dan dia hanya bertemu dengan Axel yang sama sekali tidak menyapannya. Jika saja Axel bukan kakak dari gadis yang dia cintai maka sudah habis pria itu olehnya.Rasanya mau pecah kepala Daren saat kembali mengingat perkataan Alena tadi bahkan gadis itu tahu jika dirinya bermain di belakang Alena. Daren pikir Alena akan menjadi gadis yang masa bodo namun gadis itu tidak seperti yang Daren bayangkan."Aaarrgg, Sialan apa ini kerjaan Axel lagi?!" Tanya Daren kepada dirinya sendiri setelah sadar tidak ada irang lain lagi selain Axel yang tidak menyukai dirinya berdekatan dengan Alena."Axel brengsek!" Maki nya lagi dan sumoah serapah kekuar dari mulut Daren untuk Axel pria yang kini tengah duduk santai di dalam kamarnya.......
Happy Reading..............Kini Sarah dan Alena tengah berada di kantin. Sarah berfokus dengan makanannya sedangkan Alena hanya bisa mengaduk aduk makanannya dengan lesuh. Sarah hanya menggeleng kepala heran dengan tingkah sahabatnya ini."Sayang!" Panggil Renald kepada Sarah, jangan di tanya lagi kedua anak manusia itu sudah menjalin hubungan sejak mereka yang menghabiskan malam bersama saat itu."Hay, kelas mu sudah selesai?" Tanya Sarah lalu bergeser agar Renald bisa duduk di sebelahnya."Iya, hai Alena." Sapa Renald dan di balas senyum saja oleh gadis itu dan Renald acuh saja."Ku dengar Alena dan Daren sudah berakhir apa itu benar?" Pertanyaan Renald membuat Sarah dan Alena saling menatap. Sarah yang menatapnya seakan meminta penjelasan sedangkan Alena menatap Sarah karena terkejut."Benarkah? Kok aku gak tau." Alena tidak menanggapi nya dia hanya memilih diam, sekarang
Happy Reading................"Mira masih saja tidak berubah, padahal sudah punya anak." Dengus Daren kepada perempuan yang baru saja masuk dan bergabung bersama mereka disana. Sedangkan wanita yang bernama Mira itu hanya bisa cengengesan tidak jelas. Dia menatap Alena dan heran siapa gerangan gadis ini."Siapa?" Tanya Mira dia menatap Alena dengan seksama."Kenalin kak dia Alena, yang akan jadi adik ipar kakak." Kata Daren dengan percaya diri. Sedangkan Mira terkejut karena baru kali ini adik nya mengenalkan seorang gadis kepada dirinya terlebih Daren mengenalkan Alena dengan orang tuanya."Ck! Kau ini jangan main-main deh." Kata Mira dengan tidak percaya dan dia tersenyum melihat tingkah Alena seperti malu-malu dan menunduk kepalanya."Idih siapa yang main-main, kalau gak percaya ya sudah." Jawab Daren dengan sekenanya."Sudah-sudah, Alena bisa bantu tante masak untuk makan malam?
Happy Reading..............Maaf masih banyak Typonya..........."Ta--tapi bagaimana jika ada yang kesini?" Tanya Alena dengan takut dia tidak mau kepergok oleh orang yang ada di rumah Daren itu akan sangat memalukan."Ssssttt... Itu jika kamu berteriak, kalau gak teriak pasti orang gak akan tau."Lalu Daren langsung membaringkan Alena di ranjangnya dia harus bisa memasuki Alena lagi malam ini dia sudah tidak sabar. Daren dengan cepat melepaskan celana Jeans yang digunakan oleh gadisnya. Uughhh dia sudah tidak sabar saat melihat paha mulus Alena saja miliknya sudah bereaksi berlebihan.Kini Alena sudah naked tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya sedangkan Daren masih menggunakan boxernya. Dengan perlahan Daren merangkak ke atas Alena kedua tangannya di ja
Happy Reading......Maaf Masih Ada Typo............"Mah Alena ikut aku ya tidurnya." Kata Daren, Mira dan suami nya sudah masuk ke kamar hari ini mereka menginap di rumah orang tua Mira. Devon juga sudah tidur di kamar miliknya dengan di jaga oleh babbysitter.Sisanya orang tua Daren dan tentunya Alena. Mereka masih belum kembali ke kamar karena masih mengobrol sebentar."Tidak, Alena akan tidur ikut Mamah. Kamu tidur ikut Papah." Zai melotot seketika astaga bagaimana bisa dia tidur satu ranjang dengan anak nya, apa Maya lupa jika Zai tidak bisa tidur jika tidak ada wanita itu di sampingnya."Tidak mau, Papah dan Mamah akan tidur satu ranjang. Biarkan Daren tidur bersama Alena." Daren bersorak girang saat mendengar perkataan Zai, untung ada Papahnya yang bisa membantu dia."Tapi mamah gak bisa membiarkan mereka tidur satu kamar. Nanti mereka bisa khilaf."
Happy Reading......Maaf masih ada typo..............Paginya keluarga Daren sudah pergi untuk mengurus urusan mereka masing-masing. Alena dan Daren baru saja turun saat jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi dan pagi ini mereka ada kelas di jam delapan pagi namun kelas mereka beda."Sarapannya di bawa ke mobil saja sayang." Alena mengangguk lalu dia membawa beberapa potong roti dan sekotak susu instan. Daren mengeluarkan mobil nya dari garasi."Sampai jam berapa kamu hari ini sayang?" Tanya Daren dia memakan roti yang Alena sodorkan untuk nya."Satu mata kuliah, jam 11 siang aku sudah selesai."Setelah itu tidak ada lagi percakapan yang terjadi di antara mereka, Alena sibuk menyuapi dirinya dan Daren sedangkan pria itu fokus untuk menyetir."Baiklah, nanti kita pulang bareng ya."Mereka telah sampai di parkiran kampus dan banyak penghuni kampus yang menatap ke