Share

Bab 9. Sulit Untuk Lupa

***

“Sayang, apa lagi yang kalian perdebatkan? Langsung makan saja kenapa sih?” Teriak ku dari dapur.

Sedangkan di meja makan, kedua putriku masih saja berdebat. Entah apa yang mereka perdebatkan, sepertinya sangat seru. Hingga suara mereka terdengar hingga ke dapur.

Mereka masih asyik berdebat tanpa menggubris perkataanku. Setelah membersihkan semua peralatan masak pagi ini, aku langsung mendekati Candi dan Candu — Kedua putri kembarku yang kini sudah berusia dua puluh tahun.

“Kalian berdebat tentang apa? Kenapa bunda tidak diajak?”

“Nih Kak Candu. Sangat menyebalkan. Masa dia mengatakan kalau Yislam jelek,” ujar Candi dengan sangat lembut.

“Lah emang jelek. Aku tuh heran kenapa Candi suka sama lelaki modelan kayak Kak Yislam. Kamu tuh bisa dapat laki-laki yang lebih dibandingkan dia.”

Kali ini Candu yang berbicara. Aku mengerutkan alis. Siapa lelaki yang sedang mereka bahas?

“Yislam itu siapa, Nak. Orang mana? Kok kalian bisa kenal dia? Kenalnya dari mana?” tuturku dengan kedua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Roziha Anwar
semangat updatenya Thor
goodnovel comment avatar
Roziha Anwar
suka dgn watak Vara... perempuan tegas Dan mendiri, penasaran sama karma Anjas Dan Ana.
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
ayo thoor semangat nulisnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status