Share

Aku Tidak Boleh Sakit Hati Jika Ingin Menang

Pak Wahyu tersenyum sekilas lalu menatapku.

"Ehm ... Lois itu ya ... orang lain, Mbak. Memangnya dia siapa saya?"

Jawaban Pak Wahyu sama sekali tidak membuat dahagaku melega. Yang ada aku semakin penasaran dengan jawabannya yang terkesan ganjil.

"Kalau begitu, kenapa Pak Wahyu manggil Lois dengan sebutan Den Mas?"

"Oh ya?"

Justru Pak Wahyu malah balik bertanya dan itu membuatku makin diliputi kebingungan.

"Iya, Pak. Bapak memanggil Lois dengan sebutan Den Mas malam itu. Saya masih ingat."

"Ah, mana mungkin, Mbak. Saya baru kali pertama itu bertemu Lois ya malam itu. Mungkin Mbak salah orang."

Kepalaku menggeleng bingung dengan sejuta tanya tanpa jawaban. Hingga tidak tahu harus bertanya apa lagi.

"Udah ya, Mbak. Jam makan siangnya hampir habis. Saya pamit dulu."

Belum sampai Pak Wahyu berdiri, aku kembali membuka suara.

"Pak, saya menemukan kartu ATM hitam di laci Lois atas nama Raden Mas Renjana L. Hartadi. Bukankah itu nama putra Pak Presdir? Kalau Lois tidak ada hubun
Juniarth

enjoy reading .... Hari ini spesial up dua bab. Karena kemarin nggak up. Untuk semua pembaca, terima kasih banyak sudah mengikuti cerita cinta Lois. My beloved princes.

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
sukasuza
dtunggu kak updatenya tiap hr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status