BERSAMBUNG
Brandi pun sabar menunggu, untuk cari jalan bicara dengan Audrey, yang hari ini tampil cantik sebagai pagar ayu.Brandi bahkan sengaja duduk di tempat yang mudah di lihat Audrey dan harapannya terkabul.Wanita cantik itu pun sama, kaget saat melihat Brandi ada di antara ratusan undangan yang datang hari ini di resepsi Panjul dan Arum hari ini.Audrey awalnya terlihat biasa, tapi saat menatap wajah Brandi yang terus-terusan memandangnya, Audrey terlihat mulai gelisah dan agaknya ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini.Lalu dia terlihat berbisik ke Arum dan tak lama kemudian dia turun dari panggung pelaminan.Brandi yang melihat ini buru-buru bangkit dan menyusulnya, Audrey terlihat pergi dengan tergesa-gesa dan tak pedulikan tatapan kagum puluhan pria dan sapaan mereka.Begitu sampai di sisi jalan, Audrey menuju ke sebuah mobil dan masuk ke mobil tersebut dan tak lama menghilang dari tempat ini.Brandi tentu saja terkejut dan dia kemudian mencari mobilnya di parkiran untuk menyusul, ta
“Brandi…makasih yaa dulu kamu pernah bantu ibuku hingga 50 juta,” kaat Audrey lagi, sebutkan bantuan pemuda ini beberapa tahun lalu.Brandi yang tadinya mau beranjak dari kursinya untuk pamit bertahan sebentar, lalu mengangguk sambil senyum.Keduanya kini saling tatap, walaupun keduanya masih menyimpan 'rasa', tapi Brandi juga paham, saat ii Audrey punya kehidupan sendiri dengan...suaminya.“Tak apa Audrey, tuh kita kan ada hubungan family, wajarlah aku bantu paman Ando dan bibi Uni, orang tua kamu itu” kata Brandi dan kali ini dia benar-benar pamit dengan Audrey.Tak enak dia lama-lama bersama…istri orang!Audrey ternyata tak menghalangi kepergian Brandi. Hanya bibirnya seakan mengatakan "maafkan aku Brandi".Sepeninggal Brandi, Audrey terlihat menarik nafas panjang. “Kelak kamu akan tahu sebabnya Brandi,” gumam Audrey sambil memutar-mutar gelas kacanya.Seakan ada beban di hatinya, yang hanya dirinya yang tahu.Brandi yang masih berasa ‘nyeri’ di hati langsung pulang ke rumah, ia mal
Mendengar cerita komplet Enjang ini, Brandi jadi membayangkan betapa berlikunya kehidupan sang taipan tersebut. Anehnya, ada perasaan lain yang ia rasakan, tapi sulit menjabarkan, kenapa rasa aneh itu ada?“Jadi tuan Brandon itu nakal juga ya saat muda, sampai ada anaknya ketemu dah gede saja?” kembali Brandon sengaja memancing Enjang.“Betul banget mas, playboy kakap, tapi tuan Brandon emank ganteng kok, kaya raya dan royal lagi, pasti semua wanita klepek-klepek. Tapi yang bapak salut, beliau selalu bertanggung jawab dan gentleman mas, asal mas tahu, semua wanita yang peranh dekat, dibantunya nggak tanggug-tanggung, sampai miliara!” ceplos Enjang lagi.Enjang juga bilang, tak akan aneh, bisa jadi anak-anak tuan Brandon masih ada yang tercecer dari skandal-skandal cinta masalalunya yang sukar di hitung jumlah wanita yang dekat dengannya di masa lalu.Enjang dengan polosnya juga bilang, Brandon juga pernah punya kekasih bule dan Arab.Brandi sampai gelen-geleng mendengar petualangan Bra
“Baiklah bibi Umi, aku mau ziarah ke makam bibi Maya, sebelum pulang ke Jakarta, dimanakah beliau dikebumikan Bi?” tanya Brandon lagi, sambil menatap sebuah rumah yang berada di seberang jalan. Rumah tua yang halamannya di tumbuhi semak belukar, karena lama tak di urus.Bibi Umi sebutkan tempatnya di sebuah pemakaman umum, saat akan permisi, suami bibi Umi yang kerja sebagai tukang kebun datang.Begitu tahu siapa Brandi, pria ini langsung minta maaf telah lancang menempati rumah neneknya ini.Namun Brandi langsung menggeleng dan bilang rumah ini akan jadi milik keluarga ini selamanya.Brandi lalu memanggil Enjang dan minta tolong ambilkan tas ranselnya, dengan tergopoh Enjang mengangguk lalu ke mobil dan balik lagi, kemudian angsurkan tas ransel ini ke Brandi.“Paman dan bibi, ini ada uang buat kalian berdua, buat bibi Umi terima kasih sudah membuka sebuah rahasia besar tentang aku.”“Iya Brandi, maafkan bibi kalau kisah ini bikin kamu kaget!” sahut bi Umi pelan, suaminya hanya mendeng
Gara-gara ketiduran sepanjang jalan dan tiba kembali pukul 23.35 menitan, pukul 2 dinihari barulah Brandi bisa tidur lagi.Lama dia termenung memikirkan cerita bibi Umi yang bongkar jatdirinya, yang bukan anak kandung bibi Maya, tapi Putri Zeremiah, si putri asal Dubai, bekas majikan Bibi Maya.Brandi bermimpi di temui seorang wanita sederhana, wajahnya cantik dan lembut serta sangat ke ibuan dan senyumnya bikin teduh.Wanita ini menggandeng seorang anak laki-laki berbaju sekolah, merah dan putih yang di bajunya ada tambalan.Sepatu anak bertubuh kurus itu terlihat boncos di bagian depan, hingga jempol kakinya terlihat. Anak kecil hanya menatap Brandi, tak ada senyum di wajahnya.Anak kurus tampan ini terlihat murung, dia seolah tak memusingkan pakaiannya dan sepatunya yang boncos itu“Kamu adalah cucuku Brandi…tapi sebelum semuanya terang benderang, kamu harus bereskan masalah ibu kandungmu di Dubai, juga nanti bantu ayahmu atasi musuh-musuhnya. Ayahmu inilah yang ku gandeng saat ini…
Brandi senyum saja saat melihat budgetnya ke Timteng tidak begitu besar. “Hmm…aneh juga Mr-KN ini, minta aku bergaya ala agen burjo, masa ke Timteng hanya di modalin 30 juta,” gumam Brandi geli sendiri, saat melihat ada uang masuk ke rekening khususnya dari Mabes.30 jutaan hanya seharga jas miliknya, yang dulu dia beli di butik si Ngondek.Brandi tentu saja tertawa, karena uangnya dari penjualan emas putih serta uang dari harta rampokan yang kini dia kuasai, setelah Mr M buron jumlahnya masih fantastis.Namun Brandi tak pernah mau menampilkan gaya hedonnya, ke Dubai-pun ia naik pesawat komersil.Lama-lama gini, mending aku kelak ajukan pensiun dini sekalian, pikir Brandi lagi, lalu senyum sinis sendiri.Brandi pun tak mau lagi pusing memikirkan berapa bugjet yang diberi, dia konsentrasi saja saja pada tugasnya.Sesuai informasi yang ia peroleh, akan ada pertemuan antara Mr M dan Mr Chino Hamuk di sebuah kafe di kota Dubai ini.Tentu saja kafe di sini tak bisa disamakan dengan kafe di
‘Ihh kamu kok lama banget sihh ke toilet, malah asyik nelpon, nelpon kekasih yaa…!” tiba-tiba wanita cantik nongol dan bikin Brandi terkaget-kaget.Dia buru-buru menarik si cantik ini menjauh, apalagi 4 orang centeng Chino Hamuk dan Mr M muncul dan menatap keduanya dengan curiga.“Hampir saja ketahuan, dasar wanita, bikin ribet saja!” batin Brandin yang sekalian membawa wanita ini keluar dari kafe ini, bahkan agar cepat, Brandi tak ragu menggendongnya.Sampai di mejanya tadi, Brandi lalu bawa tas wanita ini, juga kartu kamarnya dan agak tergesa-gesa ajak keluar dari tempat ini.Tepat saat itu Mr M dan Mr Chino Hamuk juga selesai metting dan mereka melihat Brandi yang setengah ‘menyeret’ wanita yang sudah mabuk ini, sebelum menggendongnya keluar dari tempat ini.Untung saja saat itu hanya punggung Brandi yang terlihat, sehingga keduanya tak melihat wajahnya.“Pasti si wanita lagi kecewa sama tu cowok, hingga mabuk begitu, tapi mesra juga, main gendong segala he-he” ceplos Mr M tersenyum
“Di mana kamu kenal mendiang Emir Thamrin, mantan iparku itu dan di mana kamu kenal mendiang Putri Zeremiah?” berondong Saffana balik bertanya ke Brandi.Saffana bahkan kini memandang curiga pada Brandi, tentu saja tak sembarangan orang tahu tentang 'keluarga' eks suaminya ini.Kenapa Brandi yang baru dia kenal secara tak sengaja ini malah sebut-sebut nama Emir Thramrin dan nama Putri Zeremiah, siapa yang tak curiga, pikirnya.Kali ini gantian Brandi yang terdiam sekaligus terperanjat bukan kepalang. Tentu saja dia tak menyangka mantan suami Saffana ini adik dari Emir Thamrin mantan suami Putri Zeremiah.Hatinya mulai bimbang, antara berterus terang saja, atau sembunyikan soal ini.Tapi Brandi akhirnya ambil keputusan yang tak di sangka-sangka, setelah ambil nafas panjang, seakan kumpulkan kekuatan, mulai lah Brandi menjawab!“Karena…aku anak kandung dari Putri Zeremiah!” sahut Brandi, kini gantian Saffana melongo, sekaligus terperanjat bukan kepalang.Pengakuan pemuda tampan ini sungg