BERSAMBUNG
Gara-gara ketiduran sepanjang jalan dan tiba kembali pukul 23.35 menitan, pukul 2 dinihari barulah Brandi bisa tidur lagi.Lama dia termenung memikirkan cerita bibi Umi yang bongkar jatdirinya, yang bukan anak kandung bibi Maya, tapi Putri Zeremiah, si putri asal Dubai, bekas majikan Bibi Maya.Brandi bermimpi di temui seorang wanita sederhana, wajahnya cantik dan lembut serta sangat ke ibuan dan senyumnya bikin teduh.Wanita ini menggandeng seorang anak laki-laki berbaju sekolah, merah dan putih yang di bajunya ada tambalan.Sepatu anak bertubuh kurus itu terlihat boncos di bagian depan, hingga jempol kakinya terlihat. Anak kecil hanya menatap Brandi, tak ada senyum di wajahnya.Anak kurus tampan ini terlihat murung, dia seolah tak memusingkan pakaiannya dan sepatunya yang boncos itu“Kamu adalah cucuku Brandi…tapi sebelum semuanya terang benderang, kamu harus bereskan masalah ibu kandungmu di Dubai, juga nanti bantu ayahmu atasi musuh-musuhnya. Ayahmu inilah yang ku gandeng saat ini…
Brandi senyum saja saat melihat budgetnya ke Timteng tidak begitu besar. “Hmm…aneh juga Mr-KN ini, minta aku bergaya ala agen burjo, masa ke Timteng hanya di modalin 30 juta,” gumam Brandi geli sendiri, saat melihat ada uang masuk ke rekening khususnya dari Mabes.30 jutaan hanya seharga jas miliknya, yang dulu dia beli di butik si Ngondek.Brandi tentu saja tertawa, karena uangnya dari penjualan emas putih serta uang dari harta rampokan yang kini dia kuasai, setelah Mr M buron jumlahnya masih fantastis.Namun Brandi tak pernah mau menampilkan gaya hedonnya, ke Dubai-pun ia naik pesawat komersil.Lama-lama gini, mending aku kelak ajukan pensiun dini sekalian, pikir Brandi lagi, lalu senyum sinis sendiri.Brandi pun tak mau lagi pusing memikirkan berapa bugjet yang diberi, dia konsentrasi saja saja pada tugasnya.Sesuai informasi yang ia peroleh, akan ada pertemuan antara Mr M dan Mr Chino Hamuk di sebuah kafe di kota Dubai ini.Tentu saja kafe di sini tak bisa disamakan dengan kafe di
‘Ihh kamu kok lama banget sihh ke toilet, malah asyik nelpon, nelpon kekasih yaa…!” tiba-tiba wanita cantik nongol dan bikin Brandi terkaget-kaget.Dia buru-buru menarik si cantik ini menjauh, apalagi 4 orang centeng Chino Hamuk dan Mr M muncul dan menatap keduanya dengan curiga.“Hampir saja ketahuan, dasar wanita, bikin ribet saja!” batin Brandin yang sekalian membawa wanita ini keluar dari kafe ini, bahkan agar cepat, Brandi tak ragu menggendongnya.Sampai di mejanya tadi, Brandi lalu bawa tas wanita ini, juga kartu kamarnya dan agak tergesa-gesa ajak keluar dari tempat ini.Tepat saat itu Mr M dan Mr Chino Hamuk juga selesai metting dan mereka melihat Brandi yang setengah ‘menyeret’ wanita yang sudah mabuk ini, sebelum menggendongnya keluar dari tempat ini.Untung saja saat itu hanya punggung Brandi yang terlihat, sehingga keduanya tak melihat wajahnya.“Pasti si wanita lagi kecewa sama tu cowok, hingga mabuk begitu, tapi mesra juga, main gendong segala he-he” ceplos Mr M tersenyum
“Di mana kamu kenal mendiang Emir Thamrin, mantan iparku itu dan di mana kamu kenal mendiang Putri Zeremiah?” berondong Saffana balik bertanya ke Brandi.Saffana bahkan kini memandang curiga pada Brandi, tentu saja tak sembarangan orang tahu tentang 'keluarga' eks suaminya ini.Kenapa Brandi yang baru dia kenal secara tak sengaja ini malah sebut-sebut nama Emir Thramrin dan nama Putri Zeremiah, siapa yang tak curiga, pikirnya.Kali ini gantian Brandi yang terdiam sekaligus terperanjat bukan kepalang. Tentu saja dia tak menyangka mantan suami Saffana ini adik dari Emir Thamrin mantan suami Putri Zeremiah.Hatinya mulai bimbang, antara berterus terang saja, atau sembunyikan soal ini.Tapi Brandi akhirnya ambil keputusan yang tak di sangka-sangka, setelah ambil nafas panjang, seakan kumpulkan kekuatan, mulai lah Brandi menjawab!“Karena…aku anak kandung dari Putri Zeremiah!” sahut Brandi, kini gantian Saffana melongo, sekaligus terperanjat bukan kepalang.Pengakuan pemuda tampan ini sungg
Hampir dinihari keduanya bercakap-cakap, sampai akhirnya keduanya sama-sama ngantuk dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.“Apakah ini jalan Tuhan…sehingga aku tak sengaja di pertemukan dengan Putri Saffana ini,” batin Brandi, sambil menyelimuti tubuh Saffana yang kini mulai tidur.Brandi memilih tidur di kursi, tapi jelang subuh baru dia bisa memejamkan mata.Fakta yang diceritakan Saffana benar-benar guncang batinnya. Belum lagi soal pembunuhan Tuan Brandon, yang pelakunya ternyata Serda Andi dan anak buah bos rentenir Syamsudin dan dalangnya Mr M serta Tuan Chino Hamuk ini.“Brandi bangun, ini kopi panas dan roti,” Saffana membangunkan Brandi yang ketiduran di sofa panjang.Brandi kaget, lalu kerjap-kerjapkan mata, Saffana kini hanya kenakan kimono, agaknya wanita cantik ini sudah mandi.“Aku mandi dulu Saffana, tak enak banget langsung ngopi dan makan roti,” sahut Brandi dan kini dia menyegarkan tubuhnya dengan sengaja siramkan air yang sagat dingin ke sekujur tubuhnya, untuk r
“Brandi, tolong aku untuk merebut kembali anakku dari mantan suamiku,” kata Saffana meminta pertolongan Brandi.Setelah mengantar pamannya Ahmad Miller ke rumah sakit dan kini Saffana ikut ke hotel Brandi, setelah chek out dari hotel sebelumnya.Brandi menoleh ke wajah Saffana lalu mengangguk tanpa pikir panjang. “Dimana alamatnya mantan suami kamu itu Saffana?” Wanita inipun sebutkan tempatnya, setelah berbasa-basi, Saffana pun ingatkan soal warisan Emir Thamrin.“Brandi, makasih yaa, kamu harus hati-hati, ingat yang ku ceritakan kemarin soal harta warisan,” Saffana lalu memeluk badan kokoh Brandi dan mencium pipi pemuda ini.Brandi menarik wajah Saffana dan melumat bibir merah tebal wanita ini.“Setelah anakku kembali ke pangkuanku, kamu boleh menikmati tubuhku,” desah Saffana, kemudian Saffana pulang kembali apartemennya.Sama-sama sudah suka, tapi ada hal yang masih mengganjal, anak Saffana yang sudah seminggu ‘diculik’ Amir Thamrin.Brandi pun duduk termenung memikirkan bagaiman
Mereka menggunakan bahasa Inggris, sehingga Brandi paham apa yang dibicarakan.“Kita harus secepatnya temukan anak Putri Zeremiah itu, aku dapat informasi, anak yang bernama Brandi Alfonso itu seorang serdadu yang bertugas di Papua di Indonesia, dia juga kabarnya porak porandakan kantor bisnis kolegaku Tuan Chino Hamuk,” cetus Amir Thamrin lagi.“Berarti anak itu sudah menjelma jadi pemuda kuat, bukan lemah seperti yang dulu kita terima informasinya,” sahut si wanita ini.Keduanya terus berbincang-bincang, tanpa sadar anak kecil berusia 2 tahunan itu sudah lenyap di bawa Brandi, yang memanfaatkan deru badai pasir di luar rumah mewah ini.Brandi sengaja tidak mau terlalu lama mendengarkan pembicaraan dua orang ini.Brandi harus berjibaku dengan waktu dan badai pasir di luar rumah ini, anak kecil terbangun dan menatap Brandi dengan aneh.Tapi Brandi berbisik kalau dia adalah teman ibunya, sehingga anak kecil ini terdiam dan tidak bicara, dia malah memeluk erat Brandi, saat mendengar suar
“Brandi kamu di mana? Aku barusan lihat di breaking news, soal hilangnya Bobby dan Zafera. Ciri-ciri pelaku penculiknya dari sebuah CCTV adalah kamu,” Saffana menelpon Brandi yang kini mampir di sebuah kafe di daerah perbatasan Dubai-Muscat.“Tenang Saffana, Bobby dan Zafera memang aku yang bawa, kami kini berada di tempat aman!” sahut Brandi, tanpa mua sebutkan di mana tempatnya.Saat bicara begitu, Brandi melihat Zafera seakan beri dia sebuah isyarat, yang meminta Brandi jangan memberitahu di mana mereka saat ini, Brandi tentu saja langsung paham! “Bolehkah aku menyusul?” Saffana yang tak sabaran ingin bertemu anaknya justru ingin susul Brandi.“Jangan, aku khawatir kamu justru kini di mata-matai aparat, kalau kamu ke sini, sama saja membawa aparat mengetahui persembunyianku,” kata Brandi buru-buru dan menutup ponselnya, lalu tarik nafas plong.Zafera yang mendengar ucapan Brandi langsung angkat jempol. Brandi pun tersenyum kecil, walaupu hatinya bertanya-tanya juga, ada apa ini?“