Share

63. Hari Terakhir di Barak Prajurit

Saketi memandangi wajah Panglima Serta Madya. Ia sangat kagum dengan sikap bijaksana pria paruh baya itu, yang berani melakukan tindakan tegas keluar dari barisan prajurit kerajaan Sirnabaya, demi mewujudkan sebuah perjuangan untuk kemerdekaan wilayah Hoda Buana.

“Kadang seseorang berjuang dengan maksud yang tidak baik, memanfaatkan situasi konflik demi kepentingan pribadi. Tapi itu tidak ada dalam diri Panglima, aku kagum sekali dengan sikap, Panglima," kata Saketi menanggapi perkataan dari Panglima Serta Madya.

Panglima Serta Madya tersenyum, dan menjura kepada sang pangeran. Lantas berkata lagi, "Mereka yang seperti itu hanya mengambil keuntungan saja dari kemelut yang terjadi, tanpa menghiraukan banyaknya korban yang berjatuhan karena konflik tersebut. Semoga saja kita yang ada di tempat ini termasuk barisan orang-orang yang tidak seperti itu."

"Semua karena ambisi!" tandas Saketi. "Seperti apa yang dilakukan oleh pihak kerajaan Turana. Mereka mendukung kejahatan pihak kerajaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status