Share

Bab 195. Tewasnya Dua Pendekar Pedang Buana

"Berhenti!"

Dua orang berambut panjang dengan ikat kepala merah itu menarik tali kekang kuda mereka. Kuda mereka terpaksa berhenti karena dua orang berpenutup wajah tengah menghadang di tengah jalan. Keduanya menatap dua lelaki berpenutup wajah yang menghadang di tengah jalan dengan heran. Mereka bisa meraba bahwa dua penghadang itu berniat tidak baik.

Salah satu pendekar dari perguruan Pedang Buana itu berkata. "Maaf, Kisanak. Kami sedang terburu-buru jadi minggirlah dan beri kami jalan."

Manggala maju tiga langkah. Tangannya langsung mencabut pedang tipis yang membelit pinggangnya. Pedang itu berkelok-kelok saat dimainkan.

"Apa-apaan ini?" Lelaki berkumis tipis yang bertanya. Dia sedikit tersinggung dengan sikap orang itu. Bukannya menjawab dan minggir malah mencabut senjata, kentara sekali kalau mereka tidak berniat baik.

"Kalian dari mana?" tanya Manggala.

"Kami dari perguruan Pedang Buana. Murid Ki Buanapala," jawab pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status