Share

Bab 129. Kepergok

Malam ini dia bekerja keras mempelajari isi kitab. Yang dikhawatirkan Sekar Pandan dan Raden Prana Kusuma terbukti. Malam itu, Selasih menutupi tubuh atasnya dengan selimut hitam. Tidak lupa wajahnya ditutupi kain hitam pula.

Dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh, perempuan itu melesat ke atas atap rumah yang telah berlubang. Kaki tanpa alas itu berjalan mengendap-endap di atap rumah. Angin malam yang dingin menyapa wajahnya. Dia menuju atap kamar Sekar Pandan.

Pelan, tangannya membuka genting atap kamar Sekar Pandan. Di bawah sana, gadis yang menebarkan bau harum alami itu masih membaca lepih. Bibir Selasih tersenyum lebar.

"Sebentar lagi kitab itu akan menjadi milikku."

Selasih mencoba ikut membaca lepih di tangan Sekar Pandan dari atas. Jarak yang jauh dan terbatasnya pencahayaan, membuat perempuan itu kesusahan dalam membaca. Itu makin membuat dia penasaran ingin membacanya. Tanpa sadar, tangannya menggeser genting.

Selasih me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status