Share

68. Ketiduran

Author: GREYWIND
last update Last Updated: 2023-12-06 14:00:13

‘’Kalau tidak jadi, seharusnya mas mengirim pesan!’’ desisnya tajam.

Valerie sangat-sangat marah karena Leo tak kunjung datang semalam.

‘’Valerie sampai ketiduran dalam keadaan telanjang tau gak!’’

Menanti seperti orang bodoh, berharap digauli suami, nyatanya Valerie malah terserang flu akibat menunggu Leo.

‘’Hatchi!’’ Valerie menatap sinis. Karena Leo lah dirinya jadi bersin-bersin begini.

‘’Sayang, mas minta maaf,’’ ucap Leo pelan. 

Tapi, Valerie tak acuh dan malah melahap nasi goreng buatan Inah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   69. Bahagia Vania Derita Bagi Valerie

    ‘’Boleh aku duduk?’’‘’Tidak!’’Meski tak mendapatkan izin Valerie, Nathan tetap memaksa duduk.‘’Sampai kapan kamu akan bersamanya, Val?’’‘’Pertanyaan macam apa itu?’’ Tatapan Valerie berubah sinis.‘’Jangan tersinggung. Harusnya kamu mengerti, Val. Bahwa tidak ada sejarahnya, pria beristri dua dapat membahagiakan keduanya.’’Valerie tidak dapat menutupi, bahwa kata-kata Nathan membuat hatinya bersedih.‘’Jadi

    Last Updated : 2023-12-07
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   70. Tetap Pada Pendirian

    ‘’Li, kamu sedang apa?’’Brak!Ponsel Lili jatuh sangking kagetnya Lili dengan munculnya Nathan.‘’Gak ngapa-ngapain kok, Nath.’’Nathan kemudian mengambilkan benda itu tanpa melihat layar yang masih menyala dan memberikannya pada Lili.‘’Maaf aku pulang telat.’’Lili lalu mengernyitkan dahi. Tidak biasa-biasanya Nathan bersikap lembut seperti ini. Bahkan mengucap kata maaf segala.Namun Lili hanya menatap datar karena sudah tau alasan dibalik keterlambatan Natha

    Last Updated : 2023-12-08
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   71. Menyelesaikan Permasalah di Kamar

    ‘’Jika malam itu mas tidak memperkosaku, mungkin aku tidak akan hamil dan juga tidak berakhir mencintaimu, Mas.’’Rengek tangis Valerie dibalas dengan kediaman Leo.Ternyata buah simalakama itu memang nyata. Karena Leo mengalami sendiri.Leo tidak mau mematahkan kepercayaan Vania di saat istri tercintanya sedang bersusah payah. Namun lain cerita bila vonis dokter sebelumnya itu betul-betul terjadi.Leo akan memiliki alasan, atas kemandulan Vania untuk mengungkap Valerie.Akhirnya, Leo memberikan segelas air putih agar Valerie bisa lebih tenang.Seteguk… du

    Last Updated : 2023-12-09
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   72. Istri atau Selingkuhan?

    ‘’Jadi kamu sengaja membawaku kesini karena ada Valerie?’’Nathan langsung melihat ke sekeliling.‘’Itu tidak seperti yang kamu pikirkan,’’ jelas Nathan. ‘’Jangan membuat keributan di sini, Li. Kita sedang bersama mama.’’Nathan memperingati karena Melati sedang berjalan mendekati mereka berdua.‘’Sekarang, bila aku melabrak Valerie, siapa yang akan kamu bela?’’ tantang Lili dan mengangkat kedua alisnya.‘’Tidak ada yang aku bela.’’‘’Kenapa? Apa karena kam

    Last Updated : 2023-12-10
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   73. Istri Yang Patuh

    Sebenarnya, Valerie sudah tau pertengkaran Vania dan Leo. Valerie tak sengaja lewat dan mendengar percakapan itu. Karena itulah Valerie merasa iba dan berjanji untuk menjadi tempat Leo bersandar nanti malam.‘’Gini deh. Kalau mau buat Leo cinta mati sama kamu, jangan pernah kamu bersikap kayak Vania. Si Vania kan kalau marah kaya orang gila tuh. Nah Kamu jangan kayak gitu sekalipun lagi marah. Pendam aja.’’‘’Artinya aku harus lebih banyak sabar, begitu?’’‘’Iya. Kamu harus korban perasaan lebih besar kali ini. Itupun kalau kamu benar-benar ingin Leo memihak kamu sepenuhnya. Soalnya cinta aja gak cukup, Val. Kamu sudah bisa memberikan Leo keturunan, sekarang tambahkan dengan kepatuhan. Istri yang patuh itu san

    Last Updated : 2023-12-11
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   74. Meracuni Pikiran

    ‘’Leo berselingkuh?’’Vania mengartikan maksud Valerie lebih dalam. Dan Valerie mengangguk membenarkan.‘’Aku tau suamiku, Val. Dia sangat setia dan…’’ Rasanya tidak benar saja menjudge Leo tanpa tau kebenarannya.Mungkin Vania memang sempat berpikir ke sana. Tapi sebenarnya, Vania hanya tengah memilih prasangka terburuk.‘’Kalau mbak tidak yakin. Lalu kenapa mbak membiarkan dugaan seperti itu meracuni mbak?’’Valerie tidak ingin ada keributan lagi antara Leo dan Vania. Walaupun sebenarny

    Last Updated : 2023-12-12
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   75. Kecurigaan Seorang Istri

    ‘’Kalau aku jadi kakak, aku pasti akan mengusir Delia.’’Vania tidak tau hati Alin terbuat dari apa. Bagaimana bisa Alin betah berada seatap dengan wanita itu?‘’Van, kalau kamu berada di posisi kakak, kamu pasti akan mengerti bagaimana rasanya menjadi wanita yang tidak sempurna.’’‘’Hanya karena kakak belum bisa memberi anak? Ck… ck, sampai hati Mas Rendi membawa kakak dan Delia tinggal bersama. Kenapa tidak tinggal terpisah saja?’’‘’Itu karena kemauan kakak kok, Van. Kakak cuma ingin lihat, sejauh mana Delia sanggup membahagiakan Rendi.’’‘’

    Last Updated : 2023-12-13
  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   76. Pertengkaran

    ‘’Van…’’‘’Astaga, Mama!’’ Vania mengelus dada. Vira membuatnya hampir terkena serangan jantung.Dalam kondisi gelap, tentu sosok seramah Vira pun bisa menjadi sosok yang menakutkan.‘’Kamu ngapain di depan kamar Valerie?’’‘’Eh… anu, Ma…’’Tidak mungkin Vania katakan bila ingin memastikan ada atau tidaknya Leo di dalam.‘’Kamar kamu kan di sebelahnya, Nak.’’‘’Oh, iya.’’ Denga

    Last Updated : 2023-12-14

Latest chapter

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   259. Cinta Sejati Tidak Ditemukan Dari Satu Wanita

    Selain itu, walau dulunya sering bertengkar, kini Rian sangat menyayangi Gia. Tidak ada lagi aksi nakal hingga Gia menangis.Rian sudah bisa menerima Gia.Bahkan memanggil Gia dan Alia dengan julukan si kembar kedua.‘’Nggak nyangka, ya, kita jadi kakak adik.’’ Rian tersenyum pada Gia, mungkin itu untuk pertama kalinya. Entahlah, mungkin sejak lama Rian sudah peduli dan sayang pada Gia tetapi terlalu malu menunjukkannya karena Gia bukan Alia. Alias sang adik.Tetapi kini sudah resmi. Sehingga Rian tidak menutup apapun lagi.‘’Iya. Semoga kamu jadi kakak yang baik seperti baiknya kamu ke Alia.’’ Gia pun membalas senyuman tersebut. ‘’Kalau mas nggak baik, kasih tau aku saja. Nanti aku laporin ke Papi Leo,’’ celetuk Alia walau mata dan tanganya sibuk menata boneka.Ketiganya tengah main bersama. Tak lama si kembar datang bersama orang tua mereka.‘’Rian, mana kedua mami sama papimu?’’ seru Delia.‘’Di kamar, Tante.’’‘’Ngapain?’’ Alin kini yang bertanya. Padahal mereka sekeluarga beren

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   258. Rumah Sakit Jiwa

    Beberapa hari setelahnya…Vania, Valerie dan Leo kompak menuju rumah sakit jiwa. Melihat Gavi tidak sendiri di dalam dunianya. Sandra dan Elsa menemani, satu ruangan berisi tiga orang.Elsa kehilangan bayinya saat di rumah sakit dan berakhir seperti Sandra yang terobsesi pada Gavi.Hingga kini pun Sandra memanggil nama Gavi.Elsa menyebut nama Rendi.Dan Gavi menyebut nama Vania.‘’Apa ada kemungkinan bisa sembuh?’’ tanya Vania pada perawat yang mendampingi.‘’Bisa. Tapi tidak bisa sembuh total. Hanya jika gejalanya diredakan, mereka akan kembali normal. Tetapi, kemungkinan kambuhnya juga akan sangat tinggi.’’Vania tidak menyangka jika kembalinya dirinya pada Leo adalah penyebabnya. ‘’Lebih baik jangan diredakan. Dia itu kriminal. Kalaupun disembuhkan untuk menjalani pemeriksaan biar bisa dikurung di penjara.’’ Leo masih memendam dendam yang belum terlampiaskan.‘’Dia sudah mendapat hukuman setimpal. Mungkin bukan penjara tempatnya dihukum, tapi di sini.’’ Valerie menepuk bahu Vani

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   257. Buah Dari Perbuatannya Sendiri

    ‘’Kamu biadab!’’Gavi ingin sekali melayangkan tamparan, tetapi…‘’Jangan bergerak!’’ Polisi berteriak tegas.Kenyataan itu membuat peluh bercucuran membasahi tubuhnya. Penyesalan menyeruak masuk, menusuk kalbu. Berawal dari cinta dan abadi menjadi benci.Baru terasa bila memilih Sandra adalah kesalahan terbesar seumur hidup. Dan dirinya menyia-nyiakan Vania. Yang tidak sadar makin tidak ada orangnya makin Gavi jatuh cinta.Pipinya basah meneteskan air mata penyesalan.Mengapa semua diketahui ketika sudah terlambat?Apakah tidak ada lagi kesempatan kedua untuknya dan Vania bahagia dengan anak mereka?Gavi hanya ingin lepas. Bebas dari sini dan menjemput Vania dengan mulut terucap meminta maaf dan kedua tangan menangkup memohon ampun.Seorang suami pun hanya manusia biasa tidak ada yang sempurna.‘’Aku harus bertemu Vania.’’ Itulah yang terucap dari bibir Gavi.‘’Tidak akan ku biarkan kau mendekati adik iparku lagi.’’ Rendi mendesis sinis.Adik ipar?Tetapi sayangnya belum resmi. Gavi

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   256. Terkuak

    ‘’Apa-apaan…’’‘’Gav, ini anak-anak kita. Aku membawanya karena bayi kita telah gugur. Dan ini sebagai penggantinya. Lihat, lihat,’’ Sandra menarik si kembar ke depan Gavi yang kebingungan dan dua bocah itu semakin takut. ‘’Aku bisa memberimu anak. Mereka lucu juga menggemaskan. Artinya, kita tidak bercerai, bukan?’’Saat ini Sandra terlihat seperti wanita gila. Takut ditinggalkan, membutuhkan kepastian. Ternyata perkataan Gavi membuatnya putus asa sehingga menculik anak orang untuk diakui. ‘’Jika kamu tidak bisa memberiku anak, maka aku akan menceraikanmu,’’ Sandra mengulang kalimat yang pernah Gavi ucapkan. ‘’Dan mereka adalah alasan kamu tidak bisa menceraikan aku, Gav.’’Gavi kian geram dengan tingkah Sandra. Perkataannya sudah kemana-mana.‘’Yang aku maksud dari rahimmu. Bukan dari rahim orang lain!’’ desisnya. Andai bisa berteriak tentu dibarengi kekerasan. Tapi ini rumah sakit. Di mana dirinya sedang bersembunyi untuk menjalankan rencana.‘’Ini anakku, Gav. Mereka adalah anak

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   255. Leo Menggantikannya

    Senja di sore hari. Pemandangan indah untuk dinikmati dengan mata telanjang. Di saat orang-orang baru pulang dari lelahnya mencari uang, Gavi berdiri di balkon dengan earphone yang baru saja dihancurkan olehnya.Penyadap yang diletakkan di jendela tempat Vania dirawat meremukkan hatinya menghancurkan rencana yang telah disusun matang.Rasanya tidak mungkin secepat itu Vania memutuskan menikah lagi. Mungkinkah dengan trauma yang diberikannya Vania bisa membangun rumah tangga dalam waktu dekat? Apalagi menikah lagi dengan mantan suami pertama.Tidakkah Vania merasa malu?Tidakkah Vania berpikir sampai ke sana?Setelah Vania keluar dari rumah sakit, dirinya akan menculik Vania dan juga putri mereka tinggal bersamanya.Di rumah yang dibelinya ketika melihat gelagat Vania tidak mau lagi serumah dengan Yura.Gavi tidak sudi, putrinya memanggil Leo sebutan papa padahal Gia adalah anaknya.Mungkinkah Gia dipaksa? Gia dicuci otaknya agar lupa padanya yang kini menyesal menyia-nyiakan anak dan

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   254. Pertanda Mimpi

    ‘’Gia kangen dipeluk. Dicium. Dibacakan dongeng sebelum tidur.’’ Betapa bayangan Gavi mencuat ke relung hati. Tangisan itu tidak lagi tentang keinginan melainkan tentang kerinduan.Rindu dengan sang ayah.Mulai dari caranya bicara.Mengajaknya bercanda.Menyuapinya.Dada Gia kian terasa sesak, menyadari kalau itu semua tinggal kenangan. Luka yang dicurahkan sang ayah sudah terlalu dalam, mengobati pun akan percuma karena tidak akan bisa sembuh.‘’Gia mau ketemu sama papa, Nak?’’ Terasa berat sekali bertanya. Tetapi sebrengsek apapun mantan suaminya itu, tetaplah ayah bagi putrinya.Namun dengan tegas Gia menggeleng.Valerie dan Vania pun dibuat heran.Gia angkat kepala yang menyembunyikan air matanya. Lalu menyeka walau airnya masih saja keluar. Terlalu sakit sehingga butuh sedikit lebih lama untuk kembali bicara.‘’Gia nggak mau papa Gavi.’’ Intinya, Gia cukup ingat kenangannya dengan Gavi tapi tidak mau papanya Gavi lagi. Traumanya sudah mendarah daging. Gia bisa mengingat dengan

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   253. Meminang Sang Kakak

    ‘’Kamu mau menikah lagi?’’Begitulah yang didengar Leo.Valerie mendesah panjang. Membuatnya harus mengulang lagi. Mengatakannya saja sudah sangat sulit apalagi ini sampai dua kali.Wanita kuat sekalipun akan rapuh bila meminta sang suami mendua.‘’Dengar, nggak? Tolong nikahi Mbak Van,’’ ucapnya lemah tanpa berkedip.Kata-kata itu membuat Leo membesarkan matanya. Sekaligus menggelengkan kepala. Lalu tertawa merasa tidak masuk akal.‘’Sayang, pikiran kamu nggak beres di sini. Sebaiknya kita pulang ke Kalimantan. Mas pesan tiket sekarang.’’ Leo mengambil ponsel dan langsung membuka aplikasi pemesanan penerbangan, tetapi, Valerie menurunkannya.‘’Valerie serius!’’ Cara bicara Valerie bukanlah cara bicara yang biasanya. Leo merasa permintaan itu sangat konyol. Karena tidak sama seperti meminta permen ataupun tas mahal. Leo mengira jika menurut apa yang diinginkan Valerie semua akan lebih mudah ke depannya. Tetapi dugaannya salah.Dirinya pun sampai hati tidak mau membantu Vania lagi.

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   252. Memberi Separuh Atap

    ‘’Iya, Ma. Tapi Gia takut kalau nanti di sekolah ada Tante Sandra lagi. Boleh nggak, Gia bawa om-om itu besok?’’ Gia menunjuk pengawal di depan ruangan.Sebagai ibu, Vania sedih anaknya jadi merasa terancam. Seolah keselamatannya berada di ujung tanduk.Seharusnya Vania menjadi tameng terdepan untuk melindungi, tetapi di saat Gia membutuhkannya Vania malah terbaring sakit.Dan ketika bangun penyerangan itu sudah terjadi.‘’Gimana, Ma? Boleh, nggak?’’ pintanya penuh harap.‘’Jangan om itu, ya. Om lain saja. Gimana kalau Pak Sena?’’ Vania tidak mau merepotkan Valerie. Takutnya Valerie kian benci padanya.Sudah bagus Valerie ada bersamanya walau tidak berkata apapun sejak dirinya bangun. Meski sebenarnya Vania mengharapkan pelukan hangat juga beberapa kalimat dari sang adik. ‘’Tentu boleh. Gia mau yang mana?’’ Valerie mendekati ponakannya, seolah menawarkan mainan boneka.Sejak tadi menunggu waktu yang tepat, akhirnya ada pembicaraan yang bisa membuatnya terlibat.Vania menatap Valerie d

  • Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar   251. Luka Kehilangan Anak

    ‘’Siapa yang nggak punya otak, Al?’’ Tiba-tiba saja Rian sudah berada di sebelah Rico.‘’Itu tuh, Mas.’’ Menunjuk si kembar dengan mulut yang dimajukan.‘’Kalian apakan adikku?’’ ‘’Jangan salah paham, Sepupu. Kami hanya bercanda.’’ Raffi cengengesan lalu menyenggol lengan Rico untuk ikut tertawa. ‘’Dasar kalian!’’ Alia menggeleng-geleng tetapi sesaat kemudian sudah berdamai lagi.Rian melihat sedikit embun di mata Gia, tetapi tidak berkata apapun. Ingin berempati namun kelakuannya selama ini membuatnya malu untuk tiba-tiba memberi perhatian.‘’Kamu sudah nggak sedih lagi, kan?’’ ‘’Sedikit,’’ jawab Gia pelan.‘’Ayo kita main. Nanti papa aku jemput, terus ngajak kita main di mall,’’ jabar Alia dengan rasa bahagia.Lili dan Nathan sudah menganggap Gia juga sebagai anak mereka. Sangat tidak tega melihat Gia sendirian bertemankan Pak Sena dan Inah saja. Apalagi Alia sering bercerita, betapa sedihnya Gia selama sekolah.Tidak adanya kemajuan tentang Vania, berpengaruh besar pada sang pu

DMCA.com Protection Status