แชร์

Kelam

Taki menyambar kunci mobilnya serta memakai jaket dan tergesa keluar. Ia hidupkan mobilnya dan melaju membelah jalanan yang licin.

Sampai di sebuah tempat di pinggir sungai yang lumayan sepi dia pinggirkan mobilnya dan berlari ke jempatan kecil yang terbentang.

Gerimis masih turun rintik-rintik tak mengurungkan niatnya. Gelap malam di tempat yang minim pencahayaan juga tak menyurutkan langkahnya.

Tiba di jembatan, ia hentikan langkahnya dengan nafas yang ngos-ngosan. Di tengah jembatan sana seseorang memakai jaket dan berdiri menghadap sungai. Ia menoleh saat menyadari kedatangan Taki.

"Hai Ki, apa kabar," sapanya dengan senyum hambar dan putus asa.

-

Disinilah kini keduanya. Warung remang-remang yang tidak jauh dari lokasi jembatan tersebut. Keduanya saling diam.

Taki memandangi pemuda dihadapannya dengan tatapan prihatin. Wajah yang frustasi dan juga putus asa.

"Gue lihat lo kemarin di pernikahan Devan," ujar Taki membuka percakapan.

Pemuda itu mendongak dan tersenyum tipis. Ia ten
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด

DMCA.com Protection Status