Share

Devan Dan Satrio

"Aaa... aem sayang... Nah, pinter."

Rara tersenyum, dia duduk di kursi rodanya. Kiara dengan lembut menyuapi putri kesayangannya.

Ya, Rara berhasil melewati masa kritisnya. Dia di rawat seminggu setelah sadar. Dan baru beberapa hari ini dibawa pulang. Tapi dia minta agar mamanya ikut pulang ke rumah. Mau tak mau Kiara menurutinya.

Devan tentu saja merasa senang. Dengan demikian dia bisa mengawasi dua orang tercintanya lebih dekat.

"Rara pengen nyapa adek gak?" tawar Kiara. Rara mengangguk semangat.

Kiara berdiri dan mendekatkan perut buncitnya pada Rara.

"Dedek. Kakak kangen nih."

Rara terkekeh. Dia menempelkan telinganya di perut mamanya.

"Ma, kok gak ada suaranya?" tanyanya polos.

"Belum sayang. Nanti dong kalau udah keluar. Baru dedeknya ada suaranya."

"Ih, jadi gak sabar pengen lihat adek Rara. Kira-kira cewek atau cowok ya ma?"

"Emmm... apa ya? Kayaknya mending jadi kejutan aja deh. Biar penasaran."

Rara menganggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status