Share

94. Tidak Akan Pernah Cukup

"Fifteen minutes."

"Ten minutes."

Daniel mendesah. Dia kembali mengenakan kaus lalu beringsut ke meja kerjanya di sudut kamar. "Please, put on your clothes, Baby," ujarnya seraya menyalakan laptop.

Delotta yang masih berada di tempat tidur hanya mencebikkan bibir. Alih-alih menuruti permintaan Daniel, gadis itu merengek.

"Sakit, Om. Aku nggak bisa bergerak."

Dari balik laptop Daniel mengintip. "Really? Kamu sudah melewati satu hari."

"Lalu?"

"Aku pikir sakit itu udah berkurang." Daniel menunjukkan wajah polos. Dia sama sekali tidak memiliki pengalaman menghadapi perempuan yang baru saja melepas keperawanan.

"Gimana mau berkurang? Bahkan pagi ini Om minta lagi."

Wajah cemberut Delotta membuat Daniel terkekeh. "Oke. Kamu tenang dulu. Aku selesaikan teleconference ini sebentar."

"Ten minutes."

"Oke."

Sepuluh menit yang dijanjikan berubah jadi lima belas menit, dua puluh menit, hingga tiga puluh menit. Dan ketika Daniel lagi-lagi meminta tambahan waktu lima menit, Delotta berkacak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status