Beranda / Romansa / Pesona Teman Papa / 78. Pagi = Lelah

Share

78. Pagi = Lelah

"Pa! Nggak bisa gitu dong, Pa."

"Apanya yang nggak bisa?"

"Itu namanya papa nyodorin aku ke mulut buaya."

"Otta, Dave nggak seperti itu."

"Dari mana Papa tau? Papa nggak mengenal dia dengan baik."

Ricko mengembuskan napas panjang beberapa kali. Rasa lelah makin bergelayut. Dia tidak ingin berdebat dengan putrinya, tapi Delotta terus saja melayangkan protes karena keputusannya.

"Izinkan saya antar jemput Delotta tiap hari, Om. Saya akan menjaga sikap."

Ricko teringat permintaan Dave waktu mengunjungi rumah sakit. Dia ingin menolak karena bisa saja putrinya melakukan hal lebih dari sekedar mematahkan hidung. Tapi Dave bersikeras.

"Saya ingin hubungan saya dengan Delotta bisa kembali seperti dulu. Saya harap Om mengizinkan," ucap Dave lagi dengan wajah penuh permohonan yang akhirnya membuat Ricko mengangguk setuju. Mungkin juga ini sebagai kompensasi, wujud terima kasihnya karena Dave tidak melaporkan Delotta ke pihak berwajib. Sebab saat Ricko datang, dia melihat dua polisi sedang me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status