Secara sadar Bianca semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Emanuel, lengannya pun semakin erat melingkar di tubuh kekar Emanuel, saat ini tatapan Bianca sudah seperti tatapan wanita binal yang membutuhkan seks impiannya, selama ini Bianca hanya pernah menonton adegan seks dari video di handphone miliknya tanpa pernah merasakan secara langsung bagaimana rasanya! Tapi yang Bianca tau dari video tontonannya itu, wanita akan mendesah dan mengerang nikmat saat diberikan seks yang memuaskan oleh laki-laki lawan mainnya, hal itu selalu membuat Bianca membayangkan betapa nikmatnya jika bisa merasakan miliknya dimasuki oleh kejantanan laki-laki, tapi entah kenapa setiap bayangan nakal itu muncul di kepalanya, tubuh Emanuel lah yang selalu Bianca bayangkan.Apalagi sekarang Bianca mengetahui dirinya tidak sedarah dengan Emanuel, rasa keinginan itu semakin kuat dia rasakan. Bibir berwarna merah muda milik Bianca semakin mendekati bibir Emanuel, deru nafas keduanya sudah saling bersahutan satu
Ditengah gempuran gejolak batin yang dialaminya, Bianca mencoba untuk tetap rilex karena tidak enak pada Lucas apabila sampai memperlihatkan wajah galaunya sekarang! Sementara itu kedua bodyguard yang sudah melihat Emanuel berada didalam cafe ini juga, sebenarnya ingin menghampiri untuk menyapa akan tetapi mereka berdua tidak enak jika mengganggu obrolan diantara Emanuel dengan wanita yang tengah bersamanya, kedua bodyguard itu pun hanya menunggu waktu yang pas saja untuk menyapa Emanuel. Setelah beberapa saat, Emanuel mengakhiri obrolannya dengan Angeline. “Apa kita bisa akhiri pertemuan hari ini sekarang?” tanya Emanuel. “Hmm, bagaimana ya? Sebenarnya aku sangat ingin sekali pertemuan hari ini tidak berakhir dulu, tapi jujur saja aku bukan tipekal wanita egois,” “Kalau begitu aku pamit!” “Tunggu Nuel, a-aku kan kesini naik taxi dan aku harap kau mau mengantar aku pulang,” kata Angeline, padahal Angeline membawa mobil ke cafe ini tapi itu urusan gampang, nanti Angeline tinggal m
Mengetahui Bianca pergi tanpa sarapan dulu bersamanya, Emanuel hanya menghela nafas panjangnya. Sementara Bianca masih terus memikirkan cara agar dirinya bisa terlepas dari rasa ingin selalu dekat dengan Emanuel.“Apa selain aku mencoba berpacaran dengan Lucas, aku juga harus mencari orangtua kandungku? Dengan begitu aku tidak perlu lagi tinggal dengan Papa, dan perasaan ini pasti perlahan akan hilang jika aku tidak pernah lagi bertemu dengan Papa?” dalam hati Bianca.Kedua bodyguard Bianca yang melihat nona mereka pagi-pagi begini sudah melamun, merasa sangat khawatir.“Bi, kenapa melamun? Ceritalah pada kami!” ujar salah satu bodyguardnya.“Ungcle, apa kalian bisa membantuku?”“Membantu apa?” keduanya bertanya secara bersama-sama.“Bantu aku untuk mencari orangtua kandungku, kalian kan merawat dan menjaga aku sejak kecil, kalian pasti sedikit banyak mengetahui kan saat Papa mengadopsi aku?”Kedua bodyguard Bianca langsung ketar-ketir mendengar permintaan Bianca, karena pada kenyataa
Emanuel hanya menggelengkan kepalanya, membuat Adilson sebagai seorang Ayah yang ingin agar putra satu-satunya menikah dan hidup bahagia merasa frustasi bagaimana lagi caranya membujuk Emanuel agar bisa serius dengan satu wanita.“Lalu kenapa kau sangat membatasi diri dari Angeline? Apa dia bukan tipemu? Dia kurang seksi?”“Tidak Papah, Angeline cukup cantik dia juga wanita yang baik,”“Lantas apa lagi yang kau permasalahkan?” tanya Adilson.“Beri aku waktu sebentar lagi,” kata Emanuel.“Ya sudah, Papa akan memberimu waktu Nuel tapi ingat Papa sudah tua dan ingin sekali melihatmu menikah,”Setelah obrolan itu, Adilson pergi meninggalkan rumah untuk berjudi dengan lawan mainnya dari negara lain, sementara Emanuel masih betah berdiam diri sambil melihat layar televisi besar dihadapannya! Padahal handphone Emanuel sejak tadi bergetar karena adanya panggilan masuk dari salah satu bodyguard yang menjaga Bianca selama ini, dia ingin memberitahu Emanuel bahwa malam ini Bianca diizinkan pergi
Tubuh seksi Bianca yang kini dalam penguasaan tubuh kekar Emanuel dibawahnya, membuat kedua tangan Emanuel ingin meraba lekuk tubuh seksi milik Bianca, sangat sulit rasanya untuk menahan diri dari Bianca yang sedang dalam tahap ingin mencoba segala, bahkan lebih sulit dari melawan ratusan musuh sekalipun pikir Emanuel.“Emm, Papa ssstthhh,”Bianca semakin liar melumati bibir Emanuel, membuat Emanuel pun ikut melakukan hal yang sama! Keduanya sama-sama memejamkan kedua mata, tangan Bianca melingkar di leher Emanuel semenatara kedua tangan Emanuel sedang asik meraba lekuk tubuh Bianca dari pinggang sampai kebagian pahanya.Bahkan saat ini boleh dibilang Emanuel tenggelam dalam kenikmatan yang disuguhkan oleh Bianca sampai-sampai Emanuel semakin menginginkan lebih, dia menjulurkan lidahnya untuk memasuki rongga mulut Bianca membuat Bianca sedikit kesulitan bernafas akan tetapi Bianca merasakan tubuhnya semakin horny kala lidah Emanuel bergerilya membuat geli-geli nikmat didalam rongga mu
Rasanya semakin tidak mungkin bagi Bianca untuk bisa menjalin hubungan terlarang dengan Emanuel, apalagi Bianca mengetahui jika Angeline memanglah wanita pilihan kakek Adilson untuk menjadi isteri Emanuel, ditambah lagi Emanuel terlihat menyukai Angeline.Daripada kesedihannya itu kian menggerogoti malamnya yang panjang, Bianca pun memilih berenang untuk membuat pikirannya rilex.Di sebuah dermaga saat ini sedang dilakukannya transaksi The King dengan pembeli senjata yang telah lama menjadi pembeli setia bagi group The King, pembeli itu berasal dari negara Brazil karena sejak lama The King memang menjadi pemasok senjata bagi negara itu! Emanuel pun langsung ikut memantau di lokasi, namun sejak tadi pikiran Emanuel tidak bisa fokus seperti biasanya.Laki-laki mana yang tidak kepikiran jika dihadapkan dengan wanita secantik Bianca, kulitnya yang putih bersih, lekuk tubuhnya yang seperti gitar Spanyol karena langsing namun bagian bokong dan payudaranya sangat padat berisi, Emanuel terlih
Tidak salah jika Lucas memutuskan pensiun menjadi seorang palyboy karena jatuh cinta pada Bianca, wanita itu sangat luar biasa cantik dan seksi apalagi ketika mengenakan dres dengan belahan hingga diatas paha mulusnya. Lucas segera menggandeng Bianca sambil menatap wajah Bianca, setiap berdekatan dengan Bianca seperti ini Lucas selalu menginginkan tubuh Bianca, nafsunya langsung menggebu-gebu dan ingin sekali dia salurkan pada tubuh seksi Bianca, perlahan Lucas mendekatkan wajahnya pada wajah Bianca, tapi lagi-lagi Bianca belum siap jika harus berciuman dengan Lucas padahal kemarin Bianca justru melepaskan ciuman pertamanya dengan Emanuel.Bianca pun memalingkan wajahnya sehingga membuat Lucas terpaksa harus kembali menahan nafsunya!“Lucas, kau belum membayar tagihan salonnya!” kata Bianca.“Astaga kau benar, jika bersamamu aku selalu lupa ingatan! Bi, kau tunggu disini sebentar ya,”“Hmm,”Lucas kemudian membayar tagihan salonnya lalu setelah itu kembali menggandeng Bianca, keduany
Melihat Bianca berlari pergi, Emanuel pun tidak tau harus berbuat apa dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin bagi Emanuel untuk menuruti nafsu Bianca yang merupakan putri angkatnya sendiri.Rupanya Bianca kembali masuk kedalam gedung dan saat Bianca berlarian Lucas pun segera menghampiri Bianca, barulah setelah dihadapkan dengan Lucas, Bianca berhenti berlari.“Bi kau darimana? Kenapa lari-lari?” tanya Lucas sambil mengusap keringat didahi Bianca dengan telapak tangannya.Emanuel yang melihat Lucas dan Bianca sedang bersama kemudian merasa lega, Lucas pasti bisa menangani Bianca agar tidak marah-marah lagi seperti tadi! Emanuel pun kembali menghampiri Angeline.“A-aku tadi melihat tikus makanya aku berlarian,”“Apa? Tikus? Tapi itu tidak mungkin Bi, gedung ini susah disterilkan dan,”“Lucas, kau benar itu mungkin saja bukan tikus sepertinya aku hanya salah lihat! Lebih baik kita duduk saja,”Bianca menggandeng Lucas untuk duduk! Beberapa saat berselang, pesta pernikahan pun segera d