Tidak salah jika Lucas memutuskan pensiun menjadi seorang palyboy karena jatuh cinta pada Bianca, wanita itu sangat luar biasa cantik dan seksi apalagi ketika mengenakan dres dengan belahan hingga diatas paha mulusnya. Lucas segera menggandeng Bianca sambil menatap wajah Bianca, setiap berdekatan dengan Bianca seperti ini Lucas selalu menginginkan tubuh Bianca, nafsunya langsung menggebu-gebu dan ingin sekali dia salurkan pada tubuh seksi Bianca, perlahan Lucas mendekatkan wajahnya pada wajah Bianca, tapi lagi-lagi Bianca belum siap jika harus berciuman dengan Lucas padahal kemarin Bianca justru melepaskan ciuman pertamanya dengan Emanuel.Bianca pun memalingkan wajahnya sehingga membuat Lucas terpaksa harus kembali menahan nafsunya!“Lucas, kau belum membayar tagihan salonnya!” kata Bianca.“Astaga kau benar, jika bersamamu aku selalu lupa ingatan! Bi, kau tunggu disini sebentar ya,”“Hmm,”Lucas kemudian membayar tagihan salonnya lalu setelah itu kembali menggandeng Bianca, keduany
Melihat Bianca berlari pergi, Emanuel pun tidak tau harus berbuat apa dalam kondisi seperti ini, tidak mungkin bagi Emanuel untuk menuruti nafsu Bianca yang merupakan putri angkatnya sendiri.Rupanya Bianca kembali masuk kedalam gedung dan saat Bianca berlarian Lucas pun segera menghampiri Bianca, barulah setelah dihadapkan dengan Lucas, Bianca berhenti berlari.“Bi kau darimana? Kenapa lari-lari?” tanya Lucas sambil mengusap keringat didahi Bianca dengan telapak tangannya.Emanuel yang melihat Lucas dan Bianca sedang bersama kemudian merasa lega, Lucas pasti bisa menangani Bianca agar tidak marah-marah lagi seperti tadi! Emanuel pun kembali menghampiri Angeline.“A-aku tadi melihat tikus makanya aku berlarian,”“Apa? Tikus? Tapi itu tidak mungkin Bi, gedung ini susah disterilkan dan,”“Lucas, kau benar itu mungkin saja bukan tikus sepertinya aku hanya salah lihat! Lebih baik kita duduk saja,”Bianca menggandeng Lucas untuk duduk! Beberapa saat berselang, pesta pernikahan pun segera d
Meskipun Emanuel langsung berbalik badan namun tentu saja beberapa detik tadi dia dapat dengan jelas melihat tubuh telanjang Bianca, begitu indah dan mulus seksi sempurna. Sementara Bianca malah terlihat tersenyum malu karena tidak sengaja memamerkan bentuk tubuhnya secara gamblang dihadapan laki-laki yang dirinya inginkan. Penasaran dengan reaksi Emanuel setelah tadi sempat melihatnya telanjang, Bianca pun mencolek-colek punggung Emanuel.“Aku sudah memakai handuknya lagi Papa! Apa Papa akan terus berdiri membelakangi ku?” tanya Bianca.Emanuel kemudian membalikkan badannya berhadapan dengan Bianca, senyum tipis pun masih terukir disudut bibir ranum Bianca.“Kenapa Papa berada didalam kamarku? Bukankah biasanya Papa tidak menginap di rumah ini?” tanya Bianca.“Aku tunggu dibawah!” kata Emanuel.“Tunggu dibawah? Memangnya kita mau kemana?”Tapi Emanuel seperti tidak berniat menjelaskannya dengan detail, melihat wajah datar Emanuel itu Bianca pun langsung memberikan skak mat.“Aku tida
Akibat ucapan sang Ayah kepadanya, Emanuel benar-benar dilanda kebingungan! Ada banyak sekali pertimbangan dipikirkan Emanuel tentang langkah apa yang harus dia ambil kedepannya, bahkan malam ini Emanuel sampai tidak pulang ke rumah yang didiami oleh Bianca, selain memang akan ada transaksi dengan orang pribumi di markasnya, Emanuel juga lebih suka menyendiri didalam ruangan pribadinya untuk merenungkan banyak hal.Setelah cukup lama menimbang-nimbang tentang langkah apa yang akan dia ambil kedepannya, dengan keputusan sulit akhirnya Emanuel menyetujui keinginan Adilson untuk memberikan kepastian pada Angeline. Diambilnya handphone miliknya yang berada didalam salah satu laci dimeja kerjanya, kemudian Emanuel pun mengirimkan pesan singkat pada Adilson dan Angeline yang berisi tentang keputusannya lusa akan mendatangi kediaman Angeline guna menentukan tanggal pertunangan dirinya dengan Angeline.Pada saat Emanuel mengirimkan pesan itu, sebenarnya Angeline sudah tertidur pulas namun bun
Bianca kini pasrah saat Lucas menggendong tubuhnya lalu membawanya menuju ranjang didalam kamar miliknya! Bianca berpikir mungkin dengan menyerahkan tubuhnya pada Lucas dia akan bisa melupakan semua kesakitan dihatinya, dan perlahan Lucas bisa menggantikan posisi Emanuel dihatinya. Tubuh seksi itu direbahkannya oleh Lucas dengan sangat hati-hati seolah itu adalah barang mahal dan limited edition, sementara Emanuel terus berjalan menuju arah titik dimana gps tas milik Bianca berada. Hingga tibalah Emanuel didepan pintu apartemen milik Lucas. Tok.. Tok.. Tok.. Namun karena nafsu sudah diujung tanduk, Lucas pun tidak mempedulikan ketukan pintu apartemennya yang ada didalam pikiran Lucas saat ini adalah tubuh seksi Bianca yang sebentar lagi akan dia miliki seutuhnya, laki-laki mana yang tidak mabuk kepayang apabila dihadapkan dengan wanita seseksi Bianca, dengan senang hati Lucas pun membuka kancing kemejanya satu persatu hingga kemeja itupun terlepas dari tubuhnya. Saat ini Lu
Setelah melakukan hal gila terhadap putri angkatnya sendiri, Emanuel jelas merasa bersalah namun tubuhnya berkata lain! Emanuel dan Bianca saling terdiam diposisinya masing-masing.“Sekarang apa? Kita sudah seperti ini Papa?”“Ya aku tau, ini salahku!”“Apa Papa menyesal melakukannya padaku?”Mendengar pertanyaan Bianca, Emanuel pun menarik nafasnya dalam-dalam kemudian memegangi bahu kiri dan kanan Bianca.“Kau tau, selama ini aku sangat berusaha keras menahan hasrat ku padamu!”“Apa itu artinya Papa selama ini menginginkan aku selayaknya wanita dewasa?”Emanuel pun mengangguk, karena tidak mungkin ada laki-laki yang tidak berhasrat bila menemui wanita secantik dan seseksi Bianca, begitu juga dengan Emanuel sebagai laki-laki dewasa yang memiliki hasrat yang tinggi, melihat Bianca semakin hari semakin tumbuh menjadi sosok wanita yang luar biasa menggoda, tentu saja Emanuel menaruh birahi sangat besar setiap kali bertemu dengan Bianca karena keduanya memang tidak sedarah.“Kalau begitu
Hari ini Lucas sudah bisa berangkat kuliah meskipun masih diberikan pengawalan dari pihak keluarganya yang berjaga disekitar kampus! Saat Bianca tiba di kelas, Lucas yang sudah tiba lebih dulu segera menyapa Bianca dengan membawakan youghurt dan roti untuk Bianca.“Nona cantik ini cemilan pagi untukmu!” kata Lucas lalu menyeret satu bangku untuk duduk didekat Bianca.“Lucas kenapa kau sangat baik padaku?”“Karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu, dan kau harus ingat Bi hanya kau yang bisa membuatku akhirnya mengerti arti setia hanya pada satu wanita, yaitu kau!”“Tapi Lucas, sebenarnya aku ingin jujur padamu,”“Katakanlah, kita memang harus memulai hubungan ini dengan kejujuran,”“A-aku belum mencintaimu, sebenarnya a-aku sudah sangat berusaha untuk membuka hatiku untukmu ta-tapi entahlah Lucas, aku minta maaf padamu,”“Aku tau Bi,”“Kau tau? Lalu kenapa kau diam saja dan tetap menjadi pacarku?”“Bagaimana mungkin aku tidak mengetahuinya, kau tidak mau berciuman denganku,
Bianca masih berlagak cuek dan tidak mau tau kondisi luka yang dialami oleh Emanuel, padahal didalam hatinya Bianca sangat ingin sekali memberikan perhatian itu untuk Emanuel tapi Bianca sadar sudah ada Angeline yang merupakan wanita pilihan Emanuel yang akan senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayang itu untuk Emanuel.Melihat sikap acuh Bianca membuat Emanuel keheranan dan penasaran apakah perasaan cinta Bianca untuknya telah runtuh? Tapi bukankah ini yang dirinya inginkan, Emanuel seharusnya merasa senang karena sekarang Bianca sudah terlihat tidak peduli lagi dengannya, tapi kenapa hatinya terasa tidak nyaman dengan perubahan sikap Bianca sekarang.Tiba-tiba Bianca melempar tasnya keatas ranjang lalu melepaskan sepatu hak tingginya, lalu berushaa untuk menurunkan resleting gaun yang dia kenakan.“Kau mau apa?” tanya Emanuel.“Tentu saja mau membuka pakaianku Papa, aku mau mandi!” kata Bianca.“Sekarang?”“Ya,”“Disini ada aku!” kata Emanuel.“Ini kamarku, jadi terserah aku m