Setelah melakukan hal gila terhadap putri angkatnya sendiri, Emanuel jelas merasa bersalah namun tubuhnya berkata lain! Emanuel dan Bianca saling terdiam diposisinya masing-masing.“Sekarang apa? Kita sudah seperti ini Papa?”“Ya aku tau, ini salahku!”“Apa Papa menyesal melakukannya padaku?”Mendengar pertanyaan Bianca, Emanuel pun menarik nafasnya dalam-dalam kemudian memegangi bahu kiri dan kanan Bianca.“Kau tau, selama ini aku sangat berusaha keras menahan hasrat ku padamu!”“Apa itu artinya Papa selama ini menginginkan aku selayaknya wanita dewasa?”Emanuel pun mengangguk, karena tidak mungkin ada laki-laki yang tidak berhasrat bila menemui wanita secantik dan seseksi Bianca, begitu juga dengan Emanuel sebagai laki-laki dewasa yang memiliki hasrat yang tinggi, melihat Bianca semakin hari semakin tumbuh menjadi sosok wanita yang luar biasa menggoda, tentu saja Emanuel menaruh birahi sangat besar setiap kali bertemu dengan Bianca karena keduanya memang tidak sedarah.“Kalau begitu
Hari ini Lucas sudah bisa berangkat kuliah meskipun masih diberikan pengawalan dari pihak keluarganya yang berjaga disekitar kampus! Saat Bianca tiba di kelas, Lucas yang sudah tiba lebih dulu segera menyapa Bianca dengan membawakan youghurt dan roti untuk Bianca.“Nona cantik ini cemilan pagi untukmu!” kata Lucas lalu menyeret satu bangku untuk duduk didekat Bianca.“Lucas kenapa kau sangat baik padaku?”“Karena aku jatuh cinta pada pandangan pertama padamu, dan kau harus ingat Bi hanya kau yang bisa membuatku akhirnya mengerti arti setia hanya pada satu wanita, yaitu kau!”“Tapi Lucas, sebenarnya aku ingin jujur padamu,”“Katakanlah, kita memang harus memulai hubungan ini dengan kejujuran,”“A-aku belum mencintaimu, sebenarnya a-aku sudah sangat berusaha untuk membuka hatiku untukmu ta-tapi entahlah Lucas, aku minta maaf padamu,”“Aku tau Bi,”“Kau tau? Lalu kenapa kau diam saja dan tetap menjadi pacarku?”“Bagaimana mungkin aku tidak mengetahuinya, kau tidak mau berciuman denganku,
Bianca masih berlagak cuek dan tidak mau tau kondisi luka yang dialami oleh Emanuel, padahal didalam hatinya Bianca sangat ingin sekali memberikan perhatian itu untuk Emanuel tapi Bianca sadar sudah ada Angeline yang merupakan wanita pilihan Emanuel yang akan senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayang itu untuk Emanuel.Melihat sikap acuh Bianca membuat Emanuel keheranan dan penasaran apakah perasaan cinta Bianca untuknya telah runtuh? Tapi bukankah ini yang dirinya inginkan, Emanuel seharusnya merasa senang karena sekarang Bianca sudah terlihat tidak peduli lagi dengannya, tapi kenapa hatinya terasa tidak nyaman dengan perubahan sikap Bianca sekarang.Tiba-tiba Bianca melempar tasnya keatas ranjang lalu melepaskan sepatu hak tingginya, lalu berushaa untuk menurunkan resleting gaun yang dia kenakan.“Kau mau apa?” tanya Emanuel.“Tentu saja mau membuka pakaianku Papa, aku mau mandi!” kata Bianca.“Sekarang?”“Ya,”“Disini ada aku!” kata Emanuel.“Ini kamarku, jadi terserah aku m
Emanuel membawa Bianca kesini bukan untuk melihat museum-museum yang berada di pitti palaze melainkan ingin membawanya berjalan-jalan santai di Boboli gardens, taman ini dibuat dengan sangat indah seperti halnya dalam lukisan, terdapat danau dan terasa sangat sejuk serta menyegarkan berada didalam taman ini.Setelah turun dari mobil keduanya kemudian telah memasuki wilayah Boboli gardens, Emanuel dan Bianca berjalan beriringan, disamping kanan dan kiri terdapat banyak pepohonan cukup besar dan tinggi-tinggi yang membuat area taman terasa rindang, terdapat juga tanaman-tanaman bunga-bunga yang sedang tumbuh bermekaran.Cukup lama keduanya berjalan semakin masuk kedalam taman, suasana di Boboli gardens nampak tenang dan sepi! Ketika tiba didekat danau yang berada didalam Boboli gardens, Emanuel mengajak Bianca untuk beristirahat setelah cukup lama berjalan, keduanya kemudian duduk diatas rerumputan dan ada pohon disamping kiri Bianca, dihadapan keduanya terdapat danau yang menjadi peman
Tanpa sadar kedua tangan Bianca semakin menekan kepala Emanuel agar semakin tenggelam kedalam bagian intinya, Bianca terus menjerit-jerit keenakan merasakan lubang perawan miliknya dimasuki oleh lidah kasar Emanuel, jika sebelumnya Bianca hanya mengetahui hal ini dari video yang sering dirinya tonton bersama dengan teman-teman wanitanya, tapi kini akhirnya Bianca merasakannya secara langsung.Sungguh Emanuel hampir membuatnya gila karena kenikmatan yang luar biasa tercipta ditengah-tengah labirin taman! Semakin lama Emanuel mengeluar masukan lidahnya dari lubang milik Bianca, dan disertai dengan menghisap lubang milik Bianca dengan kencang, Bianca merasakan akan ada sesuatu hal yang akan terjadi dalam tubuhnya, sebuah rasa atau dorongan yang menuntunnya semakin dekat pada hal yang bernama klimaks atau orgasme.“Papa ahh yess, ohhh Papa seperti ada yang mau keluar Papa ahhh,”Emanuel pun menyadari jika Bianca sebentar lagi akan berhasil mencapai puncak kenikmatannya, maka dari itu Eman
“Aku harus mendesak Mama dan Papa supaya menemui Emanuel untuk membicarakan pertunangan kami!” Gumam Angeline.Meskipun Angeline tidak yakin dengan kecurigaannya terhadap hubungan tidak wajar diantara Emanuel dengan Bianca, akan tetapi Angeline juga harus sigap mengambil langkah yang terbaik untuknya saat ini, daripada nantinya dia akan menyesal jika sampai Emanuel benar-benar mencintai Bianca dan mengakui perasaannya dihadapan semua orang.Malam pun tiba, dan sampai detik ini Angeline sama sekali tidak mendapat balasan pesan satu kalipun dari Emanuel! Membuat batin Angeline semakin gelisah dan marah, tiba-tiba terdengar suara mobil, biasanya Ayahnya memang pulang ke rumah jam delapan malam! Angeline pun buru-buru keluar dari kamarnya untuk menemui Ayahnya.Ayahnya yang baru saja masuk kedalam rumah langsung disambut oleh Angeline dengan nafasnya yang masih terengah-engah akibat berlarian, Ibu Angeline pun sampai terheran sambil menghampiri mengapa Angeline berlarian seperti anak keci
Ditengah perjalanan pulang menuju rumahnya, Lucas yang masih berat hati mendengar apa yang disampaikan oleh Bianca, tidak henti-hentinya memukul stir mobil dan sesekali berteriak untuk meluapkan kekesalannya. Dia yang masih muda dan seumuran dengan Bianca justru dia jugalah yang kalah menyaingi laki-laki matang seperti Emanuel.“Kenapa harus dia Bi? Kenapa harus Papa angkatmu sendiri?” gumam Lucas.Sementara itu, berita kedatangan Lucas malam ini yang menemui Bianca terdengar oleh Emanuel karena security rumah memang ditugaskan untuk melaporkan semua hal tentang Bianca! Emanuel yang saat ini sedang mendengarkan penjelasan dari salah satu rekan bisnisnya, malah terlihat fokus pada pesan teks yang dikirim oleh security di rumahnya.“Stop!” kata Emanuel.“Ada apa Nuel? Apa penjelasan dariku terlalu terburu-buru?”“Bukan itu! Jelaskan padaku besok, saat ini suasananya sedang panas!”Sontak saja rekan bisnis Emanuel itu bengong, sebab AC di ruangan ini berfungsi dengan baik! Lalu kenapa Em
Semua orang yang berada di ruangan tamu tersebut menantikan jawaban yang akan keluar dari bibir Emanuel, seluruh pasang mata menatap wajah Emanuel yang saat ini nampak serius. Harapan dan rasa cemas melanda diri Angeline ketika menatap wajah Emanuel yang seperti tidak nyaman dengan keadaannya saat ini, namun Angeline pun mencoba berpikir positif dan yakin Emanuel tidak akan mengecewakan dirinya.Sedangkan Bianca memilih menundukkan pandangannya, rasanya ingin sekali Bianca menutup kedua gendang telinganya karena takut jika Emanuel berubah pikiran dan mau menikahi Angeline. Bianca tidak lagi berani menatap wajah serius Emanuel padahal saat ini Emanuel tengah melirik wajah Bianca dengan tatapan sendu, hal itu membuat Angeline semakin dilanda ketakutan ketika melihat Emanuel menatap Bianca dengan tatapan selayaknya seseorang yang sedang jatuh cinta.“Maaf, tapi aku berniat membatalkan perjodohan ini Ungcle!” ucap Emanuel.Adilson dan yang lainya langsung shock mendengar ucapan Emanuel, h
Karena merasa tidak mendapatkan jawaban ditambah hatinya merasa semakin gundah, Bianca pun berdiri dari sofa untuk pergi."Kau mau kemana? Mau pergi begitu saja? Kau bahkan belum mendapatkan jawaban dari apa yang ingin kau tau!" ujar Adilson."Aku kesini bukan untuk berdebat dengan Papah, aku kesini mencari suamiku!" kata Bianca."Baru sekarang kau menganggapnya suami?""Aku pergi dulu Pah!""Berjanjilah padaku untuk memaafkannya jika aku memberitahu dimana keberadaan Emmanuel!" kata Adilson dengan kedua mata berkaca-kaca.Bianca yang melihat sorot kedua mata Adilson berkaca-kaca, akhirnya duduk kembali."Kau juga ingin tau bukan dengan apa yang terjadi pada keluargamu dan mengapa Nuel membunuh mereka?""Ya, tapi anda tidak pernah memberikan penjelasan apapun terhadapku! Yang aku tau hanya suamiku lah yang membunuh mereka dulu dan aku diadopsinya, dan sekarang menjadi isterinya!" kata Bianca.Adilson pun akhirnya angkat bicara, dan menceritakan awal mula mengapa dirinya dan keluarga B
Matinya Alfaro dan juga ketua group Ramosa menjadikan group the King semakin merajai bisnis hitam di negara ini, dan tidak terkalahkan lagi! Suasana didalam markas besar tersebut penuh dengan kepulan asap dampak dari granat yang meledak. Dengan tertatih-tatih Adilson membangunkan Emmanuel, ini adalah kali pertama para anggota group the king melihat sosok angkuh dari seorang Adilson Carlos menangis karena melihat Emmanuel yang terluka parah.Mereka saling bahu membahu membantu yang mati ataupun yang terluka untuk keluar dari markas tersebut! Setelah itu Emmanuel dan anggota yang terluka dibawa ke tempat khusus yang memiliki tenaga medis serta perlengkapan medis yang lengkap untuk menangani mereka.Agar tidak terendus oleh polisi karena jumlah korban yang tertembak sangat banyak, langkah untuk melarikan mereka yang mati atau terluka ke tempat khusus untuk, adalah pilihan yang tepat! Sebuah gedung laboratorium yang memang dialih fungsikan dan sudah bekerja sama dengan group the king unt
Waktu menunjukkan pukul dua belas malam waktu setempat, Emmanuel beserta para anggota the king yang tadinya stay di markas mereka bergegas pergi untuk menyusul rombongan Adilson yang pergi untuk menyerang markas group Ramosa.Entah kenapa Emmanuel merasakan firasat buruk sejak tadi, padahal rombongan anggota the king yang dibawa oleh Adilson adalah rombongan anggota yang sangat terlatih dan profesional untuk menyerang maupun bertahan, tapi Emmanuel seperti merasakan ada sesuatu yang mengganjal.Setelah melakukan perjalanan berjam-jam lamanya, Emmanuel dan sebagainya anggota the king yang ikut bersamanya mulai turun dari mobil dengan perlengkapan senjata masing-masing.Padahal jarak mereka ke markas besar group Ramosa tidak terlalu dekat, namun suara-suara tembakan dari markas besar itu sudah santer terdengar ditelinga Emmanuel dan anggota the king yang baru saja tiba! Emmanuel memberikan instruksi dan strategi sebelum bergerak lebih dekat ke markas tersebut.Setelah menerima instruksi
Diraihnya pinggul ramping Bianca oleh Emmanuel sehingga membuat Bianca duduk diatas pangkuan Emmanuel! Satu tangan Bianca yang semula sedang memegang kain berisi es batu, karena terkejut tiba-tiba Emmanuel menarik pinggulnya, kompres itu pun sampai terjatuh dari tangannya.Emmanuel kemudian semakin mempererat kedua tangannya mendekap pinggul Bianca, tubuh Bianca pun semakin tidak memiliki jarak dengan tubuh Emmanuel, kedua mata mereka saling menatap dan nafas keduanya mulai sama-sama naik turun."Aku mencintaimu Bi,"Satu tangan Emmanuel membelai leher jenjang Bianca kemudian Emmanuel pun segera melumat bibir ranum Bianca, terdengar desahan tipis dari bibir Bianca disela-sela bunyi kecapan beradunya bibir mereka.Tidak ada lagi penolakan yang dilakukan oleh Bianca terhadap Emmanuel, justru kedua tangan Bianca terlihat melingkar dibelakang leher Emmanuel. Keduanya terus berciuman disaksikan oleh Maxima yang seolah mengerti jika kedua orangtuanya sedang tidak dapat diganggu, Maxima terl
Bianca pun tidak kuasa menahan air matanya yang semakin deras membanjiri kedua pipinya, sedangkan Emmanuel masih terus berbicara didepan."Aku tidak berharap kalian akan memaafkan aku, tapi aku berharap kalian bisa tenang dan damai di surganya Tuhan, amin!" kata Emmanuel sambil memandangi foto-foto orangtua Bianca dilayar besar itu.Tidak mau terlalu lama bersedih, Emmanuel pun mengakhiri pembicaraan tentang mendiang kedua mertuanya, dan kini Emmanuel ingin memperkenalkan bayi perempuannya sekaligus memberikan nama untuk bayi perempuannya dan juga hotel ini."Please beri sambutan yang meriah untuk putriku yang cantik, dan juga isteriku yang selalu cantik, Bianca!" kata Emmanuel.Prok, prok, prok.."Naiklah ke podium, setidaknya demi putrimu yang harus segera diberikan nama!" kata Adilson pada Bianca.Bianca yang tadinya enggan untuk naik keatas podium bersanding dengan Emmanuel, namun mengingat ini semua demi bayinya! Akhirnya Bianca pun mengambil alih menggendong baby-nya yang semula
Emmanuel yang sudah tidak tahan lagi ingin segera membenamkan kejantanannya yang telah lama menganggur itu kedalam lubang kenikmatan Bianca, segera melepaskan kedua jarinya dari dalam sana setelah Bianca sampai pada puncak kenikmatannya.Kemudian dengan tergesa-gesa Emmanuel melepaskan pakaian dan celananya sendiri, akhirnya Bianca kembali melihat dan berhadapan secara langsung dengan kejantanan super panjang dan jumbo yang dulu telah merenggut kesuciannya dan membuatnya ketagihan dengan sex.Meskipun Bianca terlihat langsung membuang muka, namun Emmanuel sangat yakin dan paham jika sebenarnya Bianca pun sama seperti dirinya yang sudah sangat ingin melakukan penyatuan ini."Pandangi kejantananku Bi!" perintah Emmanuel."Aku tidak ingin melihatnya," ucap Bianca."Kalau begitu aku akan membuatmu memandanginya," kata Emmanuel.Langsung saja Emmanuel kembali menindih tubuh seksi Bianca dan satu tangannya memasukkan kejantanannya itu kedalam bagian inti Bianca yang telah kembali menyempit!
Emmanuel lantas menyunggingkan senyum dibibirnya lalu mengambil lingerie seksi itu dari dalam lemari, disodorkannya lingerie berwarna merah itu pada Bianca, kemudian dengan wajah ditekuk Bianca segera mengambil lingerie tersebut dari tangan Emmanuel.Jari jemari Emmanuel membelai lembut wajah Bianca."Aku sangat tidak sabar melihat tubuh seksi mu memakainya,"Ditepisnya jari jemari Emmanuel itu oleh Bianca, lalu Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi! Setelah menutup pintu kamar mandinya, Bianca melemparkan lingerie itu ke lantai dan emosinya benar-benar memuncak.Jika dulu Emmanuel yang telah membuat dirinya mengenal sex, dan membuatnya ketagihan tapi kini Bianca sebisa mungkin meredam sisi birahi dalam dirinya karena tidak ingin melakukannya lagi dengan Emmanuel.Sudah satu jam Bianca berada didalam kamar mandi dan hal itu sangat membuat Emmanuel tidak bisa bersabar lagi, diketuknya pintu kamar mandi tersebut oleh Emmanuel."Bi, kenapa lama sekali?"Bianca yang sejak tadi sudah
Satu bulan berlalu dan tidak ada perubahan yang signifikan dari sikap Bianca terhadap Emmanuel, masih seperti biasanya Bianca selalu memagari dirinya dengan tembok yang sangat tinggi dari Emmanuel, sikap dingin, acuh dan sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Emmanuel menjadi persoalan yang semakin serius bagi pernikahan keduanya.Bianca memang sangat diratukan oleh Emmanuel, dia dibelikan mobil mewah baru, uang yang tidak terbatas, perhiasan dan memiliki banyak asisten rumah tangga di rumah tersebut, semuanya dilayani oleh asisten rumah tangga bahkan untuk sekedar mengambil air putih sendiri saja tidak diperbolehkan oleh Emmanuel, tapi sepertinya Bianca sama sekali tidak tertarik dengan semua kemewahan yang diberikan oleh Emmanuel untuknya, mobil mewah, uang dan perhiasan tidak pernah dipakainya oleh Bianca, jika boleh Bianca memilih untuk menukar semua kemewahan itu dengan kedua orangtuanya tapi itu adalah hal yang sangat mustahil.Hal itu membuat Bianca tidak bisa memaafkan Emma
Emmanuel hanya menghela nafas panjang mendengar jawaban dari Bianca, dulu Bianca lah yang selalu menantikan dirinya, selalu mengajaknya berbicara walaupun dulu dirinya sangat cuek pada Bianca, dulu juga Bianca lah yang tergila-gila pada dirinya dan menggunakan segala cara untuk dapat perhatian darinya! Tapi sekarang justru kebalikannya, mungkin beginilah hidup kadang dikejar dan kini waktunya untuk Emmanuel mengejar."Setidaknya kau gantilah memakai pakaian tidur dan cuci muka dulu!" kata Emmanuel.Tanpa berbicara lagi, Bianca kemudian bangun dari ranjang."Sudah disiapkan sepasang handuk dan pakaian tidur kita didalam kamar mandi!" kata Emmanuel.Kebetulan sekali Bianca memang tidak membawa baju ganti dari rumah, Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi, untuk beberapa lama Bianca berendam didalam bathtub sambil melamun memikirkan karena kini dia benar-benar sudah resmi menjadi isteri dari Emmanuel."Aku harap kedua orangtuaku di surga tidak mengutukku karena menikahi laki-laki ya