Beranda / Romansa / Pesona Tampan Papa Angkat / Bab 7 Ternyata aku anak angkat

Share

Bab 7 Ternyata aku anak angkat

Anggota The King yang sudah berhasil menemukan titik lokasi dari sinyal handphone milik Bianca, memimpin perjalanan untuk menuju lokasi!

Sesampainya di sebuah markas yang merupakan markas mafia lain, group mafia bernama red wolf dengan ketua mereka adalah Alfaro, usianya jauh lebih tua dibandingkan dengan Emanuel, memang sering berkonflik dengan The King, terakhir saudara kembar Alfaro mati ditangan Emanuel karena perebutan wilayah kekuasaan.

Hal inilah yang menbuat Alfaro ingin menuntut balas dengan nyawa harus dibayar dengan nyawa! Beruntungnya karena Alfaro bisa membuat seseorang dari lingkungan Emanuel berkhianat terhadap Emanuel, sudah lama mereka mengincar Bianca tapi baru inilah kesempatan baik ditempat yang sepi mereka bisa menculik Bianca dengan mudah.

“Pak, kami berhasil dengan mudah membawa pesanan anda!”

“Ikat dia kursi!”

Bianca kemudian diikat di sebuah kursi, saat salah seorang menyingkap rambut panjang Bianca yang tadi menutupi wajahnya, Alfaro tercengang karena ternyata putri angkat Emanuel tumbuh menjadi sosok yang sangat cantik, mulus dan yang lebih membuat Alfaro takjub adalah tubuh seksi Bianca yang benar-benar menggoda.

“Setelah membunuh Emanuel, aku akan menjadikan wanita ini sebagai budak seksku!”

Hahahaha…..

Group red wolf pun bersorak atas kemenangan mereka kali ini.

“Aku akan meminta Emanuel untuk datang sendiri ke sini dan aku akan dengan mudah menghabisinya!” ujar Alfaro.

Setelah mempersiapkan segalanya dengan matang, barulah kemudian Alfaro menelpon Emanuel, saat ini group The King sudah hampir tiba di titik lokasi tempat Bianca disekap, mendapatkan handphonenya berdering Emanuel pun segera mengangkat panggilan masuk dari nomor tidak dikenal itu.

“Siapa ini?”

“Halo Nuel, apa kabar? Kau masih ingat dengan suaraku?”

“Aku tidak pernah mengingat suara seseorang,”

“Mulai hari ini biasakan kau harus bisa mengingatnya! Aku dengar putrimu diculik benarkah itu?”

“Shit! Kau,”

“Datanglah sendirian aku akan memberitahumu alamatnya, ingat hanya kau sendiri yang datang jika kau ingin putrimu yang cantik dan memiliki payudara besar ini selamat!”

“Brengsek! Jangan pernah menyentuhnya, aku akan mengirimmu ke neraka!”

“Janganlah galak-galak Nuel, kau tenang saja nanti setelah kau mati biar aku yang menjaga wanita cantik ini! Akan aku jadikan dia budak seksku, rasanya pasti sangat nikmat,”

Emanuel mengepalkan tangannya, wajahnya semakin memerah mendengar hal itu diucapkan oleh laki-laki brengsek musuhnya. Tiba di lokasi tujuan, group The King langsung menyusup secara diam-diam, sniper pun sudah bersiap dititik-titik yang ditentukan.

Alfaro dan anggota groupnya saat ini sedang fokus memandangi wajah cantik Bianca, disaat inilah Bianca pun akhirnya sadar lalu membuka kedua matanya. Saat membuka kedua matanya, Bianca melihat sekeliling sudah dipenuhi oleh orang-orang yang sama sekali tidak dia kenal, Bianca pun shock berat apalagi dia mendapati dirinya diikat dikursi seperti ini, Bianca pun semakin panik.

“Siapa kalian? Lepaskan aku! Aku tidak kenal kalian!” sambil berusaha melepaskan diri.

“Gadis cantik, kalau begitu kita berkenalan dulu ya sayang! Namaku Alfaro, usiaku 45 tahun,” sambil meraba pipi Bianca.

“Cuih,”

Diludahi oleh Bianca pada bagian wajahnya, Alfaro malah kegirangan dan memakan ludah Bianca.

“Ludahmu nikmat sekali sayang, sudah pasti bagian bawahmu akan jauh lebih nikmat lagi,”

“Brengsek! Lepaskan aku dasar gila! Kenapa kau lakukan ini padaku, aku tidak pernah jahat padamu,”

“Memang kau tidak jahat manis, tapi Papa angkatmu yang sangat jahat dia harus dihukum!”

“Papa angkat? Aku tidak memiliki Papa angkat, kau salah orang!” kata Bianca.

“Berhenti bicara!” teriak Emanuel yang masuk seorang diri.

Emanuel berjalan masuk sendirian dan para anggota red wolf langsung bersiaga menodongkan pistol, Alfaro malah bertepuk tangan melihat kedatangan Emanuel seorang diri, dan yang lebih menarik lagi, Alfaro tidak menyangka jika Bianca tidak mengetahui Emanuel bukanlah Papa kandungnya.

“Papa,”

“Papa? Seharusnya kau panggil dia Papa angkat gadis cantik,”

“Berhenti bicara Alfaro,”

“Kenapa Nuel? Oh, rupanya gadis seksi ini tidak tau kau bukanlah Papa kandungnya, kenapa kau tidak memberitahunya? Jangan-jangan dia juga tidak tau?”

“Ini urusan kita! Lepaskan dia dan aku akan menggantikannya disini!” kata Emanuel.

Mendengar dari kata-kata Alfaro, Bianca pun meneteskan air matanya! Tanda tanya besar mengelilingi seluruh pikiran Bianca, pantas saja selama ini dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Emanuel, ternyata inilah jawabannya.

“Papa, apa benar yang orang itu ucapkan? Aku bukan anak Papa?” tanya Bianca.

“Lepaskan dia Alfaro!”

“Papa jawab aku!” Bianca berteriak sambil menangis, dia juga terus berusaha melepaskan diri.

Hahaha…

“Sungguh miris kau tidak memberitahunya Nuel,”

Saat Bianca terus menggerakkan dirinya agar terlepas dari yang mengikatnya, handphone dari saku celana Bianca pun terjatuh ke lantai, Alfaro pun langsung shock berat karena ternyata anggotanya sangat bodoh tidak membuang handphone Bianca, pantas saja Emanuel tiba dengan sangat cepat.

Dan saat Alfaro berbalik badan, tembakan secara brutal pada anggotanya tak terhindarkan lagi.

“Shit dasar bodoh, kalian tidak membuang handphone gadis ini!”

Dor…

Dor..

Sambil mengumpat Alfaro langsung menyerang The King, sayangnya banyak anggota red wolf yang sudah terkena tembakan, apalagi ada sniper yang sangat cepat menembak dari jarak jauh.

“Emanuel!” teriak Alfaro yang menodongkan pistol dikepala Bianca.

Emanuel pun langsung meminta mereka semua berhenti menembak.

“Yang kau inginkan bukan nyawa dia bukan? Tapi nyawaku? Ayo buktikan jika kau bisa membalas kematian saudara kembarmu, bunuh aku!” kata Emanuel.

Emanuel sengaja memancing agar senjata itu ditodongkan kearahnya saja bukan kearah Bianca, dengan begitu sniper bisa langsung melesatkan tembakan disaat perpindahan arah senjata Alfaro dari Bianca ke Emanuel.

Dan benar saja Alfaro terpancing emosi sehingga ingin buru-buru menghabisi Emanuel, pistol tadi yang mengarah ke kepala Bianca pun dia hendak alihkan kearah Emanuel, tapi secepat kilat sniper anggota The King melesatkan tembakan dari arah depan mengenai dada sebelah kanan Alfaro! Tubuh Alfaro pun langsung ambruk ke lantai, sehingga membuat para anggota red wolf yang masih tersisa langsung menyerah.

Beberapa anggota The King langsung melepaskan Bianca dari tali yang mengikatnya, sementara Emanuel bergegas pergi lebih dulu meninggalkan kekacauan itu! Melihat Emanuel pergi lebih dulu, Bianca pun berlari untuk mengejar Emanuel. Bukan tanpa sebab Bianca mengejar Emanuel, tapi dia membutuhkan penjelasan tentang ucapan Alfaro tadi.

“Papa tunggu! Stop!”

Bianca mencoba menghentikan Emanuel yang sudah masuk kedalam mobil, tapi Emanuel tidak bergeming dengan tetap meminta untuk menjalankan mobilnya.

“Papa katakan sejujurnya, aku anak Papa bukan? Papa aku mohon!”

Mobil yang membawa Emanuel pun pergi begitu saja, membuat Bianca benar-benar dilanda rasa penasaran yang begitu dalam. Satu persatu anggota The King diinterogasi oleh Bianca, tapi tidak ada yang berani menjawab mereka hanya tertunduk diam.

Bianca yang sudah sangat penasaran bercampur emosi, segera mengambil sebuah batu besar lalu diarahkannya ke kepalanya sendiri.

“Nona jangan!” serempak.

“Jika kalian tidak menjawab aku akan hancurkan kepalaku dengan batu ini!” ancam Bianca.

Mereka pun langsung saling berbisik, mereka sama sekali tidak berani jika harus mengungkapkan kebenaran itu, tapi ancaman Bianca juga terlihat sangat serius.

“Satu, dua, ti-,”

“Iya benar nona bukan anak kandung Pak Emanuel!” secara serempak.

Tubuh Bianca pun langsung lunglai dan jatuh terduduk ditanah, air matanya langsung mengalir deras mengetahui kenyataan pahit ini! Bianca juga merasakan sesak didadanya mengingat semua perlakuan acuh Emanuel terhadap dirinya selama ini, kini Bianca tau mengapa Emanuel tidak pernah menyayangi dirinya.

“Nona, mari kita pulang,”

“Lalu siapa orangtua kandungku? Siapa?”

“Kami tidak tau nona, untuk hal itu silahkan tanyakan pada Pak Nuel sendiri! Sekarang kuta pulang dulu, tidak baik berada disini terlalu lama,”

Bianca belum juga mau beranjak, Emanuel yang mendapatkan telepon bahwa Bianca tidak mau pulang sebelum mendapatkan penjelasan yang dia inginkan, tidak dapat lagi menutupi kenyataan ini.

“Katakan padanya, aku akan memberitahu yang dia mau setelah dia berada di rumah!”

“Baik Pak,”

Buru-buru anggota The King sampaikan hal itu pada Bianca, barulah akhirnya Bianca mau diajak pulang walaupun terus menerus menangis sepanjang jalan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status