Anggota The King yang sudah berhasil menemukan titik lokasi dari sinyal handphone milik Bianca, memimpin perjalanan untuk menuju lokasi!
Sesampainya di sebuah markas yang merupakan markas mafia lain, group mafia bernama red wolf dengan ketua mereka adalah Alfaro, usianya jauh lebih tua dibandingkan dengan Emanuel, memang sering berkonflik dengan The King, terakhir saudara kembar Alfaro mati ditangan Emanuel karena perebutan wilayah kekuasaan. Hal inilah yang menbuat Alfaro ingin menuntut balas dengan nyawa harus dibayar dengan nyawa! Beruntungnya karena Alfaro bisa membuat seseorang dari lingkungan Emanuel berkhianat terhadap Emanuel, sudah lama mereka mengincar Bianca tapi baru inilah kesempatan baik ditempat yang sepi mereka bisa menculik Bianca dengan mudah. “Pak, kami berhasil dengan mudah membawa pesanan anda!” “Ikat dia kursi!” Bianca kemudian diikat di sebuah kursi, saat salah seorang menyingkap rambut panjang Bianca yang tadi menutupi wajahnya, Alfaro tercengang karena ternyata putri angkat Emanuel tumbuh menjadi sosok yang sangat cantik, mulus dan yang lebih membuat Alfaro takjub adalah tubuh seksi Bianca yang benar-benar menggoda. “Setelah membunuh Emanuel, aku akan menjadikan wanita ini sebagai budak seksku!” Hahahaha….. Group red wolf pun bersorak atas kemenangan mereka kali ini. “Aku akan meminta Emanuel untuk datang sendiri ke sini dan aku akan dengan mudah menghabisinya!” ujar Alfaro. Setelah mempersiapkan segalanya dengan matang, barulah kemudian Alfaro menelpon Emanuel, saat ini group The King sudah hampir tiba di titik lokasi tempat Bianca disekap, mendapatkan handphonenya berdering Emanuel pun segera mengangkat panggilan masuk dari nomor tidak dikenal itu. “Siapa ini?” “Halo Nuel, apa kabar? Kau masih ingat dengan suaraku?” “Aku tidak pernah mengingat suara seseorang,” “Mulai hari ini biasakan kau harus bisa mengingatnya! Aku dengar putrimu diculik benarkah itu?” “Shit! Kau,” “Datanglah sendirian aku akan memberitahumu alamatnya, ingat hanya kau sendiri yang datang jika kau ingin putrimu yang cantik dan memiliki payudara besar ini selamat!” “Brengsek! Jangan pernah menyentuhnya, aku akan mengirimmu ke neraka!” “Janganlah galak-galak Nuel, kau tenang saja nanti setelah kau mati biar aku yang menjaga wanita cantik ini! Akan aku jadikan dia budak seksku, rasanya pasti sangat nikmat,” Emanuel mengepalkan tangannya, wajahnya semakin memerah mendengar hal itu diucapkan oleh laki-laki brengsek musuhnya. Tiba di lokasi tujuan, group The King langsung menyusup secara diam-diam, sniper pun sudah bersiap dititik-titik yang ditentukan. Alfaro dan anggota groupnya saat ini sedang fokus memandangi wajah cantik Bianca, disaat inilah Bianca pun akhirnya sadar lalu membuka kedua matanya. Saat membuka kedua matanya, Bianca melihat sekeliling sudah dipenuhi oleh orang-orang yang sama sekali tidak dia kenal, Bianca pun shock berat apalagi dia mendapati dirinya diikat dikursi seperti ini, Bianca pun semakin panik. “Siapa kalian? Lepaskan aku! Aku tidak kenal kalian!” sambil berusaha melepaskan diri. “Gadis cantik, kalau begitu kita berkenalan dulu ya sayang! Namaku Alfaro, usiaku 45 tahun,” sambil meraba pipi Bianca. “Cuih,” Diludahi oleh Bianca pada bagian wajahnya, Alfaro malah kegirangan dan memakan ludah Bianca. “Ludahmu nikmat sekali sayang, sudah pasti bagian bawahmu akan jauh lebih nikmat lagi,” “Brengsek! Lepaskan aku dasar gila! Kenapa kau lakukan ini padaku, aku tidak pernah jahat padamu,” “Memang kau tidak jahat manis, tapi Papa angkatmu yang sangat jahat dia harus dihukum!” “Papa angkat? Aku tidak memiliki Papa angkat, kau salah orang!” kata Bianca. “Berhenti bicara!” teriak Emanuel yang masuk seorang diri. Emanuel berjalan masuk sendirian dan para anggota red wolf langsung bersiaga menodongkan pistol, Alfaro malah bertepuk tangan melihat kedatangan Emanuel seorang diri, dan yang lebih menarik lagi, Alfaro tidak menyangka jika Bianca tidak mengetahui Emanuel bukanlah Papa kandungnya. “Papa,” “Papa? Seharusnya kau panggil dia Papa angkat gadis cantik,” “Berhenti bicara Alfaro,” “Kenapa Nuel? Oh, rupanya gadis seksi ini tidak tau kau bukanlah Papa kandungnya, kenapa kau tidak memberitahunya? Jangan-jangan dia juga tidak tau?” “Ini urusan kita! Lepaskan dia dan aku akan menggantikannya disini!” kata Emanuel. Mendengar dari kata-kata Alfaro, Bianca pun meneteskan air matanya! Tanda tanya besar mengelilingi seluruh pikiran Bianca, pantas saja selama ini dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Emanuel, ternyata inilah jawabannya. “Papa, apa benar yang orang itu ucapkan? Aku bukan anak Papa?” tanya Bianca. “Lepaskan dia Alfaro!” “Papa jawab aku!” Bianca berteriak sambil menangis, dia juga terus berusaha melepaskan diri. Hahaha… “Sungguh miris kau tidak memberitahunya Nuel,” Saat Bianca terus menggerakkan dirinya agar terlepas dari yang mengikatnya, handphone dari saku celana Bianca pun terjatuh ke lantai, Alfaro pun langsung shock berat karena ternyata anggotanya sangat bodoh tidak membuang handphone Bianca, pantas saja Emanuel tiba dengan sangat cepat. Dan saat Alfaro berbalik badan, tembakan secara brutal pada anggotanya tak terhindarkan lagi. “Shit dasar bodoh, kalian tidak membuang handphone gadis ini!” Dor… Dor.. Sambil mengumpat Alfaro langsung menyerang The King, sayangnya banyak anggota red wolf yang sudah terkena tembakan, apalagi ada sniper yang sangat cepat menembak dari jarak jauh. “Emanuel!” teriak Alfaro yang menodongkan pistol dikepala Bianca. Emanuel pun langsung meminta mereka semua berhenti menembak. “Yang kau inginkan bukan nyawa dia bukan? Tapi nyawaku? Ayo buktikan jika kau bisa membalas kematian saudara kembarmu, bunuh aku!” kata Emanuel. Emanuel sengaja memancing agar senjata itu ditodongkan kearahnya saja bukan kearah Bianca, dengan begitu sniper bisa langsung melesatkan tembakan disaat perpindahan arah senjata Alfaro dari Bianca ke Emanuel. Dan benar saja Alfaro terpancing emosi sehingga ingin buru-buru menghabisi Emanuel, pistol tadi yang mengarah ke kepala Bianca pun dia hendak alihkan kearah Emanuel, tapi secepat kilat sniper anggota The King melesatkan tembakan dari arah depan mengenai dada sebelah kanan Alfaro! Tubuh Alfaro pun langsung ambruk ke lantai, sehingga membuat para anggota red wolf yang masih tersisa langsung menyerah. Beberapa anggota The King langsung melepaskan Bianca dari tali yang mengikatnya, sementara Emanuel bergegas pergi lebih dulu meninggalkan kekacauan itu! Melihat Emanuel pergi lebih dulu, Bianca pun berlari untuk mengejar Emanuel. Bukan tanpa sebab Bianca mengejar Emanuel, tapi dia membutuhkan penjelasan tentang ucapan Alfaro tadi. “Papa tunggu! Stop!” Bianca mencoba menghentikan Emanuel yang sudah masuk kedalam mobil, tapi Emanuel tidak bergeming dengan tetap meminta untuk menjalankan mobilnya. “Papa katakan sejujurnya, aku anak Papa bukan? Papa aku mohon!” Mobil yang membawa Emanuel pun pergi begitu saja, membuat Bianca benar-benar dilanda rasa penasaran yang begitu dalam. Satu persatu anggota The King diinterogasi oleh Bianca, tapi tidak ada yang berani menjawab mereka hanya tertunduk diam. Bianca yang sudah sangat penasaran bercampur emosi, segera mengambil sebuah batu besar lalu diarahkannya ke kepalanya sendiri. “Nona jangan!” serempak. “Jika kalian tidak menjawab aku akan hancurkan kepalaku dengan batu ini!” ancam Bianca. Mereka pun langsung saling berbisik, mereka sama sekali tidak berani jika harus mengungkapkan kebenaran itu, tapi ancaman Bianca juga terlihat sangat serius. “Satu, dua, ti-,” “Iya benar nona bukan anak kandung Pak Emanuel!” secara serempak. Tubuh Bianca pun langsung lunglai dan jatuh terduduk ditanah, air matanya langsung mengalir deras mengetahui kenyataan pahit ini! Bianca juga merasakan sesak didadanya mengingat semua perlakuan acuh Emanuel terhadap dirinya selama ini, kini Bianca tau mengapa Emanuel tidak pernah menyayangi dirinya. “Nona, mari kita pulang,” “Lalu siapa orangtua kandungku? Siapa?” “Kami tidak tau nona, untuk hal itu silahkan tanyakan pada Pak Nuel sendiri! Sekarang kuta pulang dulu, tidak baik berada disini terlalu lama,” Bianca belum juga mau beranjak, Emanuel yang mendapatkan telepon bahwa Bianca tidak mau pulang sebelum mendapatkan penjelasan yang dia inginkan, tidak dapat lagi menutupi kenyataan ini. “Katakan padanya, aku akan memberitahu yang dia mau setelah dia berada di rumah!” “Baik Pak,” Buru-buru anggota The King sampaikan hal itu pada Bianca, barulah akhirnya Bianca mau diajak pulang walaupun terus menerus menangis sepanjang jalan.Kenyataan bahwa dirinya hanyalah putri angkat Emanuel membuat Bianca benar-benar sedih, itu artinya dia tidak memiliki siapapun di dunia ini. Bianca bahkan berpikir jika sebenarnya orangtua kandungnya masih hidup tapi tidak menginginkan kehadiran Bianca sehingga membuang Bianca begitu saja.Saat tiba di rumah, Bianca segera masuk kedalam kamarnya untuk mandi karena tubuhnya kotor dan berkeringat. Setelah selesai mandi, Bianca terus bolak-balik ke lantai satu untuk menunggu kedatangan Emanuel tapi Emanuel belum juga tiba di rumah ini.Hati Bianca semakin dilanda gelisah karena ingin segera mengetahui siapa kedua orangtua kandungnya, hari semakin larut dan Bianca yang sudah kelelahan menunggu Emanuel sampai tertidur disofa ruangan tamu.Barulah sekitar pukul dua pagi, Emanuel tiba di rumah tersebut! Karena Bianca ketiduran di sofa ruang tamu, kedua bodyguard pribadi Bianca pun tidak bisa beristirahat di kamar mereka karena harus menjaga Bianca yang ketiduran“Pak, akhirnya anda datang j
Secara sadar Bianca semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Emanuel, lengannya pun semakin erat melingkar di tubuh kekar Emanuel, saat ini tatapan Bianca sudah seperti tatapan wanita binal yang membutuhkan seks impiannya, selama ini Bianca hanya pernah menonton adegan seks dari video di handphone miliknya tanpa pernah merasakan secara langsung bagaimana rasanya! Tapi yang Bianca tau dari video tontonannya itu, wanita akan mendesah dan mengerang nikmat saat diberikan seks yang memuaskan oleh laki-laki lawan mainnya, hal itu selalu membuat Bianca membayangkan betapa nikmatnya jika bisa merasakan miliknya dimasuki oleh kejantanan laki-laki, tapi entah kenapa setiap bayangan nakal itu muncul di kepalanya, tubuh Emanuel lah yang selalu Bianca bayangkan.Apalagi sekarang Bianca mengetahui dirinya tidak sedarah dengan Emanuel, rasa keinginan itu semakin kuat dia rasakan. Bibir berwarna merah muda milik Bianca semakin mendekati bibir Emanuel, deru nafas keduanya sudah saling bersahutan satu
Ditengah gempuran gejolak batin yang dialaminya, Bianca mencoba untuk tetap rilex karena tidak enak pada Lucas apabila sampai memperlihatkan wajah galaunya sekarang! Sementara itu kedua bodyguard yang sudah melihat Emanuel berada didalam cafe ini juga, sebenarnya ingin menghampiri untuk menyapa akan tetapi mereka berdua tidak enak jika mengganggu obrolan diantara Emanuel dengan wanita yang tengah bersamanya, kedua bodyguard itu pun hanya menunggu waktu yang pas saja untuk menyapa Emanuel. Setelah beberapa saat, Emanuel mengakhiri obrolannya dengan Angeline. “Apa kita bisa akhiri pertemuan hari ini sekarang?” tanya Emanuel. “Hmm, bagaimana ya? Sebenarnya aku sangat ingin sekali pertemuan hari ini tidak berakhir dulu, tapi jujur saja aku bukan tipekal wanita egois,” “Kalau begitu aku pamit!” “Tunggu Nuel, a-aku kan kesini naik taxi dan aku harap kau mau mengantar aku pulang,” kata Angeline, padahal Angeline membawa mobil ke cafe ini tapi itu urusan gampang, nanti Angeline tinggal m
Mengetahui Bianca pergi tanpa sarapan dulu bersamanya, Emanuel hanya menghela nafas panjangnya. Sementara Bianca masih terus memikirkan cara agar dirinya bisa terlepas dari rasa ingin selalu dekat dengan Emanuel.“Apa selain aku mencoba berpacaran dengan Lucas, aku juga harus mencari orangtua kandungku? Dengan begitu aku tidak perlu lagi tinggal dengan Papa, dan perasaan ini pasti perlahan akan hilang jika aku tidak pernah lagi bertemu dengan Papa?” dalam hati Bianca.Kedua bodyguard Bianca yang melihat nona mereka pagi-pagi begini sudah melamun, merasa sangat khawatir.“Bi, kenapa melamun? Ceritalah pada kami!” ujar salah satu bodyguardnya.“Ungcle, apa kalian bisa membantuku?”“Membantu apa?” keduanya bertanya secara bersama-sama.“Bantu aku untuk mencari orangtua kandungku, kalian kan merawat dan menjaga aku sejak kecil, kalian pasti sedikit banyak mengetahui kan saat Papa mengadopsi aku?”Kedua bodyguard Bianca langsung ketar-ketir mendengar permintaan Bianca, karena pada kenyataa
Emanuel hanya menggelengkan kepalanya, membuat Adilson sebagai seorang Ayah yang ingin agar putra satu-satunya menikah dan hidup bahagia merasa frustasi bagaimana lagi caranya membujuk Emanuel agar bisa serius dengan satu wanita.“Lalu kenapa kau sangat membatasi diri dari Angeline? Apa dia bukan tipemu? Dia kurang seksi?”“Tidak Papah, Angeline cukup cantik dia juga wanita yang baik,”“Lantas apa lagi yang kau permasalahkan?” tanya Adilson.“Beri aku waktu sebentar lagi,” kata Emanuel.“Ya sudah, Papa akan memberimu waktu Nuel tapi ingat Papa sudah tua dan ingin sekali melihatmu menikah,”Setelah obrolan itu, Adilson pergi meninggalkan rumah untuk berjudi dengan lawan mainnya dari negara lain, sementara Emanuel masih betah berdiam diri sambil melihat layar televisi besar dihadapannya! Padahal handphone Emanuel sejak tadi bergetar karena adanya panggilan masuk dari salah satu bodyguard yang menjaga Bianca selama ini, dia ingin memberitahu Emanuel bahwa malam ini Bianca diizinkan pergi
Tubuh seksi Bianca yang kini dalam penguasaan tubuh kekar Emanuel dibawahnya, membuat kedua tangan Emanuel ingin meraba lekuk tubuh seksi milik Bianca, sangat sulit rasanya untuk menahan diri dari Bianca yang sedang dalam tahap ingin mencoba segala, bahkan lebih sulit dari melawan ratusan musuh sekalipun pikir Emanuel.“Emm, Papa ssstthhh,”Bianca semakin liar melumati bibir Emanuel, membuat Emanuel pun ikut melakukan hal yang sama! Keduanya sama-sama memejamkan kedua mata, tangan Bianca melingkar di leher Emanuel semenatara kedua tangan Emanuel sedang asik meraba lekuk tubuh Bianca dari pinggang sampai kebagian pahanya.Bahkan saat ini boleh dibilang Emanuel tenggelam dalam kenikmatan yang disuguhkan oleh Bianca sampai-sampai Emanuel semakin menginginkan lebih, dia menjulurkan lidahnya untuk memasuki rongga mulut Bianca membuat Bianca sedikit kesulitan bernafas akan tetapi Bianca merasakan tubuhnya semakin horny kala lidah Emanuel bergerilya membuat geli-geli nikmat didalam rongga mu
Rasanya semakin tidak mungkin bagi Bianca untuk bisa menjalin hubungan terlarang dengan Emanuel, apalagi Bianca mengetahui jika Angeline memanglah wanita pilihan kakek Adilson untuk menjadi isteri Emanuel, ditambah lagi Emanuel terlihat menyukai Angeline.Daripada kesedihannya itu kian menggerogoti malamnya yang panjang, Bianca pun memilih berenang untuk membuat pikirannya rilex.Di sebuah dermaga saat ini sedang dilakukannya transaksi The King dengan pembeli senjata yang telah lama menjadi pembeli setia bagi group The King, pembeli itu berasal dari negara Brazil karena sejak lama The King memang menjadi pemasok senjata bagi negara itu! Emanuel pun langsung ikut memantau di lokasi, namun sejak tadi pikiran Emanuel tidak bisa fokus seperti biasanya.Laki-laki mana yang tidak kepikiran jika dihadapkan dengan wanita secantik Bianca, kulitnya yang putih bersih, lekuk tubuhnya yang seperti gitar Spanyol karena langsing namun bagian bokong dan payudaranya sangat padat berisi, Emanuel terlih
Tidak salah jika Lucas memutuskan pensiun menjadi seorang palyboy karena jatuh cinta pada Bianca, wanita itu sangat luar biasa cantik dan seksi apalagi ketika mengenakan dres dengan belahan hingga diatas paha mulusnya. Lucas segera menggandeng Bianca sambil menatap wajah Bianca, setiap berdekatan dengan Bianca seperti ini Lucas selalu menginginkan tubuh Bianca, nafsunya langsung menggebu-gebu dan ingin sekali dia salurkan pada tubuh seksi Bianca, perlahan Lucas mendekatkan wajahnya pada wajah Bianca, tapi lagi-lagi Bianca belum siap jika harus berciuman dengan Lucas padahal kemarin Bianca justru melepaskan ciuman pertamanya dengan Emanuel.Bianca pun memalingkan wajahnya sehingga membuat Lucas terpaksa harus kembali menahan nafsunya!“Lucas, kau belum membayar tagihan salonnya!” kata Bianca.“Astaga kau benar, jika bersamamu aku selalu lupa ingatan! Bi, kau tunggu disini sebentar ya,”“Hmm,”Lucas kemudian membayar tagihan salonnya lalu setelah itu kembali menggandeng Bianca, keduany
Karena merasa tidak mendapatkan jawaban ditambah hatinya merasa semakin gundah, Bianca pun berdiri dari sofa untuk pergi."Kau mau kemana? Mau pergi begitu saja? Kau bahkan belum mendapatkan jawaban dari apa yang ingin kau tau!" ujar Adilson."Aku kesini bukan untuk berdebat dengan Papah, aku kesini mencari suamiku!" kata Bianca."Baru sekarang kau menganggapnya suami?""Aku pergi dulu Pah!""Berjanjilah padaku untuk memaafkannya jika aku memberitahu dimana keberadaan Emmanuel!" kata Adilson dengan kedua mata berkaca-kaca.Bianca yang melihat sorot kedua mata Adilson berkaca-kaca, akhirnya duduk kembali."Kau juga ingin tau bukan dengan apa yang terjadi pada keluargamu dan mengapa Nuel membunuh mereka?""Ya, tapi anda tidak pernah memberikan penjelasan apapun terhadapku! Yang aku tau hanya suamiku lah yang membunuh mereka dulu dan aku diadopsinya, dan sekarang menjadi isterinya!" kata Bianca.Adilson pun akhirnya angkat bicara, dan menceritakan awal mula mengapa dirinya dan keluarga B
Matinya Alfaro dan juga ketua group Ramosa menjadikan group the King semakin merajai bisnis hitam di negara ini, dan tidak terkalahkan lagi! Suasana didalam markas besar tersebut penuh dengan kepulan asap dampak dari granat yang meledak. Dengan tertatih-tatih Adilson membangunkan Emmanuel, ini adalah kali pertama para anggota group the king melihat sosok angkuh dari seorang Adilson Carlos menangis karena melihat Emmanuel yang terluka parah.Mereka saling bahu membahu membantu yang mati ataupun yang terluka untuk keluar dari markas tersebut! Setelah itu Emmanuel dan anggota yang terluka dibawa ke tempat khusus yang memiliki tenaga medis serta perlengkapan medis yang lengkap untuk menangani mereka.Agar tidak terendus oleh polisi karena jumlah korban yang tertembak sangat banyak, langkah untuk melarikan mereka yang mati atau terluka ke tempat khusus untuk, adalah pilihan yang tepat! Sebuah gedung laboratorium yang memang dialih fungsikan dan sudah bekerja sama dengan group the king unt
Waktu menunjukkan pukul dua belas malam waktu setempat, Emmanuel beserta para anggota the king yang tadinya stay di markas mereka bergegas pergi untuk menyusul rombongan Adilson yang pergi untuk menyerang markas group Ramosa.Entah kenapa Emmanuel merasakan firasat buruk sejak tadi, padahal rombongan anggota the king yang dibawa oleh Adilson adalah rombongan anggota yang sangat terlatih dan profesional untuk menyerang maupun bertahan, tapi Emmanuel seperti merasakan ada sesuatu yang mengganjal.Setelah melakukan perjalanan berjam-jam lamanya, Emmanuel dan sebagainya anggota the king yang ikut bersamanya mulai turun dari mobil dengan perlengkapan senjata masing-masing.Padahal jarak mereka ke markas besar group Ramosa tidak terlalu dekat, namun suara-suara tembakan dari markas besar itu sudah santer terdengar ditelinga Emmanuel dan anggota the king yang baru saja tiba! Emmanuel memberikan instruksi dan strategi sebelum bergerak lebih dekat ke markas tersebut.Setelah menerima instruksi
Diraihnya pinggul ramping Bianca oleh Emmanuel sehingga membuat Bianca duduk diatas pangkuan Emmanuel! Satu tangan Bianca yang semula sedang memegang kain berisi es batu, karena terkejut tiba-tiba Emmanuel menarik pinggulnya, kompres itu pun sampai terjatuh dari tangannya.Emmanuel kemudian semakin mempererat kedua tangannya mendekap pinggul Bianca, tubuh Bianca pun semakin tidak memiliki jarak dengan tubuh Emmanuel, kedua mata mereka saling menatap dan nafas keduanya mulai sama-sama naik turun."Aku mencintaimu Bi,"Satu tangan Emmanuel membelai leher jenjang Bianca kemudian Emmanuel pun segera melumat bibir ranum Bianca, terdengar desahan tipis dari bibir Bianca disela-sela bunyi kecapan beradunya bibir mereka.Tidak ada lagi penolakan yang dilakukan oleh Bianca terhadap Emmanuel, justru kedua tangan Bianca terlihat melingkar dibelakang leher Emmanuel. Keduanya terus berciuman disaksikan oleh Maxima yang seolah mengerti jika kedua orangtuanya sedang tidak dapat diganggu, Maxima terl
Bianca pun tidak kuasa menahan air matanya yang semakin deras membanjiri kedua pipinya, sedangkan Emmanuel masih terus berbicara didepan."Aku tidak berharap kalian akan memaafkan aku, tapi aku berharap kalian bisa tenang dan damai di surganya Tuhan, amin!" kata Emmanuel sambil memandangi foto-foto orangtua Bianca dilayar besar itu.Tidak mau terlalu lama bersedih, Emmanuel pun mengakhiri pembicaraan tentang mendiang kedua mertuanya, dan kini Emmanuel ingin memperkenalkan bayi perempuannya sekaligus memberikan nama untuk bayi perempuannya dan juga hotel ini."Please beri sambutan yang meriah untuk putriku yang cantik, dan juga isteriku yang selalu cantik, Bianca!" kata Emmanuel.Prok, prok, prok.."Naiklah ke podium, setidaknya demi putrimu yang harus segera diberikan nama!" kata Adilson pada Bianca.Bianca yang tadinya enggan untuk naik keatas podium bersanding dengan Emmanuel, namun mengingat ini semua demi bayinya! Akhirnya Bianca pun mengambil alih menggendong baby-nya yang semula
Emmanuel yang sudah tidak tahan lagi ingin segera membenamkan kejantanannya yang telah lama menganggur itu kedalam lubang kenikmatan Bianca, segera melepaskan kedua jarinya dari dalam sana setelah Bianca sampai pada puncak kenikmatannya.Kemudian dengan tergesa-gesa Emmanuel melepaskan pakaian dan celananya sendiri, akhirnya Bianca kembali melihat dan berhadapan secara langsung dengan kejantanan super panjang dan jumbo yang dulu telah merenggut kesuciannya dan membuatnya ketagihan dengan sex.Meskipun Bianca terlihat langsung membuang muka, namun Emmanuel sangat yakin dan paham jika sebenarnya Bianca pun sama seperti dirinya yang sudah sangat ingin melakukan penyatuan ini."Pandangi kejantananku Bi!" perintah Emmanuel."Aku tidak ingin melihatnya," ucap Bianca."Kalau begitu aku akan membuatmu memandanginya," kata Emmanuel.Langsung saja Emmanuel kembali menindih tubuh seksi Bianca dan satu tangannya memasukkan kejantanannya itu kedalam bagian inti Bianca yang telah kembali menyempit!
Emmanuel lantas menyunggingkan senyum dibibirnya lalu mengambil lingerie seksi itu dari dalam lemari, disodorkannya lingerie berwarna merah itu pada Bianca, kemudian dengan wajah ditekuk Bianca segera mengambil lingerie tersebut dari tangan Emmanuel.Jari jemari Emmanuel membelai lembut wajah Bianca."Aku sangat tidak sabar melihat tubuh seksi mu memakainya,"Ditepisnya jari jemari Emmanuel itu oleh Bianca, lalu Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi! Setelah menutup pintu kamar mandinya, Bianca melemparkan lingerie itu ke lantai dan emosinya benar-benar memuncak.Jika dulu Emmanuel yang telah membuat dirinya mengenal sex, dan membuatnya ketagihan tapi kini Bianca sebisa mungkin meredam sisi birahi dalam dirinya karena tidak ingin melakukannya lagi dengan Emmanuel.Sudah satu jam Bianca berada didalam kamar mandi dan hal itu sangat membuat Emmanuel tidak bisa bersabar lagi, diketuknya pintu kamar mandi tersebut oleh Emmanuel."Bi, kenapa lama sekali?"Bianca yang sejak tadi sudah
Satu bulan berlalu dan tidak ada perubahan yang signifikan dari sikap Bianca terhadap Emmanuel, masih seperti biasanya Bianca selalu memagari dirinya dengan tembok yang sangat tinggi dari Emmanuel, sikap dingin, acuh dan sama sekali tidak peduli dengan kehadiran Emmanuel menjadi persoalan yang semakin serius bagi pernikahan keduanya.Bianca memang sangat diratukan oleh Emmanuel, dia dibelikan mobil mewah baru, uang yang tidak terbatas, perhiasan dan memiliki banyak asisten rumah tangga di rumah tersebut, semuanya dilayani oleh asisten rumah tangga bahkan untuk sekedar mengambil air putih sendiri saja tidak diperbolehkan oleh Emmanuel, tapi sepertinya Bianca sama sekali tidak tertarik dengan semua kemewahan yang diberikan oleh Emmanuel untuknya, mobil mewah, uang dan perhiasan tidak pernah dipakainya oleh Bianca, jika boleh Bianca memilih untuk menukar semua kemewahan itu dengan kedua orangtuanya tapi itu adalah hal yang sangat mustahil.Hal itu membuat Bianca tidak bisa memaafkan Emma
Emmanuel hanya menghela nafas panjang mendengar jawaban dari Bianca, dulu Bianca lah yang selalu menantikan dirinya, selalu mengajaknya berbicara walaupun dulu dirinya sangat cuek pada Bianca, dulu juga Bianca lah yang tergila-gila pada dirinya dan menggunakan segala cara untuk dapat perhatian darinya! Tapi sekarang justru kebalikannya, mungkin beginilah hidup kadang dikejar dan kini waktunya untuk Emmanuel mengejar."Setidaknya kau gantilah memakai pakaian tidur dan cuci muka dulu!" kata Emmanuel.Tanpa berbicara lagi, Bianca kemudian bangun dari ranjang."Sudah disiapkan sepasang handuk dan pakaian tidur kita didalam kamar mandi!" kata Emmanuel.Kebetulan sekali Bianca memang tidak membawa baju ganti dari rumah, Bianca pun segera masuk kedalam kamar mandi, untuk beberapa lama Bianca berendam didalam bathtub sambil melamun memikirkan karena kini dia benar-benar sudah resmi menjadi isteri dari Emmanuel."Aku harap kedua orangtuaku di surga tidak mengutukku karena menikahi laki-laki ya